Share

74. Menanti Anjas

Anye menatap pemuda yang bicara lembut padanya melalui layar ponsel itu dengan sepenuh hatinya. Ia bahkan membayangkan betapa nyamannya bersandar di dada bidang sembari dipeluk dari belakang oleh kedua lengan hangat sang pemuda. Menghidu keharuman tubuh yang menguarkan aroma maskulin memabukkan nan menghipnotis kesadarannya.

"Nye, kamu sudah ngantuk?" tanya Anjas yang melihat mata Anye kian sayu. Padahal dia bukan mengantuk, tapi mendambakan sang lawan bicara ada di dekatnya saat ini.

"Belum kok, Mas ... aku nyimak kok apa yang kamu bicarakan.

Aku boleh sambil make skincare ya." Anye bergerak meraih cepu skincarenya dan mulai mengaplikasikan dengan gerakan yang lagi-lagi menggetarkan ego kelaki-lakian Anjas.

Pemuda itu bisa merasakan sesuatu di selatan tubuhnya mulai menegang.

Sehelai tali spageti jatuh dengan dramatis menampilkan bahu Anye yang polos dan berkilauan. Jakun Anjas bergerak turun naik menyaksikan sosok yang sering kali menggangu konsentrasinya terutama di malam hari kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status