Share

Bab 89. Aku Tahu Suamiku

Penulis: Nychinta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-06 14:09:17
Setelah ketegangannya dengan sang kakek, William masuk ke kamarnya, di ruangan ini ada ruang kerja khusus untuk dirinya. Dia duduk di depan layar komputer yang mati, memikirkan apa yang harus dia lakukan ke depannya. Pikirannya berkecamuk hebat, walaupun dia sudah memikirkan matang-matang rencana ini dan tahu akan menjadi seperti ini, tetapi dia tetap nekat melakukannya karena berharap hasilnya akan berbeda. Namun, siapa sangka kenyataan malah sesuai dengan apa yang dia pikirkan sebelumnya.

Kembali terlihat William menghela napas berat, pikirannya makin bertumpuk saja, apalagi saat ini, dia sedang ditekan oleh sang kakek untuk mendapatkan mega proyek yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan besar dari Uni Eropa, dan target ini harus bisa diwujudkan dalam tahun ini.

Ponselnya berdering, Gabriel menghubunginya, lekas dia menerima panggilan tersebut.

“Ada hal penting apa Gab?” tanyanya.

“Will, bagaimana masalahmu? Apa cukup besar? Apa aku harus menjemputmu dari sana dan pulang ke r
Nychinta

Hehm ... sebenarnya apa yang terjadi ya? hayoooo ada yang bisa tebak? Lanjut lagi apa besok aja nih? wkwkwkwk

| 33
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Zelica Artha Aura Potabuga
yg trjadi Krn nenek daysi memakan kuex yg pakai kayu manis,mkx pranggg
goodnovel comment avatar
Padhliah Yusuf
kak lanjut...
goodnovel comment avatar
Padhliah Yusuf
lanjut lagi thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 90. Apa yang Terjadi?

    Sesaat sebelumnya. “Dua jam dua puluh lima menit,” suara Daisy terdengar dingin seperti es, memecah keheningan. Kayla yang baru saja membawa kue itu ke hadapannya langsung merasa seolah-olah dirinya seorang terdakwa di ruang sidang. Tatapan tajam Daisy menghujam tepat ke arahnya.“Apa… terlalu lama, Nek?” tanya Kayla dengan hati-hati, berusaha menyembunyikan kegugupannya di balik senyum kecil.“Tidak juga,” jawab Daisy singkat, namun nada tajamnya sudah cukup membuat Kayla menjadi sedikit gemetar. “Tapi aku ingin mencobanya, apakah ini cukup enak untuk lidahku atau tidak.”Kayla tersenyum canggung, lalu meletakkan piring kue di meja di hadapan Daisy. Dalam hati, dia terus menyemangati dirinya sendiri. “Sabarlah, Kayla. Kamu pasti bisa melewati ini.” Bahkan untuk menghela napas saja, rasanya dia tidak mampu.Saat kue itu masuk ke dalam mulut Daisy, ada perasaan gugup yang langsung menyergap Kayla, bukan karena dia tidak bisa membuat makanan ini, hanya saja, seperti yang dikatakan oleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 91. Kamu Tetap Tinggal

    Kayla merasa hatinya bergemuruh. Tatapan tajam William membuat dirinya sadar bahwa ia tidak bisa terus menyembunyikan semuanya. Namun, mengungkapkan apa yang ia rasakan sekarang juga tidak mungkin. Apalagi, pelayan yang masih membersihkan serpihan piring pecah di ruang ini membuat suasana semakin kikuk.“Tunggu sebentar. Aku akan membawa kue itu untuk kita,” ujar Kayla sambil beranjak dari kursinya. Ia mengambil wadah di kabinet atas, lalu mulai menyusun clove roll cheese yang tersisa ke dalam kotak makanan itu. Setelah selesai, ia mendapati William masih berdiri dengan tatapan yang tak beralih sedikit pun darinya.“Kamu menatapku seperti itu, sedikit menyeramkan, tahu,” canda Kayla, berusaha mencairkan suasana dengan senyuman tipis. Berusaha menutupi rasa gugupnya beberapa waktu sebelumnya.Namun, William tidak tertawa. Ia tetap diam, membiarkan sorot matanya berbicara. “Kita bicara di kamarmu saja,” ujar Kayla akhirnya, suaranya lembut namun tegas.Tanpa banyak bicara, William seger

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 92. Pilihan William

    Kayla merasa tubuhnya menegang seketika saat tatapan tajam Walter Drake jatuh padanya. Tatapan itu seperti elang yang siap menyambar mangsanya, dingin, tajam, dan tanpa ampun. Ia merasa dirinya terkuliti di hadapan pria tua itu. Walter berdiri tegak dengan postur penuh wibawa, tangannya diselipkan ke saku celana, sementara ekspresinya seperti ukiran batu yang tak berperasaan. Kal iini benar-benar wajah asli yang keluar.Kayla menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya meski jantungnya berdetak sekeras gemuruh. Ia berkata pada dirinya sendiri untuk tetap tenang. Namun, sebelum sempat menyusun kata-kata, suara berat dan tegas William lebih dulu memenuhi ruangan.“Cukup, Kakek.” Nada suara William dingin, penuh ketegasan. Ia berdiri lebih tegak, jelas memperlihatkan dirinya sebagai tameng yang kokoh di hadapan Kayla. “Aku tidak peduli siapa yang datang hari ini, aku tidak pernah membuat janji itu. Jadi, aku tidak akan ikut campur dalam urusan ini.”Tatapan Walter berubah tajam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 93. Rumah William

    Rumah yang mereka tuju tidaklah besar atau megah, tetapi begitu tiba di sana, Kayla langsung merasakan suasana yang hangat dan menenangkan. Halaman luas dengan rerumputan hijau dan pohon-pohon rindang menyambut mereka, seolah-olah memberikan ruang untuk bernapas setelah perjalanan panjang.Seorang pelayan wanita paruh baya keluar dari pintu depan, membungkuk hormat kepada mereka. “Selamat datang, Tuan dan Nyonya,” sapanya ramah. Senyumnya tulus, membuat Kayla merasa dihargai. Pelayan itu dengan sigap mengambil barang-barang mereka dari sopir dan membawanya masuk ke dalam rumah.William meraih tangan Kayla, membimbingnya masuk. “Ayo, aku ingin menunjukkan sesuatu,” katanya singkat, tetapi nada suaranya membuat Kayla merasa ada sesuatu yang istimewa menanti.Mereka lalu memasuki sebuah ruangan yang memiliki atmosfer tenang dan elegan. Begitu pintu terbuka, aroma kayu dan bau mint menyambut mereka. Ruangan itu adalah perpustakaan mini William, sekaligus tempat kerjanya. Rak-rak buku tert

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 94. Pilihan dan Tekanan

    Suasana makan siang di rumah ini terasa hangat dan nyaman. Ruangan makan itu tidak terlalu besar, tapi cukup untuk menciptakan kesan intim dengan pencahayaan alami dari jendela besar di samping meja. Aroma makanan yang masih tersisa di udara membuat suasana terasa lebih hidup.Kayla tampak makan dengan lahap. Kali ini, wajahnya terlihat jauh lebih santai dibandingkan sebelumnya. William duduk di seberangnya, mengamati setiap gerakan Kayla dengan senyuman tipis yang jarang terlihat di wajahnya. Meskipun bibirnya tersenyum, pikirannya tidak sepenuhnya hadir di ruangan itu. Sebagian dari dirinya masih tertinggal di kediaman sang kakek, mengingat percakapan tajam dan sikap dingin yang telah mereka terima.Selesai menyantap makanannya, Kayla menatap William yang terlihat melamun. Ia sudah mulai memahami pria itu dengan baik—William adalah seseorang yang layaknya permukaan air yang tenang. Meski tampak datar, ia menyimpan arus yang sulit diprediksi di dalamnya. Hari ini, arus itu terlihat je

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 95. Tekanan Baru

    Kayla duduk di ruang tengah, memandangi layar televisi yang bahkan tidak dinyalakan. Suasana rumah terasa terlalu sepi, membuatnya sedikit gelisah. Ini adalah hari pertama William pergi ke kantornya setelah mereka tiba di Amerika. Pikirannya melayang pada percakapan terakhirnya dengan William pagi ini. “Kay, nanti kalau perlu kemana-mana minta antar dengan Frank saja.” William berkata datar sambil mengenakan pakaiannya. Kayla sedikit terkejut, pasalnya Frank adalah sopir pribadi William yang selama dua hari ini selalu mengantarkan mereka kemana-mana. “Frank bukannya harus di kantor bersama Kak Will? Nanti akan repot kalau dia mesti bolak-balik, lagian juga aku bisa naik taksi saja kalau mau pergi.” Kayla menjawab santai. “Tidak, nanti Frank akan ada di sini, aku bisa pergi ke kantor sendiri atau bisa dengan Gabriel.” William berkata dengan tenang. “Kak Will, apa aku boleh tanya?” tanya Kayla lagi dengan sedikit rasa penasaran. William mengangguk sebagai isyarat untuk Kayla melan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 96. Pembicaraan yang Tajam

    Keduanya sudah duduk di ruang keluarga. Suasana nampak terasa hening dan mencekam. Namun, Kayla berusaha untuk tetap tenang, walaupun hatinya mulai merasakan resah dengan apa yang akan disampaikan oleh sang Nenek.Kayla masih diam.“Aku yakin kamu bukan orang bodoh yang tidak mengerti maksud dari perkataanku.” Daisy berkata dengan nada dingin.Kayla mengulas senyum simpul di wajahnya tetap tenang dan berkata, “Baik, Nek, kalau begitu silakan sampaikan, biar aku mencoba untuk mengerti.” “Apa kamu tahu dengan latar belakang William sebelum dia menikah denganmu?” Daisy kembali berkata dengan nada datar dan tatapan tajam.Kayla diam sejenak sebelum akhirnya kembali bicara, “Aku cukup dekat dengan keluarga Kak William di Indonesia. Baik Mama Risda maupun Papa Anthony keduanya adalah sahabat kedua orang tuaku, tapi sejujurnya … aku juga baru tahu kalau Kak Will ternyata masih memiliki keluarga dari Papa Anthony setelah kami menikah.” Kayla tetap menjaga suaranya tetap stabil.“Lalu kamu per

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 97. Pemikiran Kayla

    Setelah Daisy pergi dari rumah, Kayla masih duduk termenung di sofa. Ruangan itu terasa hening, seolah-olah menyerap kegelisahannya. Pikirannya bercampur aduk. Wajah dingin dan ucapan tajam nenek William terus terngiang-ngiang di kepalanya. Kayla menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya, tapi kegelisahan tetap bertahan. “Nyonya,” suara lembut Rose, pelayan paruh baya, membuyarkan lamunannya. Wanita itu membawa baki berisi secangkir teh hangat dan beberapa camilan. “Apa Nyonya Besar sudah pulang?” tanyanya dengan nada sopan namun sedikit heran. Kayla tersentak kecil sebelum mengangguk. “Oh, iya. Nenek baru saja pulang. Bibi bawa saja kembali itu ke dapur. Nanti kita keluar, oke?” ujarnya dengan senyum tipis yang dipaksakan. Rose tampak ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk. “Baik, Nyonya,” jawabnya singkat, lalu berjalan kembali ke dapur. Kayla kembali menghela napas. Pertemuan dengan Nenek William tadi benar-benar meninggalkan kesan mendalam. Ada sesuatu yang aneh. Ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 128. Permainan Daisy

    “Ini untukmu,” ucap Daisy sesaat setelah Kayla melewati serangkaian pelajarannya hari ini.Sebuah file yang cukup tebal diserahkan oleh Daisy padanya. Kayla mengambilnya tanpa bertanya. Baginya seharian otaknya sudah benar-benar penuh dengan hal-hal yang cukup rumit, apalagi mempelajari tentang karya seni secara umum hanya dalam waktu beberapa jam saja dan tentu saja dirinya dituntut untuk bisa menguasainya.“Baca itu juga, karena itu sangat penting saat kamu berada di sana.” Daisy menambahkan lagi,membuat hawa di sekeliling mereka terasa lebih berat.“Baik, Nek,” jawab Kayla singkat.“Kamu harus ingat Kayla, semua itu harus kamu pelajari dan jangan sampai ada kesalahan sekecil apa pun, karena saat kamu punya kesalahan sedikit saja, maka akibatnya akan fatal dan keluarga Drake akan menjadi buah bibir semua orang. Ingat Kayla, tugasmu jelas untuk membuat keluarga Drake tetap pada posisinya.” Daisy berkata dengan penuh penekanan.Mendengar hal itu, rasanya beban di pundak Kayla makin

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 127. Pembicaraan di Ruang Pribadi Walter Drake

    Di Ruang Kerja Pribadi WalterWilliam berdiri tegap di depan kakeknya, Walter, yang duduk santai di kursi kulit hitam kebanggaannya. Ekspresi Walter tampak acuh tak acuh, seolah-olah tak ada yang terjadi sebelumnya. Sementara itu, tangan William mengepal erat di samping tubuhnya, urat-urat di lengannya terlihat menegang.“Apa maksud Kakek mengatakan hal itu di depan Kayla?” Suara William bergetar, bukan karena takut, melainkan karena kemarahan yang ditahan dengan susah payah sejak tadi.Walter mendongak sedikit, senyuman tipis menghiasi bibirnya. “Apa yang salah? Aku hanya mengatakan yang seharusnya aku katakan, bukan?” Nada bicaranya ringan, hampir seperti bercanda, tapi penuh dengan provokasi yang disengaja."Fakta apa? Kayla bukanlah asistenku melainkan istriku!" Suara William tajam. Matanya tetap memandang Walter, yang hanya mengangkat alis tipisnya dengan ekspresi tak terpengaruh. Walter mencondongkan tubuh sedikit ke depan, seolah mengamati reaksi William seperti seorang pemain

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 125. Sisi Laura

    Ruangan itu telah lama kosong, meninggalkan hanya jejak langkah dan hawa dingin yang mengendap. Laura berdiri di tengah ruangan, tangannya terkepal di sisi tubuh, sementara matanya menatap pintu yang baru saja tertutup. Hatinya berkecamuk. Rasa marah dan frustrasi bercampur menjadi satu. Dia telah membawa proposal kerja sama yang seharusnya menjadi langkah besar bagi kedua keluarga, tetapi semua sia-sia. Tidak ada apresiasi, tidak ada penerimaan. Malah, mereka meninggalkannya sendirian di sini seperti orang yang tak berarti.Laura menghela napas kasar, lalu berjalan menuju pintu. Tumit sepatunya beradu dengan lantai, menghasilkan bunyi yang menggema, seolah mencerminkan isi hatinya yang mendidih. Kepalanya dipenuhi dengan bayangan keluarga Drake, terutama William. William Drake. Pria yang seharusnya menjadi miliknya.Begitu sampai di mobil, dia duduk dengan gerakan kasar, membuat sopir yang menunggu di kursi depan meliriknya dengan bingung. Laura tidak peduli. Dia meraih tasnya dan me

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 125. Dengan Cara yang Berbeda

    Daisy lalu melihat ke arah Laura dan Walter yang masih duduk di sofa ruangan ini. "Laura, kakek William, aku harus pamit sebentar untuk mengurus sesuatu di kamar dan bersiap-siap untuk pergi," katanya dengan suara lembut namun tegas. Tatapannya sejenak beralih ke Kayla, memberikan anggukan kecil yang penuh makna sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan. Langkahnya tenang, tapi kehadirannya masih terasa kuat bahkan setelah menghilang di balik pintu.Kini, hanya William, Kayla, Laura, dan Walter yang tersisa di ruangan. Suasana semakin hening, hanya terdengar suara detik jam di sudut ruangan. Keheningan itu pecah oleh suara Laura, yang kembali bersuara hingga suasana menjadi tidak menyenangkan."William, kamu mau ke kantor, kan? Kebetulan sekali aku ingin ikut juga ke sana. Kita bisa pergi bersama," ucapnya sekali lagi sambil melirik ke arah William dengan tatapan penuh arti. Nada suaranya sengaja dibuat lebih keras, memastikan semua orang di ruangan mendengar.Kayla menelan ludah, hat

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 124. Praktekan Kayla!

    Seperti yang dikatakan oleh William semalam, dia yang akan mengantar Kayla sendiri ke kediaman Drake untuk menemui neneknya dan pagi ini juga Kayla tidak melihat Frank ada di rumah mereka.William, dengan tangan kokohnya di setir, tampak begitu santai. Dia menoleh sesekali, memastikan Kayla baik-baik saja, sementara jarinya secara naluriah menyesuaikan posisi dasi.Kayla memainkan ujung jaketnya, terlihat sedikit cemas. Dia menggigit bibir bawahnya, sebuah kebiasaan yang muncul saat dia merasa gugup. "Apa ini tidak berlebihan dan membuat Kak Will menjadi repot?" tanyanya pelan, suaranya hampir tenggelam oleh alunan lembut musik klasik dari pemutar musik di dalam mobil.William menoleh sekilas, pandangannya tetap tenang tanpa ekspresi berlebihan. Dia mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala Kayla dengan gerakan mantap, seolah ingin meyakinkannya. "Mengantar istri sendiri bukanlah sebuah kerepotan."Kayla merasakan wajahnya memanas. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya, mencoba me

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 123. Demi Kebaikan Bersama

    Di dalam mobil yang melaju pelan Kayla hanya terdiam. Wajahnya menghadap ke jendela, memandangi bayangan gedung-gedung yang berkelebat dalam senja. Tangannya bermain di pangkuan, menggenggam ujung mantel yang ia kenakan. Ada segumpal rasa ragu dan penasaran yang terus berputar di kepalanya sejak insiden tadi. Namun, ia memilih bungkam.Hening yang menyelimuti kabin mobil akhirnya pecah ketika suara Daisy terdengar. Suaranya tenang, tapi ada nada otoritas yang tidak bisa diabaikan. “Frank, antarkan Kayla pulang lebih dulu ke rumahnya. Setelah itu, baru kau antar aku pulang.”Frank, sopir yang duduk tegap di depan, melirik melalui kaca spion dengan ekspresi yang tampak ragu. Dia mengernyitkan dahi sejenak sebelum akhirnya berkata, “Tapi Nyonya ...?”Daisy menoleh sedikit, menatap Frank dengan sorot tajam yang membuat udara di dalam mobil seolah menegang. “Apa kau keberatan?”Frank langsung menundukkan kepalanya sedikit, menyesali pertanyaannya. “Ma-maaf, Nyonya Besar. Saya akan mengantar

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 122. Kegagalan Kayla

    Daisy tidak langsung menjawab. Wanita tua itu menatap Kayla dengan ekspresi datar, seolah-olah pertanyaan itu tidak membutuhkan penjelasan panjang. "Tenangkan dirimu, Kayla. Kau tahu posisi ini bukan sesuatu yang mudah. Keluarga Drake butuh seseorang yang bisa diandalkan, dan itu termasuk kamu.""Diandalkan?" Kayla hampir tertawa, tetapi suaranya terdengar getir. "Nenek menyeretku ke sini, memberikan gelar adik William? Apa ini tidak salah? Apa aku hanya pion dalam permainan keluarga ini?" Suaranya meninggi, mencerminkan gejolak emosi yang ia tahan selama ini. Ketenangan yang biasanya ia tunjukkan runtuh dalam sekejap.“Nona, rendahkan suara Anda saat bicara dengan Nyonya besar,” ucap seorang wanita berpostur langsing yang berdiri di samping Daisy, suaranya dingin dan penuh otoritas."Kamu yang diam dan tutup mulut!" Kayla menunjuk wanita itu dengan tatapan tajam.Wanita itu terperangah, tetapi sebelum ia bisa membalas, seorang wanita lain yang bertubuh gempal ikut menyahut, suaranya t

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 121. Pelatihan Kayla

    Kayla berdiri mematung di depan villa megah itu, matanya tertuju pada dinding putih yang tampak pucat di bawah sinar matahari pagi musim dingin. Angin menusuk kulitnya, membawa aroma tanah basah yang menyelinap ke dalam napasnya, tetapi tak mampu menenangkan gejolak di dadanya. Ranting-ranting gundul pepohonan di sekitar villa berayun pelan, seperti mencerminkan pikirannya yang kusut. Beban berat seolah menekan pundaknya, menciptakan sensasi tidak nyaman yang tak kunjung hilang. Ia merapatkan mantel lebih erat, mencoba menghalau hawa dingin, tapi kekhawatiran dan rasa tak percaya diri justru membuatnya semakin kaku. "Kamu harus bisa, Kayla," gumamnya dalam hati, namun suaranya tenggelam di antara desir angin yang dingin.“Ayo masuk.” Suara Daisy memotong lamunannya. Wanita tua itu melangkah lebih dulu, tak menunggu respon dari Kayla. Kayla menelan ludah, mencoba menghapus keraguan yang menggantung di dadanya, lalu mengikuti langkah tegas Daisy ke dalam villa.Di ruang tamu yang luas d

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 120. Pengkhianat Itu

    Kayla dan William pulang dari tempat itu saat pagi hari. Rose menyambut Kayla dengan wajah yang cukup cerah. Semalam dia juga menghubungi William dan mengatakan kalau Kayla belum pulang, nadanya terdengar khawatir, tetapi saat William mengatakan kalau Kayla bersamanya dia cukup terdengar lega.Setelah William pergi ke kantor, Kayla duduk di depan televisi yang dinyalakan dengan lumayan keras, pikirannya melayang ke acara yang akan dia hadiri nanti, lalu acara yang akan dia tinggalkan. Ternyata benar, menjadi orang yang sangat penting itu memang selalu dihadapkan dengan dilema.“Nyonya, silakan diminum tehnya,” ucap Rose memecah pikiran Kayla.“Ah, Iya, Bi, terima kasih.” Kayla berkata dengan sopan. Setelah Rose meninggalkan tempat itu, dia memandang punggung pelayannya itu dari kejauhan dan teringat akan beberapa percakapan singkatnya dengan William semalam.“Apa mungkin yang memberi tahu nenek adalah Bibi Rose?” gumama Kayla singkat.Memikirkan hal ini, rasanya kepala Kayla mau pecah

DMCA.com Protection Status