Share

BAB 91

"Sabar ya, Mas? Ibu pasti masih bingung sekarang. Tahu-tahu aku pulang bawa anak dan calon suami baru. Mungkin Ibu masih kaget dan nggak percaya," ujarku menghibur Mas Iqbal yang saat ini tengah duduk di sampingku dengan wajah muram.

"Aku baik-baik aja. Wajar kalau ibu kamu agak was-was. Mungkin aja ibu kamu takut aku akan menyakiti kamu seperti aku menyakiti Melati dulu," sahut Mas Iqbal.

Aku tertunduk lesu. Sepertinya akan sulit mendapatkan kepercayaan Ibu kalau Ibu terus melihat masa lalu Mas Iqbal sebagai patokan.

Aku, Ibu, dan Mas Iqbal masih belum melanjutkan pembicaraan kami sebelumnya. Aku dan Mas Iqbal duduk bersantai di ruang tamu, sementara ibu pamit pergi ke warung sejak tadi.

Sepertinya Ibu tidak mau memantik pertengkaran pada pertemuan pertama kami setelah sekian lama. Ibu segera menghindar dan meninggalkanku, tanpa menyelesaikan obrolan kami.

"Kenapa Ibu lama banget ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status