Share

BAB 20

Aku dan Nuri sudah sampai di tempat makan favoritnya. Bianglala Cafe, namanya. Cafe dua lantai yang detik ini cukup ramai pengunjung. Beberapa kali kudengar Arumi menyebut nama cafe ini membuatku penasaran seperti apa menu andalannya.

"Selalu ramai, Al. Apalagi saat jam makan siang begini," ujar Nuri cukup bersemangat. Dia menarik tanganku agar segera masuk ke dalam, keburu kehabisan tempat duduk yang ternyaman, katanya.

Saat melewati pintu utama, aku memang cukup takjub dengan tata ruang cafe ini. Unik, cantik dan modern. Benar kata Nuri, cocok untuk foto-foto. Nuri memilih meja paling ujung yang berdekatan dengan kolam koi. Aku lihat sekeliling, rata-rata pengunjung adalah remaja dan dewasa muda. Sepertinya seusia mereka yang memang masih doyan nongkrong, karena setelah kepala tiga akan beda urusan. Mau nongkrong sejenak sudah diribeti dengan teriakan anak.

Setelah memilih tempat duduk yang menghadap ke kolam koi, Nuri memberikan buku menu padaku. Dia membebaskanku memilih menu y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status