Share

Part 61 Akulah Pendosa Itu

"Aku tidak bisa membiarkan perempuan itu hidup. Dia pasti membuka mulut di sana!" geram Fiona sambil melajukan mobilnya lagi.

Perempuan berusia tiga puluhan tahun itu menangis tersedu di depan dua orang biarawati. Dia berkali-kali mengusap kepala sang anak yang duduk anteng di pangkuannya sambil menghisap empong.

Bocah berwajah cantik itu sesekali mendongak menatap polos sang ibu. Lalu tangan mungilnya terulur, menepuk pelan pipi basah ibunya.

Kedua biarawati yang menyaksikan hal itu meneteskan air mata sedih bercampur haru. Salah satu dari mereka mengusap-usap kepala bocah itu, yang langsung merekahkan bibir memamerkan dua buah giginya yang baru tumbuh.

"Saya ingin menitipkan anak saya di sini, Bunda. Saya tidak bisa membawanya. Saya akan mengambilnya setelah mendapatkan uang. Tolonglah," perempuan itu pun kembali memohon sambil menangkupkan telapak tangan di depan dada.

Kedua biarawati itu saling pandang dengan bingung. Dalam hati tidak tega melihat bocah sekecil itu berpisah denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status