Share

ANAK EMAS PRESIDEN

Penulis: Hwali
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-29 02:11:49

Aether yang dibangunkan dengan mood buruk, membaca satu persatu komentar para netizen yang mengkritiknya dengan berbagai macam makian dan doa yang tidak relevan. "Aku ingin bertanya kepada kalian berdua."

Pelayan muda dan Dimas berdiri diam di belakang Aether yang sudah duduk di sofa santai kamarnya. "Jadi, apakah aku sudah merugikan para netizen ini di masa lalu?"

Pelayan muda menjawab dengan percaya diri. "Tidak, anda tidak pernah mengganggu mereka, tapi mereka memang suka menghina anda di media sosial. Itu sebabnya anda jarang membuka media sosial, anda juga suka menghina mereka tapi tidak menuliskannya di media sosial, karena takut berpengaruh terhadap citra Presiden."

"Begitu ya, ternyata dulu di masa lalu dia anak penurut."

"Ya?"

Aether menyerahkan IPAD ke Dimas. "Kamu paling ahli tentang ini bukan? SS semua yang menghina aku, bahkan menyumpahi aku. Sekalian saja aku menjadi orang jahat, bukan?"

Dimas tidak setuju. "Bagaimana jika mereka balik menuntut anda karena telah membungk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   JULIA MUNCUL DI PUBLIK

    Komentar di twitty tidak terlalu parah, tapi yang lebih parah adalah di media sosial pacebok, Dimas benar-benar panen akun. Tidak perlu repot-repot mencari apakah akun itu palsu atau tidak, karena mudah sekali orang-orang bodoh berkomentar jelek dengan menggunakan akun asli bahkan mendoakannya dengan hal buruk sekalipun.Dimas tertawa di dalam hati, ketika melihat komentar-komentar sok agamis yang menilai keburukan Aether, ketika melihat asal kota mereka dan juga foto-foto, tidak ada yang berasal dari kota belakang. Benar, kota belakang terlalu miskin untuk membeli paket internet. Saat iseng mencari sejarah komentar salah satu pemilik akun, dia semakin tertawa. Orang yang menghina dan menggunakan akun asli, juga menghina kota belakang."Apa yang kamu tertawakan?" tanya pelayan muda."Ada orang yang menghina Tuan muda dan mendoakannya jelek, tapi dia juga menghina orang-orang di kota belakang."Pelayan muda yang terkejut, spontan duduk di samping Dimas. "Mana yang berkomentar jelek?"D

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KEMARAHAN JULIA

    "Kita membahas masa lalu dulu ya- di keluarga Kailash memang ada tradisi salah satu generasi harus masuk ke dunia politik dan menjadi pejabat. Hal ini bukan dikarenakan kita buta akan kekuasaan, melainkan karena perjanjian nenek moyang yang harus dipegang secara teguh."Kami menjadi kaya raya atas izin leluhur di Indonesia, namun sayangnya di generasi saya- tidak ada yang bisa terjun di dunia politik karena memiliki idealis masing-masing, baik itu kerabat jauh maupun kerabat dekat. Saya- yang notabene harus menjadi pewaris, mulai disorot oleh keluarga, tentu saja saya tidak menginginkannya."Buat apa terjun ke dunia politik? Tidak ada gunanya sama sekali, melayani masyarakat yang tidak bisa diatur itu membuang waktu."Aether yang menonton rekaman itu di ipad, tersenyum- Julia secara terang-terangan berani menyindir di depan publik. Biasanya para pejabat publik dan istrinya berusaha menjilat rakyat untuk mendapatkan suara. Yah, memang merupakan hal yang wajar untuk melakukan hal itu, n

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   ANCAMAN AETHER

    Baron yang sudah melihat rekaman itu setelah ditunjukkan oleh kedua anaknya, spontan pergi ke kamar Julia dan masuk tanpa mengetuk pintu. "Apa yang sudah kamu katakan di depan publik?"Julia minum teh dengan santai sambil menonton televisi. "Bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu? Kenapa kamu jadi melupakan sopan santun setelah bergaul dengan Danti?""Jangan bawa-bawa nama Danti, dia tidak tahu apa pun!" Julia meletakkan cangkir teh ke tatakan dengan kasar, lalu menegakkan tubuhnya. "Tidak tahu? Dia tidak tahu apa pun?"Baron berdiri di tempatnya, berusaha menjaga jarak sekaligus mengawasi istrinya jika berusaha melawan. "Danti tidak tahu apa pun, jangan pernah melibatkan dia disetiap pertengkaran kita.""Kamu selalu membela anak-anak dan selingkuhan, tapi kamu tidak bisa membela Aether dan aku. Apakah kami sudah bukan bagian dari keluarga kamu?" tanya Julia."Bukan seperti itu, aku hanya mengharapkan kamu dan Danti-""Apakah kamu tahu kalau kamu nyaris tidak bisa menjadi Presid

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KESEJAHTERAAN HEWAN

    "Danti datang ke rumah saya tanpa izin, dia juga membawa teman-temannya untuk mengejek Aether. Saya punya bukti CCTV yang di mana Danti sengaja memasukan temannya ke ruang tengah. Padahal aturan di rumah adalah tamu datang hanya sebatas di ruang tamu, bukan ruang tengah. Jika begini, siapa yang memulai duluan?" Selena dan Asher yang melihat rekaman itu, langsung menutup handphone dan tidak ingin melihatnya lagi. Julia yang memiliki harga diri tinggi dan tidak pernah menceritakan aibnya- sekarang malah mengatakan kepada semua orang tentang kondisi rumah tangga. Hari ini mereka berdua memiliki janji untuk bertemu dengan Aether dan Julia di restoran cepat saji, sementara anak-anak bermain di taman samping restoran, dijaga ketat oleh pengawal dari keluarga Kailash. Tidak lama Aether dan Julia masuk ke restoran cepat saji. Selena dan Asher yang hendak menyambut sahabat, terkejut begitu melihat pipi Julia yang kemerahan dan tidak disembunyikan oleh make up sama sekali, membuat mereka ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   PRO-KONTRA

    Video Aether membunuh penculik hewan dengan cepat menjadi viral di media sosial. Beberapa orang memuji Aether atas tindakannya, sementara yang lain mengutuk karena main hakim sendiri.Politisi dan pendukung presiden dengan cepat ikut-ikutan. Beberapa politisi menggunakan Aether sebagai contoh mengapa mereka keras terhadap kejahatan, sementara yang lain menggunakannya untuk menyerang lawan mereka.Video-video Aether juga memicu perdebatan tentang hak-hak hewan. Beberapa orang berpendapat bahwa Aether adalah pahlawan untuk melindungi hewan, sementara yang lain berpendapat bahwa dia adalah seorang main hakim sendiri yang melanggar hukum.Perdebatan tentang Aether kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Namun, satu hal yang pasti, Aether telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan.Dimas yang mengawasi media sosial, membaca komentar satu persatu. Ketika Aether sudah duduk santai di kamarnya, setelah kekacauan itu- Helena menjadi trauma

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MENGAMBIL TEMPAT

    Julia sangat mengenal anaknya dengan baik, Aether memang puas melihat reaksi para pembencinya, bahkan politikus oposisi dan pembenci ayahnya, turut berkomentar.Aether membalik halaman di ipad dan minum teh, duduk berhadapan dengan Baron. "Menurut Ayah, pembelaan yang dilakukan bangsawan Inggris, terlihat berguna atau semakin merendahkan aku?"Baron tidak peduli dengan masalah Aether, selama ini selalu dibiarkan saja. Namun, ketika mengingat putranya melakukan hal luar biasa, dan bisa saja memperburuk namanya, dia tidak bisa tinggal diam. "Kenapa tidak bisa belajar dari Adik kamu? Dia sudah bekerja keras melakukan yang terbaik dan menunjukkan prestasinya."Aether tertawa lalu meletakkan ipad di samping tempat duduknya. "Kenapa aku harus menjadi dia? Aku anak sah, dia hanya anak haram.""AETHER!" bentak Baron."Apa? Aku disalahkan lagi?""Kamu membuat ulah dengan bunuh orang di depan umum!""Aku terpaksa melakukannya," jawab Aether dengan santai. "Jika aku tidak membunuhnya, dia akan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MELAWAN PERUNDUNGAN

    "Aku tidak tertarik pada politik, tapi aku juga bukan tipe orang yang suka bermain pahlawan. Aku hanya ingin melakukan hal yang disukai dan hidup santai," jawab Aether.Dimas masih tidak paham dengan penjelasan Aether. "Maaf, saya tidak begitu paham dengan penjelasan Anda. Mungkin bisa diperjelas?""Intinya, aku hanya ingin hidup nyaman. Aku tidak ingin tinggal di negara yang penuh dengan sampah dan orang tidak berguna, duduk di tempat itu. Jika mereka bisa membunuh atasan kamu yang berharga, mereka pasti bisa membunuh orang-orang yang tidak dianggap berguna bagi mereka," ucap Aether sambil bersandar di sofa kamarnya. Ah, rasanya sangat menyenangkan menikmati kemewahan sekarang. Berbeda dengan kehidupannya yang dulu, harus susah payah bisa duduk di sofa semahal ini, bahkan bisa dibilang hampir kehilangan nyawa.Bagi orang miskin, memiliki sofa empuk dan terlihat mahal, sangat tidak berguna, hanya menghabiskan uang. Tapi mereka tidak tahu, bagaimana nyamannya tempat duduk itu setelah m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KEPUTUSAN JULIA

    Julia hidup dalam kemewahan dan memiliki status tinggi yang sangat diinginkan banyak orang, sayang sekali dia memiliki anak macam Aether yang sama sekali tidak berguna. Kadang kala Alvin iri dengan kehidupan Aether yang memiliki ibu kandung macam Julia, bukan menjadi anak dari hasil perselingkuhan lalu hidup dalam belas kasihan orang lain sehingga dirinya harus mati-matian menaikkan nilai diri sendiri di mata publik. Sementara sang ayah, Baron tahu dengan baik perasaan Alvin, dia sendiri yang melihat bagaimana perjuangan sang anak untuk bisa dilihat masyarakat Indonesia dan tidak dicap sebagai anak haram. Dulu dirinya mengharapkan Aether, namun seiring pertumbuhan anak itu, tidak mungkin bisa berharap lagi. "Alvin, tolong mengalahlah, jika tidak ingin menjilat Julia," kata Baron, nada suaranya mengharapkan permohonan dan simpati kepada Alvin. "Hanya kamu, anak yang aku harapkan." Alvin menatap kecewa Baron. "Mau mengalah sampai kapan?" tanyanya. Baron menghela napas dalam-dalam, m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03

Bab terbaru

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KEPUTUSAN JULIA

    Julia hidup dalam kemewahan dan memiliki status tinggi yang sangat diinginkan banyak orang, sayang sekali dia memiliki anak macam Aether yang sama sekali tidak berguna. Kadang kala Alvin iri dengan kehidupan Aether yang memiliki ibu kandung macam Julia, bukan menjadi anak dari hasil perselingkuhan lalu hidup dalam belas kasihan orang lain sehingga dirinya harus mati-matian menaikkan nilai diri sendiri di mata publik. Sementara sang ayah, Baron tahu dengan baik perasaan Alvin, dia sendiri yang melihat bagaimana perjuangan sang anak untuk bisa dilihat masyarakat Indonesia dan tidak dicap sebagai anak haram. Dulu dirinya mengharapkan Aether, namun seiring pertumbuhan anak itu, tidak mungkin bisa berharap lagi. "Alvin, tolong mengalahlah, jika tidak ingin menjilat Julia," kata Baron, nada suaranya mengharapkan permohonan dan simpati kepada Alvin. "Hanya kamu, anak yang aku harapkan." Alvin menatap kecewa Baron. "Mau mengalah sampai kapan?" tanyanya. Baron menghela napas dalam-dalam, m

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MELAWAN PERUNDUNGAN

    "Aku tidak tertarik pada politik, tapi aku juga bukan tipe orang yang suka bermain pahlawan. Aku hanya ingin melakukan hal yang disukai dan hidup santai," jawab Aether.Dimas masih tidak paham dengan penjelasan Aether. "Maaf, saya tidak begitu paham dengan penjelasan Anda. Mungkin bisa diperjelas?""Intinya, aku hanya ingin hidup nyaman. Aku tidak ingin tinggal di negara yang penuh dengan sampah dan orang tidak berguna, duduk di tempat itu. Jika mereka bisa membunuh atasan kamu yang berharga, mereka pasti bisa membunuh orang-orang yang tidak dianggap berguna bagi mereka," ucap Aether sambil bersandar di sofa kamarnya. Ah, rasanya sangat menyenangkan menikmati kemewahan sekarang. Berbeda dengan kehidupannya yang dulu, harus susah payah bisa duduk di sofa semahal ini, bahkan bisa dibilang hampir kehilangan nyawa.Bagi orang miskin, memiliki sofa empuk dan terlihat mahal, sangat tidak berguna, hanya menghabiskan uang. Tapi mereka tidak tahu, bagaimana nyamannya tempat duduk itu setelah m

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   MENGAMBIL TEMPAT

    Julia sangat mengenal anaknya dengan baik, Aether memang puas melihat reaksi para pembencinya, bahkan politikus oposisi dan pembenci ayahnya, turut berkomentar.Aether membalik halaman di ipad dan minum teh, duduk berhadapan dengan Baron. "Menurut Ayah, pembelaan yang dilakukan bangsawan Inggris, terlihat berguna atau semakin merendahkan aku?"Baron tidak peduli dengan masalah Aether, selama ini selalu dibiarkan saja. Namun, ketika mengingat putranya melakukan hal luar biasa, dan bisa saja memperburuk namanya, dia tidak bisa tinggal diam. "Kenapa tidak bisa belajar dari Adik kamu? Dia sudah bekerja keras melakukan yang terbaik dan menunjukkan prestasinya."Aether tertawa lalu meletakkan ipad di samping tempat duduknya. "Kenapa aku harus menjadi dia? Aku anak sah, dia hanya anak haram.""AETHER!" bentak Baron."Apa? Aku disalahkan lagi?""Kamu membuat ulah dengan bunuh orang di depan umum!""Aku terpaksa melakukannya," jawab Aether dengan santai. "Jika aku tidak membunuhnya, dia akan m

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   PRO-KONTRA

    Video Aether membunuh penculik hewan dengan cepat menjadi viral di media sosial. Beberapa orang memuji Aether atas tindakannya, sementara yang lain mengutuk karena main hakim sendiri.Politisi dan pendukung presiden dengan cepat ikut-ikutan. Beberapa politisi menggunakan Aether sebagai contoh mengapa mereka keras terhadap kejahatan, sementara yang lain menggunakannya untuk menyerang lawan mereka.Video-video Aether juga memicu perdebatan tentang hak-hak hewan. Beberapa orang berpendapat bahwa Aether adalah pahlawan untuk melindungi hewan, sementara yang lain berpendapat bahwa dia adalah seorang main hakim sendiri yang melanggar hukum.Perdebatan tentang Aether kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Namun, satu hal yang pasti, Aether telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang peduli terhadap kesejahteraan hewan.Dimas yang mengawasi media sosial, membaca komentar satu persatu. Ketika Aether sudah duduk santai di kamarnya, setelah kekacauan itu- Helena menjadi trauma

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KESEJAHTERAAN HEWAN

    "Danti datang ke rumah saya tanpa izin, dia juga membawa teman-temannya untuk mengejek Aether. Saya punya bukti CCTV yang di mana Danti sengaja memasukan temannya ke ruang tengah. Padahal aturan di rumah adalah tamu datang hanya sebatas di ruang tamu, bukan ruang tengah. Jika begini, siapa yang memulai duluan?" Selena dan Asher yang melihat rekaman itu, langsung menutup handphone dan tidak ingin melihatnya lagi. Julia yang memiliki harga diri tinggi dan tidak pernah menceritakan aibnya- sekarang malah mengatakan kepada semua orang tentang kondisi rumah tangga. Hari ini mereka berdua memiliki janji untuk bertemu dengan Aether dan Julia di restoran cepat saji, sementara anak-anak bermain di taman samping restoran, dijaga ketat oleh pengawal dari keluarga Kailash. Tidak lama Aether dan Julia masuk ke restoran cepat saji. Selena dan Asher yang hendak menyambut sahabat, terkejut begitu melihat pipi Julia yang kemerahan dan tidak disembunyikan oleh make up sama sekali, membuat mereka ber

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   ANCAMAN AETHER

    Baron yang sudah melihat rekaman itu setelah ditunjukkan oleh kedua anaknya, spontan pergi ke kamar Julia dan masuk tanpa mengetuk pintu. "Apa yang sudah kamu katakan di depan publik?"Julia minum teh dengan santai sambil menonton televisi. "Bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu? Kenapa kamu jadi melupakan sopan santun setelah bergaul dengan Danti?""Jangan bawa-bawa nama Danti, dia tidak tahu apa pun!" Julia meletakkan cangkir teh ke tatakan dengan kasar, lalu menegakkan tubuhnya. "Tidak tahu? Dia tidak tahu apa pun?"Baron berdiri di tempatnya, berusaha menjaga jarak sekaligus mengawasi istrinya jika berusaha melawan. "Danti tidak tahu apa pun, jangan pernah melibatkan dia disetiap pertengkaran kita.""Kamu selalu membela anak-anak dan selingkuhan, tapi kamu tidak bisa membela Aether dan aku. Apakah kami sudah bukan bagian dari keluarga kamu?" tanya Julia."Bukan seperti itu, aku hanya mengharapkan kamu dan Danti-""Apakah kamu tahu kalau kamu nyaris tidak bisa menjadi Presid

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   KEMARAHAN JULIA

    "Kita membahas masa lalu dulu ya- di keluarga Kailash memang ada tradisi salah satu generasi harus masuk ke dunia politik dan menjadi pejabat. Hal ini bukan dikarenakan kita buta akan kekuasaan, melainkan karena perjanjian nenek moyang yang harus dipegang secara teguh."Kami menjadi kaya raya atas izin leluhur di Indonesia, namun sayangnya di generasi saya- tidak ada yang bisa terjun di dunia politik karena memiliki idealis masing-masing, baik itu kerabat jauh maupun kerabat dekat. Saya- yang notabene harus menjadi pewaris, mulai disorot oleh keluarga, tentu saja saya tidak menginginkannya."Buat apa terjun ke dunia politik? Tidak ada gunanya sama sekali, melayani masyarakat yang tidak bisa diatur itu membuang waktu."Aether yang menonton rekaman itu di ipad, tersenyum- Julia secara terang-terangan berani menyindir di depan publik. Biasanya para pejabat publik dan istrinya berusaha menjilat rakyat untuk mendapatkan suara. Yah, memang merupakan hal yang wajar untuk melakukan hal itu, n

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   JULIA MUNCUL DI PUBLIK

    Komentar di twitty tidak terlalu parah, tapi yang lebih parah adalah di media sosial pacebok, Dimas benar-benar panen akun. Tidak perlu repot-repot mencari apakah akun itu palsu atau tidak, karena mudah sekali orang-orang bodoh berkomentar jelek dengan menggunakan akun asli bahkan mendoakannya dengan hal buruk sekalipun.Dimas tertawa di dalam hati, ketika melihat komentar-komentar sok agamis yang menilai keburukan Aether, ketika melihat asal kota mereka dan juga foto-foto, tidak ada yang berasal dari kota belakang. Benar, kota belakang terlalu miskin untuk membeli paket internet. Saat iseng mencari sejarah komentar salah satu pemilik akun, dia semakin tertawa. Orang yang menghina dan menggunakan akun asli, juga menghina kota belakang."Apa yang kamu tertawakan?" tanya pelayan muda."Ada orang yang menghina Tuan muda dan mendoakannya jelek, tapi dia juga menghina orang-orang di kota belakang."Pelayan muda yang terkejut, spontan duduk di samping Dimas. "Mana yang berkomentar jelek?"D

  • KEMBALINYA PANGERAN MAFIA   ANAK EMAS PRESIDEN

    Aether yang dibangunkan dengan mood buruk, membaca satu persatu komentar para netizen yang mengkritiknya dengan berbagai macam makian dan doa yang tidak relevan. "Aku ingin bertanya kepada kalian berdua."Pelayan muda dan Dimas berdiri diam di belakang Aether yang sudah duduk di sofa santai kamarnya. "Jadi, apakah aku sudah merugikan para netizen ini di masa lalu?"Pelayan muda menjawab dengan percaya diri. "Tidak, anda tidak pernah mengganggu mereka, tapi mereka memang suka menghina anda di media sosial. Itu sebabnya anda jarang membuka media sosial, anda juga suka menghina mereka tapi tidak menuliskannya di media sosial, karena takut berpengaruh terhadap citra Presiden.""Begitu ya, ternyata dulu di masa lalu dia anak penurut.""Ya?"Aether menyerahkan IPAD ke Dimas. "Kamu paling ahli tentang ini bukan? SS semua yang menghina aku, bahkan menyumpahi aku. Sekalian saja aku menjadi orang jahat, bukan?"Dimas tidak setuju. "Bagaimana jika mereka balik menuntut anda karena telah membungk

DMCA.com Protection Status