Share

KEDATANGAN TAMU

Terdengar suara pintu kamar yang berderit keras. Membuat Raisa menoleh. Rahangnya mengeras dengan bibir yang berkerut-kerut. Manik mata Raisa sampai berkaca-kaca.

"Raisa, kamu kenapa?" Delon menepuk bahu gadis itu.

"Bu ... Bu Marto!" ucap Raisa lirih sembari menunjuk ke arah pintu kamar. Membuat Delon, Hamaz, Dian, serta Momoy ikut menoleh mengikuti arah telunjuk Raisa.

"Enggak ada apa-apa, Mbak," sahut Momoy seraya menggoyang pergelangan tangan kakaknya.

"A-pa kalian enggak ada yang bisa melihat Bu Marto di pintu itu?" tanya Raisa dengan pandangan penuh tanya pada mereka semua.

Mereka hanya menggeleng hampir bersamaan.

"Apa sekarang kau juga masih melihatnya?" tanya Hamaz.

Sontak Raisa mengalihkan pandangannya. Dia melihat ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka. Lalu menggeleng.

"Sudah enggak ada ada, Mas. Tapi--"

Raisa melotot. Perlahan dia menoleh ke arah samping kanan. Tepat di sebalah Dian, Dia melihat Bu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status