86. RitualMalam harinya, seperti yang diperintahkan oleh Sang Dewi Kehidupan, Avram dibantu oleh Phygeros, Raja Reegan dan Aros. Mereka memang sepakat untuk melakukannya di tengah malam untuk menghindari kecurigaan dari semua orang. Mengingat mereka juga sepakat untuk menyembunyikan hal ini dari masyarakat luar, maka mereka mengambil waktu di mana semua orang telah terlelap di alam mimpi mereka sehingga persentase mereka diketahui oleh masyarakat luar lebih kecil.Danau Suci sendiri berada di puncak pegunungan tertinggi di Dunia Immortal tersebut. Lebih tepatnya di sebuah kuil kuno yang sudah tidak digunakan lagi secara umum karena keberadaan Danau Suci yang dikenal sakral dan harus dijaga. Karenanya kuil itu kini hanya dijaga oleh hewan peliharaan Sang Lord sendiri yaitu seekor anjing berkepala tiga yang biasa dikenal dengan sebutan Cerberus dan seorang tabib tua yang memiliki kemampuan sihir dan bertarung luar biasa hebatnya. Karenanya, tidak ada lagi orang-orang yang berani mencob
87. Semakin DekatPagi harinya, Avram dan Phygeros pulang ke Istana Pusat yang langsung disambut senang oleh para anggota kerajaan lainnya yang sempat mengkhawatirkan sang raja mengapa menunda kepulangannya. Untungnya semalam tidak terjadi penyerangan oleh pihak musuh untuk merebut istana tersebut karena keadaan istana yang kosong tanpa adanya sang pemimpin, baik sang raja maupun ratunya. Tentu saja keadaan itu akan terlihat begitu rentan untuk keamanan kerajaan tersebut."Yang Mulia ada sesuatu yang aneh semalam." Salah satu menteri kerajaan menyela di tengah perjalanan Avram memasuki istananya lebih dalam. Avram tidak berniat untuk menghentikan pria itu, pasalnya dirinya sudah dibuat penasaran dengan apa yang akan disampaikan olehnya. "Pelaku pembunuhan itu tidak melancarkan aksinya, bahkan tanda-tanda kemunculannya pun tidak ada di seluruh kerajaan," lanjutnya dengan kerutan di dahinya.Avram yang mendengarnya tidak memberi komentar. Pasalnya dirinya sudah mengetahui siapa pelaku d
88. Amukan Massa"Di mana Yang Mulia Ratu?! Jangan bilang dia sedang melarikan diri!""Yang di mana dia? Apakah dia sedang bersembunyi karena telah tertangkap basah sebagai pembunuh?!""Dia memang sejak awal pantas dibunuh! Pembunuh selamanya akan menjadi seorang pembunuh! Seharusnya kita tidak mempercayainya lagi sedangkan kejahatan telah mengalir di darahnya!"Seruan penuh kemarahan dan emosi yang membara membuat pihak kerajaan kewalahan. Ditambah lagi ketika mengetahui sang lord sedang tidak ingin diganggu, membuat mereka semua semakin bingung harus berbuat apa. Sedangkan para warga semakin ganas dan bersikeras menerobos masuk ke dalam istana hanya untuk menemui sang ratu. Sialnya sang ratu sedang tidak ada bersama mereka sebab yang mereka ketahui adalah sang ratu tengah dalam keadaan sakit di Kerajaan Kegelapan-tempat kelahirannya. Selebihnya tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi dengan ratu mereka dan bagaimana keadaannya sekarang terkecuali sang lord dan salah satu kesatria
89. Kehancuran Kerajaan KurcaciSiang ini Kerajaan Kurcaci tampak damai dan berjalan seperti biasanya. Para penduduk berbondong-bondong menuju ke ladang mereka masing-masing untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang sedang baru memulai menanam beberapa tanaman obat-obatan maupun rempah-rempah ada pula yang sudah di tahap memupuk dan menyiram. Lalu, ada juga yang telah menikmati hasil panen mereka yang saat ini tengah memetik hasil panen mereka dengan semangat.Hampir seluruh penduduk kaum kurcaci memiliki ladang masing-masing yang biasanya terletak di belakang rumah mereka. Sedangkan yang tidak memiliki ladang akan menjadi seseorang bermata pencaharian dari petani ternak. Hewan yang mereka ternak biasanya adalah ayam dan beberapa jenis domba saja. Mengingat ukuran tubuh mereka yang lebih mungil dari kaum lainnya, membuat mereka cukup kesulitan jika harus merawat hewan-hewan ternak lainnya yang memiliki ukuran yang besar melebihi ukuran tubuh mereka.Perbedaan mencolok y
90. Kehancuran Kerajaan Kurcaci Bagian 2Suara yang mengalun hingga terdengar di indera pendengaran sang raja, membuat sang raja menajamkan indera penglihatannya. Kedua matanya menyipit, sebelum pada akhirnya kembali membola karena keterkejutan yang dirinya dapati sekali lagi. Tubuhnya menegang di tempat dengan bibir yang sedikit terbuka. Di depan saja, di tengah-tengah pasukan manusia hidup yang saat ini berlari menerjang ke arah istana berdiri Magistri dengan wajah songongnya dan dagu yang terangkat tinggi-tinggi. Ekspresinya memang masih sama seperti yang dirinya ketahui selama ini. Kesombongan selalu menyelimuti wanita itu. Tetapi, sang raja kurcaci tidak pernah membayangkan wanita itu akan menyerang kerajaannya dengan ribuan pasukan mengerikkan seperti sekarang ini.Sang raja sangat yakin bahwa kesombongan yang terpancar di diri wanita penyihir itu semakin bertambah karena adanya sosok misterius yang berdiri di saping wanita itu. Bahkan secara terang-terangan Magistri memperlihat
91. PerangDalam gerakan cepat Avram melesat terbang ke angkasa yang langsung diikuti oleh Phygeros. Kepergian keduanya membuat Archeros, Orxphulus, Glo dan Chorlouis yang hendak menuju ke sumber simbol peringatan itu seketika mengurungkan niat mereka. Chorlouis yang menjadi paling tua dan dewasa di antaranya menatap satu persatu kesatria lainnya. Dengan tegas pria itu membagi tugas. Dikirimkannya Glo dan juga Archeros untuk membantu sang lord dan Phygeros untuk mengatasi kekacauan yang mungkin terjadi di Kerajaan Kurcaci. Sedangkan dirinya dan Orxphulus akan tetap berada di istana untuk menjaga kerajaan takut terjadi sesuatu yang tidak terjadi di sewaktu-waktu.Kepergian Glo dan Archeros tidak hanya dengan tangan kosong. Mereka juga memutuskan untuk membawa beberapa prajurit untuk membantu mereka dalam mengevakuasi para warga dan kaum kurcaci yang sekiranya membutuhkan pertolongan. Mereka pergi dengan menggunakan teleportasi mengingat jarak Kerajaan Kurcaci dengan Kerajaan Pusat cuku
92. Kerja samaBugh!Magistri tersenyum senang saat dirinya berhasil melukai Avram di saat pria itu kehilangan fokusnya karena terus menerus memikirkan siapa sosok misterius yang saat ini bersama Magistri dengan jubah hitamnya itu. Rasanya Avram tidak begitu asing dengan suara berat itu. Tetapi mau seberapa kerasnya dirinya mencoba menggali kenangannya ataupun ingatannya semuanya terasa buntu tidak mendapatkan jalan keluar sedikit pun. Membuat pria itu bingung sendiri."Seseorang yang lengah sepertimu tidak cocok menjadi seorang lord. Bukankah itu sama saja dengan menjatuhkan harga diri Dunia Immortal jika dipimpin oleh sosok ceroboh sepertimu?" Avram mengerutkan dahinya, bukan karena terprovokasi akan kalimat sindiran yang dilayangkan untuknya tetapi karena dirinya sangat yakin bahwa suara berat nan datar ini tidaklah asing untuknya."Kalahkan dia untukku, Magistri maka akan kuakui kau sebagai calon permaisuriku."Magistri dengan segera mengangguk. Tanpa aba-aba memberikan serangan y
93. Kemenangan?Byarrr!Ledakan dasyat itu menjadi akhir dari peperangan yang terjadi di Kerajaan Kurcaci. Ledakan yang dihasilkan oleh bentrokan kekuatan sang naga bayangan dengan kekuatan milik Avram. Usai ledakan yang sempat menyapu seluruh area peperangan itu reda, sudah tidak ditemukan lagi keberadaan pria berjubah hitam, Magistri dan beberapa pasukan mayat hidup yang tersisa. Membuat semua orang bersorak senang, merasa bahwa kemenangan telah mereka dapatkan. Kerajaan Kercaci selamat dari kehancurannya. Tetapi beberapa orang juga mengerti bahwa kemenangan yang mereka dapati bukanlah kemenangan yang sesungguhnya sebab sudah dipastikan perang yang sesungguhnya akan dikibarkan oleh musuh."Kita menang! Kerajaan aman!""Kerajaan kita selamat! Kemenangan kita dapati!"Seruan itu membuat hati Avram terenyuh. Walaupun dia tahu bahwa kemenangan yang mereka dapati hanyalah sesaat saja, setidaknya melihat para penduduk kurcaci berseru gembira menyambut kemenangan mereka membuat hatinya sed