Share

Part 4 Kemarahan

Penulis: La Bianconera
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-19 19:54:09

"Zio, Papa dan Mama baik sekali. Mereka sayang padaku dan Davidde. Setiap akhir pekan, mereka membawa kami ke villa bersejarah!"

Emillia justru berceloteh lucu, tanpa merasa berdosa sedikit pun. Sepasang manik berwarna cokelat itu tampak berbinar. Emillia ingat betul, kedua orang tua mereka sering mengajaknya ke Villa del Duomo.

Tempat itu memang bersejarah bagi Andrian dan Cassandra. Keduanya disatukan dalam pertunangan tak sengaja akibat ulah Gennaro. Kini, siapa sangka setelah kepergian Gennaro, hubungan keduanya kembali renggang.

Emillia cemberut ketika Antonio menggendongnya dan memasukkan ke troli belanjaan. Laki-laki itu tidak sabar lagi. Dia memasukkan beberapa mainan yang ditunjuk Emillia ke keranjang. Bergegas, Antonio ke kasir dengan gelisah.

Diulurkan beberapa lembar ratusan Euro pada kasir, sambil sesekali melirik arloji. Ya, Antonio sangat gusar karena tanpa sengaja telah menculik Emillia. Dia tahu konsekuensi setelah ini. Bisa saja, Andrian akan menendangnya.

"Tuan, ua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
cermin retak
Andrian sangat menyebalkan,mending casandara sama Antonio saja ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 5 Mencurigakan

    Andrian kehilangan keseimbangan. Tubuhnya terhuyung hampir membentur pintu. Melihat kejadian yang begitu cepat itu, Cassandra mematung. Butuh beberapa detik untuk menyadarkan diri, kemudian dia bergegas mendekati Andrian.Dipegangnya kedua lengan sang suami, tanpa menghiraukan luka di hati. Seharusnya dia senang melihat Andrian mendapatkan luka memar di pelipis. Dengan begitu, Andrian bisa merasakan sakit yang dia alami. Namun, sayangnya, hati dan egonya tidak mau diajak kompromi. Cassandra melindungi Andrian dari amukan Antonio. Di depannya, Antonio menatap tajam pada Andrian, seolah hendak menelannya."Antonio, sudah! Sebaiknya kamu pulang. Terima kasih sudah mengantar Emillia!" ucap Cassandra dengan suara serak.Andrian langsung menepis tangan Cassandra sedikit kasar. Ditatapnya wanita itu sinis. "Jadi, kalian berdua merencanakan sesuatu? Pura-pura Emillia menghilang supaya kalian diam-diam bisa bertemu?" ejeknya, sambil mengusap pelipis.Ocehan Andrian kembali menorehkan luka di

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 6 Kesalahan

    Polisi? Kelopak mata Andrian bergerak-gerak menandakan dia sangat gelisah. Ah, tidak! Dia tidak ingin berurusan dengan polisi. Apa kata media dan mitra bisnis jika mengetahui dirinya menganiaya Cassandra?Dunia Andrian pasti akan berhenti di saat itu juga. Hujatan dan makian akan dialamatkan padanya. Sedangkan Cassandra? Dia pasti berbondong-bondong mendapatkan simpati publik. Cukuplah Andrian dilabeli "player boss" karena kebiasaannya bergonta-ganti pasangan kencan. Itu hal lumrah di kalangan laki-laki kelas atas Italia. Namun, tidak untuk berurusan dengan hukum. Nama besar La Stampa akan hancur dan itu bisa dimanfaatkan Cassandra mengambil alih kepemimpinan perusahaan. Belum lagi, jika dia dipenjara, si Brengsek Antonio akan balas menikungnya. Mengambil Cassandra dan kedua anaknya. Tidak! "Arrghh!" Andrian mengerang sambil menjambak rambutnya sendiri.Dokter yang masih berada di kamar itu menaikkan sebelah alis, melihat reaksi Andrian."Bagaimana, Tuan? Apa yang Anda pikirkan?" ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 7 Kekecewaan Gennaro

    Cassandra pun ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Andrian. Dia takut Andrian akan semakin kecewa pada Gennaro. Namun, seandainya dia terus bungkam, Andrian akan selalu menuduhnya menjadi pengkhianat. Padahal, saat itu Cassandra sudah memohon pada Gennaro berkali-kali supaya memberikan maaf pada Andrian. Akan tetapi, keputusan Gennaro tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. Termasuk Cassandra dan Ivo!"Apa yang kamu sembunyikan dariku, Cassandra?" tanya Andrian lagi. Kali ini, nada suaranya melunak."Ingat-ingatlah apa yang membuat Kakek sangat marah, selain hubunganmu dengan Fiona. Kamu lebih mengenal kakekmu, daripada aku. Tapi, demi Tuhan aku tidak pernah mempengaruhi Kakek untuk membuat surat wasiat itu. Aku tidak menyangka Kakek benar-benar kecewa padamu, Andrian!" Cassandra menepis pelan tangan Andrian, kemudian keluar dari kamar mandi terlebih dahulu. Andrian terdiam di situ sembari mengingat-ingat. Namun, sampai kepalanya pusing, dia tidak ingat, ucapan apa yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 8 Misi Lain Marta

    "Sekretaris?" ulang Cassandra memastikan. Tiba-tiba ada perasaan tidak nyaman di hatinya.Wanita di depan Cassandra itu pun mengangguk. "Iya, benar! Saya juga sudah lolos seleksi. Jadi, bisa Anda antarkan saya pada Tuan Andrian?" tanyanya, dengan senyum dibuat seramah mungkin.Cassandra yang masih kecewa dengan sikap Andrian, hanya bisa mengangguk kaku. Terpaksa, dia pun mengantarkan wanita itu bertemu Andrian, sekaligus Cassandra memberikan berkas untuk sang suami. Andrian yang sedang sibuk, langsung mendongak saat pintu dibuka dari luar, tanpa diketuk terlebih dahulu. Tentu saja membuat wanita yang bersama Cassandra itu merasa heran.Ada raut terkejut di wajah Andrian, saat menatap wanita yang bersama istrinya itu. Sejenak laki-laki itu terpaku, sampai pada akhirnya, dia tersentak ketika Cassandra meletakkan map di depan Andrian sedikit kasar."Maaf, kalau saya membuyarkan lamunan Anda!" sindir Cassandra."Tidak apa-apa. Apa semua sudah selesai?" tanya Andrian menutupi rasa gugupnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 9 Khawatir

    Marta kembali ke ruangannya dengan hati masgul. Namun, dia tidak menunjukkan rasa marah itu pada Angelica, mengingat dirinya baru masuk La Stampa. Masih banyak waktu membuat Andrian kembali jatuh ke pelukannya seperti sepuluh tahun yang lalu. Ya, Marta adalah gadis cinta pertama Andrian. Mereka sering menghabiskan waktu berdua ketika akhir pekan.Andrian yang seorang anak yatim piatu dan diasuh sendiri oleh kakek-neneknya, menjadi remaja bebas bergelimang kemewahan. Jadi, tidak heran jika dia dikelilingi gadis-gadis cantik. Namun, Andrian adalah type laki-laki setia sehingga cintanya hanya untuk Marta. Akhirnya, hubungan kedua remaja itu pun sampai pada telinga Gennaro dan ditentangnya. Cinta Andrian pada Marta pun terpaksa kandas. Marta ikut kedua orang tuanya pulang ke Republic Ceko. Sedangkan Andrian, melanjutkan studi ke Amerika. Andrian berubah menjadi laki-laki petualang cinta, apalagi dia kecewa untuk kedua kali dengan wanita berbeda. "Apa, Tuan Andrian tidak berada di tempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 10 Cinta Sejati

    Marta menatap aneh pada Angelica yang masih senyum-senyum kecil. Merasa diperhatikan, Angelica menoleh padanya. "Ada yang salah?" tanya gadis itu dengan alis terangkat sebelah. Marta masih bungkam. Merasa tidak ada jawaban, Angelica lantas meneruskan pekerjaan yang tinggal sedikit. Dia harus segera menyelesaikan rincian anggaran acara bazar dan penggalangan dana musim panas, yang akan dilaksanakan minggu depan. Jari-jari Angelica seketika berhenti di atas keyboard saat mendengar ucapan Marta, yang entah ditujukan pada siapa. Akhirnya, Angelica kembali menatap pada Marta. "Maaf, kamu tadi bicara apa?" tanyanya."Tidak. Aku hanya tidak yakin jika kamu tadi membicarakan seseorang." Marta menjawab tanpa menatapnya.Angelica melongo. "Ya, aku tidak salah bicara. Kalau kamu mau tahu, Tuan Andrian itu pernah berpacaran lama dengan supermodel Italia, Fiona Magdalena. Namun, cinta mereka tidak murni. Aah, bos itu enak banget hidupnya. Bisa pacaran dengan siapa saja, asal ada uang. Tapi tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 11 Kecemburuan

    "Amore, sudah lama kamu di situ?" Andrian menatap tak enak hati pada Cassandra. Dia menoleh sekilas pada Marta yang masih bergeming. Di sana, Cassandra hanya menjawab dengan anggukan samar. Tanpa menunggu Andrian, wanita cantik itu bergegas memasuki mobil. Andrian sempat kembali menatap sekilas pada Marta sembari tersenyum kaku, sebelum meninggalkan wanita itu.Dari dalam mobil, Cassandra bisa melihat raut tidak suka Marta atas kehadirannya. Cassandra mengalihkan pandangan dari Marta, lalu melirik sekilas ke arah sang suami yang duduk di belakang kemudi."Ada apa sampai sedekat itu?" tanya Cassandra dengan wajah berpaling.Andrian berdehem lirih, "Ehm, itu sebenarnya tidak seperti yang ada di pikiranmu!" jawabnya jujur. "Memangnya kamu berpikir apa yang ada di benakku?" selidik Cassandra dengan wajah masam.Andrian menoleh pada Cassandra sesaat, dengan sebelah sudut bibir tertarik ke atas. "Kamu salah paham, Amore. Kamu melihat hanya sekilas, kan?" jawabnya datar.Kening Cassandra me

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 12 Rencana Licik?

    "Rencana untuk Andrian?" ulang Cassandra memastikan. Ivo mengangguk sekali lagi. Dia mengisyaratkan pada Cassandra untuk segera mengikutinya. Tanpa membuang waktu, Cassandra mensejajari langkah Ivo. Sampailah mereka di ruangan Ivo. Cassandra segera menutup pintu dan duduk di seberang laki-laki itu. Ivo menautkan jari-jarinya di atas meja, dengan tatapan lurus pada Cassandra. "Saya rasa kamu sudah tahu alasan Tuan Gennaro memberikan sebagian besar aset padamu ..."Cassandra mengangguk samar. "Iya, saya pikir ini memang tidak adil untuk Andrian, Zio. Jadi, sangat wajar dia kecewa dan menuduh kita berkhianat!'' sahutnya cepat. Alih-alih setuju dengan pendapat Cassandra, Ivo lantas menggeleng tegas. Dia begitu mengenal sifat Gennaro. Laki-laki itu sangat tegas dan tidak segan mengambil keputusan kontroversial jika menurutnya benar. Memang terkesan tidak adil untuk Andrian, tetapi lebih tidak adil lagi jika pada akhirnya Gennaro meninggal tanpa membuat keputusan apa pun sebelumnya. "In

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28

Bab terbaru

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 55 Kembali Bersatu

    Andrian menggenggam jemari tangan Cassandra di atas makam Antonio. Sebelah tangannya mengusap batu nisan Antonio. Ada rasa sedih mendalam kehilangan sosok sahabat meskipun sempat menjadi saingannya."Aku datang padamu untuk meminta kembali Cassandra. Aku yakin, kamu tidak mungkin marah padaku. Aku janji akan menjaganya seperti kamu menjaga dia dan anak-anakku. Damailah di sana, Antonio. Terima kasih sudah menjaga mereka dengan baik." Andrian tersenyum samar, kemudian menatap Cassandra yang duduk di seberangnya."Ayo, kita pulang!" ajak Cassandra tidak ingin larut dalam kenangan tentang Antonio.Cassandra tidak ingin terus menerus bersedih karena kehilangan Antonio. Dia harus bisa menghargai perasaan Andrian setelah berani berdamai dan memutuskan menerima kembali laki-laki itu.Andrian mengangguk menuruti permintaan Cassandra. Tangannya tak lepas dari jemari tangan Cassandra hingga memasuki mobil. Sejenak, keduanya terdiam di dalam mobil dengan pandangan sama-sama tertuju pada makam An

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 64 Saling Memaafkan

    Andrian mengerang kecil. Luka jahitan bekas operasi yang masih basah itu, terasa sangat nyeri. Rupanya, Cassandra menekan dengan kuat tepat di perban itu. Cassandra termangu melihat Andrian kesakitan sambil memegangi dadanya."Kenapa berhenti? Lakukanlah, Amore!" pinta Andrian pasrah. Tatapannya nanar pada Cassandra, tidak ada kemarahan sedikit pun di sana.Bella segera mendekati Cassandra untuk mencegah wanita itu berbuat yang lebih brutal. Bella maklum, kondisi Cassandra benar-benar jatuh sehingga bisa saja bertindak di luar kendali.Angelica sigap memanggil perawat. Tidak lama kemudian, seorang perawat memasuki ruang perawatan Andrian."Kenapa luka Anda bisa mengeluarkan darah?" tanya perawat sembari melepas perban di dada Andrian.Andrian menggeleng pelan. "Maaf, saya tidak sengaja menyenggol perbannya!" jawabnya berbohong. Lantas, Andrian melirik pada Cassandra yang menatap luka di dadanya dengan wajah pucat. Darah merembes dari sela-sela jahitan yang masih basah. Luka bekas ope

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 63 Kembali Terluka

    "Lepaskan saya, Bunda. Saya harus mengikuti mereka!" Cassandra kembali memberontak.Di antara isak tangis, Cassandra meringis menahan kram di perutnya. Wanita itu memegangi perut yang semakin terasa tidak nyaman. Bella dan Bunda Stefania segera memanggil sopir untuk membawa Cassandra ke rumah sakit.Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan USG, Cassandra dibawa ke ruang perawatan. Dia masih menangis, tidak menyangka hari bahagianya berubah kelam. Cassandra juga belum tahu nasib Andrian dan Antonio di ruang operasi.Bella yang mendorong kursi roda, menghentikan langkah ketika mendengar suara seseorang sedang berbicara di telepon. Cassandra mendongak menatap Bella, lalu menyadari sesuatu.Air mata Cassandra kembali menetes membasahi pipi mendengar suara yang dikenalnya itu. Bella hendak kembali mendorong kursi roda, tetapi Cassandra mencegah sahabatnya itu, untuk mendengarkan pembicaraan lebih lanjut."Tunggu sebentar, Bella! Tolong antar aku ke tempat pengawal itu!" pintanya pada sang

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 62 Takut Kehilangan

    Mendengar jawaban Cassandra, Antonio hanya bisa mengangguk meskipun dia tahu, wanita itu tidak melihatnya. Cassandra kembali meneruskan langkah. Di ruang bawah tampak sepi, mungkin anak-anak sedang dimandikan oleh Nanny.Cassandra juga tidak melihat keberadaan Andrian dan mobil laki-laki itu. Entah ada perasaan aneh tiba-tiba menghinggapi Cassandra. Dia memaki diri sendiri yang terlalu munafik jika kepergian Andrian membuatnya merasa kehilangan."Aku pulang dulu, kamu juga segera kembali ke atas. Hati-hati naik turun tangga!" ucap Antonio begitu mereka sampai di lantai bawah.Cassandra mendongak menatap manik Antonio lalu mengangguk samar. Antonio tersenyum, kemudian mencium bibir Cassandra sekilas sebelum memutuskan berlalu dari hadapan kekasihnya itu."Ciao Amore. Hati-hati di jalan!'' ucap Cassandra mengikuti langkah Antonio sampai di depan pintu.Antonio tersenyum sebelum memasuki mobil. Segera, mobil mewah itu pun meninggalkan car port rumah megah Andrian. Sesampainya di luar pag

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 61 Sama-sama Bimbang

    Mendengar suara tangisan, Antonio segera mengangkat wajah Cassandra dan menatapnya dalam. Sedangkan Cassandra buru-buru menghapus air mata, lalu memunguti pakaiannya yang berserak di dekat sofa.Antonio memperhatikan sang kekasih, lalu tersenyum samar. Dia terus memperhatikan Cassandra yang memakai pakaiannya dengan terburu-buru."Ah, aku harus ke kamar mandi dulu, Amore!" pamit Cassandra pada laki-laki yang masih duduk memperhatikan dirinya itu."Hati-hati, jangan terburu-buru, Bellissima!" ucap Antonio mengingatkan.Cassandra tidak menjawab. Dia segera memasuki kamar mandi, lalu mengunci pintunya dari dalam. Di sana, dia menumpahkan tangis di depan wastafel. Cassandra meremas baju atasnya ketika melihat beberapa tanda kepemilikan Antonio bertebaran di dadanya."Aarrggh!" jerit Cassandra. Lantas, pandangan wanita itu turun pada perutnya yang membuncit. Perut berisi bayi darah daging Andrian itu, diusapnya lembut dengan hati dilema."Kenapa aku lakukan itu, Tuhan? Kenapa aku harus be

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 60 Permintaan

    "Andrian, apa kamu tidak ingin memelukku?" tanya wanita itu menatap manik kebiruan Andrian.Andrian tersadar dari lamunan singkatnya, lalu mengangguk samar. Dengan ragu, dia mendekati Helena dan memeluk wanita itu. Wanita yang pernah dibencinya, sekaligus terpaksa dia terima karena hubungan darah itu tidak bisa dihapus oleh takdir sekalipun."Terima kasih, Andrian. Kuharap tidak ada kebencian di hati kita. Maafkan aku yang sudah merusak semuanya," ucap Helena lirih di dada Andrian. Andrian menelan saliva berat mendengar ucapan itu. Memaafkan? Jika ada yang harus mengemis maaf, maka orang itu adalah dirinya. Andrian melepaskan pelukan dan menatap Helena dengan tatapan dalam."Maaf, Helena. Aku begitu bersalah padamu dan Kakek. Jika Kakek masih hidup, mungkin aku akan bersimpuh di kakinya.""Hei, apa yang kamu bicarakan? Papa itu hatinya sangat luas. Aku yakin kamu lebih paham daripada aku, Andrian. Ayolah, kamu harus tersenyum! Kita buka lembaran baru dengan damai, bagaimana?" Helena

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 59 Penyesalan

    "Cassandra, apakah tidak ada kesempatan sekali lagi untukku?" tanya Andrian putus asa.Cassandra semakin kesal dengan sikap mantan suaminya yang tidak tahu malu itu. Wanita itu kembali memutar bola mata malas, lalu menatap tidak minat pada Andrian."Tidak! Kesempatanmu hanya sebagai ayah dari kedua anakku, bukan suamiku!" jawabnya tegas.Andrian tidak menyerah. Sudah kepalang tanggung karena dia telah memberanikan diri mendekati Cassandra lagi. Meskipun di sisi lain ada rasa rendah diri setelah terlalu sering melukai hati Cassandra."Aku janji, Cassandra! Aku akan melakukan apa pun yang kamu mau. Bahkan, aku tidak peduli dengan semua hartaku, asalkan kamu ...""Apa pun?" sahut Cassandra cepat hingga membuat Andrian langsung mengangguk."Ya, apa pun. Katakan, Cassandra!" desak Andrian tidak sabar.Cassandra tersenyum penuh arti lalu mengangguk pelan. Dia menatap sekeliling yang sepi karena karyawan sudah sibuk di mejanya masing-masing."Apa pun. Hm, baiklah. Sepertinya kamu ingin sekal

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 58 Harapan Yang Pupus

    Jelas, itu bukan tanda kepemilikan dari Andrian. "Sial kenapa harus ada jejak begini?" Marta menjadi bingung ketika semakin digosok, bekas kissmark itu tidak menghilang melainkan tambah memerah. Dia tidak perlu sekhawatir ini jika saja Andrian tidak datang mendadak.Entah apa yang membuat Andrian tiba-tiba datang. Padahal, sore tadi laki-laki itu mengatakan pergi ke rumah Gennaro. Marta melirik sekilas ke arah ruang tamu di mana Andrian tampak fokus dengan handphone."Oke, aku ke sana sekarang!" Laki-laki itu menarik napas panjang kemudian bangkit.Dia menoleh ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup. Marta yang mendengarkan pembicaraan Andrian justru menarik napas lega. Dia segera memakai kimono dan mengikat di depan perut, lalu segera menemui Andrian."Aku sudah selesai. Tapi sepertinya kamu mau pergi!" Marta pura-pura cemberut kecewa.Andrian menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Maaf, Davidde sedang demam. Aku harus mengantar ke rumah sakit!" ucapnya.Marta mende

  • KONTRAK PANAS DENGAN CEO DINGIN    Part 57 Rahasia Memuakkan

    Cassandra mendorong pelan dada Antonio dan kembali menatap laki-laki tampan itu. "Apa kamu tidak keberatan, Antonio? Seharusnya kamu mendapatkan wanita yang sepadan, bukan sepertiku!" "Apa yang membuatmu berpikir begitu? Aku mencintaimu sejak dulu sampai sekarang Cassandra!" ucap Antonio tegas.Cassandra mengangguk samar diiringi senyuman. Senyum manis yang tidak dibuat-buat dan baru Antonio lihat semenjak wanita itu mengalami perceraian. Antonio bertekad ingin membuat Cassandra selalu menyunggingkan senyum manis dan melupakan kegagalan pernikahannya."Aku terima!" ucap Cassandra sambil mengangguk berkali-kali.Antonio tertegun sejenak, kemudian memeluk Cassandra. Sementara di depan pintu, Andrian semakin mematung menatap keduanya. Laki-laki itu membalikkan badan, yang membuat Antonio tanpa sengaja menatapnya.Lantas, Antonio melepaskan pelukan dan bangkit. Kemudian dia melangkah mendekati Andrian yang hendak beranjak dari situ."Andrian, sudah lama kamu di situ?" tanya Antonio pelan

DMCA.com Protection Status