Share

Part 60 Ancaman

Penulis: La Bianconera
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-04 19:31:17

Andrian langsung menarik tangan Cassandra untuk berhenti, tetapi wanita itu segera menepisnya. Cassandra menatap protes pada Andrian yang menunjukkan raut wajah marah. Dia segera meninggalkan halaman belakang rumah diikuti oleh Andrian. Laki-laki itu segera menghadang Cassandra di dekat tangga.

"Jangan halangi aku!"

Andrian menggeleng pelan, lalu menarik napas lelah berulang kali. "Sampai kapan kamu akan begini, Cassandra? Sampai kapan kamu akan menyiksa Angelo di sana?" tanyanya dengan suara bergetar.

"Aku tidak bisa membiarkan Angelo sendirian, Andrian. Bukankah dia anak kita? Sudah seharusnya kita melibatkan Angelo dalam setiap momen, kan?" Cassandra kembali bersikeras.

Wanita itu menyingkirkan tangan Andrian yang terentang menghalangi langkahnya. Setengah berlari, Cassandra kembali ke kamar sambil terus memanggil Angelo. ART yang ditugaskan Andrian membereskan baju-baju bayi, tentu saja terkejut lalu menatap pucat pada Cassandra dan Andrian.

"Angelo! Angelo! Bibi, di mana Angelo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 61 Akulah Pendosa Itu

    "Aku tidak bisa membiarkan perempuan itu hidup. Dia pasti membuka mulut di sana!" geram Fiona sambil melajukan mobilnya lagi. Perempuan berusia tiga puluhan tahun itu menangis tersedu di depan dua orang biarawati. Dia berkali-kali mengusap kepala sang anak yang duduk anteng di pangkuannya sambil menghisap empong. Bocah berwajah cantik itu sesekali mendongak menatap polos sang ibu. Lalu tangan mungilnya terulur, menepuk pelan pipi basah ibunya.Kedua biarawati yang menyaksikan hal itu meneteskan air mata sedih bercampur haru. Salah satu dari mereka mengusap-usap kepala bocah itu, yang langsung merekahkan bibir memamerkan dua buah giginya yang baru tumbuh."Saya ingin menitipkan anak saya di sini, Bunda. Saya tidak bisa membawanya. Saya akan mengambilnya setelah mendapatkan uang. Tolonglah," perempuan itu pun kembali memohon sambil menangkupkan telapak tangan di depan dada.Kedua biarawati itu saling pandang dengan bingung. Dalam hati tidak tega melihat bocah sekecil itu berpisah denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 62 Pengakuan Dosa

    "Rupanya Anda mulai penasaran dengan Rosalia Lussete? Jika Anda terlalu penasaran dengannya, coba tanyakan hal ini pada istri Anda, Tuan Petruzzelli. Istri Anda tahu betul siapa Rosalia Lussete itu, hm?" Rahang Andrian mengeras mendengarnya. Wajah laki-laki tampan itu merah padam. Dia segera mengayunkan pukulan pada Jemmy, tetapi sayangnya laki-laki itu sigap menghindar.Jemmy mengangkat kedua tangan sejajar dada. "Ow ... ow ... ow! Sabar, Tuan, sabar," ucapnya cengengesan. "Anda tidak perlu memukul saya karena ini sebuah kebenaran nyata, Tuan," lanjut laki-laki itu lagi setengah mengejek.Jemmy kembali terkekeh pelan. Dia mengusap sudut bibirnya, lalu sedikit mencondongkan badan pada Andrian yang bersikap waspada."Pergilah, jangan tampakkan muka menjijikkan Anda di tempat ini!" desis Andrian sinis.Masih dengan kekehan mengejek, Jemmy mengangguk. "Saya akan pergi. Oh, ya, orang sekelas Andrian Petruzzelli tentu tidak asing, kan, dengan Milano Notte Club?" tanyanya, lalu berbalik dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 63 Keinginan Menjadi Biarawati

    "Saya rasa, di sini lebih baik, saya bisa mengabdikan sisa hidup saya bersama mereka, Bunda." Bunda Stefania terkejut. Wanita itu menghentikan langkah diikuti oleh Cassandra, kemudian menatap penuh arti pada mantan anak asuhnya itu. Cassandra mengangguk mantap. Menurutnya, dengan jalan menjadi biarawati dirinya akan lebih ikhlas dan tidak memikirkan duniawi yang penuh kemunafikan. Juga kebencian. Cassandra ingin menghilangkan rasa kecewa dan bencinya pada Andrian, juga rasa bersalah yang besar pada Angelo. Bunda Stefania mengusap lengan atas Cassandra penuh kasih."Anakku, menjadi biarawati itu tidak semudah yang kamu lihat. Kamu masih muda dan memiliki masa depan yang panjang, Nak," ucapnya lembut.Bunda Stefania kembali melanjutkan langkah diikuti oleh Cassandra. Beberapa anak asuh di panti itu berlarian di aula lantai bawah. Cassandra mengerutkan kening ketika mendengar suara tangisan anak yang cukup keras."Anak siapa itu, Bunda?" tanya Cassandra sejenak melupakan pembicaraan te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 64 Penasaran

    "Dipelihara Bos Besar, bagaimana maksudmu?" tanya Andrian semakin penasaran.Gadis di depannya itu mengangkat bahu tak acuh, lalu mengulurkan tangan pada Andrian. Andrian menatap tangan gadis itu dengan alis terangkat sebelah. Akhirnya, dengan enggan Andrian membalasnya."Namaku Dona. Aku teman Rosalia, tapi sejak dia kabur, tidak lagi menjadi temanku. Kamu tahu, seandainya dia tidak kabur maka aku mendapatkan keuntungan besar dari itu. Dia juga hidup enak, banyak harta, bisa jalan-jalan ke luar negeri, dan punya mobil mewah. Yang pasti, hutang bapaknya itu juga lunas. Bodoh sekali dia!" Gadis yang bernama Dona itu terus meracau karena setengah mabuk.Andrian mengangguk-angguk mengerti. Dalam hati laki-laki itu merasa bangga akan pendirian Cassandra. Meskipun tidak memiliki uang dan hidup serba kesusahan, tetapi selalu mempertahankan harga dirinya.Sudut bibir Andrian tertarik ke atas samar. Laki-laki itu akan mencari identitas Bos Besar yang disebutkan Dona tadi. Karena Andrian yakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 65 Permintaan

    "Pergilah! Aku sudah tahu apa yang dikatakan oleh Dona padamu. Itulah kenyataannya, Tuan Andrian. Aku bukan perempuan baik-baik. Aku perempuan penghibur, ak--"Andrian menggeleng, lalu dengan gemas menghentikan racauan istrinya itu. Cassandra tersentak ketika Andrian tiba-tiba mencium bibirnya. Tidak hanya sampai di situ, Andrian juga melumatnya lembut seolah menumpahkan rindu. Ini kali pertama semenjak kematian Angelo, mereka sedekat ini. Andrian menahan tengkuk Cassandra supaya wanita itu tidak melepaskan tautan bibir mereka. Sebelah lengan Andrian melingkari bahu Cassandra dengan erat.Setelah cukup lama, akhirnya mereka menghentikan ciuman. Andrian menatap sayu Cassandra sembari mengusap bibir basah wanita itu.Cassandra merasa heran dengan sikap manis Andrian. Seharusnya, laki-laki itu melampiaskan kesal dengan menghinanya seperti dulu. Cassandra pasrah. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi karena memang kenyataannya dia adalah mantan gadis penghibur."Iya, Dona mengatakan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 66 Eksekusi

    "Kita eksekusi sekarang, seolah-olah ini kecelakaan tunggal!" perintah temannya lagi mulai menghidupkan mesin mobil.Mobil sedan berwarna hitam itu, melaju dengan kecepatan sedang mengikuti laju motor di depannya. Motor perempuan tadi terus melaju ke arah Panti Asuhan Santa Margherita. Dadanya semakin berdebar tak karuan ketika melihat bangunan besar dua lantai itu.Dia menghentikan motor di seberang jalan, menatap sendu ke arah panti. "Semoga kamu baik-baik saja di sana Emillia. Mama belum bisa menjemputmu. Jika Mama sudah punya uang, kita akan kembali bersama, Nak. Mama yakin, kamu lebih aman di situ daripada bersama Mama." Perempuan itu berkata sendiri sambil mengusap-usap pipinya yang basah.Tidak kuat hatinya mendengar sayup-sayup suara tawa dan tangisan dari dalam sana. Dia tidak tahu, di antara tawa dan tangisan itu, adakah milik Emillia Carrera? Maka perempuan itu pun kembali melajukan motor ke arah apartment sederhananya."Apa yang dilakukan di tempat ini?" tanya salah satu l

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 67 Kembali Bangkit

    Andrian mendengus tidak suka melihat keakraban Cassandra dan Emillia. Bunda Stefania mendekat, lalu mengambil alih Emillia dari gendongan Cassandra. Namun sayangnya, bocah itu justru menangis keras sambil menjulurkan tangan pada Cassandra.Karena tidak tega, Cassandra kembali mendekat, hendak menggendong Emillia. Namun, Andrian tidak tinggal diam. Laki-laki itu segera menahan lengan sang istri yang membuat Cassandra menatapnya bingung."Sudah kubilang, jangan hiraukan anak itu, Cassandra! Kita pulang, ayo!" ajak Andrian lagi dengan nada mulai melunak.Cassandra menggeleng tidak mengerti. "Tapi, Andrian, bukankah kita sudah sepakat dan kamu setuju kalau aku di sini beberapa hari?" tanyanya bingung."Sekarang tidak lagi!" sahut Andrian tegas. "Sekarang aku tidak mengizinkannya.""Tapi kenapa, bisakah kamu memberiku alasan?" tanya Cassandra lagi.Andrian mendengus lirih dengan tatapan sulit diartikan. Laki-laki itu menatap wajah polos Emillia sekilas. Sebenarnya, Andrian merasa terenyuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 68 Rencana Andrian

    Andrian terkejut, tetapi secepat mungkin menguasai diri. Laki-laki itu menarik pelan tangan Fiona dan mencium jemari tangan gadis itu."Hei, ada apa ini, Amore? Apa kamu merencanakan sesuatu?" tanya Fiona sambil tertawa kecil.Andrian ikut tertawa. "Apa tidak boleh, kalau aku ingin makan malam berdua denganmu, hm? Aku bosan di rumah. Perempuan itu terlalu dingin semenjak anak kami meninggal," jawab Andrian dengan suara tercekat.Fiona menarik napas pelan. Dia menoleh dan mengusap pipi Andrian yang fokus mengemudi. Fiona sedikit mencondongkan tubuh, lalu mencium sudut bibir Andrian sekilas."Oh, Fiona. Jangan membuatku tidak konsentrasi," tegur Andrian sambil mengedipkan sebelah mata."Apa setelah makan malam bisa bersamaku, Amore?" tanya Fiona penuh harap.Jujur, melihat ketampanan mantan kekasihnya itu, jantung Fiona berdetak semakin tidak karuan. Apalagi jika mengingat kehebatan laki-laki tampan itu di atas ranjang. Fiona benar-benar merindukan saat itu, setelah beberapa bulan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 55 Kembali Bersatu

    Andrian menggenggam jemari tangan Cassandra di atas makam Antonio. Sebelah tangannya mengusap batu nisan Antonio. Ada rasa sedih mendalam kehilangan sosok sahabat meskipun sempat menjadi saingannya."Aku datang padamu untuk meminta kembali Cassandra. Aku yakin, kamu tidak mungkin marah padaku. Aku janji akan menjaganya seperti kamu menjaga dia dan anak-anakku. Damailah di sana, Antonio. Terima kasih sudah menjaga mereka dengan baik." Andrian tersenyum samar, kemudian menatap Cassandra yang duduk di seberangnya."Ayo, kita pulang!" ajak Cassandra tidak ingin larut dalam kenangan tentang Antonio.Cassandra tidak ingin terus menerus bersedih karena kehilangan Antonio. Dia harus bisa menghargai perasaan Andrian setelah berani berdamai dan memutuskan menerima kembali laki-laki itu.Andrian mengangguk menuruti permintaan Cassandra. Tangannya tak lepas dari jemari tangan Cassandra hingga memasuki mobil. Sejenak, keduanya terdiam di dalam mobil dengan pandangan sama-sama tertuju pada makam An

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 64 Saling Memaafkan

    Andrian mengerang kecil. Luka jahitan bekas operasi yang masih basah itu, terasa sangat nyeri. Rupanya, Cassandra menekan dengan kuat tepat di perban itu. Cassandra termangu melihat Andrian kesakitan sambil memegangi dadanya."Kenapa berhenti? Lakukanlah, Amore!" pinta Andrian pasrah. Tatapannya nanar pada Cassandra, tidak ada kemarahan sedikit pun di sana.Bella segera mendekati Cassandra untuk mencegah wanita itu berbuat yang lebih brutal. Bella maklum, kondisi Cassandra benar-benar jatuh sehingga bisa saja bertindak di luar kendali.Angelica sigap memanggil perawat. Tidak lama kemudian, seorang perawat memasuki ruang perawatan Andrian."Kenapa luka Anda bisa mengeluarkan darah?" tanya perawat sembari melepas perban di dada Andrian.Andrian menggeleng pelan. "Maaf, saya tidak sengaja menyenggol perbannya!" jawabnya berbohong. Lantas, Andrian melirik pada Cassandra yang menatap luka di dadanya dengan wajah pucat. Darah merembes dari sela-sela jahitan yang masih basah. Luka bekas ope

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 63 Kembali Terluka

    "Lepaskan saya, Bunda. Saya harus mengikuti mereka!" Cassandra kembali memberontak.Di antara isak tangis, Cassandra meringis menahan kram di perutnya. Wanita itu memegangi perut yang semakin terasa tidak nyaman. Bella dan Bunda Stefania segera memanggil sopir untuk membawa Cassandra ke rumah sakit.Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan USG, Cassandra dibawa ke ruang perawatan. Dia masih menangis, tidak menyangka hari bahagianya berubah kelam. Cassandra juga belum tahu nasib Andrian dan Antonio di ruang operasi.Bella yang mendorong kursi roda, menghentikan langkah ketika mendengar suara seseorang sedang berbicara di telepon. Cassandra mendongak menatap Bella, lalu menyadari sesuatu.Air mata Cassandra kembali menetes membasahi pipi mendengar suara yang dikenalnya itu. Bella hendak kembali mendorong kursi roda, tetapi Cassandra mencegah sahabatnya itu, untuk mendengarkan pembicaraan lebih lanjut."Tunggu sebentar, Bella! Tolong antar aku ke tempat pengawal itu!" pintanya pada sang

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 62 Takut Kehilangan

    Mendengar jawaban Cassandra, Antonio hanya bisa mengangguk meskipun dia tahu, wanita itu tidak melihatnya. Cassandra kembali meneruskan langkah. Di ruang bawah tampak sepi, mungkin anak-anak sedang dimandikan oleh Nanny.Cassandra juga tidak melihat keberadaan Andrian dan mobil laki-laki itu. Entah ada perasaan aneh tiba-tiba menghinggapi Cassandra. Dia memaki diri sendiri yang terlalu munafik jika kepergian Andrian membuatnya merasa kehilangan."Aku pulang dulu, kamu juga segera kembali ke atas. Hati-hati naik turun tangga!" ucap Antonio begitu mereka sampai di lantai bawah.Cassandra mendongak menatap manik Antonio lalu mengangguk samar. Antonio tersenyum, kemudian mencium bibir Cassandra sekilas sebelum memutuskan berlalu dari hadapan kekasihnya itu."Ciao Amore. Hati-hati di jalan!'' ucap Cassandra mengikuti langkah Antonio sampai di depan pintu.Antonio tersenyum sebelum memasuki mobil. Segera, mobil mewah itu pun meninggalkan car port rumah megah Andrian. Sesampainya di luar pag

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 61 Sama-sama Bimbang

    Mendengar suara tangisan, Antonio segera mengangkat wajah Cassandra dan menatapnya dalam. Sedangkan Cassandra buru-buru menghapus air mata, lalu memunguti pakaiannya yang berserak di dekat sofa.Antonio memperhatikan sang kekasih, lalu tersenyum samar. Dia terus memperhatikan Cassandra yang memakai pakaiannya dengan terburu-buru."Ah, aku harus ke kamar mandi dulu, Amore!" pamit Cassandra pada laki-laki yang masih duduk memperhatikan dirinya itu."Hati-hati, jangan terburu-buru, Bellissima!" ucap Antonio mengingatkan.Cassandra tidak menjawab. Dia segera memasuki kamar mandi, lalu mengunci pintunya dari dalam. Di sana, dia menumpahkan tangis di depan wastafel. Cassandra meremas baju atasnya ketika melihat beberapa tanda kepemilikan Antonio bertebaran di dadanya."Aarrggh!" jerit Cassandra. Lantas, pandangan wanita itu turun pada perutnya yang membuncit. Perut berisi bayi darah daging Andrian itu, diusapnya lembut dengan hati dilema."Kenapa aku lakukan itu, Tuhan? Kenapa aku harus be

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 60 Permintaan

    "Andrian, apa kamu tidak ingin memelukku?" tanya wanita itu menatap manik kebiruan Andrian.Andrian tersadar dari lamunan singkatnya, lalu mengangguk samar. Dengan ragu, dia mendekati Helena dan memeluk wanita itu. Wanita yang pernah dibencinya, sekaligus terpaksa dia terima karena hubungan darah itu tidak bisa dihapus oleh takdir sekalipun."Terima kasih, Andrian. Kuharap tidak ada kebencian di hati kita. Maafkan aku yang sudah merusak semuanya," ucap Helena lirih di dada Andrian. Andrian menelan saliva berat mendengar ucapan itu. Memaafkan? Jika ada yang harus mengemis maaf, maka orang itu adalah dirinya. Andrian melepaskan pelukan dan menatap Helena dengan tatapan dalam."Maaf, Helena. Aku begitu bersalah padamu dan Kakek. Jika Kakek masih hidup, mungkin aku akan bersimpuh di kakinya.""Hei, apa yang kamu bicarakan? Papa itu hatinya sangat luas. Aku yakin kamu lebih paham daripada aku, Andrian. Ayolah, kamu harus tersenyum! Kita buka lembaran baru dengan damai, bagaimana?" Helena

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 59 Penyesalan

    "Cassandra, apakah tidak ada kesempatan sekali lagi untukku?" tanya Andrian putus asa.Cassandra semakin kesal dengan sikap mantan suaminya yang tidak tahu malu itu. Wanita itu kembali memutar bola mata malas, lalu menatap tidak minat pada Andrian."Tidak! Kesempatanmu hanya sebagai ayah dari kedua anakku, bukan suamiku!" jawabnya tegas.Andrian tidak menyerah. Sudah kepalang tanggung karena dia telah memberanikan diri mendekati Cassandra lagi. Meskipun di sisi lain ada rasa rendah diri setelah terlalu sering melukai hati Cassandra."Aku janji, Cassandra! Aku akan melakukan apa pun yang kamu mau. Bahkan, aku tidak peduli dengan semua hartaku, asalkan kamu ...""Apa pun?" sahut Cassandra cepat hingga membuat Andrian langsung mengangguk."Ya, apa pun. Katakan, Cassandra!" desak Andrian tidak sabar.Cassandra tersenyum penuh arti lalu mengangguk pelan. Dia menatap sekeliling yang sepi karena karyawan sudah sibuk di mejanya masing-masing."Apa pun. Hm, baiklah. Sepertinya kamu ingin sekal

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 58 Harapan Yang Pupus

    Jelas, itu bukan tanda kepemilikan dari Andrian. "Sial kenapa harus ada jejak begini?" Marta menjadi bingung ketika semakin digosok, bekas kissmark itu tidak menghilang melainkan tambah memerah. Dia tidak perlu sekhawatir ini jika saja Andrian tidak datang mendadak.Entah apa yang membuat Andrian tiba-tiba datang. Padahal, sore tadi laki-laki itu mengatakan pergi ke rumah Gennaro. Marta melirik sekilas ke arah ruang tamu di mana Andrian tampak fokus dengan handphone."Oke, aku ke sana sekarang!" Laki-laki itu menarik napas panjang kemudian bangkit.Dia menoleh ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup. Marta yang mendengarkan pembicaraan Andrian justru menarik napas lega. Dia segera memakai kimono dan mengikat di depan perut, lalu segera menemui Andrian."Aku sudah selesai. Tapi sepertinya kamu mau pergi!" Marta pura-pura cemberut kecewa.Andrian menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Maaf, Davidde sedang demam. Aku harus mengantar ke rumah sakit!" ucapnya.Marta mende

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 57 Rahasia Memuakkan

    Cassandra mendorong pelan dada Antonio dan kembali menatap laki-laki tampan itu. "Apa kamu tidak keberatan, Antonio? Seharusnya kamu mendapatkan wanita yang sepadan, bukan sepertiku!" "Apa yang membuatmu berpikir begitu? Aku mencintaimu sejak dulu sampai sekarang Cassandra!" ucap Antonio tegas.Cassandra mengangguk samar diiringi senyuman. Senyum manis yang tidak dibuat-buat dan baru Antonio lihat semenjak wanita itu mengalami perceraian. Antonio bertekad ingin membuat Cassandra selalu menyunggingkan senyum manis dan melupakan kegagalan pernikahannya."Aku terima!" ucap Cassandra sambil mengangguk berkali-kali.Antonio tertegun sejenak, kemudian memeluk Cassandra. Sementara di depan pintu, Andrian semakin mematung menatap keduanya. Laki-laki itu membalikkan badan, yang membuat Antonio tanpa sengaja menatapnya.Lantas, Antonio melepaskan pelukan dan bangkit. Kemudian dia melangkah mendekati Andrian yang hendak beranjak dari situ."Andrian, sudah lama kamu di situ?" tanya Antonio pelan

DMCA.com Protection Status