Share

25. Perangai Yang Sesungguhnya

Part 25

Tiba-tiba ponsel Sinta berdering, ia melihatnya, nama Akbar yang tertera dalam layar handphonenya. Sinta berjalan menjauh agar sang suami tak mendengar percakapannya dengan lelaki itu.

"Halo Mas, ada apa?"

"Halo Sayang, apa kita bisa ketemu hari ini?" Akbar menyahut dari seberang telepon.

"Tidak Mas, aku tidak bisa."

"Lho, kenapa?"

"Aku kesal sama kamu. Kamu sudah gagal buktinya perempuan itu masih hidup!"

"Iya, Maaf Sinta. Biar nanti kususun rencana lagi. Kamu kesini ya."

"Tidak bisa kalau hari ini, Mas. Nanti aku kabari."

"Oke deh, aku tunggu ya."

Panggilan itu terputus. Sinta menoleh, ia terkejut saat sang suami berada di belakangnya."

"Telepon dari siapa?" tanya Reno penuh selidik.

"Emmh ini dari teman, Mas."

"Laki-laki apa perempuan?"

"Laki-laki Mas, tadi dia nawarin pinjaman tapi sudah kutolak."

Reno diam saja, ia seperti tak puas dengan jawaban istrinya itu. Seolah sedang menyembunyikan rahasia.

*

Dua hari di rumah sakit, akhirnya Devi diperbolehkan pulang.

Silvi, Rita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status