Siang itu di padang rumput dengan cuaca yang terik, empat orang pria mapan berpakaian casual – masing-masing dari mereka di dampingi oleh wanita muda nan cantik berpakaian rok mini yang menggemaskan.
Mereka antara lain adalah Tuan Anming–direktur keuangan, Tuan Niu–assisten direktur, Tuan Shen–kepala bagian pajak. Ketiga orang dengan posisi jabatan yang tinggi itu merupakan pentolan-pentolan Huangjia Petroleum yang diundang oleh Martin Wang sesuai dengan instruksi dari David Lim.
“Hebat sekali boss Lim yang baru. Anak muda memang lebih tahu caranya bersenang-senang. Tapi kenapa dia tidak ikut bersama-sama dengan kita?” tanya Tuan Shen yang berperawakan pendek dan bertubuh kurus, mata pria itu juga sangat kecil serta dahinya punya banyak kerutan.
“David Lim sedang dalam masa sibuknya. Bagaimanapun juga dia kan pemain baru dalam bisnis ini. Berbeda dengan anda-anda semua yang sudah begitu piawai dalam seluk beluk industri
“Kami menawarkan peminjaman dana tanpa bunga. Bukankah mengambil dana hampir enam ratus ribu yuan dalam sehari akan berimbas juga dengan saham Lim Group? Pialang-pialang saham pasti akan mulai berspekulasi kalau Lim Group tengah kekurangan dana operasional?” seorang pria dengan rambut klimis dan kumis tipis mencoba melobby Martin Wang yang pagi itu datang ke bank untuk memindahkan deposito Lim Group di bank tersebut.“Kami memang membutuhkan dana tersebut untuk investasi. Lim Group bekerja sama dengan Asia Kecil untuk melakukan pengeboran di laut tengah dan juga kami sudah mendapatkan puluhan titik untuk pembukaan tempat pengisian bahan bakar di negara tersbut.” Ucap Martin Wang tenang.“Luar biasa sekali. Setelah penyetopan proyek pengeboran di hutan luse, kini Lim Group berencana untuk menyebrang ke asia kecil. Kalau begitu terimalah penawaranku tadi. Kita buat perjanjian kerja sama dengan bank sebagai pihak penyedia dan peminjam dana.&r
Riuh tepuk tangan serentak mengiringi pengguntingan pita di depan gedung pusat bisnis Kai Xin yang baru saja diresmikan oleh David Lim juga direksi Lim Group yang lain. Para pedagang yang sudah selesai memindahkan lapak mereka sejak seminggu yang lalu ke lantai bawah gedung tersebut ikut menyaksikan prosesi dengan sorak sorai.Gedung yang sempat diatas namakan Shuo Ming tersebut legalitasnya sudah berhasil dikembalikan kepada Lim Group. Departement administrasi yang telah berhasil merebut legalitas itupun mendapatkan penghargaan dari perusahaan dengan diberikan bonus tambahan saat akhir tahun.“Baru kali ini aku merasa telah memilih perusahaan yang tepat untuk bekerja.” Ucap seorang karyawan setelah mendengar kabar tentang penambahan bonus.“Istriku pasti akan senang mendengar kabar ini. Padahal tadinya aku sudah sempat frustasi dan berencana mencari pekerjaan diperusahaan lain saja.” Sahut karyawan lainnya.“Aku juga jadi le
Sesuai dugaan, Melissa Fung pastilah menelpon David Lim untuk mencurahkan semua kegundahannya seputar perusahaan yang dia kelola. Rasanya segala macam cara sudah dia lakukan untuk kelangsungan perusahaan minyak dan gas tersebut.Tapi sebuah perusahaan pasti akan mati perlahan tanpa dukungan modal yang kuat dan juga karyawan yang loyal terhadap perusahaan. Lantas kalau sudah seperti itu, sebuah perusahaan akan dihadapkan pada dua pilihan. Pilihan pertama, gulung tikar alias bangkrut. Pilihan kedua, melakukan marger atau penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan.“David, apa kau bisa mengganggumu sebentar saja?” Melissa berkata tanpa basa-basi setelah David mengangkat teleponnya.“Huangjia Petroleum dalam keadaan genting. Sumber dana perusahaan dari bank swasta baru saja ditarik, lalu dalam bulan-bulan terakhir ini ada hampir lebih dari 10 orang karyawan yang mengundurkan diri. Alur perusahaan menjadi tidak jelas. Ditambah la
Dini hari pada keesokan harinya David bangun dengan perasaan yang sungguh berbeda dengan biasanya. Sejuknya udara yang menyusup dari celah jendela membuat dirinya enggan untuk beranjak dari ranjang reyotnya. Diputarnya tubuhnya menghadap ke dinding kamarnya.Matanya kembali terpejam membayangkan banyaknya kenangan di desa itu, canda tawa bersama teman-temannya, serta kenangan bersama sepasang suami istri yang ternyata bukanlah kedua orang tua kandungnya. Tiba-tiba David merasakan sebuah rasa sakit di dadanya. Tepat saat dirinya menginjak usia 21 tahun, suami istri itupun pergi meninggalkan David–pergi dari desa.“Di mana aku menyimpan surat itu?” bisik David tetiba teringat hal penting yang telah lama dia abaikan.David berlari kepada lemari pakaian usang di kamarnya. Lemari itu berdenyit kata David membuka pintu kayunya. Tujuannya adalah laci kecil di tengah lemari yang biasa digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga. Salah satuny
Sesuai yang pembicaraan lewat telepon kemarin, Melissa Fung benar-benar membawakan laporan keuangan pabrik selama tiga bulan terakhir. Dengan dalih melakukan makan siang bisnis, Melissa dan David bertemu di sebuah restaurant sushi yang terkenal di Hong Kong.David belum menyentuh satupun sushi yang dipesan olehnya. Dia lebih tertarik untuk mengamati laporan itu sambil menyeruput santai teh hijaunya–dihadapan Melissa. Sesekali dia mencuri pandang kepada Melissa yang tengah menyantap sushinya.“Lahap sekali …” bisik David melihat betapa Melissa begitu menikmati setiap potongan sushi yang masuk ke mulutnya, “maaf kalau aku lancang. Tapi, apakah akhir-akhir ini anda sedang melakukan diet?”Melissa Fung terkejut mendengar perkataan David. Dia mengernyitkan dahinya menatap anak muda yang matanya kini sudah kembali fokus pada lembaran-lembaran laporan ditangannya.“A–aku tidak sedang diet. Untuk apa aku diet? Bera
Betapa mudahnya menguasai sebuah perusahaan jikalau karyawannya sudah terlebih dahulu dikuasai. Aksi Margareth menyusup sebagai trainer karyawan di Huangjia Petroleum membuahkan hasil yang sudah lebih dari cukup.Sekitar 20 orang karyawan perusahaan tersebut telah mengundurkan diri dan kini mereka sedang di rumahkan untuk satu bulan kemudian baru mulai aktif bekerja kembali di perusahaan baru -Lim Group. 20 orang tersebut terdiri dari berbagai bidan keahlian yang telah di dapatkan dari hasil training dan interview yang dilakukan oleh Margareth.“Bagus. Kau telah memilah usia para karyawan tersebut sesuai dengan yang aku inginkan. Jadi, ada berapa orang karyawan yang bisa kita andalkan untuk pekerjaan lapangan?” tanya Margareth hari ini setelah penjelasan cukup panjang yang dilakukan oleh wanita yang kini selalu berdandan rapi itu.“Ada sekitar lima orang karyawan. Sebelumnya dua orang diantara mereka ditempatkan hanya sebagai bagian administras
Cecilia dan Alex Chen tiba di bar dan langsung diarahkan menuju lantai tempat digelarnya pesta. Alex Chen orang yang paling bersemangat untuk bertemu kembali dengan David dan melaporkan perkembangan proyek di laut tengah.Sementara itu Cecilia tak seantusias biasanya. Apalagi dia melihat ada beberapa karyawan yang tak biasa menonjol baginya terlihat begitu menikmati pesta.“Sejak kapan para karyawan menjadi berbaur seperti ini?” gumam Cecilia, “David telah melakukan banyak perubahan di kantor Lim Group sepertinya.”Gelak tawa terdengar kala Alex Chen membuka pintu ruangan tempat David dan pria-pria lainnya berkumpul. Melihat kedatangan Alex dan tentu saja Cecilia, David segera berdiri dan menyambut mereka dengan hangat.“Nah – mari kita semua berkenalan,” ucap David kepada 5 orang pria yang tampaknya sudah tak canggung lagi dengan sosok David Lim, “yang pertama, Tuan Chen–beliau dan timnya lah yang mel
Jeritan wanita-wanita di dalam bar serta teriakan seorang pria menyerukan nama David Lim seketika mengejutkan Cecilia yang tengah menikmati langit malam dari balkon bar. Wanita itu hendak berjalan menerobos kumpulan orang-orang yang merapatkan diri ketakutan, tapi kakinya terhenti kala melihat David Lim yang berjalan mendekati pria bersenjata api itu. “Pengecut! Hanya ini ide yang terpikirkan oleh kalian? Kenapa harus bersusah payah membawa senjata api untuk menangkap orang sepertiku?” ucap David dengan langkah yang berusaha untuk tetap terlihat menyakinkan. “Tangkap dia!” seru itu lagi. Pertarungan sengit pun dimulai. David berusaha mengusai area dengan separuh tubuhnya yang mulai sulit dikendalikan akibat pengaruh alkohol. Dua orang sekaligus melayangkan pukulan ke wajah dan perut David Lim. Dengan mudahnya pria itu menghalau pukulan demi pukulan yang dilayangkan kepadanya dengan tangan kosong. Percuma saja berlatih setiap malam ditemani sinar