Share

40. Movie Date

Penulis: Aeris Park
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-02 17:39:31

"Kenapa kamu terlihat murung, Sayang? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Sakhala khawatir melihat Dayana mendorong kereta belanja dengan tatapan kosong.

Dayana tergagap karena Sakhala tiba-tiba mengusap pipinya dengan lembut. "Em, tidak. Aku baik-baik saja. Oh, iya, Sakha. Apa ada lagi yang ingin kamu beli?"

"Bagaimana kalau nanti malam kita movie date?" tanya Sakhala terdengar antusias. Dia memang memiliki impian ingin menonton film dengan sang istri jika sudah menikah. Menyenangkan sekali bukan?

"Movie date?"

Sakhala mengangguk. "Iya, kita nonton film bersama-sama. Bagaimana? Kamu mau, kan?"

Dayana malah terkekeh. "Kamu mirip sekali dengan remaja yang baru mengenal cinta, Sakha. Apa kamu lupa kalau kita sudah menikah?"

"Apa kamu lupa kalau aku memang baru pertama kali ini menjalin hubungan dengan seorang wanita, Dayana?" Sakhala malah membalik pertanyaan Dayana.

"Iya, aku ingat sekali." Dayana mengangguk-angguk. "Baiklah, aku akan menuruti semua keinginanmu Tuan Sakh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   41. Kekayaan Sakhala

    Dayana mengerjapkan kedua matanya perlahan karena cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah tirai di dalam kamar jatuh mengenai wajah cantiknya. Semalam dia ketiduran padahal film yang dia tonton bersama dengan Sakhala belum selesai. Sakhala masih tertidur lelap di sampingnya. Sepertinya lelaki itu lelah karena menyiapkan kejutan manis untuknya. Dayana pun mengecup kening Sakhala sekilas lalu turun dari atas tempat tidur. Dia ingin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu membuka tirai agar cahaya matahari bisa masuk. Kamar mereka yang semula gelap seketika berubah terang. Sakhala mengerang tertahan karena cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar jatuh mengenai wajahnya yang tampan."Sekarang sudah jam sembilan, Sakha. Apa kamu tidak ingin bangun?"Sakhala pun bangun lantas mendudukkan diri di atas tempat tidur. Dia menguap pelan karena masih sangat mengantuk."Buruan mandi, aku ingin menyiapkan sarapan di bawah," ucap Dayana sambil beranjak meninggalkan kamar.

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   42. Honey Moon

    "Let's go honey moon, Baby." Sakhala mengajak Dayana masuk ke dalam pesawat pribadi miliknya.Dayana masih tidak menyangka dengan apa yang Sakhala siapkan untuk bulan madu mereka karena dia baru pertama kali ini naik pesawat pribadi. Pesawat jenis Gulfstream G550 yang dimiliki Jordan Corps memiliki kapasitas yang cukup besar untuk penumpang. Di bagian dalam dilengkapi tempat duduk yang dapat diubah menjadi tempat tidur seukuran Queen Eropa serta beberapa spot lain yang sangat menarik seperti kabin.Pesawat itu sering Sakhala gunakan untuk kepentingan bisnis. Akan tetapi kali ini dia menggunakan pesawat tersebut untuk berbulan madu bersama Dayana."Bagaimana, Sayang? Apa kamu suka?" tanya Sakhala saat keduanya sudah duduk di dalam pesawat."Apa kamu tidak bisa melihat bagaimana ekspresi wajahku sekarang?"Kening Sakhala berkerut dalam. "Aku suka sekali, Sakha. Rasanya seperti mimpi karena aku baru pertama kali ini naik pesawat pribadi." Dayana terlihat begitu kegum dengan pesawat pri

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   43. Lelaki di Masa Lalu Dayana

    Shakala dan Dayana merasa haus setelah mengelilingi Royal Grand Palace. Apa lagi cuaca di Thailand saat ini terasa cukup panas. Mereka pun berhenti di salah satu kafe terdekat untuk membeli minuman dan beristirahat sebentar. Sakhala memesan iced Americano sedangkan Dayana memesan jus strawberry. Mereka memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela agar bisa melihat orang berlalu lalang di luar kafe. "Apa kamu tidak lelah, Sayang?" tanya Sakhala heran melihat Dayana yang begitu bersemangat mengelilingi Royal Grand Palace. Padahal cuaca di Thailand benar-benar sangat panas. "Tidak, kapan lagi aku bisa datang ke sini Sakha? Aku harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik." Dayana terlihat begitu bersemangat, kebahagiaan terpancar jelas di wajah cantiknya. "Baiklah. Kalau capek jangan dipaksa karena kita bisa pergi ke sini lagi lain kali," ucap Sakhala terdengar penuh perhatian."Oke." Dayana menyeruput kembali jus strawberry-nya. Setelah itu dia mengajak Sakhala ke Train N

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   44. Amarah dan Kecemburuan Sakhala

    Dayana meninggalkan makanannya begitu saja karena dia sudah kehilangan selera setelah bertemu dengan Mike. Mantan kekasihnya itu membuat luka yang sudah dia coba dia kubur dalam-dalam sontak kembali ke permukaan. Rasanya benar-benar menyakitkan."Sialan!" geram Dayana terdengar kesal karena teringat dengan apa yang sudah Mike lakukan pada dirinya.Sedetik kemudian dia meminta maaf pada Sakhala karena mengajak lelaki itu pergi begitu saja. Padahal makanan mereka belum habis."Maafkan aku, Sakha. Bagaimana kalau kita cari tempat makan lain?" usul Dayana."Tidak perlu. Sebaiknya kita kembali ke hotel.""T-tapi ...." "Sudahlah, aku bisa memesan makanan di hotel. Yang paling penting sekarang kamu. Apa kamu baik-baik saja setelah bertemu lelaki tadi?" Sakhala menatap Dayana dengan lekat. Dia ingin tahu bagaimana perasaan Dayana setelah bertemu dengan mantan kekasihnya."Im fine, Sakha. Jangan khawatir. Lagi pula dia orang tidak penting," jawab Dayana pelan.Sakhala tidak percaya begitu saj

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-06
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   45. Terluka Tapi Tak Berdarah

    Dayana segera membereskan barang-barangnya ketika tiba di kamar, begitu pula dengan Sakhala karena mereka akan pergi ke ke Krabi sebentar lagi.Dayana memang ingin pergi ke tempat yang lebih tenang, selain itu dia ingin menghabiskan waktu dengan Sakhala. "Sudah selesai?"Dayana mengangguk untuk menjawab pertanyaan Sakhala barusan karena dia sudah selesai bersiap-siap."Kita berangkat sepuluh menit lagi," ucap Sakhala sambil melihat jam tangan merek Rolex seharga empat ratus juta yang melingkari pergelangan tangan kirinya. "Hmm ...." Dayana menanggapi ucapan Sakhala hanya dengan gumaman.Setelah itu tidak ada yang membuka suara lagi di antara mereka. Sakhala terlihat serius memperhatikan layar ponselnya, membaca hasil rapat yang dia pimpin pagi tadi. Sedangkan Dayana hanya diam, helaan napas panjang berulang kali lolos dari bibirnya. Entah kenapa, Dayana merasa Sakhala berubah semenjak melihatnya bersama Mike di taman siang tadi.Apa lelaki itu masih marah pada dirinya?"Baiklah, kit

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   46. Sunset in Love

    Dayana mengajak Sakhala sarapan setelah selesai mandi. Mereka tidak perlu repot-repot mencari restoran karena penginapan yang mereka sewa sudah menyediakan tempat makan."Sakha, coba lihat! Tempat ini bagus, ya?" tanya Dayana sambil menunjukkan rekomendasi tempat wisata yang dia cari lewat internet."Iya," balas Sakhala singkat.Sakhala sepertinya tidak minat untuk berbicara dengan Dayana. Dia hanya diam meskipun Dayana selalu saja mengajaknya bicara. Setelah sarapan, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar penginapa. Sakhala biasanya selalu menggandeng tangan Dayana. Namun, dia sekarang berjalan begitu saja sambil memasukkan tangannya ke dalan saku celana. Ekspresi wajahnya pun terlihat sangat datar dengan tatapan mata lurus ke depan. Dayana menggigit bibir bagian bawahnya kuat-kuat sambil berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Sakhala agar tidak tertinggal. Sepertinya Sakhala masih marah karena dia kemarin menghabiskan waktu bersama Mike di taman."Kita mau pergi ke m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-08
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   47. Perfect Honeymoon

    Sakhala mengerjapkan kedua matanya perlahan. Senyum tipis menghiasi bibirnya melihat seorang wanita yang sedang tertidur lelap di sampingnya dan menggunakan lengan kirinya sebagai bangal hingga kebas.Masih tergambar jelas di ingatan Sakhala apa yang sudah dia lakukan bersama Dayana semalam. Ketika dia menyentak miliknya semakin dalam hingga membuat Dayana melayang penuh kenikmatan. Rasanya benar-benar luar biasa hingga membuatnya ingin sekali mengulangi kegiatan mereka semalam.Sakhala memperhatikan Dayana yang berada di dalam dekapannya dengan lekat. Istrinya itu terlihat sangat cantik meskipun tidak memakai make up.Tangan Sakhala perlahan bergerak, mengusap mata, hidung, dan terakhir bibir Dayana dengan begitu lembuat. Kedua mata Sakhala menatap bibir wanita yang sudah mengambil ciuman pertamanya itu dengan lekat. Rasanya dia ingin sekali mengecup bibir Dayana sekarang.Pelan, Sakhala mendekat, lantas mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir Dayana."Erngh ...." Dayana mengerang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   48. Rahasia Dayana

    Dayana tiba-tiba saja melepaskan diri dari dekapan Sakhala. "Sakha, gawat!"Sakhala menatap Dayana dengan kening berkerut dalam. "Apanya yang gawat, Sayang?" "Kita belum membeli oleh-oleh untuk mama dan papa. Bagaimana ini, Sakha?" desah Dayana terdengar panik karena mereka sepertinya tidak mempunyai cukup waktu untuk membeli oleh-oleh.Sakhala malah tersenyum, sangat menenangkan. "Tenang saja, Sayang. Setelah dari sini kamu bisa membeli oleh-oleh apa pun yang kamu mau. Apa kamu lupa kalau kita ke sini naik pesawat pribadi?" "Ah, benar juga. Aku lupa," ucap Dayana malu-malu. Entah kenapa beberapa hari ini Dayana sering sekali melupakan hal-hal kecil, mungkin karena dia terlalu fokus memikirkan Sakhala. Sebagai seorang perempuan Dayana bisa merasakan kalau Sakhala benar-benar sayang dan perhatian pada dirinya. Perhatian yang lelaki berikan laiknya seorang suami kepada istrinya.Apa mungkin Sakhala memiliki perasaan pada dirinya?Dayana tanpa sadar menggelengkan kepala. Lelaki tampan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10

Bab terbaru

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   99. Keajaiban Cinta-End

    "Sakha, lihat ini." Dayana mengusap perutnya yang tampak semakin membesar. Sakhala sontak mengalihkan pandang dari layar laptopnya lalu menatap Dayana dan ikut mengusap perut istrinya itu dengan lembut."Halo, Jagoan Papa. Sehat-sehat ya, di dalam perut mama. Papa sudah tidak sabar ingin ketemu sama kamu," ucap Sakhala sambil tersenyum karena merasakan pergerakan dari calon buah hatinya yang masih berada di dalam perut Dayana."Apa kamu bisa merasakannya, Sakha?"Sakhala mengangguk. Kedua matanya tampak berbinar merasakan gerakan dari calon buah hatinya. "Dia pasti tidak sabar ingin bertemu sama mama papanya."Perasaan Dayana seketika menghangat melihat Sakhala yang sedang berbicara dengan calon buah hati mereka. Dia bisa melihat dengan jelas jika Sakhala sangat menyayangi buah hatinya."Sakha," panggil Dayana pelan."Iya, Sayang?" "Dokter Tasqia kemarin bilang kalau aku mungkin akan melahirkan akhir bulan nanti. Tapi kenapa perutku sekarang sering merasa mulas?" tanya Dayana sambil

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   98. Suami Siaga

    Dayana menjalani masa kehamilannya dengan penuh kebahagiaan meskipun ini bukan kehamilannya yang pertama. Minggu ini usia kehamilannya tepat tujuh bulan. Dayana merasa napasnya menjadi lebih berat dan sesak dari pada biasanya karena janin yang ada di dalam perutnya semakin membesar.Sebagai seorang suami, Sakhala berusaha memberikan yang terbaik untuk Dayana. Seperti dua hari yang lalu, dia baru saja membelikan istrinya itu sebuah sofa santai khusus untuk ibu hamil yang harganya puluhan juta. Sakhala sengaja membelinya agar Dayana merasa nyaman. Selain itu dia tidak tega melihat Dayana yang terus mengeluh karena pinggangnya sakit dan pegal-pegal. Dayana menganggap Sakhala terlalu berlebihan. Namun dia sendiri tidak bisa menolak karena Sakhala membeli sofa itu tanpa sepengetahuan dirinya. Selain itu, dia juga tidak ingin berdebat dengan Sakhala karena itu hanya akan menguras energinya.Dayana duduk di sofa ruang keluarga dengan wajah bahagia. Dia tersenyum saat mengingat pesta gender

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   97. Babymoon

    Keesokan harinya Dayana bangun dengan kondisi tubuh yang segar bugar karena dia semalam tidur dengan sangat nyenyak. Dia bahkan tidak terganggu dengan suara alarm yang dia pasang sebelum tidur.Dayana melirik jam digital yang ada di atas meja kecil samping tempat tidurnya. Ternyata sekarang sudah jam tujuh pagi dan dia ingat kalau hari ini Sakhala ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat untuk babymoon. "Sakha sudah bangun belum, ya?" gumam Dayana sambil beranjak dari tempat tidurnya dengan hati-hati.Biasanya Sakhala selalu membantunya saat turun, tapi beberapa minggu ini dia harus melakukannya sendiri karena perutnya selalu merasa mual bila berada di dekat Sakhala. Mungkin saja ini bawaan bayi yang berada di dalam kandungannya.Tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk dari luar. "Apa kamu sudah bangun, Sayang?" tanya Sakhala sambil membuka sedikit pintu kamarnya untuk melihat Dayana. Tingkah lelaki itu benar-benar mirip seorang pencuri yang mengintai rumah korbannya."Aku sudah bangun

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   96. Ide Gila Sakhala

    Dayana terbangun dari tidurnya karena perutnya tiba-tiba terasa sangat mual. Dia pun langsung bangun lalu berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya. Sakhala yang mendengar Dayana muntah-muntah ikut terbangun dan segera menghampiri istrinya itu. "Kamu nggak papa, Sayang?" Sakhala mengetuk pintu kamar mandi dengan perasaan khawatir. Dayana tidak menjawab panggilan Sakhala dan terus muntah-mutah. Rasanya Sakhala ingin sekali menemani Dayana di dalam sana, akan tetapi dia tidak bisa masuk karena pintu kamar mandi dikunci Dayana dari dalam. "Sayang?!" Sakhala terus berdiri di depan pintu kamar mandi sambil terus memanggil Dayana. Dia akan mendobrak pintu kamar mandi tersebut jika Dayana tidak kunjung keluar. Namun, belum sempat dia melakukannya Dayana tiba-tiba membuka pintu kamar mandi tersebut dengan wajah yang terlihat sedikit pucat. Sakhala segera menghampiri Dayana lalu menuntun wanita itu agar duduk di atas tempat tidur. "Bagaiamana keadaanmu sekarang? Apa sudah

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   95. Kejutan Manis

    Dayana telah dipindahkan ke ruang rawat setelah menjalani proses pemindahan embrio di rahimnya. Wanita itu masih belum sadar karena efek bius. Sakhala tidak pernah beranjak dari sisi Dayana, dia duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang Dayana sambil menggenggam jemari tangan wanita itu dengan erat. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Dayana membuka mata. Dia mengerjapkan kedua matanya perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya yang menerobos masuk ke dalam indra penglihatannya."Sayang?!" Sakhala sontak mengembuskan napas lega karena Dayana akhirnya membuka mata. Dia segera menekan tombol Nurse Call untuk memanggil perawat atau dokter agar memeriksa Dayana."Sakha ...," panggil Dayana pelan karena tubuhnya masih terasa lemas. Tiba-tiba saja pintu ruang rawatnya diketuk dari luar disusul dengan masuknya seorang perawat untuk memeriksa kondisinya"Bagaimana keadaan Ibu Dayana sekarang? Apa Anda masih merasa pusing?" tanya perawat tersebut."Tidak, Sus. Tapi saya masih merasa sedikit

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   94. Kabar Baik

    Waktu berjalan dengan begitu cepat, membawa semua hal berlalu bersamanya. Hari ini adalah hari yang penting bagi Sakhala dan Dayana. Sudah genap empat belas hari pasangan itu menunggu hasil dari program bayi tabung yang telah mereka jalani selama kurang lebih satu bulan. "Apa kamu cemas?" tanya Sakhala terdengar lembut. Genggaman tangannya pada Dayana tidak terlepas sedikit pun sejak mereka memasuki halaman rumah sakit."A-aku baik-baik saja."Sakhala menggeleng pelan karena wanita yang berjalan di sampingnya itu tidak pandai berbohong. "Kamu masih ingat ucapanku kemarin malam, kan? Apa pun hasilnya kita pasrahkan sama Tuhan. Yang terpenting kita sudah melakukan yang terbaik," ucap Sakhala berusaha menyalurkan energi positif pada Dayana. "Iya, aku tahu. Terima kasih karena kamu sudah ada di sampingku selama ini," balas Dayana pelan.Kedua pasangan itu pun akhirnya tiba di depan pintu ruangan bercat putih dengan sebuah papan nama bertuliskan Dokter Tasqia, SpOG.Sebelum menarik han

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   93. Proses Berat

    "Sayang!" Sakhala terus mengetuk pintu kamar mandi yang ada di hadapannya karena Dayana tidak kunjung keluar.Apa mungkin Dayana pingsan?"Kamu baik-baik saja, kan? Aku akan mendobrak pintu ini kalau kamu tidak juga keluar!" ucap Sakhala cemas. Dia terus mondar-mandir di depan pintu kamar mandi karena tidak terdengar suara apa pun dari dalam.Apa Dayana baik-baik saja? Sakhala melirik jam tangannya sekilas. Sudah lima menit dia menunggu tapi Dayana belum juga keluar. Sepertinya dia harus mendobrak pintu kamar mandi tersebut. Namun, tiba-tiba saja terdengar suara Dayana dari dalam."Tunggu, Sakha. Sebentar lagi aku keluar." Sakhala sontak mengembuskan napas lega karena Dayana akhirnya keluar dari kamar mandi. "Demi Tuhan, Sayang. Aku sudah berdiri di sini selama dua puluh menit. Apa kamu ingin membuatku khawatir?" Dayana malah terkekeh alih-alih merasa bersalah pada Sakhala. "Maaf Sakha. Aku tadi berendam air hangat sambil dengerin musik. Jadi nggak dengar kalau kamu mengetuk pintu.

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   92. Langkah Besar

    Beberapa hari kemudian, Sakhala mengantar Dayana ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan Dokter Tasqia mengenai program bayi tabung. Dayana merasa sangat cemas karena ini pengalaman pertama baginya. Meskipun begitu, dia sudah siap dengan semua risiko yang mungkin akan dia temui nanti. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Sakhala karena melihat Dayana duduk dengan gelisah. Kedua mata istrinya berulang kali melihat ke arah pintu ruangan Dokter Tasqia yang masih tertutup rapat."A-aku baik-baik saja, Sakha. Cuma sedikit gugup."Sakhala menggenggam tangan Dayana semakin erat. Telapak tangan istrinya itu terasa sangat dingin dan basah. Dayana pasti merasa sangat gugup sekarang."Tenang saja, ada aku di sini. Semua pasti akan baik-baik saja," ujar Sakhala terdengar lembut. Pintu yang sedari tadi Dayana amati tiba-tiba dibuka dengan pelan dari dalam. Seorang wanita muda yang sedang hamil terlihat keluar dari ruangan tersebut disusul dengan seorang perawat dari arah belakang. "Silakan, Non

  • Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas   91. Program Kehamilan

    "Mama bilang apa? Nikah lagi? Apa Mama sudah kehilangan akal? Abang nggak mau Ma." Sakhala menolak dengan tegas permintaan Ruth. "Memangnya kenapa, Bang? Mama menyuruh Abang menikah lagi karena keluarga kita butuh seorang pewaris dari darah Abang. Apa mama salah?"Sakhala mengusap wajahnya dengan kasar. Dia benar-benar merasa kecewa dengan mamanya. Bagaimana mungkin Ruth bisa menyuruhnya untuk menikah lagi? Apa Ruth tidak pernah memikirkan perasaan Dayana?"Mama jelas-jelas salah kalau menyuruh abang menikah lagi demi mendapat keturunan. Apa Mama tidak memikirkan bagaimana perasaan Dayana?" Sakhala mengatupkan rahangnya rapat-rapat, berusaha menahan amarahnya agar tidak meledak. Sepertinya keputusannya untuk datang ke rumah mamanya setelah pulang dari kantor ini salah karena Ruth semakin menambah beban pikirannya. "Tapi kita butuh seorang pewaris, Bang," ucap Ruth dengan menekan kata pewaris. "Apa Mama lupa kalau kita sudah memiliki Anya?""Tapi dia bukan darah daging Abang." Ruth

DMCA.com Protection Status