Share

Bab 44

"Apa-apaan bos gila itu? Sudah beruntung aku mau menghormatinya beberapa waktu ini, tapi kenapa dia kembali menjadi gila?" Yasa kembali meradang.

Kali ini hanya ada rasa benci, kesal, dan kekecewaan yang mendalam di dada Yasa kepada Diko. Bahkan, Angga dan Jordi sendiri tidak tahu kenapa sahabatnya menjadi orang yang penuh kebencian seperti itu.

"Sudahlah, Yas. Toh, sekarang Qiera sudah bisa memutuskannya sendiri." Jordi memberikan pendapat yang membuat Yasa kehilangan kata-kata.

"Sungguh, aku tidak tahu kalau kalau ternyata bukan orang yang setia kawan." Yasa mencebik.

"Bukan seperti itu, tapi yang Jordi katakan memang benar. Qiera sudah tidak berada di bawah kendalimu lagi, apalagi sekarang kau sudah punya Amelia juga," tegas Angga.

Yasa pergi ke meja kerjanya. Ia kembali menghiraukan perkataan teman-temannya dan tiba-tiba saja di dalam hatinya ia memutuskan untuk pergi ke rumah orang tua Qiera dengan alasan menjenguk anak-anak.

"Kau sih, dia 'kan memang tidak suka kalau ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Juniar
tumben ibu'y waras apa bnran udh tobat...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status