Share

MENJENGUK BU MARTO

Raisa menghela napas panjang. Sembari tertunduk. Menatap keramik yang berwarna kecoklatan.

"Kamar itu, dikelilingi oleh banyak monyet. Aku berusaha untuk mengusir mereka. Tapi sia-sia. Lalu, mereka semakin banyak berdatangan. Hampir memenuhi kamar Bu Marto. Dia semakin histeris sambil nuding ke arahku."

"Lalu ...?" tanya Delon tak sabar.

"Bu Marto seperti orang yang kerasukan. Sampai dia menggigit jempol tangannya sendiri. Sampai pu-tus," ucap Raisa lemas.

"Haaa ...? Sampai putus?" ulang Auliya.

Raisa hanya mengangguk.

"Makanya aku jadi enggak tenang. Sangat jelas sekali tadi pocong itu wajahnya Bu Marto."

"Coba kamu telepon orang rumah, Sa. Tanyakan kabar Bu Marto lagi," ujar Delon.

"Ba-baik, Mas."

Raisa pun mengambil ponselnya. Lalu menelepon Dian. Deringan pertama tak diangkat. Begitu seterusnya. Raisa pun menggeleng ke arah mereka berempat.

"Besok setelah Shubuh kita langsung ke Surabaya! Tapi mampir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status