Share

KAMAR MISTERIUS

Ide cerdas Delon diikuti oleh Raisa untuk membantunya. Setelah kosong, mereka lebih mudah menggeser lemari kaca itu.

"Geser terus, Sa!" teriak Delon.

"Iya, Mas."

Sampai akhirnya mereka berhasil. Tepat di hadapan mereka terdapat sebuah lobang seperti pintu. Dengan ukuran yang lebih kecil dari lemari. Keduanya hanya bisa terpaku sesaat.

"Ini menuju ke mana Mas Delon?"

"Aku juga enggak tau, Sa. Tapi seperti ruang bawah tanah."

"Ruang bawah tanah? Untuk apa? Siapa yang membuatnya?"

Delon menoleh Pada Raisa. Lalu menggeleng.

"Aku juga enggak tau Mas. Bagaimana kita masuk ke dalamnya aja?"

Sekian detik mereka saling beradu pandang. Tanpa di komando, Delon langsung bergerak mendahului Raisa. 

Sedangkan dalam waktu yang bersamaan. Hamaz berjalan pelan melintasi ruang tengah. Dia memperhatikan lukisan yang masih berserakan di lantai. Dengan ceceran darah.

"Sepertinya lukisan itu dibuat oleh warna darah di bagia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status