Share

PERTEMUAN YANG MENGURAS AIR MATA

BAB KE : 58

PERTEMUAN YANG MENGURAS AIR MATA

16+

Hari berikutnya mereka mengunjungi gudang. Gudang yang cukup luas yang dipenuhi oleh bawang merah. Bawang itu masih utuh dengan daunnya. Digantung berjejer di dalam ruangan. Tapi ada juga yang di dalam karung.

"Yang di gantung itu untuk stok. Ketika petani panen, saya beli dengan harga murah. Setelah harga naik baru saya jual. Sementara yang di dalam karung, buat di kupas," terang Tamrin.

"Bukan itu yang namanya menimbun?" tanya Thoriq.

"Bukan ... buktinya bawang itu tidak saya timbun, tapi saya gantung," jawab Tamrin sambil melepaskan tawa. Thoriq dan bapak Tina pun ikut tertawa.

"Ayo ... sekarang kita lihat, bagaimana lihainya Ibu-ibu di sini mengupas bawang," ajak Tamrin setelah tawanya reda.

Mereka keluar dari gudang tersebut dan menuju gudang berikutnya yang berjarak sekitar seratus meter dari sana.

Sepanjang jalan mereka masih terlihat mengobrol, dan sekali-kali tawa lepas dari mulut mereka. Kekocakan Tamrin sangat menghibur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status