84. Kedekatan Rose dengan Orxphulus"Anda yakin, Yang Mulia?" Phygeros sekali lagi bertanya kepada Avram yang tengah bersiap diri mengambil posisi bersila di atas kasurnya."Anda tidak melupakan perjanjiannya jika anda menemuinya bukan? Tolong pikirkan sekali lagi, Yang Mulia. Kita juga masih bisa meminta bantuan Raja Skyless dalam hal ini." Phygeros bersikeras membujuk tuannya. Dia tidak mau Avram menyesali keputusannya nanti. Tetapi sepertinya pria itu sudah membulatkan tekat dan tidak bisa dicegah lagi."Jika kita meminta bantuannya, maka fakta Kyana sebagai pelaku kasus pembunuhan akan menyebar dan itu akan berdampak besar baginya. Aku tidak mau melihat gadisku terluka atau memiliki masalah lain. Sudah cukup dirinya diperlakukan tidak adil selama ini, jangan lagi," jawab Avram tegas membuat Phygeros mau tidak mau menyerah. Percuma saja memberikan saran kepada pria itu. Jika Avram sudah berkata tegas seperti itu maka sudah dipastikan tidak ada yang bisa mengubah jalan pikirannya la
85. Dewi Kehidupan"Bawa dia ke danau suci."Avram menatap langit biru pagi ini dengan tatapan kosong. Pria itu sedang berada di kamarnya sembari memaku tangan di pinggiran jendela kamarnya. Membiarkan semilir angin pagi dengan aroma petrichor yang menjadi temannya pagi ini. Phygeros masih dirinya tugaskan untuk menjaga kamar Kyana. Gadis itu belum menunjukkan tanda-tanda untuk sadarkan diri. Kulit tubuh gadis itu semakin terlihat pucat, membuat pikiran Avram tidak bisa jernih untuk berpikir. Karenanya dia memutuskan untuk menenangkan diri sejenak di dalam kamarnya tanpa diganggu oleh siapapun termasuk kesatrianya yang mungkin saat ini juga tengah mencemaskannya karena sejak tadi belum juga keluar dari kamar. Seperti rencananya, semalam dia sudah bertemu dengan salah satu dewi untuk menanyakan perihal keadaan gadisnya. Avram tidak pernah berpikir bahwa keadaan gadisnya akan separah yang dirinya ketahui secara langsung oleh sang dewi. Tentu saja hal itu membuat Avram tenggelam memikir
86. RitualMalam harinya, seperti yang diperintahkan oleh Sang Dewi Kehidupan, Avram dibantu oleh Phygeros, Raja Reegan dan Aros. Mereka memang sepakat untuk melakukannya di tengah malam untuk menghindari kecurigaan dari semua orang. Mengingat mereka juga sepakat untuk menyembunyikan hal ini dari masyarakat luar, maka mereka mengambil waktu di mana semua orang telah terlelap di alam mimpi mereka sehingga persentase mereka diketahui oleh masyarakat luar lebih kecil.Danau Suci sendiri berada di puncak pegunungan tertinggi di Dunia Immortal tersebut. Lebih tepatnya di sebuah kuil kuno yang sudah tidak digunakan lagi secara umum karena keberadaan Danau Suci yang dikenal sakral dan harus dijaga. Karenanya kuil itu kini hanya dijaga oleh hewan peliharaan Sang Lord sendiri yaitu seekor anjing berkepala tiga yang biasa dikenal dengan sebutan Cerberus dan seorang tabib tua yang memiliki kemampuan sihir dan bertarung luar biasa hebatnya. Karenanya, tidak ada lagi orang-orang yang berani mencob
87. Semakin DekatPagi harinya, Avram dan Phygeros pulang ke Istana Pusat yang langsung disambut senang oleh para anggota kerajaan lainnya yang sempat mengkhawatirkan sang raja mengapa menunda kepulangannya. Untungnya semalam tidak terjadi penyerangan oleh pihak musuh untuk merebut istana tersebut karena keadaan istana yang kosong tanpa adanya sang pemimpin, baik sang raja maupun ratunya. Tentu saja keadaan itu akan terlihat begitu rentan untuk keamanan kerajaan tersebut."Yang Mulia ada sesuatu yang aneh semalam." Salah satu menteri kerajaan menyela di tengah perjalanan Avram memasuki istananya lebih dalam. Avram tidak berniat untuk menghentikan pria itu, pasalnya dirinya sudah dibuat penasaran dengan apa yang akan disampaikan olehnya. "Pelaku pembunuhan itu tidak melancarkan aksinya, bahkan tanda-tanda kemunculannya pun tidak ada di seluruh kerajaan," lanjutnya dengan kerutan di dahinya.Avram yang mendengarnya tidak memberi komentar. Pasalnya dirinya sudah mengetahui siapa pelaku d
88. Amukan Massa"Di mana Yang Mulia Ratu?! Jangan bilang dia sedang melarikan diri!""Yang di mana dia? Apakah dia sedang bersembunyi karena telah tertangkap basah sebagai pembunuh?!""Dia memang sejak awal pantas dibunuh! Pembunuh selamanya akan menjadi seorang pembunuh! Seharusnya kita tidak mempercayainya lagi sedangkan kejahatan telah mengalir di darahnya!"Seruan penuh kemarahan dan emosi yang membara membuat pihak kerajaan kewalahan. Ditambah lagi ketika mengetahui sang lord sedang tidak ingin diganggu, membuat mereka semua semakin bingung harus berbuat apa. Sedangkan para warga semakin ganas dan bersikeras menerobos masuk ke dalam istana hanya untuk menemui sang ratu. Sialnya sang ratu sedang tidak ada bersama mereka sebab yang mereka ketahui adalah sang ratu tengah dalam keadaan sakit di Kerajaan Kegelapan-tempat kelahirannya. Selebihnya tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi dengan ratu mereka dan bagaimana keadaannya sekarang terkecuali sang lord dan salah satu kesatria
89. Kehancuran Kerajaan KurcaciSiang ini Kerajaan Kurcaci tampak damai dan berjalan seperti biasanya. Para penduduk berbondong-bondong menuju ke ladang mereka masing-masing untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang sedang baru memulai menanam beberapa tanaman obat-obatan maupun rempah-rempah ada pula yang sudah di tahap memupuk dan menyiram. Lalu, ada juga yang telah menikmati hasil panen mereka yang saat ini tengah memetik hasil panen mereka dengan semangat.Hampir seluruh penduduk kaum kurcaci memiliki ladang masing-masing yang biasanya terletak di belakang rumah mereka. Sedangkan yang tidak memiliki ladang akan menjadi seseorang bermata pencaharian dari petani ternak. Hewan yang mereka ternak biasanya adalah ayam dan beberapa jenis domba saja. Mengingat ukuran tubuh mereka yang lebih mungil dari kaum lainnya, membuat mereka cukup kesulitan jika harus merawat hewan-hewan ternak lainnya yang memiliki ukuran yang besar melebihi ukuran tubuh mereka.Perbedaan mencolok y
90. Kehancuran Kerajaan Kurcaci Bagian 2Suara yang mengalun hingga terdengar di indera pendengaran sang raja, membuat sang raja menajamkan indera penglihatannya. Kedua matanya menyipit, sebelum pada akhirnya kembali membola karena keterkejutan yang dirinya dapati sekali lagi. Tubuhnya menegang di tempat dengan bibir yang sedikit terbuka. Di depan saja, di tengah-tengah pasukan manusia hidup yang saat ini berlari menerjang ke arah istana berdiri Magistri dengan wajah songongnya dan dagu yang terangkat tinggi-tinggi. Ekspresinya memang masih sama seperti yang dirinya ketahui selama ini. Kesombongan selalu menyelimuti wanita itu. Tetapi, sang raja kurcaci tidak pernah membayangkan wanita itu akan menyerang kerajaannya dengan ribuan pasukan mengerikkan seperti sekarang ini.Sang raja sangat yakin bahwa kesombongan yang terpancar di diri wanita penyihir itu semakin bertambah karena adanya sosok misterius yang berdiri di saping wanita itu. Bahkan secara terang-terangan Magistri memperlihat
91. PerangDalam gerakan cepat Avram melesat terbang ke angkasa yang langsung diikuti oleh Phygeros. Kepergian keduanya membuat Archeros, Orxphulus, Glo dan Chorlouis yang hendak menuju ke sumber simbol peringatan itu seketika mengurungkan niat mereka. Chorlouis yang menjadi paling tua dan dewasa di antaranya menatap satu persatu kesatria lainnya. Dengan tegas pria itu membagi tugas. Dikirimkannya Glo dan juga Archeros untuk membantu sang lord dan Phygeros untuk mengatasi kekacauan yang mungkin terjadi di Kerajaan Kurcaci. Sedangkan dirinya dan Orxphulus akan tetap berada di istana untuk menjaga kerajaan takut terjadi sesuatu yang tidak terjadi di sewaktu-waktu.Kepergian Glo dan Archeros tidak hanya dengan tangan kosong. Mereka juga memutuskan untuk membawa beberapa prajurit untuk membantu mereka dalam mengevakuasi para warga dan kaum kurcaci yang sekiranya membutuhkan pertolongan. Mereka pergi dengan menggunakan teleportasi mengingat jarak Kerajaan Kurcaci dengan Kerajaan Pusat cuku