Share

Bab 29

Malam tiba, mereka sudah duduk di meja makan. Begitu suapan pertama masuk ke mulut Yumna, dia langsung meneguk air putih sampai setengah gelas tinggi. "Syahdu, kok gak keras banget nasinya?"

"Bu-bukan aku, Mbak, itu Gus Hanan."

"Iya, benar, Dek. Itu aku yang masak dan mungkin karena airnya sejajar dengan beras?"

Yumna menepuk jidat. "Ya sudah karena Mas yang masak, mau bagaimana lagi. Syahdu pasti meledekmu dalam hati karena ngasih makan istri pake nasi yang keras banget."

Mendengar namanya disebut, Syahdu langsung terbatuk-batuk. Sebenarnya tadi dia tidak merasakan kerasnya nasi itu karena menikmati pakai cinta, tetapi Yumna menegur sehingga dia merasa kini pipinya sudah sakit karena mengunyah.

"Pipimu sakit kan, Syahdu? Ngaku aja, gak apa-apa. Mas Hanan emang harus diginiin biar lain kali airnya dilebihin satu angka dari beras."

"Iya, Mbak," jawab Syahdu polos.

Gus Hanan yang mendengar kedua istrinya tertawa bersama langsung membulatkan kedua mata pura-pura marah. Berawal dari nasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status