Share

Melankolia

“Akh!” Nila terbangun dengan wajah penuh keringat, diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul satu dini hari.

“Syukurlah, itu semua hanya mimpi,” gumam Nila.

Wanita itu lalu bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi berniat buang air kecil sekaligus mencuci muka, setelah itu ia kembali naik ke atas kasur dan tidur dengan posisi membelakangi Danu yang entah sejak kapan berada di sana.

Alih-alih tidur dengan tenang, Nila terus bergerak ke sana kemari hingga mengusik Danu yang tengah tidur di sebelahnya. Pria itu kemudian bertanya, “Ada apa denganmu La?”

“Aku gelisah dan tidak bisa tidur setelah mengalami mimpi buruk Dan,” balas Nila.

“Mimpi ... buruk?” tanya Danu tak paham.

“Iya, aku semalam bermimpi Haiden dan Mala tewas. Mengerikan sekali bukan? Aku jadi ke pikiran dan susah tidur,” ungkap Nila.

“Se andainya kamu tahu itu bukan mimpi La. Itu kenyataannya, bahkan rumah sakit memiliki data kematian Haiden hari ini,” batin Danu sembari menatap Nila iba.

“Tidurlah, besok akan jadi har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status