Share

48. Rahasia Dayana

Dayana tiba-tiba saja melepaskan diri dari dekapan Sakhala. "Sakha, gawat!"

Sakhala menatap Dayana dengan kening berkerut dalam. "Apanya yang gawat, Sayang?"

"Kita belum membeli oleh-oleh untuk mama dan papa. Bagaimana ini, Sakha?" desah Dayana terdengar panik karena mereka sepertinya tidak mempunyai cukup waktu untuk membeli oleh-oleh.

Sakhala malah tersenyum, sangat menenangkan. "Tenang saja, Sayang. Setelah dari sini kamu bisa membeli oleh-oleh apa pun yang kamu mau. Apa kamu lupa kalau kita ke sini naik pesawat pribadi?"

"Ah, benar juga. Aku lupa," ucap Dayana malu-malu.

Entah kenapa beberapa hari ini Dayana sering sekali melupakan hal-hal kecil, mungkin karena dia terlalu fokus memikirkan Sakhala. Sebagai seorang perempuan Dayana bisa merasakan kalau Sakhala benar-benar sayang dan perhatian pada dirinya. Perhatian yang lelaki berikan laiknya seorang suami kepada istrinya.

Apa mungkin Sakhala memiliki perasaan pada dirinya?

Dayana tanpa sadar menggelengkan kepala. Lelaki tampan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status