Home / Young Adult / KAPAN AYAH PULANG / DUKA SISILIA SEMAKIN LARA

Share

DUKA SISILIA SEMAKIN LARA

Author: SRP
last update Last Updated: 2022-08-27 18:17:56

BAB KE : 117

DUKA SISILIA SEMAKIN LARA

16+

Mata Faiz memandang tajam ke arah tamunya yang baru datang dengan wajah mengelam. Kemudian tatapannya berhenti pada sosok Sisilia.

"Pergi dari sini, Sisil!? Pergilah!?"

Bentakkan Faiz membuat langkah Sisilia terhenti. Dia tercengang dan berdiri dengan raut terkejut, mulutnya sedikit terbuka dengan mata membulat menatap ke arah Faiz yang jaraknya tidak berapa meter dari posisi Sisilia berdiri.

Ada sejuta rasa yang berkecamuk di hati Sisilia menghadapi kenyataan ini. Kenyataan dengan sikap Faiz menyambut dirinya. Menyambut dengan bentakan, wajah dingin, dan tatapan penuh kemarahan. Sungguh, bentuk sambutan yang tak pernah terpikirkan oleh Sisilia.

"Faizzzz ...?" Sisilia berucap lirih dengan bibir bergetar. Air mata masih mengalir di pipinya.

"Pergi dari sini!? Saya tak ingin lagi melihat wajahmu!?"

Faiz menunjuk ke arah pintu, isarat memerintahkan Sisilia ke luar dari rumahnya.

Tubuh Faiz bergetar dengan napas turun naik menahan gejolak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KAPAN AYAH PULANG    NIAT KARTA SETIAWAN UNTUK MEMENJARAKAN FAIZ

    BAB KE : 118NIAT KARTA SETIAWAN UNTUK MEMENJARAKAN FAIZ 16+"Saya juga minta maaf pada Ibu berdua dan seluruh keluarga Sisilia atas kejadian ini ... jiwa Faiz sedang tidak stabil ... percayalah, nanti dia akan menyadari kekilafannya."Setelah menatap ke tiga wanita yang bersama Sisilia. Buya Heru juga minta maaf pada mereka. Dengan wajah teduh yang menyiratkan penyesalan, Buya Heru menyampaikan permohonan maaf dengan lembut. Suaranya yang khas, semakin menonjolkan wibawa tokoh masyarakat tersebut.Setelah sedikit berbincang dengan Buya Heru, keempat wanita itu akhirnya meninggalkan ruang depan dengan langkah pelan. Sisilia diapit oleh Sekar Wulandari dan Bik Surti, sementara Vira berjalan di belakang mereka diikuti Buya Heru serta berapa warga yang juga ikut mengiringi mereka sampai ke mobilnya.Mobil yang dikendarai Vira meninggalkan rumah Faiz. Mereka kembali meluncur membelah malam di tengah gerimis yang belum juga mereda. Sementara itu, di rumah Faiz masyarakat kembali mene

    Last Updated : 2022-08-28
  • KAPAN AYAH PULANG    LUKA YANG TAK AKAN SEMBUH

    BAB KE : 119LUKA YANG TAK AKAN SEMBUH 16+Sangat berat bagi Sisilia menerima kenyataan yang saat ini dia hadapi. Otaknya tidak bisa mencerna untuk mencari celah agar dia dapat menerimanya dengan sabar. Mungkin dia akan bisa sabar, bila mengetahui apa alasan Faiz mengusir dirinya. Namun, karena semua itu terjadi tanpa alasan sama sekali membuat batin gadis itu semakin terbalut oleh rasa penasaran. Akhirnya tak ada pilihan lain, untuk mencari jawabannya, Sisilia memutuskan kembali menemui Faiz. Dia datang ke rumah Faiz hanya berdua dengan Vira. Kedatangan Sisilia dan Vira kali ini diterima oleh Faiz walau tanpa senyum. Sebenarnya setelah mengusir Sisilia waktu itu, penyesalan hadir di hati pemuda tersebut. Rasa sedih dan sesal karena telah melukai perasaan Sisilia, gadis yang telah berhasil mengisi ruang hatinya.Faiz juga tidak mengerti kenapa dia sampai lepas kontrol, padahal Buya Heru telah wanti-wanti menasehatinya. Tapi mungkin semua itu terjadi karena Faiz baru saja mengal

    Last Updated : 2022-08-29
  • KAPAN AYAH PULANG    BILA LUKA INI SEMBUH MAKA HATIMULAH YANG AKAN BERDARAH

    BAB KE : 120BILA LUKA INI SEMBUH MAKA HATIMULAH YANG AKAN BERDARAH 16+Sisilia menghentikan gerakan tangannya, mata gadis itu mengarah ke wajah Faiz. Sesaat pandangan mereka bertemu, ada debar yang bertalu di hati mereka. "Aku tidak ingin kamu melakukan itu, Sisil," ucap Faiz lirih sambil menundukan pandangan. "Kenapa?" Sisilia mengerutkan dahinya. Mata gadis itu masih menatap ke arah Faiz. "Karena bila luka di hatiku sembuh, maka hatimulah yang akan berdarah." Jawaban yang keluar dari mulut Faiz terdengar datar dan intonasi suaranya sangat dingin dan rahangnya pun sedikit mengeras. Tentu saja jawaban tersebut membuat Sisilia dan Vira semakin heran. Mereka tidak dapat menebak apa maksud dari kalimat Faiz. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka untuk menanggapi kalimat Faiz itu, hanya kening mereka saja yang semakin berkerut. "Sebaiknya sekarang kita tidak usah bertemu lagi," ucap Faiz kemudian dengan suara lirih. Lelaki itu masih tetap menunduk, seolah enggan

    Last Updated : 2022-08-30
  • KAPAN AYAH PULANG    FAIZ DITAHAN HENDRO PARANGSING

    BAB KE : 121 FAIZ DITAHAN HENDRO PARANGSING 16+"Kasus ini masih kami selidiki dan kami akan berusaha bekerja semaksimal mungkin, termasuk dalam mengantisipasi apapun yang akan terjadi." Hendro Parangsing coba memberi gambaran kepada dua lelaki yang ada di depannya. Sengaja dia memberi tekanan dalam kata-katanya untuk memukul mental pak RT dan Kartolo. Hendro Parangsing sangat paham bahwa kedua orang yang ada di depannya saat ini adalah warga Kampung Galuh yang terkenal gigih dalam mempertahankan tanah milik mereka. "Maksudnya apa? Saya tidak mengerti dengan apa yang anda ucapkan itu! Coba anda bicara dengan kalimat yang bisa kami pahami," pak RT ikut bicara tanpa basa-basi. Kekesalan juga tergambar di wajahnya, karena bukan kali ini saja dia berhadapan dengan Hendro Parangsing. Dulu mereka sering adu argumentasi saat pihak swasta ingin membeli tanah di wilayah naungan ketua RT tersebut, jadi masih ada rasa kesal yang tersimpan di hatinya."Begini, Pak. Kasus ini sangat rum

    Last Updated : 2022-08-31
  • KAPAN AYAH PULANG    TUNTUTAN MASA YANG ANARKIS

    BAB KE : 122TUNTUTAN MASA YANG ANARKIS 16+Selama ini hampir semua warga masyarakat kecewa terhadap pemerintah setempat, sebab sejak mereka pindah dari Kampung Galuh kehidupan ekonomi mereka menjadi buruk. Lahan pertanian mereka habis dibeli pengusaha dan sekarang sebagian besar dari mereka terpaksa menjadi kuli untuk sekedar menyambung hidup. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menjadi pengangguran.Apalagi, lowongan kerja yang ada tidak diperuntukan bagi masyarakat setempat, tapi pihak perusahaan malah mendatang tenaga kerja dari seberang sana. Akhirnya pribumi hanya gigit jari. Sudah sering mereka menyampaikan aspirasi pada sang bupati, tapi keadaan tidak juga kunjung berubah. Ketika warga menagih janji yang pernah diucapkan sang bupati, malah sang bupati berjanji lagi.Untuk menghibur warganya, bupati mengeluarkan program bantuan sembako, yang dibagikan setiap tiga bulan sekali dari pemerintah untuk warga yang terdampak industri perkebunan, tapi jumlahnya tidak seberapa.

    Last Updated : 2022-09-01
  • KAPAN AYAH PULANG    RENCANA CULAS SANG BUPATI

    BAB KE : 123RENCANA CULAS SANG BUPATI 16+Lewat telepon Hendro Parangsing segera melaporkan apa yang terjadi pada Zulfa Adiatma. "Benar, Pak. Jumlah mereka cukup banyak. Mereka datang dari dua kampung yang berbeda. Tak ada jalan lain, kami harus melepaskan anak itu sekarang juga ..." suara Hendro Parangsing terputus karena dipotong oleh sang bupati dari ujung sana. "Kami memang telah meminta bantuan pada kepala police daerah. Bantuan telah di kirim, tapi belum sampai ke sini ..." Hendro Parangsing meneruskan setelah mendengarkan apa yang disampaikan bupati, tapi kembali dia harus berhenti sejenak, sepertinya Zulfa Adiatma kembali memotong kalimatnya dari seberang telepon. "Rasanya itu tidak mungkin Pak. Mereka terlihat sangat beringas dengan membawa golok dan parang. Bila kita memaksa mereka, jelas akan ada korban berjatuhan. Ini preseden buruk untuk police dan Bapak sendiri sebagai seorang Bupati. Wartawan akan semakin gatal untuk mengungkap kasus lama yang kita tutupi," lanjut

    Last Updated : 2022-09-02
  • KAPAN AYAH PULANG    PENCITRAAN SANG BUPATI

    BAB KE : 124PENCITRAAN SANG BUPATI 16+Mendengar apa yang dikatakan Hendro Parangsing, membuat kemarahan kembali muncul di hati warga yang ikut mendampingi Buya Heru. Terlihat mereka saling berbisik, entah apa yang mereka bisikan. Melihat gelagat seperti itu, Buya Heru dengan cepat bertindak untuk mencari jalan keluarnya. Dia khawatir warga yang emosi tidak mau lagi mendengar kata-katanya sebagai tokoh masyarakat. "Lalu apa yang harus saya sampaikan sekarang pada masa yang ada di luar sana? Saya kawatir, mereka tidak sabar menunggu terlalu lama," tanya Buya Heru yang diiyakan empat temanya yang berada di ruangan tersebut. Dua di antaranya adalah Pak RT Kampung Galuh dan Kartolo. "Tunggu dulu sebentar! Saat ini atasan saya sedang menuju ke sini," jawab Hendro Parangsing berusaha menyabarkan. Sementara di luar, bantuan dari police daerah telah datang bersama atasan Hendro Parangsing. Kedatangan mereka justru disambut dengan teriakkan mengejek oleh para pendemo. Namun, police

    Last Updated : 2022-09-03
  • KAPAN AYAH PULANG    DENDAM FAIZ DAN ZULFA ADIATMA

    BAB KE : 125DENDAM FAIZ DAN ZULFA ADIATMA 16+Tak ada yang memperhatikan perubahan yang ada di wajah Zulfa Adiatma, karena mereka semua lebih fokus pada kehadiran Faiz. Suara gemuruh meneriakan nama Faiz semakin keras yang membuat Zulfa Adiatma semakin tenggelam. Dia merasa kalah populer dengan Faiz yang membuat kebenciannya semakin memuncak. Ketika jarak mereka telah dekat, Zulfa Adiatma membuang muka, ada getar di hatinya ketika melihat tatapan Faiz yang teramat tajam. Buya Heru menghampiri Faiz dan berniat hendak memeluknya, tapi Faiz dengan cepat menunduk meraih tangan Buya Heru dan mencium punggung tangan gurunya tersebut. Setelah itu mereka baru berpelukan. "Sabarkan hatimu dan jangan terlalu ikuti emosi!" bisik Buya Heru di kuping Faiz."Baik, Buya! Insha Allah, " jawab Faiz pelan. Setelah pelukan mereka lepas, Faiz menyalami perwakilan warga yang ikut dengan Buya Heru ke ruang kantor tadi satu persatu, dengan tidak lupa mencium punggung tangan mereka yang rata-rata l

    Last Updated : 2022-09-04

Latest chapter

  • KAPAN AYAH PULANG    BIARLAH YANG LALU BERLALU JIKA MASIH ADA CINTA DI HATIMU

    BAB KE : 19716+Setelah pertemuan itu, hubungan mereka pun semakin membaik, malah Dudun dan Faiz hampir tiap minggu bertandang ke rumah Sisilia. Setiap hari libur, mereka berkumpul di rumah Sisilia, ada-ada saja yang mereka lakukan untuk menuai kebahagiaan. Tidak hanya Dudun dan Faiz. Naufal dan istrinya juga suka ikut berkumpul bersama mereka. Satu hal yang paling membuat Sisilia terharu. Perhatian Naufal, Dudun dan Faiz sangat luar biasa kepada papanya. Padahal Sisilia telah mengetahui bahwa orang tua Naufal dan Dudun juga termasuk korban kejahatan papanya di masa lalu, walau hal ini masih mereka rahasiakan pada Karta Setiawan. Anak-anak dari korban pembunuhan Karta Setiawan itu malah paling senang mendorong kursi roda Karta Setiawan, bahkan mereka tidak pernah bosan melatih Karta Setiawan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan papa Sisilia tersebut. Pertemuan demi pertemuan, telah membuat cinta mereka semakin mekar, bahkan Faiz tidak sungkan lagi menyusul S

  • KAPAN AYAH PULANG    UNTUK APA DENDAM BERKARAT PADA ORANG YANG TELAH BERTOBAT

    BAB KE : 19616+Faiz merasa heran dengan perubahan sikap Dudun dan Naufal itu, padahal jelas sekali betapa besar keinginan Dudun untuk balas dendam beberapa hari yang lalu. "Kita tidak perlu lagi menuntutnya, karena Tuhan telah memberi teguran pada beliau, dan beliau telah menyesali perbuatannya," jawab Naufal. "Lalu, bagaimana dengan kamu, Dun?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada Dudun yang sedang mengemudi. "Sebelum ke sini, kami telah membicarakan tindakan apa yang akan kami lakukan, dan inilah yang terjadi. Kalau mau detilnya, tanya saja pada Mas Naufal, apa yang dilakukan Mas Naufal tadi adalah keputusan Mas Naufal sendiri. Tapi saya mendukung, karena memang itu yang terbaik," jawab Dudun sambil melirik kaca spion dalam. Dia menatap wajah Faiz sekilas dari sana. Saat ini Faiz dan Naufal duduk berdua di bangku tengah, sedangkan Dudun sendirian di depan memegang kemudi. Rupanya sebelum menemui Sisilia, Naufal dan Dudun sempat berdiskusi. Naufal meminta Dudun untuk menjaga per

  • KAPAN AYAH PULANG    KALIMAT NAUFAL YANG MENGEJUTKAN

    BAB KE : 195 16+Seketika dada Faiz bergemuruh, gemuruh itu bertalu dengan rasa cemas yang kembali hadir. Faiz dapat menebak apa maksud ucapan Dudun itu. Naufal pun tertegun ketika mendengar apa yang disampaikan Dudun, dia menatap Dudun sesaat, seakan sedang memikirkan sesuatu. "Oh, iya. Hampir lupa," jawab Naufal kemudian, lalu ujung matanya melirik pada Faiz.Naufal tercenung dengan raut serius, seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya, kemudian dia bangkit, membuat semua yang ada di ruangan itu mengarahkan mata pada Naufal. "Kamu berdiri, Dun!" perintah Naufal pada Dudun. Dudun pun mengikuti titah kakaknya. "Dorang kursimu ke belakang!" Naufal kembali memerintah yang segera dilaksanakan Dudun. Hati Faiz semakin cemas melihat tingkah kedua kakak-beradik itu. Raut heran juga tergambar di wajah Vira, Sisilia dan Karta Setiawan. Naufal berjalan di antara celah meja dan kursi yang didorong Dudun tadi.Setelah posisinya berada antara Faiz dan adiknya, Naufal mendorong meja

  • KAPAN AYAH PULANG    KECEMASAN BELUM BERAKHIR

    BAB KE : 19416+Kemudian kalimat itu juga dapat dijadikan bamper oleh Faiz. Seandainya Naufal mengatakan akan menuntut Karta Setiawan, atas apa yang telah dia lakukan pada orang tua mereka. Faiz punya kesempatan untuk membela Karta Setiawan, tentu perasaan Sisilia akan terobati dengan pembelaan Faiz nantinya, karena Sisilia telah mengetahui isi hati Faiz berdasarkan ucapan Naufal tadi."Berarti mereka memang sehati. Sisilia juga seperti itu, dia tidak akan menikah kalau tidak dengan Faiz." Tawa Vira kembali meledak di ujung kalimatnya. "Saya tidak ada berkata seperti itu!" Cubitan Sisilia langsung mendarat di lengan Vira, yang membuat Vira meringis.Ruangan itu kembali penuh oleh suara tawa Naufal, Dudun dan Vira. Karta Setiawan juga ikut tertawa walau tawanya belum begitu jelas."Yang sehati, sebenarnya saya dengan kamu! Saya tidak nikah-nikah, kamu juga ikutan menjomblo sampai sekarang," balas Sisilia dengan mulut geregetan. Tangan Sisilia kembali bergerak untuk mencubit Vira,

  • KAPAN AYAH PULANG    SUASANA YANG BERUBAH ARAH

    BAB KE : 19316+Karta Setiawan duduk berhadapan dengan Dudun. Mereka juga dipisahkan oleh meja yang sama, dari ujung ke ujung, mungkin jaraknya sekitar satu meter.Setelah beberapa saat, Naufal mulai berbicara untuk menyampaikan apa sebenarnya tujuan dan maksud mereka datang. "Nama saya Naufal dan ini adik saya Dudun Suparman. Kami adalah keluarga Faiz." Naufal mengawali dengan memperkenalkan diri pada Sisilia dan Karta Setiawan, setelah melirik ke arah Faiz, dan memastikan bahwa Faiz telah siap mendengar apa yang akan dia sampaikan. Perkenalan Naufal hanya dijawab dengan anggukan oleh Sisilia dan Karta Setiawan. "Sebenarnya tujuan kami ke sini, memang membawa maksud tertentu yang ingin kami sampaikan, tapi ijinkan kami terlebih dulu mengucapkan terima kasih pada Sisilia yang telah bersedia merawat Faiz, walaupun pada saat itu keadaan rumah sakit sangat sibuk, tapi Sisilia bersedia menangani Faiz dengan cepat."Naufal menatap Sisilia sesaat, lalu beralih pada Vira yang ada di s

  • KAPAN AYAH PULANG    KEKAKUAN FAIZ DAN SISILIA

    BAB KE : 19216+Meskipun Dudun seorang police yang bermental baja, tapi rasa haru juga menyeruak ke dalam hatinya menyaksikan adegan yang terjadi di depan matanya. Begitu pula dengan Naufal.Bola mata kakak-beradik itu memerah dengan kilauan seperti kaca. Mereka berusaha keras agar air yang ada di bola mata mereka tidak merembes keluar. Begitu pula dengan perawat Karta Setiawan, walau tidak mengetahui peristiwa apa sebenarnya yang terjadi, tapi melihat adegan tersebut, dia pun tidak mampu menahan tangis.Faiz masih terpaku di samping Sisilia, dia hanya menunduk tanpa berani menatap siapa pun. Sementara air matanya ikut berlinang di pipi. Entah sudah berapa kali Faiz mengusap wajah, demi mengapus air yang ada di sana. "Su-su-ruh-lah me-me-reka ma-masuk!" ucapan Karta Setiawan menyadarkan mereka semua, sehingga apa yang sedang menumpuk di pikiran mereka langsung buyar. "Eh, iya! Ayo masuk, Mas!" Vira menghadap Naufal dan Dudun. Terdengar suara Vira agak serak dalam isak, mungkin

  • KAPAN AYAH PULANG    PERANAN VIRA YANG CERDAS

    BAB KE : 19116+Sebelumnya, jangankan untuk mengangkat tangan, untuk menggerakannya saja Karta Setiawan sudah kesulitan. Tidak hanya itu, pertemuannya dengan Faiz, juga telah membuat Karta Setiawan mampu berbicara, walaupun dengan susah payah dan terbata-bata, serta perlu waktu yang cukup lama untuk menyampaikan sepotong kalimat, tapi apa yang disampaikannya dapat dimengerti. Wajar, jika hal itu merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi Vira, bahkan dia menganggap kejadian ini adalah sebuah keajaiban. "Papa ...! Heiiiyyy, apa yang kalian lakukan pada papa saya?!"Sebuah bentakan mengejutkan mereka yang ada di halaman. Perawat, Vira, Dudun dan Naufal serentak menoleh ke sumber suara tersebut. Faiz melepaskan pelukannya dari Karta Setiawan, kemudian ikut menoleh ke arah Sisilia yang telah berada di depan pintu. Dengan susah payah Karta Setiawan juga memalingkan mukanya ke arah Sisilia. "Naak-nak!" cukup keras suara yang keluar dari mulut Karta Setiawan memanggil anaknya

  • KAPAN AYAH PULANG    PERTEMUAN SI PEMBUNUH DENGAN ANAK-ANAK KORBAN PEMBUNUHANNYA

    BAB KE : 19016+"Saya baik-baik aja Faiz .... " Vira menjawab pertanyaan Faiz setelah mereka berhadapan. "Eh, ya. Sampai lupa! Ayo masuk!" lanjut Vira ketika matanya menoleh pada Naufal dan Dudun. Vira sedikit kikuk menatap ke dua lelaki yang ada di depannya. Dia merasa malu karena belum sempat menyapa atau sekedar mengangguk pada dua lelaki yang posisinya jauh lebih dekat dengannya.Karena keterkejutannya ketika melihat Faiz, membuat Vira mengabaikan kedua lelaki tersebut. "Kenalkan. Saya Naufal dan ini Dudun, adik saya. Kami masih saudaranya Faiz." Sebelum melangkahkan kaki, Naufal memperkenalkan dirinya dan Dudun. "Saya Vira," jawab Vira sambil merangkapkan kedua tangan di depan dada dengan sedikit menundukan kepala tanda hormat, kemudian matanya kembali melirik pada Faiz. "Kalau Faiz, tidak perlu saya perkenalkan lagi, kan?" Senyum lepas dari bibir Naufal sambil ikut melirik ke arah Faiz. Dudun juga ikut tersenyum, hanya wajah Faiz saja yang masih terlihat agak tegang, b

  • KAPAN AYAH PULANG    KUNJUNGAN FAIZ, DUDUN DAN NAUFAL KE RUMAH SISILIA CARLINA

    BAB KE : 18916+Sejak kedatangan Vira, hampir setiap hari terdengar gelak tawa dari dalam rumah tersebut. Bahkan hampir saban hari mereka pergi jalan-jalan untuk menikmati indahnya Ibu Kota. Setiap pergi jalan-jalan, Sisilia selalu membawa semua orang yang bekerja di rumahnya, Disamping untuk berbagi kebahagiaan, tenaga mereka juga bermanfaat untuk memindahkan Karta Setiawan dari kursi roda ke dalam mobil, begitu pula sebaliknya. Ketika Sisilia menceritakan pertemuannya dengan Faiz pada Vira, tentu saja hal tersebut membuat Vira sangat terkejut, yang bahkan membuat dia sulit mempercayainya. Vira tidak pernah menyangka, Sisilia akan bertemu lagi dengan Faiz yang telah sekian lama menghilang, tapi itulah kekuasaan Tuhan, apa-apa yang tidak kita sangka, bisa saja menjadi kenyataan. Akhirnya Sisilia berkonsultasi dengan Vira tentang banyak hal, terutama tentang Faiz dan rasa yang ada di hatinya. Sisilia dan Vira adalah dua orang sahabat yang sama-sama berhasil menggapai impianny

DMCA.com Protection Status