Share

Bab 77. Apa Harus Diberi Hukuman?

Penulis: Nychinta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 11:43:09
Pernyataan William barusan membuat Kayla terkejut. Dia terdiam, mencoba mencerna maksud dari kalimat pria itu. Apa maksudnya? Pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan di benaknya, namun sebelum dia sempat bertanya, William kembali membuka suara.

“Tapi sepertinya, semesta benar-benar berpihak padaku. Kamu datang ke hidupku dengan cara yang tidak pernah kuduga sebelumnya, bahkan lebih cepat dari rencana awalku,” ujar William dengan tenang, namun penuh arti.

Kayla mengerutkan kening. “Maksud Kak Will apa?” tanyanya pelan, merasa bingung sekaligus penasaran. Otaknya dipenuhi spekulasi-spekulasi liar yang membuatnya semakin resah.

William menarik napas panjang, seolah sedang mencari kata-kata yang tepat. Namun, sebelum dia sempat menjelaskan, Gabriel datang menghampiri dengan langkah tergesa.

“Tuan William, ada sesuatu yang penting dari perusahaan, aku baru menerima kabar ini.” Gabriel lalu memperlihatkan tablet pada pria itu. William memasang wajah serius lalu mengangguk. Sementara,
Nychinta

Hehm,,,, gimana nih? Apa hukumannya kira2? 😂😂😂

| 32
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Aulia Lia
Ya hukum karna bikin suaminy sedih hhhh
goodnovel comment avatar
Adilah Ismail
hahahhahaa kalini kayla yg salah..hukum hukum hukum
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
lnjt lg kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 78. Terasa Familier

    Mendengar hal itu, Kayla menelan ludah. Rasa bersalah jelas berkecamuk dalam hatinya. “Ka-kak Will mau menghukumku?” William mengangguk, raut wajahnya cukup datar dan seperti biasa sulit untuk ditebak. “Menurutmu apa hukuman yang tepat untuk orang yang melupakan ucapannya sendiri?”Kayla diam, dia berusaha mengalihkan pandangnya, tapi William menjepit dagunya hingga mau tidak mau titik fokus matanya harus pada pria itu.“Aku … aku ….” Kayla tidak bisa berkata-kata, jelas kali ini dia salah. Akan tetapi … apa mungkin William benar-benar menganggap ucapannya dulu seserius ini?! Beberapa kali Kayla mengerjapkan matanya. “Bukannya … Kak Will sendiri yang mengatakan tidak tertarik dengan anak SD, lalu kenapa menganggap ucapanku harus diingat?” Kayla berkata dengan sedikit tegas, dari caranya bicara jelas, sikap keras kepalanya ini tetap tidak berubah sejak dulu.William terdiam. Tatapan kerasnya perlahan melunak, membuat Kayla bingung. Hatinya berdebar tak karuan hingga ia akhirnya menyer

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   bab 79. Tentang Kayla

    “Kak Will … kenapa?” pertanyaan Kayla membuat William terkejut dan membuyarkan pikirannya.“Itu … aku ….” William menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Namun, belum sempat dia menjawab, Gabriel kembali mendatanginya.“Tuan William, jawabannya sudah ada, apa Anda harus mengeceknya sekarang?” tanyanya.“Kak Will, kerjalah dulu, aku tidak apa-apa sendirian.” Kayla berkata dengan tersenyum penuh arti pada suaminya. Menyadari kalau hal ini cukup panjang untuk dibahas dengan Kayla, William memutuskan untuk menundanya lebih dulu.“Baik, aku ke sana dulu,” ucap William lalu meninggalkan Kayla. Kayla berusaha membunuh kebosanan saat dia sendirian hingga akhirnya dia tertidur saat menonton drama seri yang sedang diputarnya.*** Sementara itu, di sisi lain William terlihat sangat serius dengan urusan pekerjaannya. Dirinya dan Gabriel terlibat disukusi yang cukup dalam, hingga akhirnya Gabriel berkata, “Bos, apa nanti kamu benar-benar akan langsung ke kediaman Tuan besar?”William kemudian menol

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 80. Yang Diketahui Kayla

    William melihat Kayla yang sepertinya sangat damai dalam tidurnya, Dia mengambil ponsel Kayla dan meletakkannya di atas meja, saat akan menarik selimut untuk istrinya itu, tiba-tiba Kayla membuka matanya. “Kak Will sudah selesai?” tanyanya dengan suara serak. William mengangguk pelan. “Kalau masih mengantuk tidur saja. Istirahat yang cukup.” Bukan mengindahkan ucapan Wililam, Kayla malah berusaha untuk membenarkan posisi duduknya. “Kalo aku tiduran terus, gak enak sama orang yang matanya bisa on hampir 24 jam.” Kayla tersenyum melihat ke arah William. William menggeleng-gelengkan kepalanya sejenak lalu menjawab, “Jangan mengada-ada.” “Kak Will,” panggil Kayla saat pria itu masih berdiri membelakanginya hendak mengambil sesuatu di laci kabin atas. Belum sempat William menoleh ke arahnya, dia merasakan kalau saat ini Kayla sudah memeluknya dari belakang. Hal ini membuat gerakannya terhenti mendadak. “Terima kasih,” ucap Kayla sambil membenamkan wajahnya ke punggung William. Seje

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 81. Pertanyaan Kayla

    Fakta yang dia dapati ini benar-benar membuatnya tercengang tak percaya. Semua bayangan itu berputar di dalam kepalanya. Wajar saja semuanya terasa lebih mudah bagi William! Ternyata selama ini Pria itu adalah seorang yang punya pengaruh besar! Lantas kenapa dia tidak bisa menemukan nama William di struktur organisasinya? Kayla kembali membuka file yang sempat diunduhnya saat bekerja di sana, sekali lagi dia memastikan struktur organisasi Ellysium Luminar pusat tidak terdapat nama William, namun ternyata ada hal yang luput dari pengamatannya, di sana yang menjabat sebagai CEO adalah pejabat sementara. Dari sini akhirnya semua fakta ini menjadi terang benderang! “Ternyata memang benar-benar dia ….” Kayla berkata dengan napas yang tertahan. Beberapa Kali Kayla mengatur pernapasannya, dia masih tidak menyangka kalau suaminya, adalah orang yang punya pengaruh sebesar itu! “Tunggu! Apa … Stella tau tentang ini?” tanya Kayla pada dirinya sendiri. Dia lalu mencari aplikasi pesan untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 82. Pemikiran Kayla

    William diam sejenak saat Kayla berkata demikian, raut wajahnya nampak bingung. Sementara Kayla menatap William dengan tatapan yang cukup intens.“Kenapa Kak Will tidak bilang padaku siapa sebenarnya Kak Will?” Kini Kayla berkata dengan cukup penekanan di kalimatnya.“Siapa sebenarnya?” William masih tidak mengerti dengan ucapan Kayla.“Hm,” ucap Kayla singkat lalu mengangguk. Sekarang dia membenarkan posisinya dari yang awalnya bersandar di dada William, sekarang menegakkan punggungnya, tatapannya makin tajam kepada pria itu. “Kak Will mau sampai kapan menyimpan semuanya? Apa mau memberikanku kejutan yang membuatku sampai pingsan?”William terlihat kebingungan. “Sebentar, maksud kamu bagaimana, Kay?” William berkata dengan nada yang cukup lembut.“Kak Will CEO Ellysium Luminar, kan?” Nada suara Kayla terkesan tinggi dan membuat William diam sejenak.“Kenapa? Kak Will masih mau terus menyembunyikannya dariku?” Kayla berkata dengan menghela napas berat.“Tunggu sebentar,” ucap William d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 83. Etiket Dasar Nyonya William

    Pernyataaan Kayla barusan membuat William makin heran. “Kenapa kamu minta maaf? Sepertinya kesalahpahaman ini karena aku tidak meluangkan banyak waktu untuk menceritakan banyak hal padamu.”Kayla menggeleng. “Sepertinya aku benar-benar kurang memahamimu,” ucap Kayla dengan menghela napas berat.“Tidak, Kay, sepertinya aku yang tidak terlalu terbuka masalah ini. Ke depan, aku janji akan menceritakan padamu dengan jelas agar tidak salah paham.” William menggenggam hangat tangan Kayla.Kayla menunduk lalu mengangguk, dia kemudian teringat lagi dengan sahabatnya dan melihat ke arah William, “Apa … Stella tahu tentang hal ini?”William diam sejenak dan mengangguk.“Artinya si Dan … ehm, maksudku … dia juga tahu?” Kayla tidak meneruskan menyebut nama mantan pacarnya itu, karena Kayla paham sekali kalau William akan mengubah raut wajahnya menjadi gelap kalau dirinya mengatakan hal itu.William kembali mengangguk.“Lalu … apa Kak Ghafa dan keluargaku juga tahu tentang Kak William?” tanya Kayla

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 84. Bertemu Keluarga Drake

    Setelah beres-beres dan membersihkan dirinya, Kayla mendengar pintu diketuk dari luar. Gegas dia berjalan ke arah pintu dan mendapati pelayan membawa makanan sesuai dengan ucapan William tadi.Awalnya Kayla berpikir kalau mereka hanya membawa makanan dengan baki, tapi nyatanya permintaan William itu cukup banyak hingga pelayan membawa makanan itu dengan troli makanan layaknya di hotel berbintang!“Nyonya, ini makan malamnya.” Marco berkata pada Kayla dengan rasa hormat dan sedikit membungkukkan badannya.Setidaknya Kayla harus menyeimbangkan bagaimana harus bersikap. “Tolong bawa ke dalam saja.” Kayla membukakan pintu kamar dengan lebar dan mempersilakan pelayan itu untuk masuk.Tepat setelah mereka keluar dan Kayla menutup pintu kamar, William keluar dari dalam kamar mandi.“Makanannya sudah datang?” tanya William.Kayla mengangguk sambil melipat kedua tangannya di depan dada sambil melihat ke atas meja yang ada di kamar ini.“Kenapa?” William berjalan mendekati Kayla.“Tidak, aku han

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 85. Awal Pembicaraan dengan Walter Drake

    Kayla menelan ludah dengan susah payah, pikirannya penuh dengan berbagai spekulasi liar. Sorot matanya melirik ke arah William, pria yang kini duduk di sebelahnya. Wajahnya tetap datar, tak sedikit pun memperlihatkan emosi."Seperti yang kukatakan sebelumnya, dia adalah Kayla, istriku." Suara William terdengar tegas, menusuk keheningan yang menggantung.Kayla mendongak, terkejut sekaligus gugup. William meliriknya, memberikan anggukan kecil."Kayla, kenalkan. Mereka adalah kakek dan nenekku, Tuan Walter Drake dan Nyonya Daisy Drake." Suara William terdengar lebih santai saat memperkenalkan kedua orang tua itu.Kayla tersenyum kaku, mencoba meredam gemetar di tangannya. "Selamat pagi, Kakek, Nenek," sapanya dengan suara bergetar.Daisy membalas dengan anggukan kecil dan senyum tipis, sementara Walter hanya menggerakkan kepala tanpa ekspresi. Atmosfer di ruangan itu begitu kaku, seolah udara tak bisa mengalir dengan leluasa."Duduklah. Mari kita sarapan," ucap Daisy, nadanya sedikit lebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04

Bab terbaru

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 127. Pembicaraan di Ruang Pribadi Walter Drake

    Di Ruang Kerja Pribadi WalterWilliam berdiri tegap di depan kakeknya, Walter, yang duduk santai di kursi kulit hitam kebanggaannya. Ekspresi Walter tampak acuh tak acuh, seolah-olah tak ada yang terjadi sebelumnya. Sementara itu, tangan William mengepal erat di samping tubuhnya, urat-urat di lengannya terlihat menegang.“Apa maksud Kakek mengatakan hal itu di depan Kayla?” Suara William bergetar, bukan karena takut, melainkan karena kemarahan yang ditahan dengan susah payah sejak tadi.Walter mendongak sedikit, senyuman tipis menghiasi bibirnya. “Apa yang salah? Aku hanya mengatakan yang seharusnya aku katakan, bukan?” Nada bicaranya ringan, hampir seperti bercanda, tapi penuh dengan provokasi yang disengaja."Fakta apa? Kayla bukanlah asistenku melainkan istriku!" Suara William tajam. Matanya tetap memandang Walter, yang hanya mengangkat alis tipisnya dengan ekspresi tak terpengaruh. Walter mencondongkan tubuh sedikit ke depan, seolah mengamati reaksi William seperti seorang pemain

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 125. Sisi Laura

    Ruangan itu telah lama kosong, meninggalkan hanya jejak langkah dan hawa dingin yang mengendap. Laura berdiri di tengah ruangan, tangannya terkepal di sisi tubuh, sementara matanya menatap pintu yang baru saja tertutup. Hatinya berkecamuk. Rasa marah dan frustrasi bercampur menjadi satu. Dia telah membawa proposal kerja sama yang seharusnya menjadi langkah besar bagi kedua keluarga, tetapi semua sia-sia. Tidak ada apresiasi, tidak ada penerimaan. Malah, mereka meninggalkannya sendirian di sini seperti orang yang tak berarti.Laura menghela napas kasar, lalu berjalan menuju pintu. Tumit sepatunya beradu dengan lantai, menghasilkan bunyi yang menggema, seolah mencerminkan isi hatinya yang mendidih. Kepalanya dipenuhi dengan bayangan keluarga Drake, terutama William. William Drake. Pria yang seharusnya menjadi miliknya.Begitu sampai di mobil, dia duduk dengan gerakan kasar, membuat sopir yang menunggu di kursi depan meliriknya dengan bingung. Laura tidak peduli. Dia meraih tasnya dan me

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 125. Dengan Cara yang Berbeda

    Daisy lalu melihat ke arah Laura dan Walter yang masih duduk di sofa ruangan ini. "Laura, kakek William, aku harus pamit sebentar untuk mengurus sesuatu di kamar dan bersiap-siap untuk pergi," katanya dengan suara lembut namun tegas. Tatapannya sejenak beralih ke Kayla, memberikan anggukan kecil yang penuh makna sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan. Langkahnya tenang, tapi kehadirannya masih terasa kuat bahkan setelah menghilang di balik pintu.Kini, hanya William, Kayla, Laura, dan Walter yang tersisa di ruangan. Suasana semakin hening, hanya terdengar suara detik jam di sudut ruangan. Keheningan itu pecah oleh suara Laura, yang kembali bersuara hingga suasana menjadi tidak menyenangkan."William, kamu mau ke kantor, kan? Kebetulan sekali aku ingin ikut juga ke sana. Kita bisa pergi bersama," ucapnya sekali lagi sambil melirik ke arah William dengan tatapan penuh arti. Nada suaranya sengaja dibuat lebih keras, memastikan semua orang di ruangan mendengar.Kayla menelan ludah, hat

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 124. Praktekan Kayla!

    Seperti yang dikatakan oleh William semalam, dia yang akan mengantar Kayla sendiri ke kediaman Drake untuk menemui neneknya dan pagi ini juga Kayla tidak melihat Frank ada di rumah mereka.William, dengan tangan kokohnya di setir, tampak begitu santai. Dia menoleh sesekali, memastikan Kayla baik-baik saja, sementara jarinya secara naluriah menyesuaikan posisi dasi.Kayla memainkan ujung jaketnya, terlihat sedikit cemas. Dia menggigit bibir bawahnya, sebuah kebiasaan yang muncul saat dia merasa gugup. "Apa ini tidak berlebihan dan membuat Kak Will menjadi repot?" tanyanya pelan, suaranya hampir tenggelam oleh alunan lembut musik klasik dari pemutar musik di dalam mobil.William menoleh sekilas, pandangannya tetap tenang tanpa ekspresi berlebihan. Dia mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala Kayla dengan gerakan mantap, seolah ingin meyakinkannya. "Mengantar istri sendiri bukanlah sebuah kerepotan."Kayla merasakan wajahnya memanas. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya, mencoba me

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 123. Demi Kebaikan Bersama

    Di dalam mobil yang melaju pelan Kayla hanya terdiam. Wajahnya menghadap ke jendela, memandangi bayangan gedung-gedung yang berkelebat dalam senja. Tangannya bermain di pangkuan, menggenggam ujung mantel yang ia kenakan. Ada segumpal rasa ragu dan penasaran yang terus berputar di kepalanya sejak insiden tadi. Namun, ia memilih bungkam.Hening yang menyelimuti kabin mobil akhirnya pecah ketika suara Daisy terdengar. Suaranya tenang, tapi ada nada otoritas yang tidak bisa diabaikan. “Frank, antarkan Kayla pulang lebih dulu ke rumahnya. Setelah itu, baru kau antar aku pulang.”Frank, sopir yang duduk tegap di depan, melirik melalui kaca spion dengan ekspresi yang tampak ragu. Dia mengernyitkan dahi sejenak sebelum akhirnya berkata, “Tapi Nyonya ...?”Daisy menoleh sedikit, menatap Frank dengan sorot tajam yang membuat udara di dalam mobil seolah menegang. “Apa kau keberatan?”Frank langsung menundukkan kepalanya sedikit, menyesali pertanyaannya. “Ma-maaf, Nyonya Besar. Saya akan mengantar

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 122. Kegagalan Kayla

    Daisy tidak langsung menjawab. Wanita tua itu menatap Kayla dengan ekspresi datar, seolah-olah pertanyaan itu tidak membutuhkan penjelasan panjang. "Tenangkan dirimu, Kayla. Kau tahu posisi ini bukan sesuatu yang mudah. Keluarga Drake butuh seseorang yang bisa diandalkan, dan itu termasuk kamu.""Diandalkan?" Kayla hampir tertawa, tetapi suaranya terdengar getir. "Nenek menyeretku ke sini, memberikan gelar adik William? Apa ini tidak salah? Apa aku hanya pion dalam permainan keluarga ini?" Suaranya meninggi, mencerminkan gejolak emosi yang ia tahan selama ini. Ketenangan yang biasanya ia tunjukkan runtuh dalam sekejap.“Nona, rendahkan suara Anda saat bicara dengan Nyonya besar,” ucap seorang wanita berpostur langsing yang berdiri di samping Daisy, suaranya dingin dan penuh otoritas."Kamu yang diam dan tutup mulut!" Kayla menunjuk wanita itu dengan tatapan tajam.Wanita itu terperangah, tetapi sebelum ia bisa membalas, seorang wanita lain yang bertubuh gempal ikut menyahut, suaranya t

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 121. Pelatihan Kayla

    Kayla berdiri mematung di depan villa megah itu, matanya tertuju pada dinding putih yang tampak pucat di bawah sinar matahari pagi musim dingin. Angin menusuk kulitnya, membawa aroma tanah basah yang menyelinap ke dalam napasnya, tetapi tak mampu menenangkan gejolak di dadanya. Ranting-ranting gundul pepohonan di sekitar villa berayun pelan, seperti mencerminkan pikirannya yang kusut. Beban berat seolah menekan pundaknya, menciptakan sensasi tidak nyaman yang tak kunjung hilang. Ia merapatkan mantel lebih erat, mencoba menghalau hawa dingin, tapi kekhawatiran dan rasa tak percaya diri justru membuatnya semakin kaku. "Kamu harus bisa, Kayla," gumamnya dalam hati, namun suaranya tenggelam di antara desir angin yang dingin.“Ayo masuk.” Suara Daisy memotong lamunannya. Wanita tua itu melangkah lebih dulu, tak menunggu respon dari Kayla. Kayla menelan ludah, mencoba menghapus keraguan yang menggantung di dadanya, lalu mengikuti langkah tegas Daisy ke dalam villa.Di ruang tamu yang luas d

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 120. Pengkhianat Itu

    Kayla dan William pulang dari tempat itu saat pagi hari. Rose menyambut Kayla dengan wajah yang cukup cerah. Semalam dia juga menghubungi William dan mengatakan kalau Kayla belum pulang, nadanya terdengar khawatir, tetapi saat William mengatakan kalau Kayla bersamanya dia cukup terdengar lega.Setelah William pergi ke kantor, Kayla duduk di depan televisi yang dinyalakan dengan lumayan keras, pikirannya melayang ke acara yang akan dia hadiri nanti, lalu acara yang akan dia tinggalkan. Ternyata benar, menjadi orang yang sangat penting itu memang selalu dihadapkan dengan dilema.“Nyonya, silakan diminum tehnya,” ucap Rose memecah pikiran Kayla.“Ah, Iya, Bi, terima kasih.” Kayla berkata dengan sopan. Setelah Rose meninggalkan tempat itu, dia memandang punggung pelayannya itu dari kejauhan dan teringat akan beberapa percakapan singkatnya dengan William semalam.“Apa mungkin yang memberi tahu nenek adalah Bibi Rose?” gumama Kayla singkat.Memikirkan hal ini, rasanya kepala Kayla mau pecah

  • Jodoh Salah Tarik 2: JERAT CINTA TEMAN KAKAKKU   Bab 119. Dibalik Hidangan Spesial

    Frank membawa Kayla menuju salah satu villa yang ada di pinggiran kota, tempat ini memiliki suasana yang cukup nyaman dan tenang. “Ini tempatnya, Nyonya.” Frank berkata pelan.Kayla melangkah keluar, sedikit menggigil karena udara dingin. Namun, tatapan hangat William yang sudah menunggunya di pintu vila langsung menghapus rasa dinginnya. Pria itu mengenakan pakaian kasual — kaos polos dengan sweater bewarna gelap dengan celana panjang santai — membuatnya terlihat begitu berbeda dari sosok formal seperti sebelum William berangkat ke kantor“Kak Will!” seru Kayla sambil berlari kecil menghampiri William dan langsung memeluk pria itu.“Ayo cepat masuk, di luar sangat dingin.” William membawa Kayla masuk ke dalam dan di tempat ini memang sangat hangat. William menuntunnya berjalan ke ruang makan. Di atas meja sudah terlihat hidangan makanan yang sangat lezat. Kayla lalu melihat ke arah William, mempertanyakan maksud pria itu.“Ini …?”“Dinner di luar selain di rumah,” jawab William sin

DMCA.com Protection Status