Share

Jemputan

MALAM semakin larut. Hawa dingin kian mencucuk tulang. Abdi yang bertelanjang dada hanya dapat menyedekapkan kedua belah tangannya untuk menghalau dinginnya angin.

Pemuda itu duduk di muka tenda yang ditempati Tiara. Sedari tadi Tiara sibuk menyuruhnya masuk, namun Abdi berkeras menolak. Ia memilih duduk mencangkung di dekat pintu masuk tenda tersebut. Tiara yang capek sendiri akhirnya memilih membaringkan tubuh di atas alas tenda, beristirahat sembari menunggu mobil jemputan.

Entah siapa yang ditelepon Tiara tadi, Abdi tidak tahu. Namun tepat saat pergantian hari, sebuah minibus mewah muncul di perkemahan tersebut. Lampunya yang terang menyilaukan mata. Sekaligus menampakkan logo huruf T dalam lingkaran yang ada di bagian bemper kendaraan tersebut.

"Eh, mobil siapa ini?" seru beberapa petugas yang tengah berjaga-jaga.

"Berhenti, berhenti! Jangan masuk ke sini!" seru yang lain pula.

Suasana berubah ramai. Para petugas jaga bergegas mendekati m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status