Share

Part 58 Dendam

"Cucu?" ulang Andrian bingung menatap kakek dan istrinya bergantian.

Gennaro mengerjap berkali-kali. Laki-laki itu sedikit menunduk kemudian mengusap punggung Andrian dan Cassandra bergantian.

"Ayo kita pulang. Kita bicarakan di rumah." Gennaro beranjak lebih dahulu ke mobilnya.

Cassandra masih terdiam di situ, lalu menatap Andrian ragu. "Aku ingin di sini sebentar, boleh?" tanyanya dengan suara bergetar.

Andrian mengangguk. Alih-alih mengikuti kakeknya, dia pun kembali ke makam Angelo menemani Cassandra. Cassandra langsung memeluk gundukan tanah basah di depannya. Tidak peduli jaketnya sedikit basah dan kotor. Dia pun kembali menangis di situ.

Bella yang duduk di samping Cassandra juga meneteskan air mata sambil mengusap batu nisan kecil bertuliskan nama Angelo Petruzzelli. Teringat jelas, bagaimana Cassandra bertahan hidup dan berjuang sendirian ketika hamil muda. Mengalami morning sickness yang mengganggu rutinitas kerjanya yang berat.

"Kamu pasti sudah bahagia di surga, Sayang,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status