Share

21 Melawan Fitnah

"Arina! Ngapain kamu masuk kamarku, ha!" Mbak Vina terlihat begitu emosi. Dia mendorongku sangat kasar hingga terbentur tembok.

"Kamu mau selingkuh dengan kakak iparmu sendiri? Dasar perempuan munafik, kelihatannya saja alim padahal murahan!" sentaknya lagi membuatku semakin nyeri.

Hatiku meradang mendengar umpatan Mbak Vina. Sudah terlalu sering aku mendengar caciannya tapi nggak sesadis ini. Kudorong balik bahunya hingga terjengkang. Tak peduli kedua matanya mendelik menatapku bahkan ibu berteriak histeris saat melihatku berani melawan.

"Kamu yang tak tahu diri. Sudah menyuruhku menjaga dua anakmu di rumah ini sedangkan kamu enak-enakan selfie, bikin status alay di whats*pp dan shopping entah ke mana eh sekarang malah nyebut aku mur4h4n, Mbak? Siapa yang kurang 4j4r? Aku atau kamu!" bentakku kemudian. Dari dulu aku memang tak tinggal diam jika ada yang menyebutku murahan.

Almarhum ibu selalu mengajariku tentang norma dan agama, aku pun berusaha mematuhinya. Menutup rapat tubuh i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status