Beranda / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 144 – Selena's Fear

Share

Bab 144 – Selena's Fear

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 01:17:23

Suara gelegar petir cukup keras membuat Selena yang tertidur lelap langsung membuka matanya. Tampak Selena mengerjapkan matanya beberapa kali sekaligus menyeka matanya menggunakan punggung tangannya. Hingga ketika mata Selena terbuka, tatapan Selena teralih ke samping—namun sayangnya Selena harus menelan kekecewaan melihat di sampingnya kosong tanpa adanya Samuel di sisinya.

“Samuel di mana?” gumam Selena pelan. Detik selanjutnya, Selena mengendarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan kamar—akan tetapi Selena tak menemukan keberadaan Samuel. Bahkan suara gemericik kamar mandi pun tak terdengar. Semua menandakan Samuel tak ada di kamar. Padahal tadi Selena tertidur lelap dalam dekapan Samuel.

Sejenak, Selena menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan perlahan. Lantas, Selena mengalihkan pandangannya menatap jam dinding—waktu menunjukan pukul tiga pagi. Rasanya tak mungkin jika Samuel pergi di pagi buta seperti ini. Ditambah di luar pun hujan besar.

Selena menyibak selimut dan tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 145 – Acknowledging His Intelligence

    Koridor rumah sakit begitu sepi tak ada tamu luar. Hanya saja penjagaan begitu ketat. Masuk ke dalam lantai di mana Miracle dirawat; hanya boleh berkunjung adalah pihak keluarga. Di luar itu Mateo tak mengizinkan siapa pun datang. Tentu yang Mateo lakukan guna menjaga keselamatan Miracle. Pun William dan Sean sudah menyetujui apa yang telah Mateo putuskan. Ya, kini Mateo bersama dengan William, Sean, Dominic tengah berada di depan ruang rawat Miracle. Saat ini dokter telah melakukan tindakan. Pasalnya Miracle memiliki luka dalam di bagian kepala belakang. Hal itu yang membuat keempat pria itu cemas akan keadaan Miracle. “Kenapa dokter lama sekali? Apa dia tidak bisa mengurus satu pasien saja?” seru Sean yang sejak tadi sudah menunggu tapi dokter belum juga keluar dari ruang rawat. “Bukan hanya kau yang panik, Sean. Aku bahkan jauh lebih panik. Di dalam itu istriku!” jawab Mateo dengan geraman kesal. Sudah sejak Miracle masuk ke ruang rawat, pria itu mati-matian menahan rasa cemas d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 146 – Will Always be Together Forever

    “Bagaimana keadaan Miracle? Tidak terjadi sesuatu yang serius padanya, Kan?” Samuel bertanya pada Vian yang berdiri di hadapannya. Pagi ini, Samuel masih berada di apartemen pribadinya dengan Selena. Hanya saja kini Samuel berada di ruang kerjanya karena Vian datang menemuinya. “Tuan, Anda tidak perlu cemas. Baru saja saya mendapatkan kabar kalau Nyonya Miracle baik-baik saja. Nyonya Miracle sudah berhasil melewati masa kritisnya, Tuan,” jawab Vian melaporkan. Sebelum datang menghadap Samuel, Vian sudah lebih dulu mencari tahu tentang keadaan Miracle. Karena dia yakin pasti Tuannya akan menanyakan kabar tentang kondisi Miracle. Samuel mengambil whisky yang ada di hadapannya. Pria itu menyesap whisky itu perlahan sambil berkata, “Good, setidaknya Selena tak lagi mencemaskan keadaan Miracle. Lalu bagaimana Iris dan Maida? Hari ini aku belum melihat berita di media. Apa berita pagi ini sudah keluar tentang kedua wanita itu?” “Sudah, Tuan. Baru saja tadi pagi berita tentang Nona Iris

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 147 – Let’s Make a Baby

    Hujan turun begitu deras membasahi bumi. Langit yang seharusnya cerah itu telah tertutupi oleh awan gelap. Kilat petir membelah langit. Gelegarnya tak seberapa besar. Hanya saja kilat petir itu cukup membuat Selena yang tadi duduk di balkon langsung masuk ke dalam kamar. Cuaca di luar sangat dingin. Kondisi Selena masih belum sepenuhnya pulih. Itu yang membuat Selena tak bisa keluar rumah. Bahkan hingga detik ini pun Selena belum bisa mengunjungi Oliver—putranya. Alasannya karena Samuel ingin Selena menemui Oliver kala hatinya sudah benar-benar tenang. Sungguh, Selena sangat merindukan putra kecilnya. “Nona Selena?” Sang pelayan melangkah masuk ke dalam kamar seraya membawakan mushroom soup yang sebelumnya telah Selena pesan. “Ini soup Anda, Nona.” Pelayan itu menyajikan soup yang dia bawa ke atas meja. “Terima kasih,” jawab Selena hangat. “Hm, apa Samuel masih menelepon?” tanyanya. Sekitar lima belas menit lalu, Samuel mendapatkan telepon dari karyawannya. Namun, sampai sekarang Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 148 – Never Romantic

    Aroma madu dan susu melebur menjadi satu di air yang ada di dalam jacuzzi. Uap air hangat memenuhi kaca-kaca di kamar mandi yang megah itu. Selena yang tengah berendam bersama dengan Samuel tampak menikmati waktu mereka, seolah tak memiliki masalah. Padahal begitu banyak kerumitan. Akan tetapi, nyatanya Samuel mampu membuat Selena relaks dari segala masalah yang bertubi-tubi menghampiri mereka. “Samuel, tanganmu.” Selena memukul pelan jemari Samuel yang berada di atas dadanya. “Aku menyukai dadamu,” bisik Samuel vulgar di belakang telinga Selena. Selena menggigit bibir bawahnya menahan desahan kala tangan nakal Samuel tak henti menjelajah di atas dadanya. Sungguh, Selena tak bisa menahan diri. Sejak tadi Samuel mengajak berendam bersama malah pria itu mengerjainya dengan sentuhan-sentuhan maut yang tidak bisa dia tolak. “Samuel—” Selena hendak mengeluarkan suara, namun terhenti kala Samuel membawa tubuhnya menghadap pria itu. Posisi mereka sangat dekat dan sangat intim. Dada Sele

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 149 – Samuel's Courage

    Keheningan menyelimuti di dalam mobil. Samuel fokus melajukan mobilnya sedangkan Selena—yang duduk di samping Samuel tengah sibuk melihat-lihat foto masa kecil Oliver yang ada di ponselnya. Ya, kini Samuel dan Selena di jalan menuju rumah sakit. Mereka ingin menjenguk Miracle. Sesuai dengan janji hari ini Samuel akan mengantarkan Selena menjenguk Miracle. “Kau sedang apa, hm?” tanya Samuel seraya melirik Selena yang sibuk dengan ponsel di tangannya. “Aku sedang melihat foto Oliver saat kecil dulu. Putra kita sangat tampan dan menggemaskan. Kau tahu? Dulu aku berharap putra kita memiliki mata biru sepertiku. Tapi ternyata Oliver malah mengikuti warna matamu,” jawab Selena sambil melihat Samuel. Samuel tersenyum. “Nanti kita akan memiliki banyak anak. Tenang saja aku yakin anak kita pasti akan ada yang bermata biru sepertimu.” Selena pun ikut tersenyum. “Samuel, sepulang dari menjenguk Miracle kita langsung pulang ke rumah keluargaku, ya? Aku rindu putra kita, Samuel. Aku tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 150 – Dog and Cat

    “Kak? Bagaimana dua wanita sialan itu? Apa dia sudah mati?” Miracle berseru seraya menerima suapa makanan dari Selena. Wanita itu mengunyah makanan dengan raut wajah yang kesal kala membayangkan tentang Iris dan Maida. Selama ini Mateo tak mau banyak bicara membahas apa yang terjadi pada Iris dan Maida. Mateo selalu meminta Miracle untuk lebih banyak beristirahat. “Mereka sudah di penjara, Miracle. Kau tenanglah. Mereka sudah mendapatkan pelajaran atas apa yang telah mereka lakukan.” Selena memberikan air putih untuk Miracle; pun Miracle mengambil air putih itu dan meminumnya perlahan. “Penjara saja tidak cukup. Harusnya aku membunuhnya.” Miracle menyerahkan kembali gelas yang berisikan setengah gelas pada Selena. Nada bicaranya menunjukan jelas kemarahannya. Setiap kali membahas Iris dan Maida, ingin sekali Miracle membunuh kedua wanita itu. Karena bagi Miracle, penjara saja tidak cukup untuk dua wanita busuk itu. Selena meletakan gelas yang diberikan oleh Miracle ke atas meja. “

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 151 – You're so Annoying!

    Selena dan Samuel menatap hangat Oliver dan Joice yang kini telah tertidur pulas. Satu harian ini Oliver dan Joice bermain dan belajar bersama. Awalnya Samuel ingin mengantar Joice pulang namun Joice tak mau diantar pulang. Gadis kecil itu ingin menginap. Akhirnya Samuel pun memutuskan untuk Joice bermalam di sini dan tidur bersama Oliver. “Samuel, mereka menggemaskan sekali. Aku senang setiap kali Joice ke sini. Joice sangat cantik. Semoga suatu saat nanti kita memiliki anak perempuan yang cantik dan menggemaskan seperti Joice,” ucap Selena pelan dan lembut. Samuel terdiam sejenak mendengar ucapan Selena. “Memiliki anak perempuan adalah hal yang tersulit untukku, Selena. Sejak dulu aku selalu berharap hanya memiliki anak laki-laki saja. Tapi aku tidak ingin memungkiri kalau aku juga ingin memiliki anak perempuan darimu.” Samuel membawa tangannya membelai pipi Selena. “Kenapa kau takut memiliki anak perempuan?” tanya Selena seraya menatap Samuel. “Kau sangat tahu betapa berengsekn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 152 – The Punishment

    Waktu berjalan begitu cepat. Kondisi Miracle sudah jauh lebih baik bahkan Miracle sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Hanya saja meski sudah di rumah tetap dokter wajib memeriksa kondisi Miracle. Pun keadaan Selena sudah membaik. Selena tak lagi mengalami mimpi buruk paska penculikan tempo hari. Dan hari ini adalah hari yang telah ditunggu-tunggu oleh semua orang. Hari di mana persidangan Iris dan Maida. Tentu Selena dan Miracle diwajibkan datang ke persidangan. Awalnya Samuel hanya ingin Selena saja yang datang mengingat Miracle baru saja keluar dari rumah sakit, akan tetapi Miracle memaksa untuk turut hadir dalam persidangan tersebut. Hingga akhirnya pun Samuel memutuskan Miracle boleh hadir dalam pesidangan, tentu sebelumnya Samuel sudah berunding dengan William dan Mateo. Kini Selena tengah duduk di depan kursi meja rias. Wanita itu menatap cermin dengan tatapan kosong dan pikiran yang menerawang lurus ke depan. Beberapa kali Selena mengembuskan napas berat. Tak pernah Selena s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 246 – Officially Mine II 

    Malam semakin larut. Udara dingin menyelinap masuk ke dalam sela-sela jendela. Dua insan terbaring di ranjang dengan posisi saling berpelukan seakan tak ingin terlepas. Tampak Dean yang sudah lebih dulu bangun, tak lepas menatap Brianna yang terlelap dalam pelukannya. Wajah cantik Brianna seakan memanjakan mata Dean, hingga membuatnya tak bisa berpaling sedikit pun dari wanita itu. Tak bisa memungkiri, Brianna memiliki pesona yang istimewa. Sejak awal Dean melihat Brianna, hatinya meraskan sesuatu yang mengusik hati dan pikirannya. Tak pernah Dean kira bahwa Brianna adalah pemilik kalung yang selama ini dia cari. Dunia benar-benar sempit. Andai Dean tahu lebih awal, maka Dean tak akan pernah membiarkan Brianna menikahi seorang pria berengsek. Dean membelai pipi Brianna. Lantas, pria itu menarik dagu Brianna, mencium dan melumat lembut bibir Brianna. Manis, sangat manis. Bibir Brianna layaknya nikotin yang membuat Dean kecanduan. Dean seakan tak bisa berhenti mencium Brianna. Segala

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 245 – Officially Mine

    “Shit!” Dean mengumpat kasar kala melihat truck menghadang mobilnya, hingga membuatnya tak bisa mencari sela. Sialnya, mobil Brianna sudah melaju lebih dulu dari truck yang menghadang Dean, dan membuat Dean kehilangan jejak keberadaan Selena. Andai saja tak ada truck yang menghalangi sudah pasti Dean bisa mengejar mobil Brianna. Dean menekan klakson mobilnya agar truck di depan memberikan jalan. Dan ketika truck di depannya memberikan sedikit sela, Dean menginjak pedal gas kuat-kuat—melajukan kecepatan penuh menyalip mobil-mobil yang menghalanginya. Dean tak peduli melanggar aturan lalu lintas sekalipun. Yang Dean pikirkan saat ini hanyalah Brianna. Dean tak mau menunda-nunda. Dia harus menjelaskan sekarang pada Brianna agar Brianna tidak salah paham. Dean mengendarkan pandangannya ke sekitar, mobil Brianna benar-benar sudah tidak ada. Tanpa menunggu lama, Dean langsung mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi nomor Brianna. Namun, sayangnya nomor ponsel Brianna tidaklah aktif.

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 244 – Messy Plan

    Hari berlalu begitu cepat, hingga tiba di mana waktu keluarga Maxton akan bertemu dengan keluarga Osbert. Ya, pertemuan ini memang tak dihalangi oleh Samuel, namun sampai detik ini belum juga terucap jika Samuel menyetujui rencana pernikahan Dean dan Brianna. Bukan tanpa alasan, tapi Samuel memang sengaja memilih untuk diam. Pria itu ingin melihat kesungguhan apa yang dilakukan Dean demi menikahi adiknya. Sejak di mana Samuel telah mendapatkan informasi tentang Dean, memang Samuel tak lagi sampai melarang keras hubungan Dean dan Brianna. Tak memungkiri ada nilai plus dari sifat Dean yang membuat Samuel akhirnya tak terlalu melarang keras hubungan mereka. “Sayang.” Selena menghampiri Samuel yang tengah memakai arloji. “Hm?” Samuel mengalihkan pandangannya, menatap sang istri yang menghampirinya. Selena tersenyum hangat. Lantas, wanita itu merapikan sedikit kerah baju sang suami yang kurang rapi. Menepuk-nepuk dada bidang suaminya itu sambil berkata, “Hari ini kita akan bertemu deng

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 243 – One Day You’ll Get the Best Someone

    Samuel duduk di kursi kebesarannya dengan pandangan lurus ke depan, dan pikiran yang menerawang. Benak Samuel terus berputar mengingat perkataan Dean. Tak menampik, Samuel ingin melihat Brianna dan Joice bahagia, tetapi banyak keraguan dalam dirinya melepas Brianna dan Joice pada Dean. Sudah cukup penderitaan yang dialami oleh Brianna. Samuel tak akan pernah membiarkan adiknya kembali hidup menderita. Namun, haruskah dirinya membiarkan adiknya menikah dengan Dean? Apa mungkin benar, Dean bisa membahagiakan adiknya dan juga keponakannya? Sejak di mana Brianna bercerai dari Ivan, Samuel yang menggantikan peran Ivan. Meski dulu, Samuel tak tinggal di London tapi tetap Samuel mengawasi adik dan keponakannya dari kejauhan. Samuel memejamkan mata singkat. Menegak wine di tangannya hingga tandas. Kepalanya begitu berkecamuk tak menentu. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Refleks, Samuel mengalihkan pandangannya ke arah pintu—pria itu berdecak kesal kala ada yang mengganggunya. Dengan

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 242 – We're Same

    Tak ada satu pun percakapan yang terjalin setelah Brianna menemui kedua orang tua Dean. Keheningan menyelimuti dua insan yang tengah berada di dalam mobil. Ya, setelah tadi Dean membawa Brianna menemui kedua orang tuanya, kini Dean harus mengantar Brianna untuk pulang. Sebelumnya, Dean sudah meminta orang kepercayaannya untuk mengantarkan mobil Brianna yang ada di kantornya—ke rumah kediaman keluarga Maxton. Tak mungkin Dean membiarkan Brianna mengambil sendiri mobil wanita itu. “Dean.” Brianna memulai sebuah percakapan. Tampak sorot mata Brianna menatap lurus ke depan. Sejak tadi hati dan pikiran Brianna begitu terusik. Semua yang terjadi membuat dirinya seakan terbelenggu di dalam penjara besi. “Hm? Ada apa, Brianna?” Dean yang tengah melajukan mobil, melirik sekilas Brianna. Brianna terdiam beberapa saat. Keraguan, khawatir, semua telah melebur menjadi satu. “Lebih baik kau pikirkan lagi sebelum benar-benar ingin menikahiku, Dean. Aku tidak tega pada Juliet, Dean. Bagaimanapun,

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 241 – Finally, I Found You

    Sepanjang perjalanan, Brianna terus meloloskan umpatan dalam hati. Tampak Brianna menatap kesal dan jengkel Dean yang melajukan mobil. Sungguh, Brianna yakin kalau Dean benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya. Tujuannya mendatangi perusahaan Dean hanya untuk mengajaknya bicara agar tak lagi berbicara konyol. Tapi kenapa malah Dean ingin membawanya ke rumah pria itu? “Dean, turunkan aku di sini,” ucap Brianna dingin memaksa Dean untuk menurunkannya. “Brianna, kau ingin aku turunkan di jalan tol? Kau mau naik apa, Brianna? Menghentikan taksi di pinggir jalan tidak bisa. Kau juga pasti butuh waktu lama menuggu sopirmu menjemputmu,” jawab Dean dingin seakan menakut-nakuti Brianna. Ya, kata-kata Dean itu berhasil membuat Brianna bungkam sejenak. Raut wajah Brianna detik itu juga berubah. Apa yang dikatakan oleh Dean benar. Dirinya berada di jalan tol. Tidak mungkin Brianna meminta turun di sini. Brianna mendengkus pelan. Wanita itu memilih membuang wajahnya ke luar jendela. Terpaksa

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 240 – You're Fucking Crazy!

    “Samuel, hari ini apa kau akan pulang malam?” Selena berucap penuh kelembutan seraya membantu Samuel merapikan dasi sang suami yang sedikit tak rapi. Hari ini, Samuel berangkat lebih siang dari biasanya. Dan seperti biasa, sebagai seorang istri sekaligus ibu; Selena membantu Samuel dan Oliver mempersiapkan segala kebutuhan di pagi hari. Meski memiliki pelayan serta pengasuh tapi Selena pun kerap turun tangan sendiri. “Iya, aku masih menangani kasus yang waktu itu. Kasus yang sama, dan sekarang masih gantung. Tapi aku tidak akan pulang sampai larut malam. Mungkin sekitar jam 7 atau jam 8 aku sudah pulang.” Samuel mengecup bibir Selena lembut. “Baiklah, Sayang. Nanti malam kau ingin aku membuatkan menu makan malam apa?” Selena menepuk-nepuk pelan dada bidang sang suami kala sudah selesai merapikan dasi. “Apa saja. Aku selalu suka apa pun yang kau buat. Tapi ingat, kau sedang hamil, Selena. Aku tidak ingin kau kelelahan. Kau juga lebih baik tidak usah ke kantor dulu. Bekerja saja dari

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 239 – Broken Heart 

    Malam semakin larut dan sunyi. Samuel dan Selena baru saja selesai membersihkan diri. Mereka kini duduk di ranjang dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang. Tak ada percakapan apa pun yang terjalin. Bahkan dikala Dean pulang saja, Samuel mengabaikan meski Dean berpamitan padanya. Ya, nampak jelas bahwa Samuel tak menyukai Dean. Dan disaat tadi Dean tengah berbicara dengan Kelton; Samuel selalu menjadi orang pertama yang menyanggah semuanya. Samuel tak setuju jika Dean menjadi suami dari Brianna. Entah apa alasan kuat sampai membuat Samuel tak setuju. Namun, sebagai kakak tentu Samuel memiliki hal untuk tidak menyetujui hubungan Dean dan Brianna. Selena menatap penuh kelembutan dan hati-hati Samuel yang sejak tadi hanya diam. Wajah Samuel dingin dan sorot mata yang memendung jelas kemarahan. Pun Selena menjadi bingung bagaimana untuk bersikap. Jujur, apa yang terjadi benar-benar membuat Selena terkejut. Selena tidak mengira kalau Joice adalah anak Dean. “Samuel,” panggil Sel

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 238 – Kelton's Request

    “Aku ingin menikahi putrimu, Tuan Maxton.” Suara lantang dan tegas Dean sukses membuat semua orang yang ada di sana terkejut. Suasana di tempat itu menjadi hening terselimuti ketegangan. Bahkan Brianna yang berdiri tak jauh dari Dean sampai menganga terkejut mendengar perkataan Dean. Tubuh Brianna membatu tak menyangka akan apa yang dikatakan oleh Dean. ‘Astaga! Apa Dean sudah gila?’ batin Brianna dengan wajah yang resah ketakutan. “Berengsek! Otakmu sudah tidak waras ingin menikahi adikku?” sembur Samuel dengan nada tinggi dan menggelegar. “Aku bukan orang yang suka berbasa-basi. Aku memang ingin menikahi adikmu,” tukas Dean menegaskan. “Fuck!” Samuel langsung menarik kerah baju Dean, dan melayangkan pukulan keras di rahang Dean. BUGHPukulan pertama berhasil Samuel layangkan. Namun, pukulan kedua berhasil ditangkis oleh Dean. Tampak Selena, Brianna, dan Jillian berteriak histeris kala melihat Samuel memukuli wajah Dean. “Samuel!” Kelton maju. Pria paruh baya itu menarik kera

DMCA.com Protection Status