Share

Bab 37

Penulis: Ucu Nurhami Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Amelia mulai melancarkan aksinya. Dia menyimpan nomor Qiera dengan nama 'Pelakor yang Tidak Tahu Malu' tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Dia seolah lupa kalau dirinyalah yang sudah merusak rumah tangga Qiera dan Yasa, tapi sekarang dia bersikap seolah dirinya adalah korban yang harus dikasihani.

"Ini aku, Amelia. Ada beberapa hal yang ingin aku tahu tentang sesuatu, bisa kita bertemu?"

Pesan sudah berhasil dikirimkan, sekarang saatnya dia menunggu balasan dari Qiera. Ia sangat yakin kalau ibu dari dua anak itu tidak akan menolak permintaannya.

Yasa pergi bekerja seperti biasa. Ia sengaja tidak meminta cuti agar bisa mendapatkan bonus sebagai uang pengganti untuk dana yang habiskan di hati pernikahannya.

"Kau rajin sekali sudah masuk lagi, apa istrimu yang sekarang tidak cukup menarik?" Diko bertanya dengan maksud memancing, tapi beruntungnya Yasa hanya menganggapnya sebagai candaan.

"Sangat menarik malah, Pak. Makanya saya langsung kerja agar bisa memberikan dia hadiah yang leb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 38

    Yasa Apa-apaan Melia ini? Kenapa dia bisa melakukan hal seperti ini di depan umum? Apa dia sama sekali tidak memikirkan harga diriku yang akan tercemar karena sikapnya? Kini semua mata menatapku dan jika dilihat dari pergerakan bibirnya, mereka seperti sedang menjadikan aku bahan gosip. Jordi dan Angga menatapku penuh selidik, mereka berdua memang tidak setuju aku menikah dengan Melia. Aku juga mengatakan kepada mereka kalau Melia adalah gadis yang baik dan shalihah, dia akan menjadi istriku yang lebih baik dari Qiera. Akan tetapi apa yang terjadi sekarang benar-benar jauh dari sikap Melia yang biasanya. Belum juga menunjukkan kebaikannya, malah hal seperti ini yang pertama kali diketahui teman-temanku. "Kamu tidak juga pergi, Yas?" Pak Diko menatapku lekat, seolah memintaku untuk segera pergi. "Kalau begitu saya izin keluar sebentar ya, Pak," pamitku dan langsung pergi setelah melihatnya mengangguk. Aku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi agar bisa sampai di tempat itu

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 39

    Melia hanya bisa menangis ketika Yasa menjelaskan apa saja yang Qiera dapat dengan uang sebanyak ini hingga membuat Yasa semakin muak dan ingin marah, tapi kembali tertahan ketika mengingat kalau Amelia adalah gadis yang dicintainya. "Kenapa? Apa yang aku katakan salah?" Yasa menaikkan volume bicaranya, tapi tangisannya malah semakin keras. "Kau!" Kali ini Yasa tidak bisa menahan dirinya agar tidak membentak istrinya. Amelia bangkit dan mencoba memposisikan badan agar bisa berdiri tegak. Namun gagal, karena Yasa mendorong tubuhnya sampai terjatuh kembali. "Aku pikir kamu akan lebih baik dari Qiera dan bisa mengelola keuangan sampai aku benar-benar puas, ternyata sama saja. Malah belum apa-apa, kamu sudah banyak menuntut," terang Yasa kecewa. Mulut Amelia terbuka lebar, ia sungguh tidak menyangka lelaki yang menikahinya beberapa hari lalu berubah sangat drastis. Dari yang awalnya royal dan katanya akan melakukan apapun untuk orang yang dicintainya, tapi nyatanya semua itu diingkari

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 40

    "Minta doanya lagi, ya, semoga dia menerima kode saya dan kita berjodoh." Diko terlihat semakin ceria di hadapan karyawannya. Awalnya kehidupan bos muda itu selalu suram. Bahkan para bawahannya termasuk Yasa mengira kalau hidup bosnya itu tidak baik-baik saja dan terkesan banyak masalah. Akan tetapi, akhir-akhir ini sikapnya berubah drastis. Entah, benar atau tidaknya, tapi Yasa merasa ada yang aneh dengan perubahan sikap tiba-tiba dari bosnya itu. Kalau tidak salah, semuanya bermula dariku yang mulai menceritakan tentang sikap buruk Qiera, pikir Yasa. Semua karyawan bersorak gembira atas perubahan sikap bosnya itu, apalagi Diko memang bos besar yang punya banyak perusahaan. Tempat Yasa bekerja hanya sebagian kecil saja dan berbeda jauh dengan pusatnya, tapi ada satu orang yang malah benci melihat Diko, yaitu Yasa. Ketika tempo hari di rumahnya Qiera, ia tidak sengaja melihat mobil bosnya itu dan juga sahabatnya Harun terparkir berdampingan di halaman rumah Qiera. Padahal saat it

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 41

    KSIBP 41 Amelia sama sekali tidak tahu kalau menjadi istri Yasa bukanlah hal yang mudah. Apalagi dulu Qiera sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kalau dirinya tidak bahagia dan sampai membuatnya iri. Ternyata semuanya tidak seindah apa yang dia lihat dulu, karena Yasa sangat jauh dari sosok pria idaman. "Apa anda menyesal telah masuk ke keluarga ini?" Riko mendekat ke arah Amelia dan berbisik dengan nada benci. "Apa kau pikir dulu istrinya diperlakukan seperti ratu, makanya kau masuk ke dalam kehidupan kamu?" Amelia menatap Riko dengan kesal. "Siapa yang menyuruh supir sepertimu untuk berbicara begitu tidak sopan? Kau di sini dibayar untuk kerja, bukan ustaz, ataupun orang yang menasehati." "Kenapa? Anda keberatan kalau saya panggil anda pelakor? Padahal kenyataannya memang begitu." Riko terkekeh. Menurutnya mimpi Amelia terlalu tinggi sampai menghancurkan rumah tangga orang lain. Namun, jika mengingat pernyataan sepupunya beberapa waktu lalu, ia sangat bahagia. "Cukup, ak

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 42

    KSIBP 42 Ibu masuk ke kamarnya dengan kemarahan yang memuncak. Belum masalah yang satu ini selesai, masalah yang lain kembali menghampiri. Padahal ia sama sekali tidak berniat untuk kembali kabur dari suaminya, tapi melihat anak-anaknya seperti ini, ia sepertinya tidak punya pilihan lain selain tidak menunjukkan wajah di depan suaminya. "Bu!" Yani memasuki kamar, tidak lama disusul Yasa. "Apa yang mau Ibu bicara sebenarnya?" tanya Yasa membuat emosi Ibu meningkat beberapa kali. "Jelaskan apa maksudnya kamu dan Qiera berpisah?" tanya Ibu sambil menahan emosinya. "Tentu saja seperti yang Ibu dan Yani inginkan." "Apa kamu sudah siap dengan konsekwensi yang akan ditanggung nanti?" tanya Ibu lagi sambil berusaha menahan emosinya. Yasa lalu menjelaskan perjanjiannya dengan Om Dion sebelum setuju dengan semuanya, tapi hal itu tidak membuat Ibu tenang. Justru malah semakin gelisah dan khawatir. "Kenapa, Bu, apa yang aku lakukan salah?" tanya Yasa heran, karena perpisahannya dengan

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 43

    Baru saja Amelia hendak melangkah, beberapa ibu-ibu yang lainnya lebih duku datang, dan menghalangi jalannya. "Waduh, aku baru tahu kalau ternyata ada orang yang olah raga pake pakaian begituan. Ini saya yang norak, apa dia?" "Sudah pasti dia, Jeng. Namanya juga orang pinggiran." "Gak bisa mendapatkan banget, sih. Pinggiran boleh, tapi bodoh jangan," desisnya, lalu mereka tertawa bersama. Amelia menutupi wajahnya yang malu bukan main. Awas saja, akan aku adukan perbuatannya ini kepada Mas Yasa, pikirnya yang ternyata sudah ketebak sama Ibu. "Sudahlah teman-teman semua, aku takut nanti dia ngadu sama anakku, terus nanti aku dimarahin Yasa." Ibu memasang wajah sedih membuat teman-temannya merasa kasihan. "Sungguh anak dan menantu durhaka. Biarkan saja, Jeng, nanti kita kasih dia pelajaran kalau berani ngadu." Ibu-ibu langsung bersiap untuk membuat rencana selanjutnya agar Amelia jera. Amelia berlari menuju ke rumahnya, tapi baru saja sampai di gerbang, ia terjatuh. "Ahhh!" jerit

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 44

    "Apa-apaan bos gila itu? Sudah beruntung aku mau menghormatinya beberapa waktu ini, tapi kenapa dia kembali menjadi gila?" Yasa kembali meradang. Kali ini hanya ada rasa benci, kesal, dan kekecewaan yang mendalam di dada Yasa kepada Diko. Bahkan, Angga dan Jordi sendiri tidak tahu kenapa sahabatnya menjadi orang yang penuh kebencian seperti itu. "Sudahlah, Yas. Toh, sekarang Qiera sudah bisa memutuskannya sendiri." Jordi memberikan pendapat yang membuat Yasa kehilangan kata-kata. "Sungguh, aku tidak tahu kalau kalau ternyata bukan orang yang setia kawan." Yasa mencebik. "Bukan seperti itu, tapi yang Jordi katakan memang benar. Qiera sudah tidak berada di bawah kendalimu lagi, apalagi sekarang kau sudah punya Amelia juga," tegas Angga. Yasa pergi ke meja kerjanya. Ia kembali menghiraukan perkataan teman-temannya dan tiba-tiba saja di dalam hatinya ia memutuskan untuk pergi ke rumah orang tua Qiera dengan alasan menjenguk anak-anak. "Kau sih, dia 'kan memang tidak suka kalau ada

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 45

    KSIBP 45Yasa sama sekali tidak mempedulikan teriakan Amelia. Ia hanya fokus menyiapkan apa saja yang akan dibawa ke rumah Qiera sebagai oleh-oleh untuk anak-anaknya. "Sebenarnya kita terlambat untuk melakukan hal ini." Yasa tiba-tiba tidak bersemangat dan kembali teringat dosanya di masa lalu. "Benar, lebih baik melupakan daripada mengingat. Karena apa? Sesuatu yang sudah terjadi tidak bisa diputar kembali," tegur Riko. Tiga orang itu kembali terdiam, tapi Amelia malah tertawa terbahak-bahak tanpa menjaga martabatnya sebagai wanita, apalagi ibunya Yasa tidak suka wanita yang tertawa berlebihan seperti ini. "Apa kau pikir kalau kami salah kau benar? Dasar tidak tahu diri!" Ibu menyentuh wajah Amelia dengan kedua tangannya, lalu menekannya sampai Amelia menjerit kesakitan. Riko tersenyum bangga ketika melihat orang-orang yang dulu menyakiti Qiera dan anak-anak saling menyakiti dan menyerang di depan matanya sendiri. "Bu, cukup. Bagaimanapun dia adalah istriku yang sekarang." Yasa

Bab terbaru

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 137

    KSIBP 137 Setelah terikat pernikahan dengan Om Dion, Mala menjalani hidup normal seperti seorang istri, tapi tetap mengurus restorannya. Mala sama seperti Qiera, mengurus semua kebutuhan Zayyan dan Om Dion oleh dirinya sendiri. Sementara Harun, dia mulai mendekati Hani. Wanita yang berhasil memikat hatinya karena semua karakter wanita yang dia butuhkan ada padanya. Harun juga mendatangi keluarga kakek Diko untuk melamarnya, tapi ternyata membuat kebencian para wanita yang ada di sama membara."Mana bisa gadis kampung dan anak pelacur itu jadi bagian dari keluarga kita?""Benar, itu tidak boleh terjadi. Sudah cukup Diko salah memilih istri, sekarang kita tidak bisa membiarkan berdebah kecil itu menjadi istri Harun," geram Marisa.Marisa sengaja menyulut emosi para wanita yang ada di kediaman kakek Diko agar membenci Hani dan melakukan banyak hal untuk mencelakainya. Namun, bagi Hani semuanya tidak mempan. Dia memang bukan bagian dari keluarga besar Diko, jadi dia sama sekali tidak ke

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 136

    KSIBP 136 Waktu pernikahan Mala dan Om Dion sudah ditentukan. Meksipun Pak Bagas menantangnya, tapi dia kalah dengan Pak Malik yang langsung turun tangan."Kau cukup menjadi wali nikahnya, tapi kalau tidak mau, bisa diwakilkan dengan kakakmu," ancam Pak Malik.Kakak yang dimaksudnya adalah pria yang paling ditakuti Pak Bagas. Mereka memang kakak beradik, tapi hubungan mereka tidak sedekat Pak Malik dan Om Dion. Sangat jauh."Untuk kali ini aku memang tidak bisa melawan, tapi lihat saja, kalian tidak akan bisa hidup bahagia tanpa izin dariku," ucapnya lantang dengan penuh percaya diri."Oh, ya? Memangnya siapa kau berani berkata seperti itu? Apa kau Tuhan?" Pak Malik sudah tidak sabar untuk mencekik lehernya dan merobek bibirnya, tapi dia tahan karena bagaimanapun dia adalah ayah dari Mala.Pak Bagas tidak bicara. Dia kembali menghilang seperti ditelan bumi, begitupun dengan istrinya.Beberapa kali sudah Diko memergoki Pak Bagas yang berusaha melakukan penyuapan agar Pak Aryo dibebask

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 135

    KSIBP 135 "Apapun yang kita lakukan tidak ada hubungannya denganmu!" Diko menatap tajam ke arah pamannya Qiera. Saat ini dia tidak suka diganggu karena sedang bersama istri. "Ini adalah hal yang biasa, masalahku lebih penting." Om Dion duduk di dekat mereka dan membuat Qiera merasa tidak nyaman, lalu berusaha melepaskan tangan Diko, tapi gagal."Kalian belum halal, sementara kamu sudah. Jadi, siapa yang lebih penting?" Diko berucap tenang. Sebenarnya dia ingin marah, tapi tidak bisa kalau di dekatnya ada Qiera. Dia tidak ingin membuat istrinya ketakutan karena melihat sisi gelapnya.Om Dion terdiam. Apa yang dikatakan Diko memang benar. Harusnya di ini Om Dion yang membantu masalah Diko ataupun Harun, bukan malah sebaliknya karena Om Dion lebih tua. Ditambah Diko juga hanya keponakan, tapi semuanya tidak akan berjalan kalau Diko hanya diam.Om Dion berjalan ke arah luar dan duduk di bangku taman, sementara Diko masih memeluk Qiera erat."Aku malu," lirih Qiera dengan wajahnya yang m

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 134

    KSIBP 134 Laras bangkit dari lantai dengan tertatih-tatih tanpa ada bantuan dari siapapun. Dia menangis dalam diam tanpa mengatakan apapun dan Harun sama sekali tidak peduli. Dari dulu, dia memang tidak ada perasaan apapun kepada Laras. Jika bukan karena balas budi, dia juga tidak akan mau memperhatikan Laras selama ini. "Apa benar dia tidak apa-apa?" tanya Marisa khawatir. Sebenarnya dia hanya pura-pura peduli agar Harun dan kepala maid menilainya baik, tapi sayangnya niatnya itu sudah diketahui dari awal. Harun sudah tahu kalau keluarganya Diko tidak ada yang tulus, kecuali Hani. Makanya dia mau memanfaatkan wanita-wanita itu untuk dijadikan alat agar Laras tahu diri. "Kalau kau memang peduli, sana urus dia. Tapi setelah itu pergilah dari rumahku!" Harun memberikan peringatan. Marisa bergidik ngeri. Dia tidak berani mendekat sedikit saja ke arah Laras. "Kenapa dia seperti ini?" ucap Laras bertanya-tanya, lalu berjalan ke arah kamarnya, tapi segera dihadang beberapa penjaga. "

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 133

    KSIBP 133 "Aku serius. Dia kenapa tidak pernah cemburu ketika aku sibuk dengan karyawan wanita, kenapa juga dia tidak pernah menelepon ketika aku sedang di kantor? Padahal, selama ini aku selalu menunggunya," jelas Diko panjang lebar. Diko ingin seperti beberapa karyawannya yang selalu diperhatikan oleh istri. Menelepon ketika makan siang atau mengantarkan bekal. Pak Malik menatapnya datar. "Serius kau datang hanya untuk mengatakan ini?" "Tentu saja. Memangnya apa lagi? Bagiku masalah ini lebih penting daripada apapun. Aku bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudah, kecuali ini." Diko merespon cepat. Pak Malik berusaha menahan tawanya, lalu menceritakan bagaimana sifat istrinya. Qiera sama seperti mamanya yang terlihat seolah tidak peduli dengan apa yang dilakukan suami, padahal aslinya dia gelisah setengah mati. Namun, dia tidak berani melakukan hal-hal yang ada di pikirannya karena takut mengganggu pekerjaan Diko. "Padahal, aku suka diganggu." Diko kembali mengacak rambutny

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 132

    KSIBP 132 "Kenapa tadi kamu begitu cemburu?" tanya Mama Diko heran ketika sang anak memang sengaja menemuinya. "Bukankah seorang suami memang harus punya cemburu ketika istrinya ditatap oleh wanita lain?" Diko malah kembali memberikan pertanyaan. Sang mama menghela napas panjang. Sungguh tidak menyangka anaknya menjadi pencemburu semenjak menikah, terutama dengan wanita yang dari dulu sudah diinginkannya. "Iya, Mama paham." "Kalau paham, kenapa Mama banyak bertanya?" Diko mengerutkan keningnya. "Aku ke sini untuk membicarakan beberapa hal penting. Lagi pula dia sudah banyak aku bantu, masa iya masih berani menatap istriku." Kecemburuan Diko ternyata belum reda sampai membuat mamanya angkat tangan. "Kamu ke sini mau dibujuk Mama atau sedang cari perhatian istrimu?" tanyanya heran. "Tentu saja untuk mengabarkan kalau anakmu ini sangat hebat. Semua rencana berada di bawah kendaliku," ucap Diki mulai bangga diri. "Alhamdulillah. Jangan lupa bersyukur untuk setiap kejadian karena

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 131

    KSIBP 131 Laras tidak berhenti berteriak semenjak di rumah itu ada tantenya Diko. Awalnya Harun tidak setuju jika perempuan yang usianya lebih tua tiga tahun darinya itu menginap, tapi ketika mengingat Laras mulai kehilangan kendali, dia mendadak setuju. "Usir wanita itu dari rumah ini, hanya aku yang pantas menjadi istrinya Harun, dan hanya aku yang boleh ada di dalam hatinya!" teriak Laras tidak terima dan hal ini membuat kepala penjaga semakin bahagia. "Kalau kau tidak rela ada wanita lain di rumah ini, maka kau harus menjadi kuat!" Kepala penjaga mulai melancarkan aksinya. "Kuat?" Laras terdiam. "Iya. Kau harus makan setiap makanan yang dia berikan agar punya tenaga untuk membalasnya. Kemungkinan besar dia akan tinggal di rumah ini dalam waktu yang lama. Jadi, kalau kamu tidak mau kalah, kamu harus lebih unggul," jelas kepala penjaga yang sedang berusaha menjadi kompor. Harun memang hanya ingin Laras merasakan apa yang Mala rasakan dulu. Dalam artian dia ingin Laras diperlak

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 130

    Setelah mendapatkan penjelasan dari Diko, Qiera segera meminta pamannya itu untuk datang ke rumah. "Ada apa? Sepertinya ada yang penting." Om Dion memasang wajah datar. "Aku ada informasi penting yang harus Om ketahui." Qiera mulai meluruskan duduknya. Sementara Diko hanya melihat tingkah istrinya dari jauh. Dia sudah tahu kalau Qiera akan memanggil pamannya ke sini. "Apa itu?" Om Dion masih bertanya dengan wajah datarnya. "Tentang Mala." Wajah datar itu langsung berubah lesu ketika mendengar nama yang selalu dia rindukan. Sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Kini Qiera yang terdiam. Dia ingin mengulur waktu agar wajah Om Dion tidak ditekuk seperti itu lagi. "Apa yang ingin dibicarakan tentang dia?" Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Om Dion bertanah karena sudah tidak sabar untuk mendengarkan kabar yang akan diceritakan keponakannya itu. "Coba Om tebak aku akan bicara apa." Qiera malah mengajaknya bermain-main. "Ayolah, Qiera, ada banyak hal yang harus aku kerjakan.

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   129

    Hari pertama yang datang ke rumah Harun adalah adik ayahnya Leo. Wanita yang disebut Tante dan mengatakan kebenciannya terus terang kepada Qiera. Wanita itu datang dengan penampilan yang cetar membahana. Sungguh jauh daripada penampilan sebelumnya atau penampilan yang disukai Harun. Bahkan bertolak belakang. "Kamu yakin suka wanita seperti itu?" bisik kepala maid yang selama ini selalu ada di sampingnya sudah seperti keluarga. "Mana ada. Aku hanya ingin menjadikan dia sebagai alat saja." Harun menjawab cepat. Sekarang dia hanya memperhatikan wanita itu dari jauh, tapi perutnya sudah terasa mual, dan ingin muntah. "Terus apa yang harus kita perintahkan padanya?" tanya kepala maid dan saat ini tidak memakai pakaian pekerja, karena menyamar sebagai saudaranya Harun. "Pinta dia memasak, sama seperti yang aku perintahkan pada Mala dulu. Lalu, minta dia untuk mengantarkan makanan untuk Laras. Aku sungguh tidak sabar ingin segera tahu apa yang akan terjadi kalau mereka berdua bertemu

DMCA.com Protection Status