Justine Lee mulai merasa kesal dengan wanita yang saat ini dia pegang tangannya. Seharusnya, dia merasa takut dengan keadaan saat ini. Namun, wanita itu sama sekali tidak takut. Dia malah terlihat begitu santai. Hal itu mengingatkan dia pada seorang gadis yang pernah dia tembak waktu lalu. Apakah dia Clarissa?Pikiran Justine mulai mengarah ke Clarissa, sepupunya sendiri. Justine Lee menggelengkan kepala. Dia mencoba mengatur dirinya agar tidak menyamakan gadis di depannya itu dengan sang sepupu. "Kenapa Anda memandangku seperti itu, Tuan? Apa ada yang salah denganku? Aku harap kau melepaskan tanganku karena aku ingin istirahat.""Tidak akan, sebelum kamu membatalkan pernikahanmu dengan Nelson."Clarissa merasa geram dengan Justine. Dia menginjak kaki lelaki itu hingga tangannya terlepas dari cengkeraman Justine Lee.Melihat Justine Lee yang kesakitan, Clarissa melengos pergi begitu saja. Akan tetapi, belum sempat ia melangkah, tangan Justine Lee sudah menariknya ke dalam pelukan lel
Leonardo Shu yang baru saja datang ke rumah sakit karena mendengar Clarissa masuk rumah sakit, langsung kecewa melihat pemandangan kedekatan Clarissa dengan Zero Dia bahkan tidak melanjutkan langkahnya untuk mendekati Clarissa ketika Clarissa memeluk Zero. Sudut hatinya terasa teriris, melihat pemandangan itu. Baru kali ini dia melihat Clarissa bisa memeluk pria lain, selain dia. Apakah dia sudah tergantikan dengan lelaki itu? Dia berharap tidak karena sampai detik ini dia masih sangat mencintai Clarissa. Leonardo menunggu lelaki itu keluar dari ruangan Carissa. Namun, lelaki itu tak kunjung keluar. Dia tidak tahu apa yang sedang lelaki itu lakukan di dalam ruang inap Clarissa. Dua jam lamanya dia menunggu lelaki itu, tetapi tak kunjung keluar. Ingin rasanya dia masuk ke dalamnya ruang itu. Tapi dia takut mengganggu wanita yang dicintai istirahat. Namun, hatinya sudah tidak sabar lagi untuk meninju wajah lelaki yang sudah berani menyentuh tubuh wanita yang paling dicintai Leona
Clarissa mulai membuka mata perlahan, dia melihat siapa yang saat ini menggenggam tangannya. Clarissa terkejut, ternyata orang itu adalah Leonardo, lelaki yang tadi malam baru saja dia rindukan. Dia menarik tangannya secara perlahan karena tidak mau mengganggu lelaki itu yang saat ini sedang tertidur pulas.Clarissa membelai rambut lelaki itu dengan penuh kasih sayang. Namun, tangannya ditarik oleh Leonardo dan dijadikan sandaran pipi LeonardoLeonardo membuka mata dengan senyum mengembang, memandang wanita cantik yang saat ini sedang berbaring di depannya."Kukira kamu masih tidur, ternyata kamu sudah bangun. Maaf, telah mengganggu tidurmu," ucapkah Clarissa "Tidak ada yang merasa terganggu saat putri cantik seperti kamu yang membangunkanku. Aku malah senang jika kamu menggangguku. Aku harap kamu selalu seperti ini. Kenapa kamu bisa berada di rumah sakit dan terluka seperti ini? Siapa yang melakukan semua ini kepadamu? Aku akan mematahkan tangannya, seperti apa yang dilakukannya pad
"Omong kosong apa itu, Clarissa? Gara-gara satu orang yang tidak bisa dipercaya lalu kamu menyamakan orang lain yang benar-benar perhatian denganmu, ini sangat tidak masuk akal. Jika aku memang anak buah David Lee lalu untuk apa aku melindungi ayahmu? Untuk apa aku membiarkan kamu masih ada di sini? Aku bisa saja membawamu langsung kehadapan David Lee.""Sama seperti Zero. Dia jua tidak seperti itu. Kamu bilang dia adalah mata-mata David Lee, lalu kenapa dia tidak mengadukan semuanya kepada David Lee, bahkan dia melawan Justine untuk menolongku. Kamu tahu, kan Justine adalah anak David Lee, mana mungkin dia berani melawan majikannya sendiri, jika memang dia tidak tulus denganku?"Leonardo bangkit, dia melangkah sedikit menjauhi Clarissa, mondar-mandir dengan menyisir rambutnya menggunakan jari secara kasar. "Apa kamu tidak pernah berpikir jika lelaki itu mulai tertarik padamu, Clarissa? Dia jatuh cinta padamu, dan ingin menjauhkan aku denganmu hingga kamu jatuh ke pelukannya. Sebelum
Zero hanya tersenyum getir, mendengar apa yang dikatakan oleh Leonardo Shu. Dia sudah mempunyai rencana sebelum Leonardo menyentuh keluarganya. Saat melihat Leonardo sudah pergi dari ruangan itu, dia kembali mendekati Clarissa. "Apa yang saja yang dilakukan oleh lelaki itu? Apakah dia menyakitimu? Aku harap dia tidak melakukan apa pun kepadamu karena walau bagaimanapun kamu sangat mencintainya. Aku takut hatimu akan terluka Clarissa. Clarissa tersenyum, walau sebenarnya dia tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Zero. Namun, dia harus berusaha sebisa mungkin agar Zero tidak curiga kepadanya. "Bolehkah aku bertanya? Kenapa kamu mengorbankan keluargamu demi aku? Bukankah keluarga adalah segalanya?"Zero Diam dia bingung harus berkata apa untuk menjawab pertanyaan Clarissa. Dia tidak mau jika Clarisa tahu, bahwa dia sudah memiliki rencana lain untuk menjebak Leonardo. Clarissa menatap wajah Zero yang sedikit disembunyikan dari dia. "Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku? Bukanka
Justine Lee mengobrak-abrik semua barang yang ada di tempat itu. Bahkan semua orang yang ada di hadapannya dihajar habis-habisan, walaupun dengan tangan kanan yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa, "Aku ingin kalian membunuh Zero, lelaki itu sudah berani mematahkan tanganku! Apa pun yang terjadi, bawa lelaki itu padaku biar aku yang membunuhnya sendiri," ucap Justine Lee di depan para anak buahnya yang saat ini sudah terkapar di atas lantai. "Baik, Tuan," ucap mereka serentak, menjawab apa yang dikatakan oleh Justine Lee. Seluruh anak buah Justine Lee bangkit, mereka mengikuti semua perintah Justine. Walaupun dalam keadaan terluka karena mereka tidak mau Justine semakin marah dan melakukan hal bodoh kepada mereka. "Zero bukanlah orang biasa, Tuan. Kita harus memulai trik untuk mengalahkan dia, bahkan seluruh anak buah Tuan tidak akan mungkin bisa mengalahkan Zero karena yang bisa mengalahkan Zero hanyalah satu orang …."Justin Lee mengangkat wajahnya, menatap lelaki itu dengan s
"Aku sendiri yang akan mengatasi Rissa Elmer. Kamu yang cari tahu, apa hubungan Zero dengan ayahku karena aku ingin mengetahui semua hal tentang lelaki itu. Ikuti dimanapun dia berada, dan bagaimana dia bisa sedekat itu dengan Rissa Elmer. Bastian menganggukkan kepala lalu dia berpamitan kepada Justine Lee untuk melaksanakan semua tugasnya, sedangkan Justine Lee, dia kembali duduk dan memikirkan Zero. Untuk sesaat dia lupa akan tujuannya memisahkan Rissa Elmer dari Nelson karena dia merasa curiga jika sebenarnya Zero adalah seseorang yang penting bagi David Lee, mungkin sebaiknya dia akan bertanya kepada ayahnya. Dia akan memancing tentang siapa Zero. Namun, sebelum itu dia akan mengobati dulu tangannya. Setelah selesai mengobati tangannya, Justine menemui sang ayah di ruang kerja. Dia mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan tersebut. "Masuk!" terdengar suara David Lee di dalam ruangan itu. Justine membuka pintu dengan perlahan lalu dia menutupnya, menatap lelaki y
Sesuai dengan apa yang dikatakan dia kepada Zero, saat ini Leonardo sudah membawa keluarga Zero dan menahannya. Dia tidak main-main dengan ancamannya kepada Zero karena dia ingin melihat, bagaimana reaksi lelaki itu saat melihat keluarganya di sekap."Hubungi Zero, dan katakan jika keluarganya ada di tanganku," kata Leonardo Shu kepada salah satu anak buahnya."Baik, Tuan." Anak buah Leonardo langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Zero. Tidak butuh waktu lama Zeri menerima panggilan telepon dari dia.Langsung saja, anak buah Leonardo memperkeras volume suara di ponselnya, tetapi ponselnya diambil oleh Leonardo."Halo, Zero. Apa kabar?"["Kau? Ada apa kau menghubungiku?"]"Tentu saja aku mau memberikan kabar bahagia untukmu. Sebentar lagi, kau akan menemukan keluargamu yang tidak penting ini dalam keadaan tidak bernyawa.""Zero … jangan dengarkan apa kata dia, Nak." teriak seorang wanita paruh baya.["Lepaskan dia, Leonardo Shu!"]"Bukankah kau tidak peduli dengan keluargamu? Un