Share

RONDE DUA

“Itu bukan unik, Mas. Tapi kebanyakan tipe manusia tega gitu. Kalau mau putus, harusnya cari alasan yang logis. Masa dapat bisikan gaib?”

Untung saja saat itu, Nami tidak menangis. Malah ingin melemparkan hak sepatunya ke kepala sang mantan.

“Saya turut prihatin dengan kisah cintanya nona.”

“Nggak usah prihatin, Mas. Sekarang kalau diingat, saya udah bisa senyum bahkan ketawa.”

Duh, Nami jadi semakin kagum dengan Samudra! Samudra tahu bagaimana cara merespon curahan hati orang lain dengan baik. Bukan malah merespon dengan mengatakan hal yang kurang enak didengar apalagi malah adu nasib dan terkesan ngotot kalau memiliki cerita paling mengenaskan.

“Ya, fasenya memang begitu. Semua penderitaan yang kita alami akan menjadi kenangan yang membuat kita naik level untuk ujian berikutnya. Ketika kita sudah jauh melangkah, apabila menengok ke belakang untuk refleksi, memang kadang ada beberapa hal yang bisa kita tertawakan. Saya juga pernah menertawakan masa lalu saya yang pernah makan mie
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status