Beranda / Young Adult / KAPAN AYAH PULANG / PENYESALAN SEORANG SAHABAT

Share

PENYESALAN SEORANG SAHABAT

Penulis: SRP
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-13 19:45:59

BAB KE : 57

PENYESALAN SEORANG SAHABAT

16+

"Saya teman kecil Thoriq, Pak!" kata Tamrin sambil menepuk bahu Thoriq.

"Oh, ya. Ayo masuk?" jawab bapak Tina ramah dengan senyum merekah, sambil mempersilahkan tamunya masuk ke dalam.

"Oh, iya! Sampai lupa. Ayo kita masuk!" ajak Thoriq yang di iyakan oleh Tamrin.

Tamrin membungkuk dan meraih kantong kresek hitam yang tadi dia letakkan di atas lantai. Isinya adalah oleh-oleh untuk keluarga Thoriq.

Kelihatan sikap Tamrin begitu akrab. Sambil berjalan tangan kanannya selalu berada di bahu Thoriq. Setelah mempersilahkan Tamrin duduk, Thoriq bergegas ke dapur untuk membuat kopi.

"Kemana istri dan anakmu?" tanya Tamrin ketika Thoriq telah kembali dengan baki di tangan.

"Istri dan anak saya tidak ada di rumah," jawab Thoriq sambil menata gelas kopi di atas meja.

"Kemana?" tanya Tamrin ingin tahu.

"Kisahnya panjang. Jadi nanti saja kita bercerita," jawab Thoriq. Dia tidak ingin merusak kebahagiaan mereka dengan kisah sedih yang dia alami.

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KAPAN AYAH PULANG    PERTEMUAN YANG MENGURAS AIR MATA

    BAB KE : 58 PERTEMUAN YANG MENGURAS AIR MATA 16+Hari berikutnya mereka mengunjungi gudang. Gudang yang cukup luas yang dipenuhi oleh bawang merah. Bawang itu masih utuh dengan daunnya. Digantung berjejer di dalam ruangan. Tapi ada juga yang di dalam karung."Yang di gantung itu untuk stok. Ketika petani panen, saya beli dengan harga murah. Setelah harga naik baru saya jual. Sementara yang di dalam karung, buat di kupas," terang Tamrin."Bukan itu yang namanya menimbun?" tanya Thoriq."Bukan ... buktinya bawang itu tidak saya timbun, tapi saya gantung," jawab Tamrin sambil melepaskan tawa. Thoriq dan bapak Tina pun ikut tertawa."Ayo ... sekarang kita lihat, bagaimana lihainya Ibu-ibu di sini mengupas bawang," ajak Tamrin setelah tawanya reda.Mereka keluar dari gudang tersebut dan menuju gudang berikutnya yang berjarak sekitar seratus meter dari sana.Sepanjang jalan mereka masih terlihat mengobrol, dan sekali-kali tawa lepas dari mulut mereka. Kekocakan Tamrin sangat menghibur

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • KAPAN AYAH PULANG    AIR MATA KEBAHAGIAAN

    BAB : 59 AIR MATA KEBAHAGIAAN 16+Tina meraih tangan Thoriq dengan tubuh bergetar, lalu membawa ke wajahnya dan mencium punggung tangan mantan suaminya itu sambil berkata, " maafkan saya, Mas ... maafkan atas segala kesalahan saya!" Bahu Tina berguncang karena isak. Air mata Tina sempat jatuh di pinggung tangan Thoriq."Ya, sama-sama. Saya juga minta maaf," jawab Thoriq sambil mengusap pucuk kepala Tina. Setelah itu, Thoriq kembali mengangkat Faiz dan membawa ke dalam pelukannya. Sekali lagi dia mencium pipi Faiz, kemudian beralih mencium pucuk kepala anaknya.Serasa menyaksikan adegan sinetron, ketika Tamrin melihat peristiwa yang terjadi di depan matanya. Walau berusaha menahan, tapi Tamrin tidak mampu membendung air mata. Adegan ini sangat mengharukan bagi Tamrin. Beberapa kali sapu tangan mendarat di wajahnya yang dibasahi air mata. Sehingga mata Tamrin agak memerah karena tangisan. Kesedihan yang luar biasa, apa lagi Tamrin juga ingat anaknya yang entah di mana keberadaa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • KAPAN AYAH PULANG    KEMARAHAN UCIL

    BAB KE : 60KEMARAHAN UCIL 16+"Selama kamu di sini, tak ada istilah sibuk bagi saya. Pekerjaan saya ada yang mengurusnya. Jadi saya siap mengantar kemanapun kamu mau," jawab Tamrin di sela tawanya."Kalau begitu kita ke sana saja besok, ya? Saya ingin membalas kebaikan mereka, sekalian mengenalkan Faiz pada Ucil, telah banyak yang saya ceritakan pada bocah itu tentang Faiz. Tentu dia sangat senang kalau dia dipertemukan dengan orang yang selama ini dia dengar hanya ceritanya saja. Dulu dia juga wanti-wanti agar suatu saat saya mau mengunjunginya dan mengenalkan Faiz padanya. Sekaranglah saat itu," kata Thoriq sambil menerangkan panjang lebar. Tentu apa yang diinginkan Thoriq akan diikuti oleh Tamrin, cuma ada segurat embun di mata lelaki itu, ketika Thoriq menyebutkan nama daerah yang akan dia datangi besok. Daerah yang pernah menyimpan luka di hati Tamrin, sekaligus daerah yang menyimpan kenangan tersendiri. "Siap!" jawab Tamrin sambil berusaha menutupi mendung yang bergela

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-17
  • KAPAN AYAH PULANG    KEBAHAGIAAN YANG BERUJUNG

    BAB KE : 61KEBAHAGIAAN YANG BERUJUNG 16+"Marni!" Tamrin berlari sambil menyebut nama perempuan itu. Ternyata nama Ibu Ucil adalah Marni. Setelah mereka bertemu, mereka saling berpelukan."Maafkan saya, Marni! Saya tidak menyangka kamu berada di sini," ucap Tamrin dengan tersedu. "Tidak apa-apa, Mas! Yang penting sekarang kita telah bertemu," tangis Marni dalam pelukan Tamrin."Saya telah datang ke rumah abah untuk menjemputmu dan Kusuma ... tapi abah belum juga bisa memanfaatkan saya. Baru saja datang, saya langsung di usir, bahkan beliau mengancam saya dengan golok ... mengancam ingin membunuh saya," ucap Tamrin terbata-bata.Ternyata setelah usaha Tamrin berjalan lancar di Ibu Kota, dia pernah datang ke rumah mertuanya untuk menjemput anak dan istrinya. Rupanya Bapak Marni begitu benci pada Tamrin. Malah kedatangan Tamrin disambut dengan golok oleh bapak mertua Tamrin yang terkenal galak itu."Maafkan bapak saya, Mas! Seperti apapun sikap beliau ... beliau tetap orang tua sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • KAPAN AYAH PULANG    LIMA TAHUN KEMUDIAN

    BAB KE : 62LIMA TAHUN KEMUDIAN 16+Malam semakin larut, gerimis belum juga berhenti menyirami permukaan bumi, membuat desa ini semakin sunyi. Sebagian penduduk telah kembali keperaduannya dan terlelap dibuai mimpi. Namun, ada diantara mereka yang masih terjaga. Larut dalam lamunan, memikirkan desa mereka dan masa depan anak-anaknya.Diantara warga yang masih terjaga itu, diantaranya Kemal dan Hamilah. Mereka adalah orang tua Dudun dan Naufal. Sepasang suami istri ini sedang duduk di ruang tengah dengan hati yang gundah."Sebaiknya kita ikuti saja kemauan mereka, Mas. Dari pada nyawa kita yang terancam," ucap Hamilah pelan dengan tatapan sendu ke wajah suaminya.Kemal menarik napas dalam, kemudian melepaskannya perlahan."Mengikuti keinginan mereka, sama saja dengan membiarkan diri kita dirampok," jawab Kemal."Tapi sebagian warga disini telah menyerahkan tanah mereka," tukas Hamilah."Itu karena mereka takut dan luas tanah mereka juga tidak seberapa." Kemal menyeruput kopinya."K

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • KAPAN AYAH PULANG    MENYELAMATKAN SI BUAH HATI

    BAB KE : 63MENYELAMATKAN SI BUAH HATI 16+Halimah tertegun mendengar permintaan suaminya. Jelas dia tidak akan mengikuti apa yang dititahkan Kemal. Dalam keadaan seperti ini, dia tidak akan meninggalkan suaminya itu. "Tidak, Mas! Saya akan tetap di sini bersamamu." Mata Hamilah mulai berkaca-kaca, suaranya agak serak.Hamilah sengaja menolak perintah suaminya, karena dia tahu akan terjadi sesuatu yang mengerikan bila dia meninggalkan Kemal. Sebab itulah wanita tersebut tidak mau meninggalkan Kemal, dia akan tetap berada di samping ayah dari anak-anaknya itu dalam situasi apapun. Sejak para cukong melakukan intimidasi dan pemaksaan untuk membeli lahan Warga Kampung Galuh lewat kaki tangannya. Telah sering terjadi tindakan pemukulan dan penyiksaan oleh para centeng. Sudah cukup banyak jatuh korban, walau belum ada yang memakan jiwa. Keberingasan para centeng inilah yang membuat sebagian warga menyerah dan akhirnya menjual tanah mereka dengan terpaksa. Kebengisan para centeng it

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • KAPAN AYAH PULANG    LELAKI BERNYALI BESAR

    BAB KE : 64 LELAKI BERNYALI BESAR 16+Mata Hamilah menatap wajah suaminya. Hatinya telah menebak apa yang akan dilakukan Kemal. Kemal memang pernah mengatakan, haram bagi dia menyerahkan tanahnya kepada orang-orang yang zholim. Tentu suaminya tersebut malam ini masih tetap pada pendiriannya dan tidak akan menyerah. "Simpan ini! Jangan sampai terpisah darimu! Kalau mereka menyerang, gunakan belati ini untuk membela diri!"Hamilah menerima belati dari Kemal dan memasukannya ke dalam saku celana gembrong yang dia kenakan. Saku celana itu cukup dalam dan lebar, sehingga membuat benda itu lenyap di dalamnya.Setelah itu mereka menuju ruang depan. Kemal duduk di pojok, dia menyembunyikan golok di bawah tikar pandan. Kemudian menindihnya."Buka pintunya!" titah Kemal pada Hamilah. Sementara suara panggilan dan gedoran di pintu semakin keras.Mendengar perintah suaminya, Hamilah berjalan ke arah pintu. Walau cemas tapi tidak ada rasa takut di hati wanita tersebut. Mungkin karena dulu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • KAPAN AYAH PULANG    BERTARUH NYAWA

    BAB KE : 65BERTARUH NYAWA 16+Kemal tidak Khawatir melihat belati yang berkilat di tangan orang-orang yang ada di hadapannya, karena dalam perhitungan Kemal, jangkauan goloknya jauh lebih panjang dari belati yang ada di tangan lawan. Apa lagi Kemal belum lupa dengan gerakkan silat yang pernah dia pelajari. Semasa muda, Kemal memang hobi mempelajari ilmu bela diri tradisional. Bahkan dia sempat menjadi pelatih di sebuah padepokan. Salah satu orang yang dia latih adalah Hamilah yang kini menjadi istrinya. Bagi Kemal, menghadapi musuh bukan sesuatu yang menakutkan. Kehebatan ilmu bela dirinya sudah sering terbukti. Begitu pula dengan Hamilah, dia adalah salah satu wanita terbaik yang pernah dia didik.Mata Kemal melirik ke arah istrinya, lirikkan yang penuh makna. Sesaat mata mereka beradu. Kemal yakin istrinya telah siap untuk melakukan serangan dengan belatinya. Kemal berpikir, bila dia mampu membabat orang yang ada di hadapannya, maka mereka yang sekarang bersama Hamilah akan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-26

Bab terbaru

  • KAPAN AYAH PULANG    BIARLAH YANG LALU BERLALU JIKA MASIH ADA CINTA DI HATIMU

    BAB KE : 19716+Setelah pertemuan itu, hubungan mereka pun semakin membaik, malah Dudun dan Faiz hampir tiap minggu bertandang ke rumah Sisilia. Setiap hari libur, mereka berkumpul di rumah Sisilia, ada-ada saja yang mereka lakukan untuk menuai kebahagiaan. Tidak hanya Dudun dan Faiz. Naufal dan istrinya juga suka ikut berkumpul bersama mereka. Satu hal yang paling membuat Sisilia terharu. Perhatian Naufal, Dudun dan Faiz sangat luar biasa kepada papanya. Padahal Sisilia telah mengetahui bahwa orang tua Naufal dan Dudun juga termasuk korban kejahatan papanya di masa lalu, walau hal ini masih mereka rahasiakan pada Karta Setiawan. Anak-anak dari korban pembunuhan Karta Setiawan itu malah paling senang mendorong kursi roda Karta Setiawan, bahkan mereka tidak pernah bosan melatih Karta Setiawan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan papa Sisilia tersebut. Pertemuan demi pertemuan, telah membuat cinta mereka semakin mekar, bahkan Faiz tidak sungkan lagi menyusul S

  • KAPAN AYAH PULANG    UNTUK APA DENDAM BERKARAT PADA ORANG YANG TELAH BERTOBAT

    BAB KE : 19616+Faiz merasa heran dengan perubahan sikap Dudun dan Naufal itu, padahal jelas sekali betapa besar keinginan Dudun untuk balas dendam beberapa hari yang lalu. "Kita tidak perlu lagi menuntutnya, karena Tuhan telah memberi teguran pada beliau, dan beliau telah menyesali perbuatannya," jawab Naufal. "Lalu, bagaimana dengan kamu, Dun?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada Dudun yang sedang mengemudi. "Sebelum ke sini, kami telah membicarakan tindakan apa yang akan kami lakukan, dan inilah yang terjadi. Kalau mau detilnya, tanya saja pada Mas Naufal, apa yang dilakukan Mas Naufal tadi adalah keputusan Mas Naufal sendiri. Tapi saya mendukung, karena memang itu yang terbaik," jawab Dudun sambil melirik kaca spion dalam. Dia menatap wajah Faiz sekilas dari sana. Saat ini Faiz dan Naufal duduk berdua di bangku tengah, sedangkan Dudun sendirian di depan memegang kemudi. Rupanya sebelum menemui Sisilia, Naufal dan Dudun sempat berdiskusi. Naufal meminta Dudun untuk menjaga per

  • KAPAN AYAH PULANG    KALIMAT NAUFAL YANG MENGEJUTKAN

    BAB KE : 195 16+Seketika dada Faiz bergemuruh, gemuruh itu bertalu dengan rasa cemas yang kembali hadir. Faiz dapat menebak apa maksud ucapan Dudun itu. Naufal pun tertegun ketika mendengar apa yang disampaikan Dudun, dia menatap Dudun sesaat, seakan sedang memikirkan sesuatu. "Oh, iya. Hampir lupa," jawab Naufal kemudian, lalu ujung matanya melirik pada Faiz.Naufal tercenung dengan raut serius, seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya, kemudian dia bangkit, membuat semua yang ada di ruangan itu mengarahkan mata pada Naufal. "Kamu berdiri, Dun!" perintah Naufal pada Dudun. Dudun pun mengikuti titah kakaknya. "Dorang kursimu ke belakang!" Naufal kembali memerintah yang segera dilaksanakan Dudun. Hati Faiz semakin cemas melihat tingkah kedua kakak-beradik itu. Raut heran juga tergambar di wajah Vira, Sisilia dan Karta Setiawan. Naufal berjalan di antara celah meja dan kursi yang didorong Dudun tadi.Setelah posisinya berada antara Faiz dan adiknya, Naufal mendorong meja

  • KAPAN AYAH PULANG    KECEMASAN BELUM BERAKHIR

    BAB KE : 19416+Kemudian kalimat itu juga dapat dijadikan bamper oleh Faiz. Seandainya Naufal mengatakan akan menuntut Karta Setiawan, atas apa yang telah dia lakukan pada orang tua mereka. Faiz punya kesempatan untuk membela Karta Setiawan, tentu perasaan Sisilia akan terobati dengan pembelaan Faiz nantinya, karena Sisilia telah mengetahui isi hati Faiz berdasarkan ucapan Naufal tadi."Berarti mereka memang sehati. Sisilia juga seperti itu, dia tidak akan menikah kalau tidak dengan Faiz." Tawa Vira kembali meledak di ujung kalimatnya. "Saya tidak ada berkata seperti itu!" Cubitan Sisilia langsung mendarat di lengan Vira, yang membuat Vira meringis.Ruangan itu kembali penuh oleh suara tawa Naufal, Dudun dan Vira. Karta Setiawan juga ikut tertawa walau tawanya belum begitu jelas."Yang sehati, sebenarnya saya dengan kamu! Saya tidak nikah-nikah, kamu juga ikutan menjomblo sampai sekarang," balas Sisilia dengan mulut geregetan. Tangan Sisilia kembali bergerak untuk mencubit Vira,

  • KAPAN AYAH PULANG    SUASANA YANG BERUBAH ARAH

    BAB KE : 19316+Karta Setiawan duduk berhadapan dengan Dudun. Mereka juga dipisahkan oleh meja yang sama, dari ujung ke ujung, mungkin jaraknya sekitar satu meter.Setelah beberapa saat, Naufal mulai berbicara untuk menyampaikan apa sebenarnya tujuan dan maksud mereka datang. "Nama saya Naufal dan ini adik saya Dudun Suparman. Kami adalah keluarga Faiz." Naufal mengawali dengan memperkenalkan diri pada Sisilia dan Karta Setiawan, setelah melirik ke arah Faiz, dan memastikan bahwa Faiz telah siap mendengar apa yang akan dia sampaikan. Perkenalan Naufal hanya dijawab dengan anggukan oleh Sisilia dan Karta Setiawan. "Sebenarnya tujuan kami ke sini, memang membawa maksud tertentu yang ingin kami sampaikan, tapi ijinkan kami terlebih dulu mengucapkan terima kasih pada Sisilia yang telah bersedia merawat Faiz, walaupun pada saat itu keadaan rumah sakit sangat sibuk, tapi Sisilia bersedia menangani Faiz dengan cepat."Naufal menatap Sisilia sesaat, lalu beralih pada Vira yang ada di s

  • KAPAN AYAH PULANG    KEKAKUAN FAIZ DAN SISILIA

    BAB KE : 19216+Meskipun Dudun seorang police yang bermental baja, tapi rasa haru juga menyeruak ke dalam hatinya menyaksikan adegan yang terjadi di depan matanya. Begitu pula dengan Naufal.Bola mata kakak-beradik itu memerah dengan kilauan seperti kaca. Mereka berusaha keras agar air yang ada di bola mata mereka tidak merembes keluar. Begitu pula dengan perawat Karta Setiawan, walau tidak mengetahui peristiwa apa sebenarnya yang terjadi, tapi melihat adegan tersebut, dia pun tidak mampu menahan tangis.Faiz masih terpaku di samping Sisilia, dia hanya menunduk tanpa berani menatap siapa pun. Sementara air matanya ikut berlinang di pipi. Entah sudah berapa kali Faiz mengusap wajah, demi mengapus air yang ada di sana. "Su-su-ruh-lah me-me-reka ma-masuk!" ucapan Karta Setiawan menyadarkan mereka semua, sehingga apa yang sedang menumpuk di pikiran mereka langsung buyar. "Eh, iya! Ayo masuk, Mas!" Vira menghadap Naufal dan Dudun. Terdengar suara Vira agak serak dalam isak, mungkin

  • KAPAN AYAH PULANG    PERANAN VIRA YANG CERDAS

    BAB KE : 19116+Sebelumnya, jangankan untuk mengangkat tangan, untuk menggerakannya saja Karta Setiawan sudah kesulitan. Tidak hanya itu, pertemuannya dengan Faiz, juga telah membuat Karta Setiawan mampu berbicara, walaupun dengan susah payah dan terbata-bata, serta perlu waktu yang cukup lama untuk menyampaikan sepotong kalimat, tapi apa yang disampaikannya dapat dimengerti. Wajar, jika hal itu merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi Vira, bahkan dia menganggap kejadian ini adalah sebuah keajaiban. "Papa ...! Heiiiyyy, apa yang kalian lakukan pada papa saya?!"Sebuah bentakan mengejutkan mereka yang ada di halaman. Perawat, Vira, Dudun dan Naufal serentak menoleh ke sumber suara tersebut. Faiz melepaskan pelukannya dari Karta Setiawan, kemudian ikut menoleh ke arah Sisilia yang telah berada di depan pintu. Dengan susah payah Karta Setiawan juga memalingkan mukanya ke arah Sisilia. "Naak-nak!" cukup keras suara yang keluar dari mulut Karta Setiawan memanggil anaknya

  • KAPAN AYAH PULANG    PERTEMUAN SI PEMBUNUH DENGAN ANAK-ANAK KORBAN PEMBUNUHANNYA

    BAB KE : 19016+"Saya baik-baik aja Faiz .... " Vira menjawab pertanyaan Faiz setelah mereka berhadapan. "Eh, ya. Sampai lupa! Ayo masuk!" lanjut Vira ketika matanya menoleh pada Naufal dan Dudun. Vira sedikit kikuk menatap ke dua lelaki yang ada di depannya. Dia merasa malu karena belum sempat menyapa atau sekedar mengangguk pada dua lelaki yang posisinya jauh lebih dekat dengannya.Karena keterkejutannya ketika melihat Faiz, membuat Vira mengabaikan kedua lelaki tersebut. "Kenalkan. Saya Naufal dan ini Dudun, adik saya. Kami masih saudaranya Faiz." Sebelum melangkahkan kaki, Naufal memperkenalkan dirinya dan Dudun. "Saya Vira," jawab Vira sambil merangkapkan kedua tangan di depan dada dengan sedikit menundukan kepala tanda hormat, kemudian matanya kembali melirik pada Faiz. "Kalau Faiz, tidak perlu saya perkenalkan lagi, kan?" Senyum lepas dari bibir Naufal sambil ikut melirik ke arah Faiz. Dudun juga ikut tersenyum, hanya wajah Faiz saja yang masih terlihat agak tegang, b

  • KAPAN AYAH PULANG    KUNJUNGAN FAIZ, DUDUN DAN NAUFAL KE RUMAH SISILIA CARLINA

    BAB KE : 18916+Sejak kedatangan Vira, hampir setiap hari terdengar gelak tawa dari dalam rumah tersebut. Bahkan hampir saban hari mereka pergi jalan-jalan untuk menikmati indahnya Ibu Kota. Setiap pergi jalan-jalan, Sisilia selalu membawa semua orang yang bekerja di rumahnya, Disamping untuk berbagi kebahagiaan, tenaga mereka juga bermanfaat untuk memindahkan Karta Setiawan dari kursi roda ke dalam mobil, begitu pula sebaliknya. Ketika Sisilia menceritakan pertemuannya dengan Faiz pada Vira, tentu saja hal tersebut membuat Vira sangat terkejut, yang bahkan membuat dia sulit mempercayainya. Vira tidak pernah menyangka, Sisilia akan bertemu lagi dengan Faiz yang telah sekian lama menghilang, tapi itulah kekuasaan Tuhan, apa-apa yang tidak kita sangka, bisa saja menjadi kenyataan. Akhirnya Sisilia berkonsultasi dengan Vira tentang banyak hal, terutama tentang Faiz dan rasa yang ada di hatinya. Sisilia dan Vira adalah dua orang sahabat yang sama-sama berhasil menggapai impianny

DMCA.com Protection Status