Share

MENCARI BU AMINAH

Raisa dan Hamaz memandang wanita itu dengan terperangah.

"Itu apa cuman Ibu yang dengar dan lihat?"

"Enggak, Mbak Raisa. Ada orang-orang tertentu yang juga lihat. Biar pun enggak semuanya bisa lihat."

"Kalau Ibu sendiri, apa yang biasanya didenger sama dilihat?"

"Kadang tuh ya. Kalau saya lagi lihat TV, orang rumah yang lain pada tidur. Saya tuh suka intip dari jendela. Maksud hati intip pintu pagar saya, apa udah ketutup. Ehhh ... yang kelihatan malah rumah seberang. Pintu rumahnya sama jendela itu kebuka lebar. Seperti ada orang di dalamnya. Trus, saya juga pernah lihat ada orang duduk di kursi teras depan. Sambil badannya itu, ayun-ayun terus."

"Macam duduk di kursi goyang, Bu?"

"Nah! Betul, Mbak Raisa. Kayak itu, tapi misal kita lagi noleh atau kedip. Kita lihat lagi udah enggak ada."

"Bukannya dulu pas saya ke sini itu. Ada pelayan Bu Sapto? Yang wanita sudah tua kalau enggak salah namanya Bu Aminah."

"Nah, orang-orang sin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status