89. Kehancuran Kerajaan KurcaciSiang ini Kerajaan Kurcaci tampak damai dan berjalan seperti biasanya. Para penduduk berbondong-bondong menuju ke ladang mereka masing-masing untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang sedang baru memulai menanam beberapa tanaman obat-obatan maupun rempah-rempah ada pula yang sudah di tahap memupuk dan menyiram. Lalu, ada juga yang telah menikmati hasil panen mereka yang saat ini tengah memetik hasil panen mereka dengan semangat.Hampir seluruh penduduk kaum kurcaci memiliki ladang masing-masing yang biasanya terletak di belakang rumah mereka. Sedangkan yang tidak memiliki ladang akan menjadi seseorang bermata pencaharian dari petani ternak. Hewan yang mereka ternak biasanya adalah ayam dan beberapa jenis domba saja. Mengingat ukuran tubuh mereka yang lebih mungil dari kaum lainnya, membuat mereka cukup kesulitan jika harus merawat hewan-hewan ternak lainnya yang memiliki ukuran yang besar melebihi ukuran tubuh mereka.Perbedaan mencolok y
90. Kehancuran Kerajaan Kurcaci Bagian 2Suara yang mengalun hingga terdengar di indera pendengaran sang raja, membuat sang raja menajamkan indera penglihatannya. Kedua matanya menyipit, sebelum pada akhirnya kembali membola karena keterkejutan yang dirinya dapati sekali lagi. Tubuhnya menegang di tempat dengan bibir yang sedikit terbuka. Di depan saja, di tengah-tengah pasukan manusia hidup yang saat ini berlari menerjang ke arah istana berdiri Magistri dengan wajah songongnya dan dagu yang terangkat tinggi-tinggi. Ekspresinya memang masih sama seperti yang dirinya ketahui selama ini. Kesombongan selalu menyelimuti wanita itu. Tetapi, sang raja kurcaci tidak pernah membayangkan wanita itu akan menyerang kerajaannya dengan ribuan pasukan mengerikkan seperti sekarang ini.Sang raja sangat yakin bahwa kesombongan yang terpancar di diri wanita penyihir itu semakin bertambah karena adanya sosok misterius yang berdiri di saping wanita itu. Bahkan secara terang-terangan Magistri memperlihat
91. PerangDalam gerakan cepat Avram melesat terbang ke angkasa yang langsung diikuti oleh Phygeros. Kepergian keduanya membuat Archeros, Orxphulus, Glo dan Chorlouis yang hendak menuju ke sumber simbol peringatan itu seketika mengurungkan niat mereka. Chorlouis yang menjadi paling tua dan dewasa di antaranya menatap satu persatu kesatria lainnya. Dengan tegas pria itu membagi tugas. Dikirimkannya Glo dan juga Archeros untuk membantu sang lord dan Phygeros untuk mengatasi kekacauan yang mungkin terjadi di Kerajaan Kurcaci. Sedangkan dirinya dan Orxphulus akan tetap berada di istana untuk menjaga kerajaan takut terjadi sesuatu yang tidak terjadi di sewaktu-waktu.Kepergian Glo dan Archeros tidak hanya dengan tangan kosong. Mereka juga memutuskan untuk membawa beberapa prajurit untuk membantu mereka dalam mengevakuasi para warga dan kaum kurcaci yang sekiranya membutuhkan pertolongan. Mereka pergi dengan menggunakan teleportasi mengingat jarak Kerajaan Kurcaci dengan Kerajaan Pusat cuku
92. Kerja samaBugh!Magistri tersenyum senang saat dirinya berhasil melukai Avram di saat pria itu kehilangan fokusnya karena terus menerus memikirkan siapa sosok misterius yang saat ini bersama Magistri dengan jubah hitamnya itu. Rasanya Avram tidak begitu asing dengan suara berat itu. Tetapi mau seberapa kerasnya dirinya mencoba menggali kenangannya ataupun ingatannya semuanya terasa buntu tidak mendapatkan jalan keluar sedikit pun. Membuat pria itu bingung sendiri."Seseorang yang lengah sepertimu tidak cocok menjadi seorang lord. Bukankah itu sama saja dengan menjatuhkan harga diri Dunia Immortal jika dipimpin oleh sosok ceroboh sepertimu?" Avram mengerutkan dahinya, bukan karena terprovokasi akan kalimat sindiran yang dilayangkan untuknya tetapi karena dirinya sangat yakin bahwa suara berat nan datar ini tidaklah asing untuknya."Kalahkan dia untukku, Magistri maka akan kuakui kau sebagai calon permaisuriku."Magistri dengan segera mengangguk. Tanpa aba-aba memberikan serangan y
93. Kemenangan?Byarrr!Ledakan dasyat itu menjadi akhir dari peperangan yang terjadi di Kerajaan Kurcaci. Ledakan yang dihasilkan oleh bentrokan kekuatan sang naga bayangan dengan kekuatan milik Avram. Usai ledakan yang sempat menyapu seluruh area peperangan itu reda, sudah tidak ditemukan lagi keberadaan pria berjubah hitam, Magistri dan beberapa pasukan mayat hidup yang tersisa. Membuat semua orang bersorak senang, merasa bahwa kemenangan telah mereka dapatkan. Kerajaan Kercaci selamat dari kehancurannya. Tetapi beberapa orang juga mengerti bahwa kemenangan yang mereka dapati bukanlah kemenangan yang sesungguhnya sebab sudah dipastikan perang yang sesungguhnya akan dikibarkan oleh musuh."Kita menang! Kerajaan aman!""Kerajaan kita selamat! Kemenangan kita dapati!"Seruan itu membuat hati Avram terenyuh. Walaupun dia tahu bahwa kemenangan yang mereka dapati hanyalah sesaat saja, setidaknya melihat para penduduk kurcaci berseru gembira menyambut kemenangan mereka membuat hatinya sed
94. Pilihan yang SulitSatu minggu berlalu setelah serangan yang terjadi di Kerajaan Kurcaci-yang berhasil menggemparkan Dunia Immortal karena musuh yang telah mengirimkan tanda berkibarnya bendera perang kepada mereka. Membuat semua kerajaan mulai menyibukkan diri dengan melatih para prajurit dan juga kesatrianya. Seperti yang dijanjikan, Raja Kurcaci telah memberikan perintah kepada kaum mereka untuk kembali fokus membuat senjata untuk persiapan perang. Tidak hanya pedang dan juga tombak saja, mereka juga mengkreasikan senjata lainnya. Membuat senjata terbaru dengan ide-ide brilian mereka. Tidak lupa mereka yang bersedia menjadi relawan dalam peperangan turut berlatih mengasah keterampilan mereka dalam berpedang atau keterampilannya seperti membuat perisai-dalam anggota perlindungan yang sewaktu-waktu dibutuhkan jika ada seseorang yang butuh pertolonagn maupun sekarat.Kaum Elf juga telah bergerak cepat membuat ramuan dan juga obat-obatan herbal. Tentunya berkolaborasi dengan kaum K
95. Penjelasan"Jadi apa yang tidak kami ketahui, Yang Mulia Lord?"Queem menatap serius Avram yang sejak tadi masih setia menutup mulutnya, sedangkan kini di aula itu sudah penuh dengan orang-orang yang menatapnya meminta penjelasan. Tetapi sepertinya laki-laki itu masih tidak mau memberikan penjelasan yang dapat memuaskan sekelompok orang yang telah berkumpul di sana sejak tadi pagi. Tidak ada rencana untuk mereka berkumpul di aula itu, tetapi sepertinya dewa dan dewi telah merencanakan hal ini, sehingga kini seluruh pemimpin kerajaan yang berada di bawah wilayah kepemerintahan Avram datang ke Istana Pusat dengan alasan menanyakan keberadaan sang permaisuri mereka yang seminggu ini tidak ada kabar bahkan sosoknya terlihat di depan umum.Sebenarnya bukan hanya mereka yang dibuat bertanya-tanya akan keberadaan sang permaisuri, tetapi seluruh rakyat juga mempertanyaakan Kyana terutama penduduk Kerajaan Pusat yang telah menyadarinya lebih awal. Awalnya mereka mempercayai alasan yang dib
96. Pengkhianatan"Apa yang dia lakukan?" tanya Aquatis kepada Magistri.Mereka berdua sejak tadi hanya menonton apa yang dilakukan si pria misterius yang saat ini duduk menyila dengan sehelai bulu merak emas hasil curiannya dari Kerajaan Kurcaci yang mengambang di depannya. Sudah empat jam pria itu tidak membuka kedua matanya dan tetap di posisinya. Magistri mengedikkan bahu acuh, wanita itu sepertinya juga tidak tahu apa yang tengah dilakukan si pria misterius. Rupanya kedekatan mereka yang terlihat layaknya sepasang kekasih akhir-akhir ini tidak membuatnya begitu dekat dengan si pria berjubah hitam.Tidak lama kemudian, cahaya emas keluar dari helai bulu merak itu. Saking terangnya membuat Magistri dan Aquatis dengan sigap melindungi kedua mereka dengan menutup area kedua mata mereka dengan tangan mereka. Cukup lama cahaya itu memenuhi Kerajaan Mermaid-Mermain itu hingga akhirnya sinar tersebut meredup. Magistri dan Aquatis tertegun ketika melihat helai bulu merak emas yang semula