Beranda / Romansa / Jungle Love / Firasat Abdi

Share

Firasat Abdi

Penulis: Kebo Rawis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-09 21:05:42

DI tempat lain, sepeda motor yang dikendarai Abdi bersama Pak Ramlan dan Serka Agus tiba-tiba saja mogok. Mesinnnya tahu-tahu saja mati sendiri. Abdi pun buru-buru menekan pedal rem agar kendaraan tersebut berhenti, tidak menabrak apa saja yang tak terlihat di depan sana.

Dalam kegelapan Abdi saling pandang dengan dengan Serka Agus dan Pak Ramlan di belakangnya. Ketiganya sama-sama menunjukkan wajah penuh keheranan.

"Kenapa tiba-tiba mogok?" tanya Abdi dengan nada cemas. Sedari tadi yang ada di kepalanya hanya Tiara.

"Coba periksa bensinnya," ujar Pak Ramlan kemudian. Lelaki paruh baya itu ingat, ia terakhir kali mengisi bensin pagi hari sebelum berangkat bekerja. Itu pun hanya dua liter.

Serka Agus langsung tanggap, membawa Pak Ramlan turun dari atas jok sepeda motor. Abdi menyusul turun, memasang standar ganda agar kendaraan tersebut tetap berdiri pada tempatnya.

Menggunakan senter kecil yang diulurkan Serka Agus, Abdi membuka tangki bensin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jungle Love   Tepat Waktu

    SI Bud yang baru saja mengulurkan sebelah tangan hendak menjamah buah dada Tiara yang membusung tersentak kaget. Suara dobrakan pada pintu pondok begitu keras.Dengan wajah menunjukkan ekspresi kekesalan si Bud berpaling ke arah pintu pondok. Sekali lagi daun pintu bergetar, pertanda ada yang berusaha mendobrak dengan keras dari luar."Sialan! Siapa itu?" geram si Bud, masih dengan menindih Tiara di bawahnya.Si Yud yang memegangi kedua kaki Tiara ikut berpaling ke daun pintu. Wajahnya tak kalah kesal. Tanpa berkata-kata lelaki itu lantas lepaskan pegangan tanganya pada kaki Tiara dan berdiri."Biar aku yang urus pengacau itu," ujar si Yud perlahan seraya melangkah ke arah pintu."Pintunya jangan dibuka!" seru di Bud dari tempatnya.Si Yud tak menjawab. Tapi pembalak satu itu sudah sampai di dekat pintu. Sekali lagi daun pintu bergetar karena didobrak dari luar. Benar kata si Bud, kalau tidak dibuka pintu itu tak akan dapat terbuka dari luar

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Jungle Love   Lega

    TENDANGAN keras Abdi mendarat telak di dada si Yud. Lelaki pembalak itu mengeluh tertahan merasakan sesak yang mendera paru-paru. Tubuhnya terdorong beberapa langkah ke belakang. Baru berhenti setelah menghantam daun pintu dengan keras.Begitu menghantam daun pintu pondok, tubuh si Yud melosoh jatuh ke bawah. Kemudian diam tak bergerak-gerak lagi, entah pingsan atau mati.Abdi mendekati lelaki pembalak tersebut. Diperiksanya denyut nadi pada pergelangan tangan, agaknya hanya pingsan. Menandakan tendangan kaki Abdi tadi begitu keras, serta telak menghantam dada lelaki tersebut."Abdi, syukurlah kamu datang!" seru Tiara begitu melihat si Yud roboh.Tanpa memedulikan keadaan dadanya yang compang-camping tak tertutup, Tiara setengah melompat mendekati Abdi. Dipeluknya pemuda tersebut erat-erat. Lalu tangisnya pecah, merasa lega bukan main karena terhindar dari kenistaan yang hampir saja menimpa.Abdi balas memeluk si gadis. Dipeluknya begitu erat. Tanp

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Jungle Love   Menelepon

    SETELAH berjalan menembus gelapnya hutan selama sekitar satu jam, Tiara dan Abdi tiba juga di lokasi perkemahan tim patroli gabungan. Kedatangan mereka disambut dengan heboh oleh para aparat keamanan yang ada di sana. Rupanya, berbarengan dengan saat Abdi menyelamatkan Tiara di pondok kayu, tim penyergap yang dipimpin AKP Margono juga berhasil membekuk semua pembalak yang ada di base camp. Bertepatan saat Tiara dan Abdi tiba di sana, para petugas sedang mengikat gerombolan pembalak liar. Para penjahat itu ditempatkan di kemah tersendiri, di bawah penjagaan ketat para petugas. "Kok kurang dua orang lagi, di mana mereka?" tanya AKP Margono kepada anak buahnya. Para petugas di sana agaknya kurang paham berapa persisnya jumlah pembalak liar yang ada. Yang mereka tangkap tiga orang, empat bersama Pak Ramlan. Mereka tidak tahu kalau ada dua orang lagi. "Tadi kan si bosnya ini bilang kalau anak buahnya ada empat. Yang kita tangkap cuma dua ini," kata

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Jungle Love   Jemputan

    MALAM semakin larut. Hawa dingin kian mencucuk tulang. Abdi yang bertelanjang dada hanya dapat menyedekapkan kedua belah tangannya untuk menghalau dinginnya angin. Pemuda itu duduk di muka tenda yang ditempati Tiara. Sedari tadi Tiara sibuk menyuruhnya masuk, namun Abdi berkeras menolak. Ia memilih duduk mencangkung di dekat pintu masuk tenda tersebut. Tiara yang capek sendiri akhirnya memilih membaringkan tubuh di atas alas tenda, beristirahat sembari menunggu mobil jemputan. Entah siapa yang ditelepon Tiara tadi, Abdi tidak tahu. Namun tepat saat pergantian hari, sebuah minibus mewah muncul di perkemahan tersebut. Lampunya yang terang menyilaukan mata. Sekaligus menampakkan logo huruf T dalam lingkaran yang ada di bagian bemper kendaraan tersebut. "Eh, mobil siapa ini?" seru beberapa petugas yang tengah berjaga-jaga. "Berhenti, berhenti! Jangan masuk ke sini!" seru yang lain pula. Suasana berubah ramai. Para petugas jaga bergegas mendekati m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Jungle Love   Hotel

    TAK banyak pilihan hotel berbintang di Batang. Karena itu Pardi, sopir yang menjemput Tiara, mengusulkan pada gadis itu agar menginap di Pekalongan. Tiara menurut. Toh, Batang dan Pekalongan hanya berjarak sepelemparan batu. Minibus mewah itu pun melaju memasuki sebuah hotel bintang empat yang terletak tepat di jantung kota Pekalongan. Di seberang stasiun kereta api terbesar di kota tersebut. Setibanya di hotel, Pardi memesankan kamar untuk Tiara dan Abdi. Sementara dua orang yang tengah sangat kelelahan itu menunggu di lobi. Mulanya mereka sempat beradu pendapat, antara memesan satu kamar dengan dua tempat tidur atau dua kamar untuk masing-masing. "Satu kamar saja biar lebih hemat, Abdi. Lagi pula kita pesan kamar twin kok, dua tempat tidur terpisah," ujar Tiara mengutarakan pendapatnya. Di mulut gadis itu boleh saja beralasan agar lebih hemat. Alasan sebenarnya, sejak kejadian di hutan seharian tadi Tiara tidak mau jauh-jauh dari Abdi. Ia i

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • Jungle Love   Tunangan Brengsek

    TIARA masih merasa sangat mengantuk ketika mendengar pintu kamarnya diketuk-ketuk. Awalnya gadis itu bersikap masa bodoh. Malah membenamkan tubuhnya lebih dalam ke balik selimut putih nan hangat.Lagi pula Tiara merasa tidak ada orang yang mengetahui dirinya berada di hotel itu. Kecuali Abdi dan Pardi tentu saja. Dan kedua orang itu tak akan berani mengganggu tidurnya dengan mengetuk pintu berkali-kali seperti ini.Tok! Tok! Tok!Lama-lama Tiara jadi sebal sendiri. Ketukan tersebut terdengar semakin keras saja. Akhirnya, dengan malas gadis itu menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan turun dari atas kasur empuk.Setelah melirik sekilas wajah dan penampilannya melalui kaca besar di lemari, Tiara arahkan kakinya menuju pintu."Siapa?" tanya Tiara dengan suara lemah, setengah bergumam.Pintu tak langsung dibuka. Tiara terlebih dahulu mengintip keluar melalui door viewer. Alangkah kagetnya gadis itu begitu mengetahui siapa y

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • Jungle Love   Mama-Papa

    DENGAN tergesa Tiara membuka pintu kamar. Kali ini benar-benar dibuka lebar, tidak seperti saat membukakan pintu untuk Ryan tadi. Gadis itu seketika terguguk dalam tangis ketika melihat sosok yang paling dikasihinya berdiri di depan kamar."Mama?" seru Tiara. Suaranya menjadi serak oleh haru yang kembali merayap.Sesosok wanita paruh baya langsung menubruk Tiara. Memeluk gadis itu erat-erat, yang dibalas oleh Tiara dengan tak kalah erat. Lalu keduanya larut dalam tangis."Tiara, ya ampun, syukurlah kamu masih selamat," ujar wanita paruh baya yang tak lain adalah mama Tiara.Ryan masih berada di sana. Pemuda tersebut berdiri diam terpaku pada tempatnya. Hanya dapat memandangi dua orang yang tengah berpelukan sembari sama-sama menangis tersebut.Sementara itu seorang lelaki paruh baya berjalan mendekati kedua perempuan tersebut. Kemudian tanpa berkata apa-apa ia turut bergabung dalam pelukan. Tangannya yang panjang terentang, memeluk kedua ibu dan an

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • Jungle Love   Gelagat Aneh

    SEMBARI menunggu kedatangan Abdi, Tiara rupanya punya pikiran lain. Ia mengusulkan pada Papa dan Mama untuk sekalian keluar dari hotel. Check out dan pndah ke rumah keluarga di Batang.Keluarga besar Mama punya rumah peninggalan leluhur di batas kota Batang. Rumah kuna dari jaman penjajahan Belanda tersebut telah menjadi milik pribadi Mama. Dan Pardi yang dipercaya untuk menjaga rumah tersebut.Mama tentu saja menurut. Papa pun membebek saja. Maka begitu Abdi dan Pardi muncul di kamar tersebut, Tiara langsung meminta Pardi untuk mengurus check out dan menyiapkan mobil."Hmm, jadi kamu yang namanya Abdi?" tanya Papa kepada Abdi setelah Pardi pamit keluar dari kamar.Abdi mengulum senyum sembari anggukkan kepala penuh hormat. Sebagai seorang karyawan rendahan, seorang sopir perusahaan, pemuda itu berpikiran bahwa papa Tiara adalah juga atasannya. Orang yang harus dihormati sepenuh hati."Ini yang namanya Abdi, Pa. Dia rupanya seoran

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13

Bab terbaru

  • Jungle Love   Pertemuan Kembali

    TANPA terasa tiga tahun sudah Tiara menjalani pendidikan di Inggris. Impian lamanya untuk meraih gelar doktor sebentar lagi tercapai. Sudah tercapai sebetulnya, hanya tinggal menunggu upacara pengukuhan beberapa hari ke depan. Karena itulah gadis tersebut jadi lebih sibuk hari-hari belakangan ini. Bukan lagi disibukkan oleh urusan persiapan ujian tesis, karena itu semua sudah berlalu. Tiara memperoleh nilai memuaskan karena berhasil membuat terkesan para pengujinya. Kesibukannya kali ini karena papa dan mamanya akan datang. Terang saja kedua orang tuanya ingin menghadiri upacara pengukuhan sang puteri tercinta. Untuk itu Tiara musti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama papa-mamanya berada di Coventry. Selama ini Tiara memilih tinggal di asrama kampus. Selain demi menghemat anggaran, itu juga menjadi caranya agar lebih fokus pada pendidikan. Namun, pihak kampus melarang selain mahasiswa untuk menginap di asrama. Jadilah Tiara kelimpungan mencari

  • Jungle Love   Duka Mendalam

    SEJAK mendengar penjelasan Haji Sobirin, perasaan cinta kasih Abdi terhadap Atisaya semakin bertambah-tambah. Abdi ikut merasa bersalah atas kematian ibu istrinya tersebut, sebab kelalaian ayahnya yang menyebabkan ibu mertuanya terluka parah dan akhirnya menutup usia.Tambahan lagi setelah mendengar uraian panjang lebar dari Haji Sobirin mengenai kanker serviks yang dialami Atisaya. Ketika akhirnya mau memeriksakan diri ke dokter, penyakit yang diderita Atisaya ternyata sudah sangat parah. Pilihan yang diberikan dokter hanyalah mengangkat rahim yang sudah dijangkiti sel-sel kanker.Atisaya sangat terpukul ketika itu. Namun, tak ada pilihan lain. Jika ingin peluang hidupnya bertambah, puteri semata wayang Haji Sobirin tersebut harus mengorbankan rahimnya dibuang. Sekaligus merelakan salah satu fungsi agungnya sebagai seorang wanita lenyap.Operasi besar itu dilakukan empat setengah tahun lalu. Jauh sebelum Haji Sobirin mendatangi ibu Abdi kemudian menawarkan jali

  • Jungle Love   Penjelasan Mertua

    UNTUNG saja Abdi dapat kembali menguasai diri dengan cepat. Mobil yang dikemudikannya hanya oleng sesaat karena mengalami perubahan kecepatan secara tiba-tiba. Berikutnya kendaraan tersebut kembali berada dalam kontrol.Tak urung, Haji Sobirin yang sangat kaget menjadi pucat pasi wajahnya. Lelaki tua itu mengelus dada sembari mengatur napasnya yang seketika tersengal-sengal."Kita berhenti di rest area di depan sana saja dulu, baru lanjut lagi obrolannya," kata Haji Sobirin kemudian.Dipandanginya Abdi yang terlihat memerah kedua pipinya."I-iya, Pak," sahut Abdi cepat. Sedetik berselang ia buru-buru menambahkan, "Maaf, saya tadi kaget banget.""Tidak apa-apa," respon Haji Sobirin.Lelaki tua itu sangat maklum jika Abdi dibuat kaget oleh ucapannya tadi. Kejadian yang melibatkan kematian istrinya dan ayah Abdi telah berlalu selama belasan tahun. Selama itu pula Haji Sobirin menyimpan rapat-rapat rahasia tersebut bersama ibu Abdi.Abdi me

  • Jungle Love   Pertanyaan Besar

    BULAN demi bulan telah berlalu sejak malam pertama yang mengejutkan bagi Abdi. Selama itu pula ia berusaha memendam satu pertanyaan besar di dalam hatinya. Pertanyaan yang sebetulnya sangat mengganggu pikiran, tetapi terus saja ia pendam sendiri. Meski rasa penasarannya setinggi bintang, namun Abdi paham sebaiknya ia tidak bertanya pada Atisaya. Gadis itu berurai air mata ketika mengatakan hal tersebut di malam pertama mereka. Jelas sekali ekspres kesedihan, kecewa, juga cemas pada wajah Atisaya ketika itu. Sejak pengakuan itu Abdi menganggap tak pernah mendengar apa-apa dari istrinya. Ia perlakukan perempuan tersebut sepenuh kasih, sebagaimana layaknya seorang suami memperlakukan istri. Malam-malam mereka juga berlangsung seperti biasa, sekalipun Abdi kian lama memperhatikan jika istrinya sedikit bermasalah dengan libido. Dari referensi yang pernah ia baca kemudian, memang seorang perempuan cenderung mengalami penurunan gairah seksual setelah menjalani opera

  • Jungle Love   London

    PUKUL tujuh lewat lima menit, pesawat yang membawa Tiara ke London lepas landas dari Bandara Internasional Abu Dhabi. Dari kursi kelas bisnisnya, gadis itu duduk termangu mengamati pemandangan yang tersaji dari jendela bulat. Mula-mula yang terlihat di mata Tiara adalah deretan pesawat besar-besar. Ketika pesawat yang ia tumpangi naik semakin tinggi, hamparan lautan luas muncul di horison. Beberapa kapal tampak bagai titik-titik kecil dalam pandangannya. Kedatangan pramugari yang menawarkan makanan dan minuman mengingatkan Tiara kalau dirinya belum sempat sarapan tadi. Karena harus meladeni telepon Theo, gadis itu praktis hanya menghabiskan kopi latte-nya. Aneka kue yang sudah terlanjur diambil sama sekali tak disentuh. Tawaran dari pramugari diiyakan oleh Tiara. Jadilah sekira setengah jam berikutnya gadis itu asyik menyantap aneka menu yang dibawakan secara berurutan satu demi satu oleh pramugari. Setelahnya Tiara memilih merebahkan tubuh. Semalam i

  • Jungle Love   Pengakuan Theo

    SEKETIKA saja ada setitik rasa bersalah dalam benak Tiara. Sejak terakhir kali mereka makan siang bersama, yang bertepatan dengan hari kedatangan Abdi dan Atisaya ke kantornya, Tiara memang berusaha menghindari Theo.Gadis itu memutus jalur komunikasi secara sepihak. Telepon dari Theo tidak pernah diangkat lagi. Pesan-pesan dari pemuda itu memang tetap ia balas, tapi Tiara sengaja membalas sangat terlambat demi menghindari obrolan lewat aplikasi perpesanan.Lalu ketika rencana berkuliah lagi ke Inggris muncul, tak sekali pun Tiara memberi kabar pada Theo. Pada pikir gadis itu, tak ada gunanya juga memberi tahu Theo. Toh, pemuda itu bukan siapa-siapa baginya. Hanya seorang kenalan yang ia temui sewaktu di Indramayu.Namun, yang Tira tidak tahu, Theo memandang jalinan interaksi di antara mereka selama ini dengan cara berbeda. Ajakan-ajakannya yang selalu dituruti gadis itu, juga keriaan Tiara setiap kali bersamanya, bagi Theo adalah sebuah lampu hijau. Theo ingin

  • Jungle Love   Transit

    PENERBANGAN yang diambil Tiara mengambil rute Jakarta - Abu Dhabi - London. Sebuah rute yang memakan waktu total selama nyaris 19 jam, termasuk untuk transit di Bandara Abu Dhabi. Sebuah perjalanan panjang yang Tiara harapkan jadi pembuka lembaran baru dalam hidupnya. Pesawat mendarat di Bandara Abu Dhabi tepat pukul empat pagi. Penumpang yang menuju ke London dipersilakan turun karena harus pindah pesawat. Mereka harus menunggu 3 jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Tiara menuruti aliran penumpang yang menuruni tangga pesawat. Sesampainya di dalam terminal, mereka berpencar. Seorang pramugari darat mengarahkan para penumpang yang hendak transit. "Permisi, saya hendak transit ke London. Di mana saya dapat melapor?" tanya Tiara pada seorang pramugari darat yang tengah bertugas. Diam-diam ia memuji diri sendiri karena kemampuannya dalam berbahasa Inggris masih terjaga dengan baik. "Oh, silakan ikuti jalur ini, Ibu. Nanti setibanya di ujung sana a

  • Jungle Love   Keberangkatan

    KEESOKAN harinya, Tiara berangkat menuju bandara dengan diantar papa dan mamanya. Namun selanjutnya hanya si gadis yang akan terbang ke Inggris, menumpang pesawat milik maskapai kebanggaan sebuah negara kaya di Timur Tengah.Rencana Bu Wardoyo yang ingin ikut puterinya ke Inggris ditunda, sebab Tiara hendak jalan-jalan dulu. Bersama suaminya, wanita paruh baya itu sepakat akan menyusul setelah Tiara mendapat kepastian diterima oleh kampus tujuannya.Bandara tampak lengang malam itu. Maklum saja, sudah cukup larut saat Tiara dan papa-mamanya tiba di sana. Pesawat yang akan membawa gadis itu ke London dijawalkan berangkat pukul sebelas malam dan mereka tiba di bandara hanya satu jam lebih sedikit dari waktu keberangkatan.Begitu tiba, Tiara menyempatkan diri untuk bercakap-cakap sambil berpelukan dengan sang mana. Lalu bergantian dengan papanya. Kedua orang tuanya hanya mengantar sampai di pintu masuk ruang keberangkatan dan akan langsung kembali ke rumah.

  • Jungle Love   Move On

    TIARA baru saja menyelesaikan salat Subuh ketika mendengar smartphone-nya berdering. Benaknya langsung menduga-duga, siapa kiranya yang menelepon sepagi ini? Sekilas nama Abdi muncul di kepalanya, tetapi Tiara segera mengenyahkannya jauh-jauh.Gadis itu segera beranjak mendekati nakas, tempat di mana gawainya terletak. Dari kejauhan nama si pemanggil sudah terbaca, membuat Tiara kerutkan keningnya dengan ekspresi heran."Mas Pardi? Kok tumben dia menelepon sepagi ini?" gumam Tiara, sembari meraih gawainya. Digesernya tampilan tombol hijau yang ada di layar."Kenapa, Mas? Kok nggak biasa-biasanya telepon jam segini?" sapa Tiara begitu mendengar Pardi mengucap halo.Ditanya begitu, terdengar Pardi tertawa mengekeh. Tawa khas lelaki itu."Maaf, Mbak. Mumpung inget soalnya. Kalau ditunda-tunda, nanti biasanya malah jadi lupa," sahut Pardi beralasan."Iya, nggak apa-apa sih. Toh, aku juga sudah bangun," kata Tiara pula, sembari duduk di tepian ra

DMCA.com Protection Status