Beranda / Young Adult / KAPAN AYAH PULANG / KEHILANGAN FAIZ MEMBAWA BERKAH

Share

KEHILANGAN FAIZ MEMBAWA BERKAH

Penulis: SRP
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-31 05:54:50

BAB KE : 49

KEHILANGAN FAIZ MEMBAWA BERKAH

16+

Sudah berapa kali Bu Siti melongok ke luar, tapi belum juga dia melihat Faiz kembali. Hatinya mulai bertanya-tanya, kenapa Faiz belum kembali juga? Biasanya tidak lama setelah azan Ashar berkumandang, anak itu telah kembali, bersiap menunggu Riki dan Yoki di rumah.

Bu Siti keluar dari dapur dan melongok ke dalam gubuknya, menatap jam dinding yang tercantel pada triplek sebagai pembatas ruangan. Hati Bu Siti mulai cemas, karena waktu telah menunjukan pukul setengah empat sore.

Ada apa dengan Faiz, kenapa bocah itu belum pulang juga? Pertanyaan yang muncul di hatinya membuat Bu Siti semakin cemas. Tidak mungkin Faiz sengaja pulang setelat ini, pasti ada sesuatu yang terjadi padanya. Memikirkan hal tersebut membuat Bu Siti memutuskan untuk menyusul Faiz ke rumah Radit.

Betapa kagetnya Bu Siti mendengar keterangan Radit. Teman Faiz itu menceritakan bahwa Faiz tidak jadi ke rumahnya, malah dia pergi memulung.

Setelah mendapat keterangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KAPAN AYAH PULANG    THORIQ PULANG

    BAB KE : 50 16+THORIQ PULANG Gelapnya malam tidak menyurutkan langkah Thoriq. dia bahkan mempercepat jalannya ketika melihat gapura di ujung gang rumah. Thoriq berpikir, sebentar lagi dia akan bertemu dengan buah hatinya, setelah lebih dari satu tahun mereka terpisah.Ya, tak ada yang menyangka kalau Thoriq harus terpisah selama itu dengan anak semata wayangnya. Mungkin ini yang dinamakan takdir, atau hanya sekedar nasib yang disebabkan oleh keteledoran Thoriq sendiri.Ingin rasanya secepat mungkin sampai di rumah tempat dia dilahirkan dan dibesarkan. Dia sudah sangat rindu untuk memeluk dan mencium Faiz. Bahkan malam ini, Thoriq tidak akan mau terpisah dengan Faiz sedetikpun. Ia ingin menikmati kebersamaan dengan buah hatinya itu. Semakin mendekati rumah, pikiran Thoriq semakin dipenuhi oleh bayangan anaknya. Lebih satu tahun berpisah, seharusnya Faiz telah sekolah. Seperti apakah bentuk Faiz sekarang? Apakah aroma tubuhnya masih seperti dulu? Tentu saat ini dia lebih tinggi dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-01
  • KAPAN AYAH PULANG    TANGISAN THORIQ

    BAB KE : 51 TANGISAN THORIQ 16+Thoriq menatap dalam wajah Kemal dengan hati semakin membuncah, yang di tatap terlihat begitu tenang, seolah berusaha menularkan ketenangan itu pada hati temannya tersebut. "Kenapa Mas dan Mbak tidak mencegah Tina membawa Faiz? Kalau Tina memutuskan meninggalkan kampung ini, tidak apa-apa! Apa boleh buat ... saya tidak punya hak untuk menahannya. Tapi kenapa Faiz mereka bawa juga?" tanya Thoriq kemudian dengan suara pelan."Waktu itu Faiz sempat tinggal di sini, tapi kemudian Tina menjemput untuk nginap di sana, dan dia akan mengembalikan Faiz ke-esokannya. Pagi habis Subuh saya datang ke sana untuk bertemu Faiz. Tapi rumah telah di gembok. Mungkin mereka pergi sebelum Subuh , karena tidak ada warga sini yang melihat keberangkatan mereka. Saya cari informasi ke depan, ke tempat agen bus. Tapi, tidak ada keterangan berarti yang saya dapatkan," terang Kemal.Kemal sengaja tidak menceritakan kepada Thoriq perihal Tina memukul kepala Faiz sampai berdarah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • KAPAN AYAH PULANG    RENCANA PENCARIAN FAIZ

    BAB KE : 52 RENCANA PENCARIAN FAIZ 16+Bersamaan dengan itu Kemal tiba di rumah Thoriq, mendengar suara ratapan Thoriq, lelaki itu dengan cepat memasuki rumah yang pintunya masih menganga itu. "Thoriq... sudahlah! Tidak baik meratap seperti itu?!" Suara Kemal membuat Thoriq menghentikan ratapannya, namun suara isak masih terdengar jelas dari mulutnya. Rupanya sebelum ke langgar, Kemal menyusul Thoriq ke rumahnya. Di depan pintu, dia sudah mendengar suara tangis Thoriq. Setelah memastikan keberadaan Thoriq, Kemal segera memasuki kamar Faiz."Sudahlah ... ayo bangun! Waktu subuh sudah hampir masuk, kita sholat dulu. Menangislah di hadapan Tuhan dan mengadulah pada Nya. Karena itu cara terbaik untuk meminta petunjuk dalam menyelesaikan masalah!" kata Kemal sambil meraih tangan Thoriq dan menariknya.Thoriq bangkit mengikuti tarikkan Kemal. Bola matanya terlihat merah sementara air masih merembes dari sana."Hapus air matamu itu, jangan menangis lagi!" kata Kemal, setelah Thoriq dalam

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • KAPAN AYAH PULANG    NAUFAL DAN DUDUN IKUT MENGANTAR THORIQ DAN HERU

    BAB KE : 53 NAUFAL DAN DUDUN IKUT MENGANTAR THORIQ DAN HERU 16+Tanpa ingin membuang waktu, keesokkan harinya Thoriq dan Heru segera berangkat menuju kampung Darto. Bahkan jam sebelas malam mereka telah berangkat dari rumah, berharap agar tidak terlalu malam sampai di sana. Untung mobil yang menuju ke kampung Darto ada yang lewat jam dua belas malam di wilayah mereka. Dengan bus itulah rencananya Thoriq dan Heru akan menumpang.Sampai waktu keberangkatan mereka, rumah Kemal masih dipenuhi oleh warga. Mereka ingin melepas kepergian Thoriq dan Heru, tentu saja dengan diiringi doa bersama. Setelah doa bersama, beberapa sepeda meluncur dari rumah Kemal, ada sekitar sepuluh sepeda yang ikut mengantarkan Thoriq dan Heru menuju loket bus. Mereka benar-benar ingin menyaksikan Thoriq dan Heru bertolak dari kampung mereka, sekaligus ingin mengetahui dengan bus apa tetangganya itu berangkat. Tentu dalam rombongan itu Kemal juga ikut serta, dengan Naufal dan Dudun di boncengan sepedanya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • KAPAN AYAH PULANG    THORIQ BERTEMU DARTO

    BAB KE : 54 THORIQ BERTEMU DARTO 16+Sesaat kemudian Heru bangkit sambil menyapu wajahnya. Kelihatan bajunya basah oleh keringat yang tadi bercucuran. Dia mengibaskan tangan pada beberapa bagian pakaiannya, kemudian menatap pada dua orang wanita yang ada di sana. Wajah kedua orang wanita itu dibaluti oleh raut kecemasan. "Apakah tadi Ibu mendengar suara jeritan seorang perempuan?" tanya Heru dengan pelan. "Ya, saya dengar," jawab Bu RT dan Bu Parmi hampir bersamaan. Mata mereka tidak lepas dari Heru dengan hati yang diliputi oleh berbagai pertanyaan dan rasa was-was."Itu rumahnya Maryana! Dia rada stres, tidak mau keluar rumah. Seolah-olah takut sama orang," lanjut Bu Parmi menerangkan. "Mari kita ke sana," ajak Heru setelah mendengar keterangan Bu Parmi. "Memang ada apa dengan dia, Mas?" tanya Bu RT. "Dia begitu, karena teluh yang menyerangnya. Sebaiknya kita menemuinya sekarang. Karena dia sangat memerlukan pertolongan kita saat ini," kata Heru memberi keterangan.Kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-08
  • KAPAN AYAH PULANG    PERTARUNGAN HERU DENGAN DARTO

    BAB KE : 55 PERTARUNGAN HERU DENGAN DARTO 16+Melihat sikap Darto yang tidak bersahabat, Heru segera mempersiapkan diri. Mulutnya kembali komat-kamit yang diiringi oleh gerakan tangan dan langkah kaki. Gerakannya sangat pelan, tapi memiliki makna tertentu. Ini terbukti dengan perubahan yang terjadi pada Darto, lelaki yang sudah tidak waras itu terdiam dengan mata mulai sayu. Setelah melakukan berapa gerakan dan melihat Darto terdiam, Heru pun menghentikan gerakannya tersebut, tapi matanya tetap dengan tajam menatap ke arah Darto. "Manusia adalah khalifah di muka bumi ini! Makhluk seperti kalian tidak bisa mengganggu orang-orang yang mengetahui akan kebenaran. Kalian hanya bisa berteman dan bersekutu dengan orang-orang yang zholim dan hanya bisa mencelakai mereka yang lemah imannya saja." Suara Heru menggelegar dengan tatapan tajam ke arah Darto."Arghhhh!" Darto meraung dengan keras. Seperti ada sebuah sentakan yang membetot dirinya. Sikapnya kembali beringas ketika mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-10
  • KAPAN AYAH PULANG    MENEMUI KAKEK FAIZ

    BAB KE : 56 MENEMUI KAKEK FAIZ 16+Thoriq begitu sedih melihat keadaan Bapak Tina, yang sekaligus kakeknya Faiz. Beliau sekarang tinggal sendiri tanpa ada yang mengurus di usianya yang sudah senja. Rumah yang ditinggali bapak Tina juga telah keropos di sana-sini karena tidak terurus. Begitu juga dengan pekarangan rumah itu. Rumput telah tumbuh di mana-mana. Lelaki tua renta itu sangat kurus, tubuhnya tak ubahnya seperti tulang yang berbalut kulit. Entah karena penyakit atau memang karena tubuh yang teramat kurus, sehingga membuat lelaki tua itu selalu gemetaran. Apa lagi ketika dia melangkahkan kaki, getar di tubuhnya sangat terlihat nyata. Kedua bola matanya mulai memutih karena tertutup oleh lapisan katarak. Tidak, itu saja, kelopak matanya seperti berat oleh belek yang menggantung di sana. Tentu keadaan yang demikian membuat pandangan kakek Faiz tersebut menjadi berkurang. Awalnya ada keraguan di hati Thoriq ketika akan memasuki pekarangan rumah tersebut. Ragu karena sika

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-12
  • KAPAN AYAH PULANG    PENYESALAN SEORANG SAHABAT

    BAB KE : 57 PENYESALAN SEORANG SAHABAT 16+"Saya teman kecil Thoriq, Pak!" kata Tamrin sambil menepuk bahu Thoriq."Oh, ya. Ayo masuk?" jawab bapak Tina ramah dengan senyum merekah, sambil mempersilahkan tamunya masuk ke dalam."Oh, iya! Sampai lupa. Ayo kita masuk!" ajak Thoriq yang di iyakan oleh Tamrin. Tamrin membungkuk dan meraih kantong kresek hitam yang tadi dia letakkan di atas lantai. Isinya adalah oleh-oleh untuk keluarga Thoriq.Kelihatan sikap Tamrin begitu akrab. Sambil berjalan tangan kanannya selalu berada di bahu Thoriq. Setelah mempersilahkan Tamrin duduk, Thoriq bergegas ke dapur untuk membuat kopi. "Kemana istri dan anakmu?" tanya Tamrin ketika Thoriq telah kembali dengan baki di tangan. "Istri dan anak saya tidak ada di rumah," jawab Thoriq sambil menata gelas kopi di atas meja."Kemana?" tanya Tamrin ingin tahu."Kisahnya panjang. Jadi nanti saja kita bercerita," jawab Thoriq. Dia tidak ingin merusak kebahagiaan mereka dengan kisah sedih yang dia alami. Se

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13

Bab terbaru

  • KAPAN AYAH PULANG    BIARLAH YANG LALU BERLALU JIKA MASIH ADA CINTA DI HATIMU

    BAB KE : 19716+Setelah pertemuan itu, hubungan mereka pun semakin membaik, malah Dudun dan Faiz hampir tiap minggu bertandang ke rumah Sisilia. Setiap hari libur, mereka berkumpul di rumah Sisilia, ada-ada saja yang mereka lakukan untuk menuai kebahagiaan. Tidak hanya Dudun dan Faiz. Naufal dan istrinya juga suka ikut berkumpul bersama mereka. Satu hal yang paling membuat Sisilia terharu. Perhatian Naufal, Dudun dan Faiz sangat luar biasa kepada papanya. Padahal Sisilia telah mengetahui bahwa orang tua Naufal dan Dudun juga termasuk korban kejahatan papanya di masa lalu, walau hal ini masih mereka rahasiakan pada Karta Setiawan. Anak-anak dari korban pembunuhan Karta Setiawan itu malah paling senang mendorong kursi roda Karta Setiawan, bahkan mereka tidak pernah bosan melatih Karta Setiawan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan papa Sisilia tersebut. Pertemuan demi pertemuan, telah membuat cinta mereka semakin mekar, bahkan Faiz tidak sungkan lagi menyusul S

  • KAPAN AYAH PULANG    UNTUK APA DENDAM BERKARAT PADA ORANG YANG TELAH BERTOBAT

    BAB KE : 19616+Faiz merasa heran dengan perubahan sikap Dudun dan Naufal itu, padahal jelas sekali betapa besar keinginan Dudun untuk balas dendam beberapa hari yang lalu. "Kita tidak perlu lagi menuntutnya, karena Tuhan telah memberi teguran pada beliau, dan beliau telah menyesali perbuatannya," jawab Naufal. "Lalu, bagaimana dengan kamu, Dun?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada Dudun yang sedang mengemudi. "Sebelum ke sini, kami telah membicarakan tindakan apa yang akan kami lakukan, dan inilah yang terjadi. Kalau mau detilnya, tanya saja pada Mas Naufal, apa yang dilakukan Mas Naufal tadi adalah keputusan Mas Naufal sendiri. Tapi saya mendukung, karena memang itu yang terbaik," jawab Dudun sambil melirik kaca spion dalam. Dia menatap wajah Faiz sekilas dari sana. Saat ini Faiz dan Naufal duduk berdua di bangku tengah, sedangkan Dudun sendirian di depan memegang kemudi. Rupanya sebelum menemui Sisilia, Naufal dan Dudun sempat berdiskusi. Naufal meminta Dudun untuk menjaga per

  • KAPAN AYAH PULANG    KALIMAT NAUFAL YANG MENGEJUTKAN

    BAB KE : 195 16+Seketika dada Faiz bergemuruh, gemuruh itu bertalu dengan rasa cemas yang kembali hadir. Faiz dapat menebak apa maksud ucapan Dudun itu. Naufal pun tertegun ketika mendengar apa yang disampaikan Dudun, dia menatap Dudun sesaat, seakan sedang memikirkan sesuatu. "Oh, iya. Hampir lupa," jawab Naufal kemudian, lalu ujung matanya melirik pada Faiz.Naufal tercenung dengan raut serius, seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya, kemudian dia bangkit, membuat semua yang ada di ruangan itu mengarahkan mata pada Naufal. "Kamu berdiri, Dun!" perintah Naufal pada Dudun. Dudun pun mengikuti titah kakaknya. "Dorang kursimu ke belakang!" Naufal kembali memerintah yang segera dilaksanakan Dudun. Hati Faiz semakin cemas melihat tingkah kedua kakak-beradik itu. Raut heran juga tergambar di wajah Vira, Sisilia dan Karta Setiawan. Naufal berjalan di antara celah meja dan kursi yang didorong Dudun tadi.Setelah posisinya berada antara Faiz dan adiknya, Naufal mendorong meja

  • KAPAN AYAH PULANG    KECEMASAN BELUM BERAKHIR

    BAB KE : 19416+Kemudian kalimat itu juga dapat dijadikan bamper oleh Faiz. Seandainya Naufal mengatakan akan menuntut Karta Setiawan, atas apa yang telah dia lakukan pada orang tua mereka. Faiz punya kesempatan untuk membela Karta Setiawan, tentu perasaan Sisilia akan terobati dengan pembelaan Faiz nantinya, karena Sisilia telah mengetahui isi hati Faiz berdasarkan ucapan Naufal tadi."Berarti mereka memang sehati. Sisilia juga seperti itu, dia tidak akan menikah kalau tidak dengan Faiz." Tawa Vira kembali meledak di ujung kalimatnya. "Saya tidak ada berkata seperti itu!" Cubitan Sisilia langsung mendarat di lengan Vira, yang membuat Vira meringis.Ruangan itu kembali penuh oleh suara tawa Naufal, Dudun dan Vira. Karta Setiawan juga ikut tertawa walau tawanya belum begitu jelas."Yang sehati, sebenarnya saya dengan kamu! Saya tidak nikah-nikah, kamu juga ikutan menjomblo sampai sekarang," balas Sisilia dengan mulut geregetan. Tangan Sisilia kembali bergerak untuk mencubit Vira,

  • KAPAN AYAH PULANG    SUASANA YANG BERUBAH ARAH

    BAB KE : 19316+Karta Setiawan duduk berhadapan dengan Dudun. Mereka juga dipisahkan oleh meja yang sama, dari ujung ke ujung, mungkin jaraknya sekitar satu meter.Setelah beberapa saat, Naufal mulai berbicara untuk menyampaikan apa sebenarnya tujuan dan maksud mereka datang. "Nama saya Naufal dan ini adik saya Dudun Suparman. Kami adalah keluarga Faiz." Naufal mengawali dengan memperkenalkan diri pada Sisilia dan Karta Setiawan, setelah melirik ke arah Faiz, dan memastikan bahwa Faiz telah siap mendengar apa yang akan dia sampaikan. Perkenalan Naufal hanya dijawab dengan anggukan oleh Sisilia dan Karta Setiawan. "Sebenarnya tujuan kami ke sini, memang membawa maksud tertentu yang ingin kami sampaikan, tapi ijinkan kami terlebih dulu mengucapkan terima kasih pada Sisilia yang telah bersedia merawat Faiz, walaupun pada saat itu keadaan rumah sakit sangat sibuk, tapi Sisilia bersedia menangani Faiz dengan cepat."Naufal menatap Sisilia sesaat, lalu beralih pada Vira yang ada di s

  • KAPAN AYAH PULANG    KEKAKUAN FAIZ DAN SISILIA

    BAB KE : 19216+Meskipun Dudun seorang police yang bermental baja, tapi rasa haru juga menyeruak ke dalam hatinya menyaksikan adegan yang terjadi di depan matanya. Begitu pula dengan Naufal.Bola mata kakak-beradik itu memerah dengan kilauan seperti kaca. Mereka berusaha keras agar air yang ada di bola mata mereka tidak merembes keluar. Begitu pula dengan perawat Karta Setiawan, walau tidak mengetahui peristiwa apa sebenarnya yang terjadi, tapi melihat adegan tersebut, dia pun tidak mampu menahan tangis.Faiz masih terpaku di samping Sisilia, dia hanya menunduk tanpa berani menatap siapa pun. Sementara air matanya ikut berlinang di pipi. Entah sudah berapa kali Faiz mengusap wajah, demi mengapus air yang ada di sana. "Su-su-ruh-lah me-me-reka ma-masuk!" ucapan Karta Setiawan menyadarkan mereka semua, sehingga apa yang sedang menumpuk di pikiran mereka langsung buyar. "Eh, iya! Ayo masuk, Mas!" Vira menghadap Naufal dan Dudun. Terdengar suara Vira agak serak dalam isak, mungkin

  • KAPAN AYAH PULANG    PERANAN VIRA YANG CERDAS

    BAB KE : 19116+Sebelumnya, jangankan untuk mengangkat tangan, untuk menggerakannya saja Karta Setiawan sudah kesulitan. Tidak hanya itu, pertemuannya dengan Faiz, juga telah membuat Karta Setiawan mampu berbicara, walaupun dengan susah payah dan terbata-bata, serta perlu waktu yang cukup lama untuk menyampaikan sepotong kalimat, tapi apa yang disampaikannya dapat dimengerti. Wajar, jika hal itu merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi Vira, bahkan dia menganggap kejadian ini adalah sebuah keajaiban. "Papa ...! Heiiiyyy, apa yang kalian lakukan pada papa saya?!"Sebuah bentakan mengejutkan mereka yang ada di halaman. Perawat, Vira, Dudun dan Naufal serentak menoleh ke sumber suara tersebut. Faiz melepaskan pelukannya dari Karta Setiawan, kemudian ikut menoleh ke arah Sisilia yang telah berada di depan pintu. Dengan susah payah Karta Setiawan juga memalingkan mukanya ke arah Sisilia. "Naak-nak!" cukup keras suara yang keluar dari mulut Karta Setiawan memanggil anaknya

  • KAPAN AYAH PULANG    PERTEMUAN SI PEMBUNUH DENGAN ANAK-ANAK KORBAN PEMBUNUHANNYA

    BAB KE : 19016+"Saya baik-baik aja Faiz .... " Vira menjawab pertanyaan Faiz setelah mereka berhadapan. "Eh, ya. Sampai lupa! Ayo masuk!" lanjut Vira ketika matanya menoleh pada Naufal dan Dudun. Vira sedikit kikuk menatap ke dua lelaki yang ada di depannya. Dia merasa malu karena belum sempat menyapa atau sekedar mengangguk pada dua lelaki yang posisinya jauh lebih dekat dengannya.Karena keterkejutannya ketika melihat Faiz, membuat Vira mengabaikan kedua lelaki tersebut. "Kenalkan. Saya Naufal dan ini Dudun, adik saya. Kami masih saudaranya Faiz." Sebelum melangkahkan kaki, Naufal memperkenalkan dirinya dan Dudun. "Saya Vira," jawab Vira sambil merangkapkan kedua tangan di depan dada dengan sedikit menundukan kepala tanda hormat, kemudian matanya kembali melirik pada Faiz. "Kalau Faiz, tidak perlu saya perkenalkan lagi, kan?" Senyum lepas dari bibir Naufal sambil ikut melirik ke arah Faiz. Dudun juga ikut tersenyum, hanya wajah Faiz saja yang masih terlihat agak tegang, b

  • KAPAN AYAH PULANG    KUNJUNGAN FAIZ, DUDUN DAN NAUFAL KE RUMAH SISILIA CARLINA

    BAB KE : 18916+Sejak kedatangan Vira, hampir setiap hari terdengar gelak tawa dari dalam rumah tersebut. Bahkan hampir saban hari mereka pergi jalan-jalan untuk menikmati indahnya Ibu Kota. Setiap pergi jalan-jalan, Sisilia selalu membawa semua orang yang bekerja di rumahnya, Disamping untuk berbagi kebahagiaan, tenaga mereka juga bermanfaat untuk memindahkan Karta Setiawan dari kursi roda ke dalam mobil, begitu pula sebaliknya. Ketika Sisilia menceritakan pertemuannya dengan Faiz pada Vira, tentu saja hal tersebut membuat Vira sangat terkejut, yang bahkan membuat dia sulit mempercayainya. Vira tidak pernah menyangka, Sisilia akan bertemu lagi dengan Faiz yang telah sekian lama menghilang, tapi itulah kekuasaan Tuhan, apa-apa yang tidak kita sangka, bisa saja menjadi kenyataan. Akhirnya Sisilia berkonsultasi dengan Vira tentang banyak hal, terutama tentang Faiz dan rasa yang ada di hatinya. Sisilia dan Vira adalah dua orang sahabat yang sama-sama berhasil menggapai impianny

DMCA.com Protection Status