Revan akhirnya memutuskan untuk segera berpamitan, sementara Kamelia memilih mengamankan diri di kamarnya sebelum kakaknya kembali memarahinya.Senja menghampiri, rumah mewah itu menjadi berkali lipat sepi. Anye melangkahkan kaki menuju kamar yang memang disiapkan Marisa sejak dulu untuk putri sulungnya itu.Gadis itu menghempaskan tubuhnya di ranjang. Ia lelah.Ponsel yang sejak meninggalkan mansion ia setting mode terbang kini dipulihkan kembali ke settingan normal. Suara notifikasi bertubitubi menghentam rungunya. Anye memilih abai dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ia ingin bersiap menjelang maghrib. Ia ingin mengadu pada Sang Khalik.Anye kembali menyetting ponselnya pada mode terbang, ia belum siap untuk menjawab chat-chat yang masuk.Sempat ia melihat ada beberapa nama yang tak asing mengirimkan pesan kepadanya sejak siang tadi. Anye memilih untuk fokus beribadah. Tepat pukul delapan malam sang mama tiba di rumah dan terkejut ketika salah seorang maid mengata
Denis kesal mendapati kekasihnya menghilang di pesta ulang tahunnya sendiri di kantin kantor.Dia bisa menebak apa yang menjadi penyebab Anyelir melarikan diri dan nampak uring-uringan. Semua bermula sejak gadis itu mengetahui kalau sang kakak sepupu mengajukan surat pengunduran diri dan merumahkan dirinya sendiri pasca pengajuan surat tersebut. Parahnya tak ada yang mengetahui keberadaan Anjas pasca pengajuan surat resign itu, Anyelir jadi berasumsi kakak sepupunya itu sengaja pergi menjauh dan menghindar darinya dikarenakan gadis itu memang kerap berulah dan membuat sang kakak pusing kepala. Saat ini justru Anyelir pula yang membuat kehebohan dengan kabur dari masion. Gadis itu mengancam tidak akan kembali jika sang kakak tidak mau kembali menjabat di posisi sebelum ia resign dari Bagaskara Group. Denis benar-benar merasa tak berarti apa-apa di mata Anyelir. Bagaimana bisa gadis itu pergi begitu saja meninggalkannya di tengah pesta dan kebingungan dengan pertanyaan orang seant
"Aku sudah mengira, dia pasti kabur ke rumah maminya. Anjas mengirimiku koordinat posisi Anye, anak muda itu meletakkan pelacak di gelang yang ia hadiahkan untuk adiknya itu.Bukan untuk yang pertama kalinya Anye kabur ke rumah maminya, makanya aku gak begitu panik. Hanya saja yang membuatku tidak habis pikir adalah keputusan Anjas mengajukan surat pengunduran dirinya dari Bagaskara Group. Apa Papa ada clue kenapa dia lakukan itu? Kenapa pula Anye merasa kepergian pemuda itu dikarenakan dirinya? Ini sebenarnya drama percintaan atau apa?" Arya tampak sangat gusar, ia terpaksa memangkas momen kebersamaan dengan sang istri yang sangat ia rindukan hanya dikarenakan drama sekian babak antara putrinya dan sang keponakan yang juga anak angkat istrinya. "Sudahlah, yang penting semua baik-baik saja. Berikan waktu untuk masing-masing menenangkan diri, Anjas kan memang belum pernah mengambil cuti, anggap saja mereka memang butuh liburan, " ujar Rosana yang tampak lega dengan apa yang ia de
Niat awal Anye mengunjungi Marisa sebetulnya untuk curhat dan berkeluh kesah, tapi yang ada malah Marisa sibuk sendiri dengan persiapan fashion shownya.Anye jadi iseng berjalan-jalan ke taman komplek, karena kalau hanya berdiam diri di rumah tentunya akan sangat membosankan. Kamelia telah berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Ada sopir yang mengantarkannya, sementara Om Henry masih sibuk dengan business tripnya yang baru bulan depan dijadwalkan selesai untuk semester ini.Anye langsung jatuh cinta dengan taman di perumahan mamanya ini, tempatnya memang sangat nyaman dan membuat betah siapapun yang bertandang ke sana.Anye melihat ke sepasang wanita dan pria yang sepertinya sedang menikmati masa tuanya bersama. Usia mereka mungkin kurang lebih opa dan omanya di mansion yang ia tinggalkan. Keduanya tampak ramah bahkan berinisiatif menyapa Anye terlebih dahulu."Oh, jadi ini Nak Anye-- putrinya Bu Marisa dari suami pertamanya ya, kemaren Revan ada cerita kalo putri sulungnya Bu M
"Di depan mataku kusaksikan Adinagara tidak bahagia, Erika juga tersiksa. Ntah kenapa mereka tidak mau berdamai dengan keadaan, kalau aku jadi Erika mungkin aku sudah minta diceraikan saja karena Adinagara tak kunjung membuka hatinya pada keponakanku," keluh Amira.Herman merangkul istrinya, menepuk lembut bahu wanita yang sangat ia cintai itu."Sudahlah, kita doakan saja keadaan akan menjadi lebih baik setelahnya nanti. Perihal hati memang tak bisa dipaksakan, hanya Tuhan saja yang bisa membolakbalikkannya. Seperti hati kita yang dulu juga pernah diawali tanpa rasa.Bersabarlah," bujuk Herman pada Amira.Anye tercenung, bagaimana kalau benar Anjas adalah putra Adinagara yang tidak diketahui nasibnya sejak dua puluh lima tahun lalu?Hati kecil Anye berharap Anjas lah cucu yang Herman dan Amira rindukan selama ini.***Di lain tempat Anjas tengah bersiap menuju mansion Bagaskara. Dia tidak bisa mengelak, setiap tindakan memang harus dapat dipertanggungjawabkan. Lukman Bagaskara mena
Rosana memutuskan untuk menemui Widuri, meski tak sedekat Melati, setidaknya mereka pernah memiliki histori yang sama kala menjadi anak asuh di panti asuhan yang dikelola oleh mertua Widuri. Istri Johan itu bertanya-tanya, dalam rangka apa Rosana bermaksud menemuinya. "Aku butuh teman bicara, aku berharap kau tahu sesuatu dan bisa bantu memberikan pencerahan padaku. Aku minta kau jujur padaku tentang apa yang kau ketahui, Wid." Rosana menatap lawan bicaranya yang tampak memandanginya dengan pandangan mengasihani yang bernada satir."Setelah puluhan tahun, kupikir kamu sudah mengikhlaskan semua, jadi ya aku santai aja, Na ... mana kutahu kalau selama ini kamu hidup digelayuti tanda tanya.Salah sendiri tak pernah membuka ruang komunikasi. Kamu pikir orang jahat akan mau mengaku dengan sendirinya, bakalan ramai itu p3nj4r4, Neng!" ujar Widuri yang mulai tampak tak habis pikir meladeni Rosana yang benar-benar terlihat lugu."Mereka menikah sirri karena desakan Melati.Lukman tak t
Anye menatap pemuda yang bicara lembut padanya melalui layar ponsel itu dengan sepenuh hatinya. Ia bahkan membayangkan betapa nyamannya bersandar di dada bidang sembari dipeluk dari belakang oleh kedua lengan hangat sang pemuda. Menghidu keharuman tubuh yang menguarkan aroma maskulin memabukkan nan menghipnotis kesadarannya."Nye, kamu sudah ngantuk?" tanya Anjas yang melihat mata Anye kian sayu. Padahal dia bukan mengantuk, tapi mendambakan sang lawan bicara ada di dekatnya saat ini."Belum kok, Mas ... aku nyimak kok apa yang kamu bicarakan.Aku boleh sambil make skincare ya." Anye bergerak meraih cepu skincarenya dan mulai mengaplikasikan dengan gerakan yang lagi-lagi menggetarkan ego kelaki-lakian Anjas. Pemuda itu bisa merasakan sesuatu di selatan tubuhnya mulai menegang.Sehelai tali spageti jatuh dengan dramatis menampilkan bahu Anye yang polos dan berkilauan. Jakun Anjas bergerak turun naik menyaksikan sosok yang sering kali menggangu konsentrasinya terutama di malam hari kal
Anjas baru saja berbincang dengan sekuriti di tempatnya menginap. Dia menanyakan tempat sarapan yang reccomended, persis sama dengan apa yang dilakukan Anye tanpa ia ketahui.Tiba-tiba saja terdengar kegaduhan dari arah gerbang utama. Sebuah mobil SUV menabrak salah satu sisi gerbang, rupanya terjadi kecelakaan tunggal yang disebabkan pengemudi mengendarai mobilnya dalam keadaan mengantuk."Pak Adinagara menabrak gerbang, sepertinya mengemudi sambil mengantuk menuju rumahnya," lapor salah satu sekuriti yang ikut menyambangi korban."Di bawa ke rumah sakit atau ke rumahnya?" tanya Nuril--sekuriti yang tadinya sedang berbincang bersama Anjas. "Minta dibawa pulang ke rumah saja katanya, makanya gue mau pinjam mobil sama bos," ujar sang sekuriti yang Anjas ketahui bernama Anang dari nametag yang tersemat di seragamnya."Pakai mobil saya saja, Mas Anang! Saya juga mau keluar. Bisa sekalian kita sama-sama," ujar Anjas sembari memberikan kunci pajero sportnya."Tengkyu banget, Mas Anjas!