Share

Part 25. Jawaban ambigu.

Penulis: Enik Yuliati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-08 21:42:25

POV. Aksa

"Sekarang Mama mau tanya. Kamu jawab yang jujur. Sudah sejauh mana, hubungan perselingkuhan kamu dengan perempuan sialan itu. Kalian pernah berhubungan badan?"

Tidak kusangka, Mama memberikan pertanyaan hingga sejauh dan sedetail itu. Aku tersudut dalam dilema.

Jika kujawab iya, bisa jadi spatula panas yang sedang ada di tangan mamaku itu, akan beralih, mendarat di wajahku.

Mungkin sebaiknya aku bilang 'tidak' saja, agar keadaan tidak bertambah runyam. Yang penting, dalam hatiku aku sudah berniat untuk bertobat. Bertobat yang sebenarnya-benarnya. Tidak akan lagi mengulangi dosa yang begitu besar itu.

"Tidak, Ma, aku belum pernah berbuat seperti itu. Aku bersama Bunga, hanya sering menghabiskan waktu untuk sekedar makan atau jalan-jalan, atau belanja. Kalau enggak, ya ke salon kecantikan. Hanya itu saja," jawabku.

Aku sama sekali tidak berani menatap wanita yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan aku ke dunia itu.

Aku pura-pura menunduk. Pura-pura menggaruk kakiku yang tad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 26. Luna bertemu Bunga, di kantorku.

    POV. Aksa "Luna, Mama sudah masak. Kalian makanlah ...."Mama yang sedari tadi hanya terdiam menyimak obrolan, kini telah bersuara."Terimakasih, Ma. Saya minta maaf, sudah merepotkan," jawab Luna."Tidak ada yang merasa direpotkan. Mama sayang, sama kalian. Justru Mama yang seharusnya meminta maaf, karena Mama sudah gagal mendidik Aksa."Kini Mama berbicara tanpa melihat kami. Dia pura-pura sibuk memindahkan sayur itu ke mangkuk. Padahal aku tahu, ada genangan bening di pelupuk matanya.Mungkinkah Mama menangis, karena mendengar perkataan menantu kesayangannya itu?*****Tiga hari ini, aku sudah mulai berjalan menggunakan kruk. Aku tidak lagi menggunakan kursi roda.Luna bisa ke butik dengan lebih tenang, karena keadaanku yang sudah jauh lebih baik.Berkali-kali Bunga berusaha menelponku, namun hanya aku abaikan begitu saja. Tidak pernah aku angkat. Bahkan akhir-akhir ini aku sengaja sering mengunggah status tentang betapa besarnya cintaku kepada Luna. Aku berharap, Bunga akan menge

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 27. Apa salahku.

    "Pak Aksa, sudah mulai bekerja?"Tiba-tiba saja, aku dikagetkan dengan adanya suara perempuan. Suara itu, sepertinya aku pernah mendengarnya. Ya, itu adalah suara Bunga, mantan pacar suamiku.Dia berjalan mendekati suamiku. Dua karyawan yang lainnya, terlihat saling berbisik, saat melihat kami. Entah apa yang mereka bicarakan. Bisa jadi, mereka sedang membicarakan tentang perselingkuhan suamiku. Siapa tahu saja, saat di kantor, mereka sering lepas kendali.Suamiku memasang wajah cuek dan datar. Dia tidak menanggapi pertanyaan dari perempuan yang memakai pakaian kurang bahan itu.Dengan begitu percaya diri, Bunga berjalan di belakang, mengikuti langkah kami. Mas Aksa justru semakin mengeratkan pelukannya, kepadaku. Padahal tadi saat di luar, dia tidak memelukku seerat ini. Bahkan saat di rumah, dia sudah bisa berjalan sendiri, meskipun harus sebentar sebentar berhenti. Kenapa sekarang mendadak seperti orang lebai? Apakah dia sedang ingin memanasi perempuan itu? Ataukah dia sedang ingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 28. Cuma mau bilang cinta.

    "Katakan, apa salahku?" Bunga masih mendesak Mas Aksa."Bukan hanya kamu yang salah. Aku pun salah karena telah termakan bujuk rayumu. Makanya, mulai sekarang, aku sedang ingin memperbaiki diri. Aku sudah memutuskan untuk mempertahankan rumah tanggaku. Anggap saja, kita tidak pernah saling bertemu," jawab suamiku."Tapi aku mencintaimu." Perempuan itu berbicara dengan begitu menghiba.Kulihat di sekelilingku. Masih sepi. Namun pastilah ada banyak cctv yang terpasang. Aku tidak boleh emosi. Namun jujur, perempuan itu memang berhasil menaikkan tensi darahku, sepagi ini. Siapa yang tidak emosi, melihat suami dirayu perempuan lain, di depan mata sendiri.Apalagi melihat penampilannya. Rok di atas lutut, blus yang ketat, yang menampakkan pepayanya yang memb*sung."Hai, kamu. Nggak malu, kamu? Pakai pakaian seperti itu? Kasihan tuh, pepaya kamu. Kalau bisa ngomong, dia pasti bakalan demo. Dia bakalan menjerit, karena baju kamu terlalu sempit. Kamu nggak sesak nafas, pakai baju seperti itu?

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 29. Tangisan Bunga.

    [Maaf, jika aku mengganggu. Aku cuma mau bilang cinta.]Hanya itu saja pesan yang dia kirimkan. Setelah itu, terlihat dia sudah tidak online lagi. Terbersit sedikit penyesalan dalam hatiku. Namun biarlah. Kekecewaannya karena telponnya yang kuabaikan, tidaklah seberapa, jika dibandingkan dengan luka hati yang kurasakan.Sorenya, saat jam pulang kantor, aku pun menjemput Mas Aksa ke kantornya.Sebelumnya, aku terlebih dahulu melapor kepada resepsionis yang ada. Karena saat ini aku datang sendirian. Tidak bersama suamiku."Ada yang bisa saya bantu, Bu?" Resepsionis itu menyapa dengan begitu ramah."Mohon maaf, Mbak. Saya istrinya Pak Aksa. Berhubung Pak Aksa baru saja mengalami kecelakaan, dan belum bisa berjalan sendiri, maka beliau meminta saya, untuk menjemputnya hingga ke ruang kerjanya," jawabku sopan."Bisa menunjukkan kartu identitas, Bu?" tanya dia. Masih dengan raut wajah yang sangat ramah.Aku pun mengeluarkan kartu pipih berwarna biru. Resepsionis itu melihatnya, dan merekam

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 30. Terpergok Papa.

    POV. AksaAku sengaja memilih jalur kanan, agar tidak melewati ruang kerjanya Bunga. Sebisa mungkin, aku akan menghindarinya. Tidak ingin mencari penyakit. Aku tidak ingin lagi dekat-dekat dengannya.Namun sayang. Meskipun sudah berusaha menghindar, perempuan itu tetap saja bisa menemukanku. Mungkin dia memang sengaja mencariku. Apalagi dengan kondisi kakiku yang belum pulih sempurna. Jalanku pun lambat. Aku tidak bisa menghindar, saat Bunga berbicara tentang banyak hal."Tapi bagaimana jika aku hamil? Waktu itu kamu tidak memakai pengaman. Bahkan waktu itu kamu sempat meminta tambah. Kamu bilang enak. Kita main sampai beberapa ronde. Padahal waktu itu, aku juga sedang ada di masa subur ...."Aku terkejut. Aku ternganga mendengar kalimat yang keluar dari perempuan yang telah bergelar sebagai mantan pacarku itu.Bagaimana mungkin, dia bicara dengan mengada-ada seperti itu? Jika tentang tidak memakai pengaman, memang iya. Karena sebelumnya aku memang tidak pernah punya niat untuk melak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 31. Tanyakan sendiri.

    POV. AksaPapa memegang lengan Luna, membantu Luna berdiri. Diajaknya menantunya itu.keluar dari gedung perkantoran ini.Aku berusaha menyeimbangkan langkah kakiku, agar tidak tertinggal jauh dari mereka. Papa sepertinya sengaja berjalan lebih cepat, agar aku tertinggal.Papa memasukkan Luna ke dalam mobilku. Didudukkan tubuh Luna di jok belakang. Aku ikut masuk ke dalam mobil, meskipun Papa tidak mengajakku. Aku duduk di samping istriku.Kulihat Bunga menatapku dari kejauhan. Aku pun segera menutup pintu mobil ini, agar mantan pacarku itu, tidak lebih lama dalam melihatku.Seperti yang sudah kuduga, Papa mengalah, duduk di belakang kemudi. Kemudian menjalankan roda empat ini, membelah jalanan.Di sepanjang jalan, Papa sama sekali tidak berbicara. Luna pun juga. Dia hanya diam, memalingkan wajahnya, menatap ke luar jendela. Dengan tatapan kosong. Hanya saja, sekarang air matanya sudah mengering.Aku berusaha meraih tangan istriku, untuk kugenggam. Dia tidak menolak. Namun juga tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 32. Luna depresi?

    POV. AksaBisa jadi, mungkin tadi Luna sempat memergoki mereka yang entah sedang melakukan apa. Atau bisa jadi, Luna mendengar obrolan rahasia mereka. Sehingga membuat Luna menjadi begitu terluka seperti ini.""Aku juga heran dengan Aksa. Luna itu terlihat seperti apa. Bekas pacarnya itu terlihat seperti apa. Bisa-bisanya dia berselingkuh dengan perempuan itu. Di mana-mana yang namanya selingkuh itu seharusnya mencari yang lebih baik dari yang ada di rumah. Bukan malah mencari yang di bawahnya. Heran saja. Dulu juga disekolahkan, katanya pintar. Selalu mendapat juara. Mendapat gelar cumlaude, dengan ip tertinggi. Tapi kenapa begitu menghadapi hidup yang sesungguhnya, dia itu sangatlah b*doh!"Berkali-kali, Papa mengataiku dengan kata-kata b*doh. Kata-kata yang dulu hampir tidak pernah beliau ucapkan. Aku tidak menyangkal. Meskipun sebenarnya aku sangat tidak suka mendengar kata-kata itu. Aku cukup tahu diri. Aku memang b*doh. Seperti yang mereka katakan."Dia tidak pernah berfikir ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 33. Sangat tertekan.

    POV. Bunga Sejak peristiwa di kantor itu, aku menjadi lebih sulit untuk menemui Aksa. Setiap hari, aku melihat dia berangkat bersama papanya. Saat jam makan siang pun, dia juga sudah tidak pernah ke kantin lagi. Mungkin dia sengaja membawa bekal dari rumah, untuk menghindar, agar tidak bertemu denganku. Dia sepertinya memang ingin menjauhiku.Pulangnya pun, Papanya sudah sigap menunggu anak lelakinya di depan pintu ruang kerjanya. Aku tidak punya kesempatan. Aku tidak punya akses lagi untuk berkomunikasi dengan mantan pacar, yang pernah meninggalkan jejak terindah itu.Dua minggu kemudian, kulihat wajah Aksa tampak semakin rupawan. Kini dia sudah bisa berjalan dengan normal, tanpa kruk lagi. Namun lagi-lagi, papanya selalu mengiringi langkahnya. Saat dengan tidak sengaja kami berpapasan, mereka pun kompak. Sama-sama mengacuhkan aku. Mereka hanya akan melirikku sekilas, kemudian membuang pandangannya begitu saja. Aku juga sama sekali belum pernah bertegur sapa dengan papanya Aksa.Pr

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12

Bab terbaru

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 131. Digrebek tetangga.

    POV. Aksa"Aku sudah tidak peduli. Kamu mau menikahi dia, kamu mau menceraikan dia. Bukan urusanku. Justru sekarang juga, aku yang akan meminta cerai. Ceraikan aku sekarang juga! Aku tidak mau lagi bersuamikan laki-laki yang kelakuannya bahkan melebihi kelakuan binatang!"Lagi-lagi, Luna berbicara dengan sangat lantang. Perempuan itu. Sudah kuperlakukan dengan baik, tetap saja bersikap angkuh. Lama-lama, aku pun kesal juga. Apalagi, semenjak dia mengetahui perselingkuhanku dengan Bunga, akhir-akhir ini, dia entah sudah berapa kali mengataiku sebagai binatang. Aku juga heran. Dia yang notebenya sebagai bisnis woman, sebagai seorang putri pejabat, namun mulutnya tidak bisa terkontrol. Tingkahnya juga cenderung arogan. "Luna! Kamu dengar tidak. Nyalakan airnya sekarang juga. Kamu jadi perempuan terlalu angkuh. Selalu ingin menjadi yang paling dominan, di setiap keadaan. Laki-laki mana pun, tidak akan tahan, hidup bersama dengan perempuan sepertimu. Kamu itu sudah berani kurang ajar.

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 130. Untung tidak gila.

    POV. AksaBunga pun tampak berbinar. Kemudian dengan manjanya, dia meminta gendong. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Luna. Dengan senang hati, aku pun menggendongnya hingga ke kamar atas. Sayangnya, saat di kamar mandi, Bunga justru menggodaku. Hingga akhirnya, aku pun tidak kuasa untuk menolaknya. Dan terjadilah semuanya. Suara musik yang mengalun dengan merdu, membuat kami lupa. Saat aku bersama Bunga sedang sibuk memadu cinta, tiba-tiba aku dikejutkan dengan air shower yang tiba-tiba mati, tidak mengalir lagi. Dalam sekilat pandangan mata, aku melihat Luna sudah menggenggam sabun cair dalam botol. Di semprotkannya, sabun cair itu ke wajahku, hingga mengenai mataku. Aku pun tidak bisa melihat dengan jelas. Mataku terasa perih. Dan sepertinya, hal yang sama juga terjadi kepada Bunga.Kami yang memang sedang berbaring di lantai kamar mandi, dalam posisi yang tidak siap pun, kalah telak, dengan seorang yang diberikan oleh Luna. Luna juga menyemprotkan sabun cair itu ke

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 129. Meminta gendong.

    POV. Aksa"Aku nggak bisa tidur. Rasanya aku pingiiiinnn ... banget tidur di rumah kamu. Mungkinkah ini yang dinamakan ngidam?"Bunga berbicara lirih, sambil takut-takut. Kasihan sekali, dia. "Ini bukan keinginanku. Ini keinginan anak kamu. Dia pingin tidur di rumah papanya. Kalau aku sih, sudah terbiasa hidup miskin. Meskipun diajak tinggal dikolong jembatan, asal bersamamu, aku rela ...."Bunga mengusap-usap perutnya. "Kalau besok saja, bagaimana? Biar Luna, aku ungsikan dulu ke rumah orang tuaku,"Aku berusaha beralasan. Terus terang, aku merasa ragu, jika ingin membawa Bunga ke rumahku, sementara di situ ada Luna. Aku takut, Bunga yang sedang hamil, dijadikan bulan-bulanan oleh Luna. Jangan sampai, nanti calon bayiku yang menjadi korban. "Tapi anak kita maunya sekarang. Aku nggak bakalan bisa tidur, jika tidak diajak ke sana," rengek Bunga dengan sangat manja. Akhirnya, aku pun mengalah. Membawa Bunga ke rumahku. Untunglah, Luna sudah tidur. Aku bisa masuk ke dalam rumah denga

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 128. Pingin.

    POV. AksaPagi ini juga, Luna langsung bilang kepada orang tuaku, bahwa dia ingin pulang saja ke rumahnya. Jika sudah Luna yang berbicara, maka Mama Papa pun akan menyetujuinya.Akhirnya, aku bisa juga lepas dari pengawasan Papa.Sepulang dari rumah orangtuaku, aku langsung menghampiri Bunga ke rumahnya."Aksa, muka kamu kenapa? Kok lebam?"Bunga menatap wajahku dengan tatapan heran."Dihajar Papa," jawabku. Bunga menatapku dengan tatapan kasihan. Kemudian dia masuk ke dalam. Tidak berselang lama, dia sudah keluar dengan mangok yang berisi air hangat, dan sapu tangan. Dikompresnya wajahku dengan air hangat itu. "Pasti istrimu mengadu yang tidak-tidak, kepada orang tuamu. Aku bahkan heran. Apa istimewanya Luna, hingga orangtuamu lebih membelanya, daripada terhadap anaknya sendiri."Bunga berbicara dengan nada yang nelangsa. "Luna sudah meminta cerai."Aku berbicara sambil menahan perih di wajahku."Bagus, dong. Ceraikan saja secepatnya! Toh kamu sudah punya aku. Punya calon anak jug

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 127. Terpergok saat di dalam kamar mandi.

    POV. Luna"Siapa juga, yang mau nyium handuk kamu? Aku juga ogah, yang ada ntar aku langsung pingsan. Keringat kamu, baunya nggak ketulungan. Udah gitu, kepedean, lagi."Aku berbicara sambil mencebikkan bibirku."Cewek memang paling pinter, kalau disuruh ngeles. Kirain kamu cuma pinter nangis doang. Ternyata pinter ngeles juga. Bilangnya pingsan, kalau nyium bau keringat aku. Padahal pas pinjem selimut punya aku aja, dicium-cium, dihirup-hirup sampai matanya merem-merem. Kamu pikir, aku tidak tahu? Aku bahkan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Masih mau ngeles juga?"Aku malu, mendengar semua kalimat yang dia ucapkan. Benarkah dia melihatnya. "Tuh, kan, pipi kamu merona. Itu artinya, iya."Kenapa pagi ini, dia mendadak genit? Benar-benar, kepribadiannya memang sulit untuk ditebak. Kadang dia bersikap cuek, kadang bersikap serius, kadang malah genitnya nggak ketulungan, seperti pagi ini. "Gimana, boleh ya, aku ngelukis wajah kamu? Sebenarnya, bakat melukis itu, sudah ada sejak

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 126. Menggodaku.

    POV. Luna"Maaf juga, jika kemarin-kemarin, aku sempat membuat status yang bukan-bukan. Tapi status yang kuunggah, sudah aku atur privasinya, sehingga tidak ada orang yang melihatnya. Maaf juga, jika beberapa hari yang lalu, aku sempat meludahimu."Sebisa mungkin, aku berbicara dengan sopan. Aku ingin, saat perceraian nanti, aku sudah meminta maaf kepadanya."Sudahlah, jangan ngomong hal-hal yang nggak penting. Aku ke sini cuma mau ngomong, kalau nasi gorengnya nggak jadi. Aku mau bubur ayam saja. Kamu tolong ke depan, cari bubur ayam. Cepetan, jangan pakai lama."Aku merasa kesal dengannya. Seenaknya saja, dia mengganti perintah, saat perintah yang pertama sudah hampir kuselesaikan. "Matanya jangan melotot seperti itu. Baru juga meminta maaf, sudah mau membuat dosa. Atau kamu mau? Nanti jika sudah jadi janda, aku informasikan kepada semua orang, jika kamu itu perempuan arogan yang sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan bahkan pernah meludahiku? Biar kamu jadi janda seum

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 125. Sepertinya aku benar-benar kehilangan suamiku.

    POV. LunaItu minuman siapa? Perasaan, aku tidak pernah meminum minuman seperti itu. Di kulkas memang menyimpannya, tapi lebih sering kugunakan untuk menjamu temannya Mas Aksa, jika ada yang datang ke sini. Suamiku pun, jarang sekali menyentuh minuman seperti itu. Apakah Mas Aksa, semalam sempat pulang? Tapi dia tidur di mana? Dari mana juga, dia bisa masuk? Apakah dia memiliki kunci cadangan?Aku memutar langkahku, menuju ke ruang tamu. Kusingkap dengan lebar, gorden jendela yang tadinya masih tertutup.Benar saja, aku melihat mobil suamiku. Tapi orangnya, ada di mana? Apakah tidur di mobil? Lantas botol minuman itu? Kulangkahkan kakiku, menuju kamar tamu. Kuputar kenop pintunya. Terkunci dari dalam. Itu artinya, memang suamiku pulang, dan memilih tidur terpisah dariku. Sudahlah, biar saja.Aku sedang mulai untuk tidak peduli dengan semua hal tentang dia. Aku akan fokus dengan kebahagiaanku. Semoga saja, Mama dan Papa bisa segera pulang. Dan semoga saja mereka tidak kaget, jika nan

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 124. Milik siapa.

    Pov. LunaEntah benar, entah salah. Bahkan aku sudah tidak bisa membedakan lagi. Saat aku sedang merasa begitu rapuh, aku justru berbagi cerita dengan mantan kekasihku itu. Bahkan aku juga bercerita tentang rencana perceraianku. Mungkin memang aku salah. Aku keliru. Sebagai seorang istri yang baik, seharusnya jika sedang ada masalah, dia akan mengadu kepada Tuhannya. Dia akan lebih mendekatkan diri kepada agamanya. Bukan malah seperti aku. Berduaan di luar rumah malam-malam, membuka aib rumah tanggaku, berkeluh kesah kepada mantan pacarku. "Kamu yakin, akan bercerai?" tanya Bara."Aku tidak sanggup berbagi. Kemarin-kemarin, kukira aku akan kuat. Tapi baru beberapa hari menjalani, aku rasanya sudah mau gila. Aku lebih baik menjauhi mudharat, daripada mengejar manfaat. Aku tidak sanggup ...."Bara tercenung sejenak, mendengar kalimat yang kuucapkan. Entah apa yang dia pikirkan. Kadang laki-laki itu, memang terlihat misterius."Dik, masuklah ke rumahmu. Tubuhmu punya hak, untuk dijaga

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 123. Pulang membawa ....

    POV. Bara[Samawa till jannah. Dekap eratlah yang ada di hadapanmu. Lupakan yang sudah meninggalkanmu.]Aku tahu. Aku paham, maksud dari komentar itu. Nadin ingin, agar Luna belajar mencintai Aksa yang telah menjadi suaminya, dan melupakan aku yang telah meninggalkannya.Nasehat itu tidak salah. Jika saat ini hatiku merasa tercubit, itu karena mungkin saja aku sedang sensitif. Komentar Nadin, hanya ditanggapi Luna dengan emotikon tersenyum.Kulihat unggahan-unggahannya dari yang paling atas. Semua hanya tentang butiknya. Tentang produk-produk yang dijualnya. Dia sama sekali tidak mengunggah masalahnya di dunia maya.Namun ada akunnya Nadin yang menandainya.[Keep strong. Wonder woman akan selalu kuat. Sobatku yang cantik dan baik.]Unggahan itu disertai dengan fotonya Nadin dan Luna, yang sepertinya sedang duduk di sudut kafe. Postingan itu baru saja diunggah beberapa jam yang lalu. Itu artinya, mereka masih berinteraksi hingga saat ini. Kulihat ada lingkaran kecil berwarna hijau m

DMCA.com Protection Status