Pada zaman dahulu, ada sebuah kisah yang membuat gempar kerajaan-kerajaan zaman dulu. Sebuah tragedi akan suatu kiriman penyakit yang sangat besar sehingga melanda desa-desa yang ada di timur pulau jawa. Hanya berawal dari sebuah sakit hati dari seorang janda tua yang memiliki anak yang tidak mau dipersunting oleh siapapun, karena dirinya terlalu sakti dan terlalu ditakuti, sehingga orang-orang yang ingin mempersunting anaknya takut akan kesaktian ibunya. Hal itu membuat dirinya marah, anak yang sudah mulai beranjak dewasa dan harus sudah menikah di umurnya pada saat itu pun hanya bisa berdiam diri tanpa ada seseorang yang datang kepadanya. Hingga, Dengan kemampuannya, dia menculik salah satu wanita yang ada di desa, membawanya ke tempat ritual dan dikorbankan disana. Hasilnya, karena dia melakukannya dengan penuh dendam dan sakit hati akibat anaknya tidak ada yang mempersuntingnya. Maka, seluruh desa yang ada disana diliputi penyakit yang disebabkan ritual yang dilakukan oleh jan
Asap hitam yang menutupi Kampung Sepuh tampak sangat pekat sekali, Kampung Sepuh pada malam ini terlihat seperti tertutup asap dari kebakaran hutan yang terjadi di dekat mereka pada malam itu.Meskipun, asap hitam itu tidak sampai menutup seisi rumah yang ada di Kampung Sepuh, namun tetap saja mereka merangsak masuk dari lubang-lubang kecil yang ada di dalam rumah tersebut.Parman, yang dari tadi masih terdiam dengan rokoknya yang terus dia hisap. Terus-menerus menatap ke arah pintu rumahnya yang masih tertutup rapat pada malam ini, rasa kantuk yang menyerang dirinya tidak bisa membuatnya terpejam pada malam itu.Suara-suara gaduh yang terjadi pada malam ini membuatnya sangat waspada, karena ini adalah sesuatu yang baru kali ini dia rasakan lagi setelah kejadian yang menimpa Esih sewaktu KKN di Kampung Sepuh beberapa tahun yang lalu.Beberapa kali dia menatap ke sekeliling rumah yang kini terang dengan lampu lima watt yang menyala sepanjang malam, membuat setiap sudut dari rumahnya ya
Baru beberapa menit anakku lahir ke dunia ini, namun dirinya langsung menghadapi suatu ujian berat yang membuat dirinya kesakitan sekarang. Bagaimana hancurnya perasaan aku dan Esih pada waktu itu, ketika anakku sendiri yang belum beri nama kini menangis dengan sangat keras disana.Tangisan tersebut tidak seperti tangisan bayi pada umumnya, ada rasa sakit yang dia rasakan dalam tangisan tersebut, dan suaranya menggema ke seluruh rumah.Aku pikir dengan menghilangkan asap hitam tebal yang kini menutupi seluruh Kampung Sepuh adalah masalah utama sekarang, yang harus segera aku selesaikan karena ini menyangkut hidup anakku yang baru lahir di malam ini.Namun,Hal itu rupanya bukanlah akhir dari semua ini, karena di dalam asap hitam yang tebal itu muncul sebuah suara yang mengagetkanku, bahkan Mang Ba'a sedang menahan asap hitam itu di depan pintu agar tidak masuk rumah, dia hanya bisa terdiam ketika suara yang muncul dan mengagetkan kita semua.Sebuah suara, yang menawarkan sebuah bantua
Deg, Deg,Aku yang mendengar hal tersebut tiba-tiba merasakan detak jantung yang berdetak kuat. Mungkin, ini lah makhluk yang aku cari selama hidupku, makhluk yang menjadi penyebab atas apa yang terjadi kepada keluargaku pada saat itu.Aku yang mendengar dia berbicara dengan santainya tentang anakku dan anak-anak kampung yang kini menderita akibat asap hitam itu. Tiba-tiba merasakan kemarahan yang luar biasa.Apalagi, makhluk itu adalah makhluk yang aku cari selama ini, makhluk yang menyebabkan aku harus mengalami kehidupan yang seperti ini seumur hidupku.Makhluk yang membuat bapak dan kakek hidup dalam keputusasaan, membuat mereka sering melamun seumur hidupnya, dan akhirnya mati dalam rasa penyesalan yang sangat dalam pada saat itu.Aku yang tidak bisa menahan emosiku tiba-tiba mengeluarkan aura biru yang menyala di sekeliling tubuhku. Aura biru yang seperti asap yang muncul secara tiba-tiba, di saat salah satu tanganku kini sedang menggendong bayi yang masih menangis karena rasa s
Ternyata, bukan hanya rumahku dan rumah Parman saja yang terdengar suara tangisan. Hampir semua rumah yang mempunyai anak-anak kecil di dalamnya, kini harus merasakan kepedihan yang mendalam karena kulit anak mereka secara tiba-tiba terkelupas dengan sendirinya. Rasa sakit akibat kulit yang terlepas dari tubuhnya dan menyisakan lapisan kulit dalam berwarna merah yang berdarah membuat mereka menangis dan menjerit di dalam rumah. Kedua orang tuanya pun panik akan hal ini, beberapa dari mereka pun nekat membuka pintu seperti apa yang dilakukan Parman. Namun, Mereka mengurungkan niatnya ketika sebuah asap hitam yang sangat tebal menutupi pandangan mereka semua. Dan kembali menutup pintu rumahnya dengan rapat. Banyak hal yang mereka lakukan, mereka memberikan obat merah untuk menutupi luka-luka anaknya yang muncul secara perlahan di banyak titik. Ada juga yang memberikan dedaunan yang sering kita sebut babadotan, sebuah dedaunan yang dipercaya bisa mengeringkan luka yang diderita oleh
Bayi yang sedang aku gendong akhirnya bisa tertidur tenang. Meskipun aku sedikit panik ketika panas apinya terasa olehku pada saat itu, namun ketika api itu tiba-tiba berkumpul dan melayang.Semua luka dari bayiku kini tertutup kembali secara sempurna, tidak ada bekas luka bakar atau kulit yang terkelupas ketika api hitam itu melayang dan kembali kepada Kala yang ada di luar sana.“Hey, kalian berdua!”“Jangan bengong seperti itu!”Kala yang ada di dalam asap hitam itu kembali berkata kepadaku dan Mang Ba'a yang masih terlihat waspada di dekat pintu rumah.“Aku sudah mengangkat semua penyakit yang ditimbulkan oleh asap hitam ini dari anak-anak Kampung Sepuh yang tadi menangis kesakitan seperti bayimu itu.”“Namun,”“Sekali lagi aku katakan, aku harus memindahkan semua penyakit ini karena aku tidak bisa menghilangkan semua penyakit ini oleh keilmuan ku.”“Karena jika tidak dilakukan, besok malam semua penyakit ini akan lepas kembali meskipun asap hitam ini sudah aku hilangkan pada mal
Cahaya langit malam kini terasa indah, bintang dan bulan yang awalnya menghilang kini menampakan dirinya kembali dengan sinar dinginnya yang menyinari malam. Suara-suara hewan malam yang awalnya tidak terdengar kini saling bersahutan kembali, suara kodok sawah, suara jangkrik, bahkan suara burung hantu pun terdengar dengan jelas oleh kedua telingaku pada malam itu. Suara-suara hewan malam yang menjadi penghias malam kini kembali membuat Kampung Sepuh terasa sunyi dari para mahluk yang biasanya muncul pada malam hari. Bahkan saking sunyinya, suara dari detak jam dinding yang ada di dalam warung pun terdengar lebih keras sekarang. Entah mengapa, aku tiba-tiba berdiri di seberang warung sekarang. Aku tidak ingat kenapa aku sudah berdiri disini sekarang. Yang aku ingat terakhir kali, aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di dalam tubuhku, urat-urat dan tulang yang terkilir, luka-luka yang muncul di kulitku yang terkelupas secara perlahan, rasa sakit di jantung dan paru-paru serta gi
Kembali ke malam saat kejadian mengerikan itu terjadi, dimana Pak Uki tampak kaget ketika mobil yang dikendarai dirinya bersama Doni melihat situasi Kampung Sepuh yang tampak kacau.BroooomLampu-lampu lima watt yang menyala di setiap rumah dan menyinari sisa-sisa asap hitam yang belum hilang sepenuhnya membuat suasana Kampung Sepuh menjadi semakin menyeramkan.Bekas-bekas asap hitam yang sempat menutupi Kampung Sepuh pada malam itu terlihat dengan sangat jelas, pepohonan, daun-daun, juga rerumputan terlihat kering kerontang seperti sawah yang kering akibat kemarau panjang yang melanda.Jalanan Kampung Sepuh yang berbatu dan tidak mungkin berdebu ketika malam tiba kini sangat terlihat berdebu. Apalagi ketika mobil yang dikendarai Doni dan Pak Uki melintas di atasnya.Di setiap rumah pun terlihat kegaduhan-kegaduhan yang terjadi, para warga terlihat panik atas kejadian yang terjadi pada malam itu, meskipun Pak Uki berada di luar, namun karena rumah-rumah mereka yang terbuat dari bilik