Share

Part 29. Tangisan Bunga.

[Maaf, jika aku mengganggu. Aku cuma mau bilang cinta.]

Hanya itu saja pesan yang dia kirimkan. Setelah itu, terlihat dia sudah tidak online lagi. Terbersit sedikit penyesalan dalam hatiku. Namun biarlah. Kekecewaannya karena telponnya yang kuabaikan, tidaklah seberapa, jika dibandingkan dengan luka hati yang kurasakan.

Sorenya, saat jam pulang kantor, aku pun menjemput Mas Aksa ke kantornya.

Sebelumnya, aku terlebih dahulu melapor kepada resepsionis yang ada. Karena saat ini aku datang sendirian. Tidak bersama suamiku.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu?" Resepsionis itu menyapa dengan begitu ramah.

"Mohon maaf, Mbak. Saya istrinya Pak Aksa. Berhubung Pak Aksa baru saja mengalami kecelakaan, dan belum bisa berjalan sendiri, maka beliau meminta saya, untuk menjemputnya hingga ke ruang kerjanya," jawabku sopan.

"Bisa menunjukkan kartu identitas, Bu?" tanya dia. Masih dengan raut wajah yang sangat ramah.

Aku pun mengeluarkan kartu pipih berwarna biru. Resepsionis itu melihatnya, dan merekam
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status