Share

Bab 77

Penulis: Jus Pir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-03 13:42:40
Tedy menatap lelaki itu sambil berkata, “Atau kamu berharap Tyara yang bantu kamu bersih-bersih? Kalau iya, kamu bilang saja, aku bisa bantu kamu.”

“Pergi!” Boris mendelik sinis pada Tedy.

Lelaki yang dilirik hanya tersenyum miring. Dia meletakkan keranjang buahnya dan mendadak ekspresi tawanya berubah serius. Dengan suara rendah dia berkata, “Boris, masalah kali ini kecelakaan atau kecelakaan?”

Hanya mereka berdua yang bisa membedakan dua kata “Kecelakaan” yang memiliki arti berbeda. Kedua bola mata Boris menyipit dan berkata, “Nggak penting ini kecelakaan atau bukan. Hujan malam itu terlalu deras, nggak kelihatan jejak apa pun sama sekali.”

Ditambah lagi ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan dengan terang-terangan saat ini. Tedy tidak melanjutkan ucapannya lagi ketika mendengar kalimat Boris.

Di waktu yang sama, dari arah luar terdengar sebuah suara yang berkata, “Bu Tyara, kenapa kamu ada di sini?”

Suara itu adalah milik Jesse. Meski dibatasi oleh tembok, Tedy dan Boris bisa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 78

    “Tentu saja nggak. Yang kamu katakan juga benar karena Zola adalah tuan rumah perempuannya.”Sorot ramah di kedua bola mata Tyara mendadak lenyap. Sedangkan Tedy justru menjawab dengan santai, “Baguslah.”“Kamu duduk dulu, aku minta koki untuk buatkan Boris bubur.”“Ok, kamu lanjut sibuk saja. Nggak perlu peduliin aku.”Tyara menatapnya sekilas sebelum berbalik ke arah dapur. Tedy dan Boris sudah saling kenal sejak mereka masih kecil. Persahabatan keduanya sudah sangat terkenal dan selayaknya saudara kandung.Oleh karena itu, Tyara tidak berani menunjukkan rasa tidak senang serta tersinggung di hadapan lelaki itu. Namun, ucapan lelaki itu memang membuatnya kesal dan marah. Dalam hati kecilnya mengumpat bahwa lelaki itu terlalu banyak ikut campur.***Zola yang sedang bertemu dengan penanggung jawab Stonerise mendadak mendapat telepon dari Pak Didin. Dia mendapat kabar bahwa Tedy sedang berada di Bansan Mansion dan memintanya kembali. Zola sedikit tersentak dan berkata,“Pak Didin, tolo

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 79

    Zola terdiam seketika. Dia menatap Tedy dan tersenyum tipis sambil berkata, "Siapa yang tahu kalau orang itu nggak ada status? Apalagi kalau dibandingkan, aku merasa dia lebih ingin bertemu dengan orang yang bukan siapa-siapa itu. Aku yang seorang istri dengan status saja, dia nggak akan mau meliriknya.""Itu hanya tebakanmu saja. Sesungguhnya, kamu nggak ke sana sejak kemarin sampai saat ini. Dia bahkan nggak mandi dan terlihat sangat menyedihkan sekali. Bagaimana kalau aku rekam dia dan kasih ke wartawan? Sepertinya aku akan dapat bayaran yang cukup besar, 'kan?""Kamu boleh coba, siapa tahu bisa jadi usaha yang lumayan."Keduanya saling membalas ucapan dengan santai sambil tersenyum lebar. Namun Zola tetap tidak ingin mengalah. Tedy tidak begitu mengerti dengan sosok perempuan itu. Dia hanya merasa bahwa Zola sangat baik pada Boris.Selama satu tahun pernikahan, perempuan ini yang lebih berinisiatif. Namun dari percakapan kali ini, mendadak Tedy merasa sepertinya selanjutnya akan ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 80

    Kalimat itu ditujukan untuk Tedy. Setelah tersadar, Tedy buru-buru melepaskan pegangannya dan tersenyum sembari berkata, "Nggak kabur. Aku yang salah."Zola juga ikut tercenung sesaat dan menyadari bahwa maksud Boris adalah Tedy yang memegang lengannya. Wajahnya seketika memerah. Sedangkan Tyara memasang raut wajah kaku. Ekspresinya terlihat sangat keruh dan sulit dijelaskan.Tedy memicingkan matanya dan berkata, "Sudah, istrimu sudah datang. Sekarang nggak perlu merepotkan kami lagi, 'kan?"Boris diam dan tidak berkata apa pun."Tyara, kamu pasti belum makan, 'kan? Ayo, aku temani kamu makan. Kamu juga harus istirahat. Di sini serahkan pada Zola saja," ujar Tedy lagi.Kedua bola mata Tyara menatap ke arah Boris dan menemukan lelaki itu tidak ada reaksi apa pun. Apakah Boris memiliki pemikiran yang sama?"Sebaiknya aku tinggal untuk menjaga Boris saja. Dia terluka karena aku. Kalau Zola yang menjaganya, aku akan merasa bersalah," kata Tyara.Dia sengaja mengatakan jika Boris terluka ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 81

    Lelaki itu menatap Zola dengan sorot dingin dan tajam. Hingga akhirnya Zola hanya bisa membuang tatapannya."Aku nggak tidur seharian. Kemarin aku pulang dan tidur larut. Kamu ada Jesse, aku juga menanyakan keadaanmu dengan pihak rumah sakit. Setelah tahu kamu sadar makanya aku nggak datang. Lagi pula, bukankah Bu Tyara ada di sini? Kamu terluka karena dia, aku pikir kamu lebih ingin melihat dia dibandingkan aku.""Kamu marah?"Lelaki itu menatap wajah mungil Zola. Meski nada bicaranya biasa saja, kalimat perempuan itu terdengar sangat menusuk. Zola tersenyum tipis dan berkata, "Boris, kamu merasa aku harus marah?"Kening Boris berkerut sambil menatap perempuan itu.Zola kembali berkata, "Kamu bilang kita suami istri, tapi suamiku justru mencari seorang perempuan di tengah malam dan ditengah hujan badai hingga kecelakaan. Kalau jadi aku, kamu akan marah?"Dia melihat ekspresi lelaki itu berubah menjadi dingin. Boris ingin menegakkan tubuhnya, tetapi lukanya tertarik hingga membuatnya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 82

    Zola terdiam sesaat kemudian berkata, "Perceraian kita nggak akan memberikan risiko yang besar pada Morrison Group.""Zola, jadi kamu merasa perceraian jauh lebih penting dibandingkan kecelakaan yang nyaris menghilangkan nyawaku? Sekarang aku terbaring di sini dan bahkan nggak bisa turun dari kasur, tapi kamu sudah nggak sabar mau cerai denganku. Kamu takut kakiku lumpuh dan akan merepotkanmu?"Zola terdiam seketika. Apa yang lelaki itu katakan? Kenapa bisa mengarang cerita yang tidak ada faktanya?Perempuan itu membuka mulutnya dan hendak menjelaskan sesuatu, tetapi Boris kembali memotong, "Karena kecelakaanku ada hubungannya dengan Tyara, jadi kamu nggak senang? Zola, kamu cemburu."Kalimat terakhirnya bukan sebuah pernyataan, tetapi sebuah pernyataan. Zola mengerjapkan matanya dan menatap lelaki itu. Setelah beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalau aku cemburu, bagaimana penjelasanmu padaku?”Kening Boris berlipat dan bertanya, “Kamu jatuh cinta sama aku?”“Menurutmu?” tanya pere

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 83

    Wajah tampan lelaki itu terdapat beberapa luka goresan. Tidak terlihat parah, tetapi tampak sangat jelas di wajah putih lelaki itu. Namun luka tersebut tidak memengaruhi ketampanan lelaki itu. Bahkan luka tersebut memberikan kesan lelaki jantan yang berbeda seperti Boris yang biasanya.Kedua bola matanya yang gelap terus menatap perempuan yang tengah membuka kancing bajunya. Dia menatap mulut perempuan itu yang terkatup rapat dan memasang raut dingin. Selain itu, tidak ada ekspresi lainnya yang terlihat di sana.“Zola, kamu sangat benci denganku?”Perempuan itu mengerutkan keningnya dan menatap kedua bola mata Boris dan menjawab, “Nggak.”“Nggak? Aku merasa kamu nggak ingin menjagaku. Kalau kamu merasa terbebani dan membuatmu nggak nyaman, maka kamu nggak perlu lanjutkan lagi.”“Boris, kita suami istri. Ini memang tugasku.”“Hanya untuk tugas dan tanggung jawab?”Zola diam dan tidak menatap lelaki itu. Perempuan itu bangkit dan memeras handuk hingga kering kemudian mengusap tubuh Boris

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 84

    Lelaki itu tidak sayang dengan nyawanya. Jelas-jelas tahu lukanya akan terbuka kembali, tetapi masih melakukan hal seperti itu. Apakah dia gila?Semenjak kemarin subuh ketika mengetahui Boris kecelakaan, jantung Zola terus dalam keadaan tegang. Emosinya juga dalam kondisi tegang. Dia ingin pelan-pelan mencerna semua ini, tetapi lelaki itu tidak mengabulkannya dan terus memojokkannya hingga membuat Zola nyaris gila.Saat ini perasaannya sedang buruk. Kedua bola matanya tampak memerah. Pemandangan tersebut juga tidak luput dari tatapan Boris. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu, perempuan itu sudah berbalik ke arah pintu.“Aku panggil suster dulu.”Setelah itu Zola langsung keluar dari kamar. Tidak butuh waktu lama bagi perawat untuk masuk dan memeriksa luka Boris dan memasang perban baru. Setelah itu perawat tadi juga mengingatkan, “Luka Pak Boris nggak boleh terbuka lagi. Kalau nggak, akan melukai tulangnya dan harus operasi ulang.”“Baik, aku tahu,” jawab Zola yang berdiri cukup jauh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 85

    Lucia berkata, “Nggak ada pengaruh. Tapi akan berpengaruh pada perasaanmu. Untuk apa kamu memedulikan Boris? Seharusnya Tyara yang menjaga dia.”Zola hanya tersenyum tipis dan berkata, “Benar, tapi sekarang kamia dalah suami istri. Aku nggak bisa kabur dari tanggung jawabku. Mengenai Tyara, aku rasa dia akan menderita kalau aku yang menginap di rumah sakit.”Apa yang dikatakan oleh Zola memang benar. Perasaan Tyara tampak buruk karena perempuan itu menginap di rumah sakit. Dia langsung datang ke rumah sakit keesokan paginya. Dia sengaja meminta koki untuk menyiapkan bubur.Waktu masih terlalu pagi dan Boris masih belum tidur dengan cukup. Kemarin malam lukanya sakit hingga membuatnya tidak bisa terlelap. Lelaki itu tertidur ketika nyaris pagi hari. Kedatangan Tyara yang membangunkannya membuatnya terlihat marah.Tyara tersenyum tipis dan berkata, “Boris, aku minta koki di rumah untuk buat bubur. Tapi nggak ada punya Zola. Kalau Zola lapar, kamu beli sendiri saja. Kamu nggak masalah, ‘k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03

Bab terbaru

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 620

    Boris menatap Sandra dengan wajah tanpa ekspresi. “Kompetisinya belum di mulai, kan? Kamu sangat peduli padanya?”Sandra mengerutkan kening. “Boris, aku perempuan, nggak suka sama perempuan.”Boris hanya mendengus sinis, seolah sedang berkata pada Sandra kalau di matanya pria atau perempuan sama saja.Sandra benar-benar tak berdaya. Tiba-tiba dia merasa tidak ingin mengatakan apa pun lagi. Sepertinya Boris sudah terlalu terobsesi.Untung saja, Boris juga tidak mengatakan apa-apa lagi. keduanya hanya mengobrol tentang peraturan babak kedua. Kali ini banyak peraturan baru yang ditambahkan, salah satunya sangat mengejutkan Sandra.Siapa pun yang diduga melakukan plagiarisme, konsekuensinya bukan hanya harus mengundurkan diri dari kompetisi, tapi juga harus memberikan kompensasi kepada penyelenggara serta desainer yang karyanya diplagiat, bahkan harus keluar dari dunia desain.Itu sama saja dengan memberitahu semua desainer yang ikut kompetisi. Jika mereka ingin melakukan plagiarisme, lebi

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 619

    Boris memasang raut wajah dingin, sekali lagi mempertegas pendiriannya. Zola hanya tertawa tak berdaya.“Kenapa nggak bisa dibandingkan? Bukannya ini hal yang sama? Atau ada sesuatu di antara kamu dan Tyara yang bisa kamu beritahukan padaku?”“Zola!” Boris berkata dengan tegas, “Semakin kamu bersikap seperti ini, artinya kamu memang masih mencintai mantan pacarmu itu, kan?”“Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintai Tyara?”Zola meniru nada bicara dan sikap Boris, lalu terus mendesak pria itu. Boris tertawa sinis. “Aku sudah beritahu kamu. Aku nggak punya perasaan seperti itu pada Tyara.”“Kalau nggak ada, kenapa kalian bermalam bareng di hotel?” tanya Zola dengan suara pelan.Sejauh ini, Zola hanya tahu kalau “Tyara” keluar dari hotel bersama Boris. Dia tidak tahu kalau perempuan itu bukanlah Tyara. Dia juga tidak tahu kalau Tyara sudah mengklarifikasi dia tidak bermalam dengan Boris di hotel. Oleh karena itu, dia hanya tahu Tyara dan Boris menghabiskan satu malam bersama d

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 618

    Zola mengerutkan kening dan menatap pria di depannya. Boris jelas begitu dekat, tapi Zola merasa pria itu sangat jauh darinya. Zola memasang wajah tenang, karena dia tidak tahu apa yang terjadi di luar.Oleh karena itu, dia sedikit meragukan kata-kata Boris. Akan tetapi, sikap dan ekspresi yang Boris tunjukkan seolah sedang memberitahu Zola, kalau masalah benar-benar seperti itu.Sikap diam Zola membuat Boris tertawa pelan. “Kamu khawatir sesuatu akan terjadi padanya?”Zola tidak bicara. Boris berkata dengan nada mengejek, “Orang seperti Mahendra nggak akan mati begitu saja. Bagaimanapun juga, dia orang yang bisa lakukan apa saja untuk melarikan diri. Dia pasti berusaha keras untuk memastikan keselamatannya sendiri.”Bibir tipis Boris mengatup rapat. Sorot matanya menjadi begitu dalam, bagai sebuah lubang tak berdasar. Senyum mengejek merekah di bibirnya. Tidak ada kehangatan di ekspresi wajahnya.Wajah Zola penuh dengan kebingungan. Karena sikap ketus Boris membuatnya tidak bisa menah

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 617

    Zola menatapnya dengan bingung. “Kenapa diam saja? Ayo ngomong. Kalau kamu memang ingin bersama Tyara, ngomong langsung saja sama aku. Aku nggak akan paksa orang lain, juga nggak akan menyulitkan siapa pun. Jadi bisa nggak kamu nggak usah perlakukan aku dengan cara seperti ini?”Boris tetap diam saja. Ini membuat Zola sangat gusar. Dia mengerutkan bibirnya dan menundukkan kepala. Kemudian, dia bertanya, “Apakah kamu marah karena aku sembunyikan soal Mahendra?”Lagi-lagi Boris tetap bungkam. Kali ini, Zola menganggapnya sebagai jawaban positif dari pertanyaannya barusan. Zola menghela napas dalam hati dan berusaha menenangkan diri.“Kalau memang karena itu, aku bisa jelaskan. Aku akui, aku memang tahu lebih dulu. Aku juga akui aku pernah ragu, aku pernah bimbang. Tapi hati nurani buat aku sadar kalau ini bukan perkara sepele. Bukan hanya dengan sebuah kebohongan bisa membuat segalanya seolah-olah nggak pernah terjadi.”“Jadi aku nggak pernah berpikir untuk nggak beritahu kamu. Aku juga

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 616

    Boris membuka matanya dan memandang ke luar jendela. Di luar sudah gelap gulita. Dia menyipitkan mata, lalu berkata, “Bukan aku yang tentukan dia bisa hidup atau nggak, tapi apa yang dia rencanakan.”Jesse memacu mobil menuju tempat kejadian. Tim penyelamat sudah berkumpul dan melakukan pencarian.Begitu melihat Boris datang, Jodi segera menghampirinya dan menjelaskan situasi secara singkat.“Sekarang sudah malam, jadi pencarian agak sulit untuk dilakukan. Tapi bagaimanapun juga, ini sudah menyangkut nyawa orang. Pencarian tetap harus dilakukan. Kalau soal masih hidup atau nggak, masih belum tahu,” jelas Jodi.Boris menatap Jodi dengan wajah tanpa ekspresi. Kemudian, dia tertawa pelan. “Seharusnya kamu bilang belum tahu apakah orangnya bisa ditemukan atau nggak.”Jodi tidak mengerti maksud perkataan Boris. Namun, Boris sudah berbalik dan masuk ke dalam mobilnya tanpa memberi Jodi kesempatan untuk bertanya. Setelah duduk di dalam mobil, Boris menyuruh Jesse untuk menjalankan mobil. Urus

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 615

    Kata-kata Boris membuat emosi Mahendra seketika meledak. Meskipun dia sedang terbaring di tanah, dia tetap berteriak keras, “Boris, kamu dan seluruh keluarga Morrison akan dapat ganjarannya. Kamu kira kamu sudah menang? Persetan, kamu belum menang, Boris. Ini baru permulaan. Kalian pasti akan bayar harga mahal!”Kutukan Mahendra membuat Boris tiba-tiba mengerutkan alis. Samar-samar dia merasakan sedikit perasaan gelisah ketika mendengar kata-kata itu. Boris sendiri tidak tahu dari mana datangnya rasa gelisah itu.Ekspresi di wajah Boris semakin dingin. Dia menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa maksudmu?”Mahendra tidak bicara, hanya tertawa. Suara tawanya membuat emosi Boris perlahan-lahan berubah. Namun, Boris segera kembali tenang. Mungkin saja Mahendra mengatakannya hanya untuk membuatnya bingung.Boris menatap Mahendra dengan wajah tanpa ekspresi. Sesaat kemudian, polisi datang. Begitu melihat mobil polisi datang, Jesse langsung berjalan mendekat ke Boris dan berkata, “Pak Boris,

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 614

    Senyum licik merekah di wajah Mahendra. “Boris, kamu tahu kenapa dia nggak langsung beritahu kamu saat Zola tahu dia hamil? Kamu nggak pernah pikirkan kenapa dia nggak beritahu kamu? Kamu sangat yakin anak di perutnya adalah anakmu, bukan anak orang lain? Kami selalu habiskan waktu bersama setiap hari. Lama-kelamaan akan tumbuh perasaan juga. Kamu nggak mungkin nggak mengerti, kan?”“Lagi pula, kenapa dia nggak lakukan apa pun setelah tahu aku yang jebak kamu dan Morrison Group? Dia juga nggak pernah berpikir mau beritahu kamu. Kamu nggak pernah pikirkan apa alasannya? Kalau dia benar-benar nggak peduli padaku sama sekali, dia bisa saja langsung ceritakan semuanya padamu begitu dia tahu. Jadi kenapa harus tunggu sampai kamu tahu?”Boris tidak bergerak juga tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya sangat muram. Sorot matanya gelap, seolah-olah tertutup lapisan tinta hitam yang tebal. Ekspresi itu membuat Mahendra sangat puas. Dia mengucapkan kata-kata yang semakin keterlaluan, semakin

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 613

    Permusuhan di antara keduanya benar-benar telah pecah. Tentu saja, Mahendra tidak akan membiarkan Boris pergi begitu saja.Mahendra tertawa sinis dan berkata dengan nada mengejek, “Memangnya kenapa kalau aku andalkan perempuan? Mereka juga melakukannya dengan sukarela. Dibandingkan denganmu, kamu lebih kasihan, Boris. Bagaimanapun juga, Zola nggak mencintai kamu. Di hatinya hanya ada mantan pacarnya. Dia nggak ada perasaan sama sekali padamu. Kalau bukan karena kamu yang terus bersikeras nggak mau cerai, kamu kira kalian berdua masih bisa jadi pasangan suami istri sekarang?”Kata-kata Mahendra membuat wajah Boris menjadi dingin. Amarah yang terpancar di matanya terlihat sangat jelas. Meskipun dia tahu Mahendra sengaja membuatnya kesal, Boris tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir ke arah situ. Apakah Zola sendiri yang memberitahu Mahendra?Karena Boris tahu Zola punya mantan pacar. Zola menikah dengannya karena Zola ingin menjauhkan diri sepenuhnya dari mantan pacarnya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 612

    Tyara mengedipkan matanya pelan, agak linglung dan bingung. Namun, dia tidak tahan karena dimarahi oleh Mahendra seperti itu.Tyara mendengus sinis dan berkata, “Kamu nggak berhak marah aku. Siapa suruh kamu jebak aku? Seharusnya kamu beritahu aku lebih awal apa yang ingin kamu lakukan. Bukan dengan lakukan hal-hal yang merugikan aku tanpa sepengetahuan aku seperti sekarang.”Mahendra tidak ingin bicara omong kosong dengan Tyara. Dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Dari semalam kamu sudah di rumah sakit?” tanya Mahendra.“Iya, dia sudah tahu.”Wajah Mahendra menjadi muram. Jadi apa maksud Boris dengan sengaja membuat keributan seperti itu? Tiba-tiba, Mahendra mengerti sepenuhnya. Boris sedang memaksanya untuk muncul.Ekspresi wajah Mahendra semakin tidak bersahabat. Dia pun menunjuk Tyara dan berkata, “Kamu akan bayar harga atas keputusanmu hari ini. Kamu kira kalau Boris tangkap aku, dia akan lepaskan kamu? Kamu salah, Tyara. Karena dia tahu kamu ingin jebak dia pakai obat, dia pasti sud

DMCA.com Protection Status