Beranda / Fantasi / KAUM TERAKHIR / 44. Kekacauan

Share

44. Kekacauan

Penulis: Kyna
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-05 20:17:12

44. Kekacauan

"Tuan."

"Hancurkan mereka!"

Sosok berjubah itu mengangguk, gegas melakukan perintah sang tuan. Usai sampai di luar ruangan sang tuan, sosok berjubah itu hilang dalam sekejap. Meninggalkan lorong ruangan yang begitu hening. Sedangkan sang tuan yang baru saja ditemui menggoyangkan cangkir emasnya yang berisikan alkohol. Seringai tercipta menampilkan gigi taringnya.

"Mati kalian semua!"

Tawa menggelegar keluar dari bibir pucat sang tuan. Memecahkan keheningan ruangan itu. Bersamaan dengan tawanya, angin kencang bertiup memadamkan jajaran obor api yang menjadi penerang ruangan itu. Menyisakan siluet sang tuan yang terlihat samar-samar, hanya terbantu dengan sinar rembulan merah yang lagi-lagi menghiasi malam Dunia Immortal.

***

Queem membuka matanya, menampilkan iris mata merahnya. Gegas dia menyibak selimut tebalnya, berjalan tergesa-gesa keluar kamar mendapati para prajurit dan pelayan yang berlarian ke sana-kemari dengan wajah cemas. Gadis itu tidak menghiraukannya, terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KAUM TERAKHIR   45. Terpisah

    45. Terpisah"Ratu jangan diambil hati atas ucapan Ibu Ratu Elle, dia memang sejak awal tidak menyukaimu jadi ucapannya memang suka melantur."Kyana hanya menghela napas panjang mendengar ucapan Archeros yang mencoba untuk menghiburnya. Ketiganya memang kini tengah berjalan menembus hutan Kerajaan Vampir. Bukan karena mereka kehilangan banyak tenaga usai melawan para monster yang mengacauan Kerajaan Vampir, tetapi memang karena kenginan Kyana sendiri sedangkan kedua pengawalnya hanya mengekor saja dalam diam di belakangnya. Barulah ketika mereka sudah cukup jauh dari pemukiman, Archeros memberanikan diri untuk bersuara."Aku tidak pernah memikirkan omongan bibi tiriku, Arc," jawab Kyana seraya menghentikan langkahnya. Membuat kedua laki-laki di belakangnya spontan ikut berhenti."Ratu ...." Bibir Glo terantup rapat ketika mendapati kode dari Kyana untuk diam. Ketiganya seketika hening. Suasana hutan itu menjadi terasa dua kali lipat hening dan cukup mengerikan. Bahkan Glo dan Archeros

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • KAUM TERAKHIR   46. Rentan Ancaman (Sekarat)

    46. Rentan Ancaman (Sekarat)Bruuk!Pada akhirnya kedua kaki yang sejak tadi dipaksa untuk berjalan, menyerah jua. Kyana kembali mengerang kembali merasakan nyeri ketika tubuhnya limbung dan berujung terduduk lemah di atas tanah. Napas gadis itu memburu dengan keringat dingin yang membanjiri tubuhnya. Penampilannya begitu menyedihkan dan kacau, bahkan gaun yang ia kenakan terlihat begitu kotor. Menggigit bibir bawahnya, menahan erangan ketika ia mencoba menggerakkan kembali kedua kakinya.Andai ia memiliki kemampuan penyembuhan layaknya kaum elf atau kurcaci, pasti ia tidak akan terlihat semnyedihkan sekarang. Mengembuskan napas panjang, mencoba kembali bangkit. Dia menekan energinya yang tersisa ke kedua kakinya agar kembali bisa berdiri walau tampak bergetar. Kentara sekali bahwa gadis itu begitu memaksakan diri. Di tengahnya hutan yang gelap bermodalkan cahaya remang-remang dari rembulan purnama merah ia kembali melangkah mengikuti energi gelang milik Archeros. Tampa ia sadari mahk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • KAUM TERAKHIR   47. Rencana Pembunuhan

    47. Rencana PembunuhanSudah dua jam Avram terus terjaga di samping gadisnya yang masih setia memejamkan kedua matanya. Avram curiga bahwa gadisnya saat ini tengah terlelap bukan lagi pingsan. Tetapi tak apa, memang gadisnya tengah membutuhkan istirahat yang cukup. Laki-laki itu tidak bosan di tempatnya. Begitu tenang mengusap surai panjang gadisnya seraya memberikan kecupan lembut di punggung tangan gadisnya yang ia genggam. Senyum manis tidak luntur sedikit pun dari wajahnya. Bahkan rasa kantuk rasanya tidak akan bisa mengusik ketenangan laki-laki itu dalam memandangi wajah gadisnya.Tidak peduli ketika malam semakin larut. Tidak peduli ketika hanya keheningan yang menemaninya. Tidak peduli ketika esok banyak pekerjaan yang mengantri untuk ia selesaikan. Avram hanya ingin terus memandangi wajah tenang gadisnya. Dia bahkan ingin menghentikan waktu saat itu juga. Menunggu gadisnya hingga membuka kedua matanya, menjadikan dirinya objek pertama yang ia lihat. Lalu menyapanya, menyebutka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • KAUM TERAKHIR   48. Kebrutalan Avram

    48. Kebrutalan AvramAvram menyeringai, mengusap darah segar yang menempel di pipi kirinya dengan kasar. Bukan, itu bukan darahnya melainkan darah dari salah satu orang bermasker hitam yang telah ia habisi sebelumnya dengan begitu sadis. Mengandalkan kekuatan cekikannya, kepala orang bermasker itu retak hingga mengeluarkan bunyi mengerikkan di keheningan malam itu. Tidak memberi kesempatan untuk sang korban menjerit karena rasa sakit, tetapi jika dilihat dari kedua mata sang korban yang melotot dengan tatapan terkejut sekaligus ketakutan membuat para rekannya mengerti sesakit apa maut yang temannya itu rasakan.Keempat orang yang tersisa hanya bisa membeku di tempat mereka masing-masing begitu pula dengan Alo. Kedua matanya bergetar, merasakan ketakutan yang luar biasa akan kemarahan sang lord. Belum sempat ia tersadar akan keterkejutannya melihat salah satu rekannya mati dengan cara yang begitu mengerikan. Teriakkan salah satu temannya membuatnya tersentak. Entah sejak kapan Avram te

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • KAUM TERAKHIR   49. Tidak Bisa Diremehkan

    49. Tidak Bisa DiremehkanKedua mata yang cukup lama terpejam itu akhirnya membuka matanya. Manik keunguan dengan merah miliknya mengkilap. Seakan tidak terjadi apapun dengan tubuhnya, ia bangkit mengubah posisinya menjadi duduk. Bangun dari tidurnya ia malah disambut akan aroma anyir dengan darah yang berada di mana-mana. Ia tahu darimana asal darah yang hampir memenuhi ruang kamar yang ia tempati itu. Memilih duduk tenang menonton aksi Avram yang tengah membabi-buta beberapa orang bermasker hitam.Merasa menarik untuk ditonton, ia memilih duduk tenang memandangi punggung tegap Avram. Tidak berniat untuk menghentikan aksi laki-laki itu. Jika boleh jujur ia malah menukai aksinya. Suara erangan, teriakkan, pekikan dari lawannya adalah sesuatu hiburan yang menyenangkan baginya. Ditambah bau anyir yang semakin menyeruak tajam di indera penciumannya membuatnya tenang. Sesuatu yang cukup lama ia pendam selama ini.Barulah ketika lawan terakhir mati, Avram berbalik tertegun melihat gadisnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • KAUM TERAKHIR   50. Kehancuran Semakin Dekat

    50. Kehancuran Semakin DekatSuara ketukan pintu membuat ketiga orang yang berada di dalam kamar itu menoleh ke arah Phygeros yang menjadi pelaku. Melihat pengawalnya itu seketika membuat manik hitam Avram menajam. Dia masih ingat bahwa ia harus menginterogasi Phygeros akan kelalaiannya dalam mengawasi gadisnya. Sedangkan Phygeros yang mendapatkan tatapan Avram mengulum senyum tipis. Ia tahu semua ini kesalahannya yang tidak becus menjaga ratunya."Hormat saya, Yang Mulia Lord, Raja Reegan dan Ratu Kyana," ucapnya sejenak memberi hormat kepada ketiga orang pemilik kedudukan tinggi itu. Setelahnya ia kembali melanjutkan kalimatnya, "Maaf mengganggu waktunya Yang Mulia tetapi di luar istana sudah ramai para penduduk yang mencoba menerobos masukk ke istana hanya untuk bertemu dengan anda."Mendengar itu membuat dahi Avram mengerut, tetapi tak urung dia melangkah keluar kamar diikuti oleh Phygeros di belakangnya. Benar saja, suara ramai penuh kericuhan samar-samar terdengar setelah mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • KAUM TERAKHIR   51. Perang antar Kaum Kembali Terulang

    51. Perang antar Kaum Kembali Terulang Duaarr! Pekikan ketakutan dan suara ledakan terdengar saling bersahutan. Orang-orang berlarian ke sana-kemari mencoba menyelamatkan diri. Tetapi tujuan mereka sama yaitu menuju ke Istana Kegelapan. Orxphulus yang memang kebetulan baru saja pulang dari tugas pemantauannya dengan segera menolong para penduduk Kaum Kegelapan yang tengah diserang. Dia menukik tajam, membawa terbang salah satu anak yang hampir saja tertimpa reruntuhan bangunan yang baru saja dalam tahap pembangunan. Membawanya menuju ke pelataran istana di mana sihir pelindung selalu aktif. Kedatangannya tepat bersamaan dengan Kyana, Raja Reegan dan kedua rekannya yaitu Glo dan Archeros yang keluar istana dengan langkah lebar. "Ratu, pemukiman diserang," ucap Orxphulus melaporkan. Kyana mengangguk singkat sebelum akhirnya melesat cepat menuju ke pemukiman. Glo, Orxphulus dan Archeros dengan segera melesat-menyebar ke setiap penjuru pemukiman membantu mengevakuasi para penduduk. Arc

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • KAUM TERAKHIR   52. Terbongkar

    52. Terbongkar"Semua prajurit berkumpul di halaman istana sekarang juga!" Mendengar perintah lantang yang diucapkan oleh sang lord membuat para prajurit di dekatnya bergegas menuju ke tempat yang diminta pemimpin mereka. Dengan berbaris rapi, mereka saling lirik penasaran mengapa sang lord terlihat tengah menahan amarah. Melihat betapa datar dan tajamnya tatapan Avram membuat mereka hanya bisa menerka-nerka apa yang berhasil memancing amarah laki-laki itu."Semua prajurit sudah berkumpul, Yang Mulia," ucap Chorlouis usai memastikan semua prajurit yang berada di Kerajaan Pusat telah berkumpul semuanya.Avram mengangguk singkat, menghitung cepat para prajuritnya yang sudah memenuhi halaman luas istana. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit. Dirasa sudah cukup dia mengangkat tangan kanannya ke atas kepala dengan tinggi-tinggi. Berhasil membuat kericuhan yang sempat tercipta karena banyaknya suara para prajurit yang bertanya-tanya mengapa mereka dikumpulkan seketika hening. Menatap sang lor

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15

Bab terbaru

  • KAUM TERAKHIR   109. End

    109. End"Oh lihat siapa tamu tak diundang yang datang."Kyana menatap tajam pria berjubah hitam yang kini wajahnya telah terpampang jelas karena tudung jubahnya yang berhasil terlepas. Gadis itu tampak terlihat santai, sepertinya gadis itu telah memprediksikan hal ini akan terjadi. Berbeda dengan Kyana yang telah memprediksikan hal ini sehingga membuatnya bersikap tenang tanpa lagi merasa terkejut, berbeda dengan Avram yang saat ini berdiam diri memandang terkejut pria yang berdiri di hadapannya. Pria yang sejak tadi dirinya lawan. Pria yang menjadi dalang dari peperangan ini terjadi. Pria yang menjadi musuhnya sendiri."Ayah ...." Kalimat itu akhirnya meluncur di bibir Avram. Memandang pria yang selama ini dia kira telah tiada-meninggalkannya di dunia ini. Tetapi rupanya, kematian sang ayah hanyalah rekayasa semata.Raja Demian mengulas senyum ketika panggilan itu keluar dari bibir putra semata wayangnya. "Kau akhirnya bisa mengingatku hm?" balasnya seraya terkekeh. Mengingat sejak

  • KAUM TERAKHIR   108. Kekalahan Lawan

    108. Kekalahan Lawan Kedatangan gadis itu tentu saja mengejutkan banyak orang terutama pihak musuh. Terlebih ketika kubah ungu yang sejak tadi mencoba dihancurkan dengan mudah runtuh saat gadis itu perlahan mendekat ke area perang. Hanya dengan tekanan aura yang gadis itu bawa, kubah yang sangat mustahil dihancurkan itu melebur tanpa disentuh sama sekali. Sang orc dengan perlahan menurunkan gadis itu ke tanah, membiarkan sang pemimpin asli mereka memimpin mereka kembali. Kyana-gadis itu benar-benar mencolok di tengah-tengah para monster yang berada di belakangnya, siap menjadi pasukan gadis itu. Gadis itu menatap sejenak para pemimpin kaum dan juga kedua kesatria sang suaminya, sebelum melayangkan tatapannya ke arah pihak musuh yang kini tampak mengambil langkah mundur tidak kuat menerima penekanan aura yang gadis itu bawa. Tangan kanannya terulur ke depan, menunjuk pasukan musuh yang tampak gentar karena kehadirannya. Dengan pelan penuh penekanan gadis itu berucap. "Mati." Hanya d

  • KAUM TERAKHIR   107. Kebangkitan

    107. Kebangkitan"Serang mereka!"Semua pemimpin kerajaan dengan sigap berkumpul menjadi satu, bersama dengan dua kesatria sang lord-Chorluois dan Phygeros. Masing-masing dari mereka membuat kubah pelindung, menjaga satu sama lain dengan formasi mereka. Kaum malaikat mendapatkan tugas melindung mereka dari atas, kanan diisi dengan Nathan dan Queem, di sisi kiri dijaga oleh pemimpin kaum fairy dan elf, di belakang dijaga oleh pemimpin kaum demons sedangkan di depan dijaga oleh Phygeros dan Chorlouis. Mereka menjaga pemimpin kaum kurcaci yang saat ini juga terus-menerus memberikan sihir penambah energi untuk mereka.Semua seluruh pasukan mereka berhasil diambil alih oleh para sekumpulan siren yang saat ini tengah tertawa merasa senang sebab kemenangan sebentar lagi mereka dapatkan. Semua pemimpin kini hanya bisa berharap semoga sang lord baik-baik saja sekarang dan bisa menyelamatkan mereka dari pasukan mereka sendiri. Melawan kaum sendiri sama saja akan membuat mereka hancur. Pemimpin

  • KAUM TERAKHIR   106. Siren

    106. SirenBugh!Ekor naga hitam itu menghempaskan tubuh serigala suci yang menggigit punggungnya dengan kuat. Membuat sang serigala terpental dan menghantam salah satu pohon hingga tumbang. Tetapi, seakan tidak merasakan sakit sedikit pun, sang serigala kembali bangkit. Melolong panjang lantass kembali menerjang sang naga yang ukurannya dua kali lipat dari tubuhnya sendiri. Sang naga tampaknya kesal melihat sang serigala masih terus dapat bangkit padahal darah telah menguncur menodai bulu putih sang serigala menjadi berwarna merah. Naga itu meraung, lalu menyemburkan api birunya dari mulutnya. Mengincar sang serigala yang dengan gesit melompat ke sana-kemari menghindari seringannya.Sreet!Rawrrr!Sang naga hitam meraung kuat ketika lehernya mendapatkan serangan berupa cakaran memanjang dan dalam. Membuat darahnya dengan deras seketika menguncur keluar. Dengan segera sang naga mengepakkan sayap besarnya, lantas kembali menyerang sang serigala dari atas. Sang serigala kembali berlari

  • KAUM TERAKHIR   105. Pertempuran Saudara

    105. Pertempuran Saudara"Apa yang terjadi?"Archeros tiba-tiba terdiam di tempatnya dengan wajah yang menunduk, membuat Glo merasa khawatir dengan keadaan pria itu. Perlahan Glo mencoba mendekati Archeros. Menepuk pundak kanan pria itu pelan seraya mencoba melihat wajah Archeros. Takut jika pria itu tiba-tiba jatuh sakit atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan lainnya."Archeros kau baik-baik saja?" tanya Glo sekali lagi.Pria itu tersentak ketika merasakan sesuatu menusuk perutnya dengan kuat dan tajam. Bibirnya terbuka, menahan erangan sakit yang menyiksa perutnya. Tubuhnya terasa limbung jika saja Archeros tidak menahannya. Tetapi sialnya, pria itu menahannya bukan karena untuk membantunya menjaga keseimbang tetapi karena pria itu semakin memperdalam serangan yang dirinya lakukan kepada Glo. Setelah puas dengan apa yang dirinya lakukan, barulah Archeros melepaskannya dengan paksa membuat erangan kesakitan yang sejak tadi Glo tahan keluar tanpa bisa lagi dirinya tahan."Apa yang

  • KAUM TERAKHIR   104. Pengorbanan

    104. PengorbananKedua mata Orxphulus terlihat mulai sayu. Napas pria itu tersenggal-senggal, dengan darah yang mengalir dari wajahnya. Hidung pria itu mengeluarkan cairan merah kental tersebut, menandakan bahwa hidung pria itu mengalami luka yang cukup parah bahkan kemungkinan mengalami keretakkan. Kondisi si pelaku pun tidak sama mengenaskannya. Gaun seksi yang Magistri kenakan bahkan banyak yang sobek dan ternodai darahnya sendiri. Napas wanita itu juga sama halnya dengan yang dialami Orxphulus-memburu. Entah karena energinya yang mulai menipis atau karena amarah yang begitu membuncah ingin menghabisi pria di hadapannya itu. Untuk sejenak keduanya saling pandang satu sama lain. Yang membedakan keadaan keduanya hanyalah seulas senyum kemenangan yang terpancar di wajah Magistri, sedangkan Orxphulus tampak menggelatukkan gigi-giginya mencoba melepaskan diri dari jeratan tali sihir itu.“Tidak kusangka sosok yang selama ini begitu ditakuti dan disegani hanyalah hama kecil yang sekali t

  • KAUM TERAKHIR   103. Mulai Terdesak

    103. Mulai TerdesakPasukan Avram terpukul mundur, terkalahkan dengan banyaknya pasukan musuh. Avram sendiri tidak menyangka jika para musuh dapat mengumpulkan pasukan sebanyak ini. Dirinya juga kini mendapatkan jawaban atas kasus yang sempat menggemparkan Dunia Immortal sebelum adanya kasus pembunuhan, yaitu kasus mayat hidup. Rupanya kasus itu merupakan bahan percobaan dari para musuh. Dirinya benar-benar dibuat menyesal tidak memikirkan sejauh itu. Tetapi, apa gunanya sekarang ini? Hanya ada penyesalan yang tidak akan merubah apapun. "Maaf, Yang Mulia. Hamba seharusnya telah melaporkan hal ini sebelumnya kepada yang mulia permaisuri," celetuk Orxphulus yang tengah mengepakkan kedua sayapnya di samping Avram yang terdiam melihat satu persatu pasukannya tumbang. Entah karena kehabisan energi ataupun karena memang berhasil dikalahkan oleh pihak musuh. "Apa yang direncanakan Kyana tanpa kuketahui, Orx?" tanya Avram menatap tajam Orxphulus yang baru saja melayangkan serangan untuk mem

  • KAUM TERAKHIR   102. Archeros vs Raja Clov

    102. Archeros vs Raja Clov"Apa yang kau lakukan?!" seru Raja Clav panik.Pria itu dengan kewalahan menghindari serangan bertubi-tubi yang dilayangkan pria di hadapannya. Mengingat siapa lawannya kali ini, tentu saja Raja Clov akan kalah telak, dirinya dapat bertahan cukup lama dari serangan pria di hadapannya sudah sangat luar biasa. Raja Clov berenang ke samping menghindari tombak milik pria di hadapannya yang kembali meluncur cepat menyasar jantungnya."Tuan Archeros apa yang anda lakukan?!" seru Raja Clov semakin dibuat panik ketika menyadari serangan salah satu kesatria permaisuri tidak main-main.Sejauh ini dirinya hanya bisa menghindari serangan Archeros. Dirinya masih tidak habis pikir apa yang terjadi dengan kesatria itu. Padahal dia benar-benar ingat bahwa Archeros beberapa saat yang lalu bersamanya, melawan musuh dengan begitu ganas dan tanpa ampun. Tetapi kini apa yang dirinya lihat? Archeros kini menatapnya dengan penuh permusuhan. Bahkan serangan mematikan terus-menerus

  • KAUM TERAKHIR   101. Rencana Menolong Raja Aquatis

    101. Rencana Menolong Raja Aquatis"Yang Mulia tidak terlihat keberadaan Raja Aquatis di sini, kemungkinan besar beliau berada di kerajaannya sekarang."Avram menerima laporan dari Raja Skyless melalui telepati mengenai keberadaan Raja Aquatis. Pria itu sejenak memberikan kode melalui tatapannya kepada Raja Clov yang berada tidak jauh darinya. Untungnya pemimpin dari Kerajaan Fairy itu menyadari tatapan sang lord membuat pria itu turut menganggukkan kepalanya pelan mengerti dengan kode tersebut. Dengan sekejap sosok pria itu berubah menjadi seekor kupu-kupu lantas terbang menjauh dari area peperangan. Menjalankan tugas yang diberikan oleh sang lord.Kupu-kupu berwarna oranye itu terus terbang menuju ke arah Selatan di mana Kerajaan Samudra berada. Untungnya tidak ada yang mencurigai keberadan kupu-kupu yang sempat terbang menjauh dari peperangan, sehingga membuat kupu-kupu tersebut dapat dengan mudah lolos dari sana. Setelah dirasa cukup jauh dari area peperangan, kupu-kupu itu kembal

DMCA.com Protection Status