"Ayo sayang, Mommy antar ke kamarmu! Besok kita pergi melihat kebun, setelah itu kita akan seharian berjemur di pantai. Ini menyenangkan, akhirnya aku mempunyai anak perempuan!" Reynard meraup kasar wajahnya, setelah makan malam pun calon istrinya tetap saja dikuasai oleh ibunya. Selesai makan malam mereka duduk santai di area samping mansion. Dua wanita itu sangat asyik berbincang seolah mengabaikan dia dan ayahnya. Dimitri sudah lebih dulu naik pergi ke kamar untuk beristirahat. Sedang dia terpaksa menunggu karena ia ingin beristirahat hanya bersama Serra. Reynard ingin tidur dengan memeluk tubuh candunya.Dan kini ia malah melihat ibunya membawa Serra pergi dari area taman. "Tidak usah repot repot mengantarnya Mom, aku sendiri yang akan membawa dia. Mulai sekarang dia adalah tanggung jawabku!" ujar Reynard merebut satu tangan Serra yang di gandeng ibunya. Pria itu melakukannya karena tahu ke arah mana ibunya akan membawa calon istrinya. Mia berjalan ke arah kamar tamu yang ada
"Aku sudah menemukannya..."Jantung Mia seperti sedang di pompa dengan keras, dia telah mendengar hal yang telah ia nantikan selama bertahun tahun ini. Akhirnya ia bertemu dengan wanita luar biasa yang sangat dicintai suaminya.Mungkin akan sangat menyakitkan ketika menyadari kemungkinan jika suaminya akan jatuh ke pelukan wanita lain. Tapi kenyataannya dialah 'wanita lain' yang sudah masuk dalam kehidupan suaminya."Akhirnya aku menemukan wanita yang benar benar bisa menaklukkan bocah nakal itu! Aku bahkan pernah berpikir jika ia tak akan menikah karena tak ada wanita yang berani dan mampu menghadapinya!""A-apa? Jadi bukan...?"Mia menatap suaminya, tak terasa air mata mengalir di pipinya. Ternyata perkiraannya salah besar, suasana hatinya seperti sedang dijungkir balikkan saat ini!"Hei kau menangis? Apa kata kataku sangat mengharukan? Tapi aku hanya mengatakan jika aku sudah menemukannya." ujar Dimitri yang menoleh ketika mendengar isak lirih istrinya. "Tidak, aku hanya bahagia k
Dengan menggunakan mobil Jeep yang di bawa dua penjaga, Mia benar benar melaksanakan niatnya untuk mengajak menantunya berkeliling pulau. Hanya dua dan Serra, tak ada satu pria pun dalam keluarganya di ijinkan untuk ikut karena hari ini adalah hari khusus ibu dan menantunya.Walau awalnya Reynard sangat menentang dengan alasan keselamatan tapi ia akhirnya mengalah karena ayahnya sendiri yang menjamin keselamatan dua wanita itu. Pulau milik ayahnya ini bukanlah pulau yang kecil, ada satu bagian dari pulau ini yang merupakan hutan yang dihuni oleh binatang liar. Sengaja Dimitri tak menyentuh area itu karena tak ingin mengganggu kelestarian alam. Semua makhluk hidup mempunyai hak untuk hidup.Semua penjaga yang tinggal di pulau sudah di latih untuk menghadapi situasi ketika tiba tiba menemui satwa buas yang tak sengaja lewat. Mereka tidak di ijinkan menembak jika satwa itu tidak mengancam jiwanya."Wow, luar biasa!" Tak hentinya Serra bergumam takjub melihat area yang mereka lewati. I
Kath langsung berlari ke sudut kamar ketika mendengar seseorang membuka pintunya. Beberapa hari yang lalu ketika bangun ia sangat terkejut karena sudah disekap di kamar sempit. Berkali kali ia mencoba melawan dan melarikan diri tapi ternyata banyak sekali pria yang berjaga di luar kamarnya. Dan ia tak melihat Dokter Kwang ada di antaranya. Kath masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.Apakah Kwang terlibat dengan semua ini, atau pria itu juga menjadi salah satu korbannya. Bisa saja klinik pria itu dirampok dan ia dibawa karena para penjahat tahu jika dia adalah artis terkenal. Mereka pasti mengharap uang tebusan."Kemarilah jalang! Bukannya kau sudah terbiasa melayani pria tua itu?" Salah seorang pria mendekat, dan Kath langsung meraih gelas plastik yang ada di atas nakas karena hanya benda itu yang bisa ia jadikan senjata membela diri. "Menjauh dariku! Apa kalian sudah bosan hidup? Aku adalah tunangan dari Giorgio Alexander, dan kalian tahu betapa kuatnya kla
"Tolong! Toloonngg!!"Tanpa aba aba ketiga pria beda generasi itu langsung berlari ke arah suara Mia. Mereka berpikir pasti Mia dan Serra mengalami kendala saat dalam perjalanan touring mereka. Kemungkinan besar kelelahan atau bisa juga shock karena bertemu dengan binatang buas."Mom!" teriak Reynard panik ketika melihat ibunya berdiri di depan pintu mobil sendirian. Pria itu berlari lebih cepat dari kedua pria lainnya."Mana dia? Mana dia Mom?" "Dia di dalam, tadi Serra pingsan saat kami sedang perjalanan menuju pantai!""Pingsan?" Reynard langsung masuk ke dalam mobil untuk melihat keadaan wanitanya. Serra sudah membuka matanya, ada raut bingung di kedua matanya. Mungkin bingung karena tiba tiba dia dan Mia sudah kembali ke mansion. "Kau tak apa apa sayang?" tanya Reynard membawa tubuh Serra keluar dan membopongnya masuk ke dalam mansion. Serra mengalungkan tangannya karena memang merasa masih sedikit pusing untuk berjalan sendiri. Entah, tapi tadi tiba tiba saja dia merasa sang
"Kenapa dokternya tidak datang datang, apa kau bisa bertahan?""Sudah aku katakan bukan? Aku tidak butuh dokter, aku hanya belum terbiasa dengan cuaca di pulau ini. Di kota tempat kita tinggal cuaca terasa hangat, tapi disini sedikit agak dingin. Hanya itu...aku tidak sakit," gerutu Serra yang diperlakukan seolah dia adalah pesakitan yang bahkan tak boleh beranjak dari ranjang."Tapi pingsan bukanlah hal yang biasa!""Ya...ya...jangan khawatir aku akan terus ada di atas ranjang untuk menunggu kedatangan dokter. Sekarang bisakah kau mengambilkan aku kue atau semacamnya? Perutku sangat lapar. Dan aku ingin minum jus strawberry dengan banyak krim di atasnya."Reynard sedikit heran dengan permintaan calon istrinya, tapi ia berpikir mungkin saja Serra pingsan karena kelaparan. Bukankah tadi ibunya bercerita jika Serra hanya makan beberapa kudapan sesaat sebelum pingsan.Saat ada di pintu Reynard berpapasan dengan kedua orang tuanya yang sepertinya ingin melihat keadaan Serra. "Sayang, Mom
Dan pada malam harinya setelah acara sederhana tiup lilin ulang tahun ibunya, Reynard langsung membawa Serra kembali ke kamar. Serra masih harus banyak istirahat agar kondisinya kembali fit. Apalagi hari pernikahan mereka sudah sangat dekat.Walau sangat sederhana tapi ia merasa ini adalah acara ulang tahun paling hangat yang pernah ia rasakan. Baru kali ini ia bisa melihat ibu dan ayahnya duduk berdua dan berbicara panjang lebar. Dimitri tak lagi bersikap acuh walau tetap saja tak terpancar cinta di mata ayahnya. Setidaknya dia tahu jika kedua orang tuanya saling menyayangi."Besok pagi aku kembali ke perusahaan, Bryan akan sangat kerepotan jika aku terlalu lama pergi. Nanti aku juga akan bicara pada Ibu jika untuk sementara kau akan tinggal bersama Mommy sampai hari pernikahan kita.""Mana bisa begitu? Besok aku juga pulang, aku sangat merindukan mereka. Aku akan kembali kesini dua hari sebelum pernikahan kita dan selama itu aku akan terus berhubungan dengan Mommy jika dia ingin mem
Pagi harinya dengan berat hati Reynard meninggalkan Serra di pulau karena ia harus kembali ke perusahaan. Serra akan menyusulnya saat dokter sudah benar benar memastikan kondisinya.Ayah dan ibunya sendiri yang akan mengantar calon menantunya pulang, sekaligus untuk meminta secara resmi Serra pada Jane."Pergilah, jangan khawatir karena aku yang akan menjaganya!" ujar Gio tersenyum menang, tapi sesaat kemudian pria muda itu meringis kesakitan karena Mia mencubit keras lengannya."Jangan goda kakakmu! Kenapa kalian suka sekali membuat Mommy pusing," ujar Mia yang sudah melihat kilat kemarahan di mata putra sulungnya."Mumpung kau masih disini! Hari ini dan besok kau akan tinggal di kamp yang ada di pesisir Utara, kau akan membantu penjaga untuk mengatur pengemasan dan pemasaran apel hasil kebun. Panen kali ini hasilnya sangat memuaskan!" ujar Dimitri yang disambut senyum kemenangan Reynard. "Kau memang terbaik Dad! Dan kau (menunjuk adiknya)...jagalah gudang apel dengan benar, jangan
Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at
Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar
Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung
"Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se
Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t
Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit
Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag
"Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa
"Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn