Share

BAB 88

Sebenarnya aku masih punya banyak waktu untuk berpikir, tapi aku memilih untuk memberikan jawaban saat ini juga. Aku yakin tidak akan menyesal. Aku juga yakin inilah yang diinginkan oleh hati kecilku.

"Maksud kamu, jawaban lamaranku?" tanya Mas Iqbal.

Aku mengangguk. Aku mulai mengatur nafas sebelum mengatakan jawaban yang sudah kusiapkan.

"Aku mau jadi istri kamu, Mas," ucapku dengan tegas.

Pada akhirnya, aku menerima lamaran dari Mas Iqbal. Bukan karena aku tak mau diusir dari sini atau karena aku tak mau kehilangan pekerjaan, tapi aku menerima Mas Iqbal karena aku memang menginginkan masa depan bersama dengan Mas Iqbal.

Mungkin terlalu cepat untukku beralih ke lain hati. Tapi, kupikir tak ada salahnya untuk mencoba memulai hubungan baru.

Urusan cepat atau lambat, itu hanya perkara waktu. Entah sekarang atau suatu hari nanti, aku pasti akan menikah lagi kan? Selagi ada kesempatan, tentu aku harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status