"Tolong! Toloonngg!!"Tanpa aba aba ketiga pria beda generasi itu langsung berlari ke arah suara Mia. Mereka berpikir pasti Mia dan Serra mengalami kendala saat dalam perjalanan touring mereka. Kemungkinan besar kelelahan atau bisa juga shock karena bertemu dengan binatang buas."Mom!" teriak Reynard panik ketika melihat ibunya berdiri di depan pintu mobil sendirian. Pria itu berlari lebih cepat dari kedua pria lainnya."Mana dia? Mana dia Mom?" "Dia di dalam, tadi Serra pingsan saat kami sedang perjalanan menuju pantai!""Pingsan?" Reynard langsung masuk ke dalam mobil untuk melihat keadaan wanitanya. Serra sudah membuka matanya, ada raut bingung di kedua matanya. Mungkin bingung karena tiba tiba dia dan Mia sudah kembali ke mansion. "Kau tak apa apa sayang?" tanya Reynard membawa tubuh Serra keluar dan membopongnya masuk ke dalam mansion. Serra mengalungkan tangannya karena memang merasa masih sedikit pusing untuk berjalan sendiri. Entah, tapi tadi tiba tiba saja dia merasa sang
"Kenapa dokternya tidak datang datang, apa kau bisa bertahan?""Sudah aku katakan bukan? Aku tidak butuh dokter, aku hanya belum terbiasa dengan cuaca di pulau ini. Di kota tempat kita tinggal cuaca terasa hangat, tapi disini sedikit agak dingin. Hanya itu...aku tidak sakit," gerutu Serra yang diperlakukan seolah dia adalah pesakitan yang bahkan tak boleh beranjak dari ranjang."Tapi pingsan bukanlah hal yang biasa!""Ya...ya...jangan khawatir aku akan terus ada di atas ranjang untuk menunggu kedatangan dokter. Sekarang bisakah kau mengambilkan aku kue atau semacamnya? Perutku sangat lapar. Dan aku ingin minum jus strawberry dengan banyak krim di atasnya."Reynard sedikit heran dengan permintaan calon istrinya, tapi ia berpikir mungkin saja Serra pingsan karena kelaparan. Bukankah tadi ibunya bercerita jika Serra hanya makan beberapa kudapan sesaat sebelum pingsan.Saat ada di pintu Reynard berpapasan dengan kedua orang tuanya yang sepertinya ingin melihat keadaan Serra. "Sayang, Mom
Dan pada malam harinya setelah acara sederhana tiup lilin ulang tahun ibunya, Reynard langsung membawa Serra kembali ke kamar. Serra masih harus banyak istirahat agar kondisinya kembali fit. Apalagi hari pernikahan mereka sudah sangat dekat.Walau sangat sederhana tapi ia merasa ini adalah acara ulang tahun paling hangat yang pernah ia rasakan. Baru kali ini ia bisa melihat ibu dan ayahnya duduk berdua dan berbicara panjang lebar. Dimitri tak lagi bersikap acuh walau tetap saja tak terpancar cinta di mata ayahnya. Setidaknya dia tahu jika kedua orang tuanya saling menyayangi."Besok pagi aku kembali ke perusahaan, Bryan akan sangat kerepotan jika aku terlalu lama pergi. Nanti aku juga akan bicara pada Ibu jika untuk sementara kau akan tinggal bersama Mommy sampai hari pernikahan kita.""Mana bisa begitu? Besok aku juga pulang, aku sangat merindukan mereka. Aku akan kembali kesini dua hari sebelum pernikahan kita dan selama itu aku akan terus berhubungan dengan Mommy jika dia ingin mem
Pagi harinya dengan berat hati Reynard meninggalkan Serra di pulau karena ia harus kembali ke perusahaan. Serra akan menyusulnya saat dokter sudah benar benar memastikan kondisinya.Ayah dan ibunya sendiri yang akan mengantar calon menantunya pulang, sekaligus untuk meminta secara resmi Serra pada Jane."Pergilah, jangan khawatir karena aku yang akan menjaganya!" ujar Gio tersenyum menang, tapi sesaat kemudian pria muda itu meringis kesakitan karena Mia mencubit keras lengannya."Jangan goda kakakmu! Kenapa kalian suka sekali membuat Mommy pusing," ujar Mia yang sudah melihat kilat kemarahan di mata putra sulungnya."Mumpung kau masih disini! Hari ini dan besok kau akan tinggal di kamp yang ada di pesisir Utara, kau akan membantu penjaga untuk mengatur pengemasan dan pemasaran apel hasil kebun. Panen kali ini hasilnya sangat memuaskan!" ujar Dimitri yang disambut senyum kemenangan Reynard. "Kau memang terbaik Dad! Dan kau (menunjuk adiknya)...jagalah gudang apel dengan benar, jangan
"Apa perlu saya tinggal agar kalian bisa leluasa untuk berbicara?" tanya Dimitri pada Dokter Greg yang saat ini duduk didepannya dan Mia. Biasanya jika ingin memulai sesi berbicara, Dokter Greg memintanya pergi agar istrinya leluasa untuk menumpahkan semua isi hatinya.Dan walaupun Greg adalah orang bayarannya tapi dokter itu bisa menjaga semua masalah Mia darinya. Dokter itu hanya akan memberikan masukan bagaimana harus bersikap pada istrinya."Tidak, kau disini saja. Tak ada yang harus aku sembunyikan darimu," ujar Mia meraih satu tangan suaminya agar tak beranjak dari tempatnya. Mia hanya merasa tak ada lagi yang perlu ditutupi, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Greg...jika dia harus lebih berani untuk terbuka. Pada kenyataannya dia tak lagi muda, sudah waktunya dia fokus pada anak anak dan cucu cucunya kelak."Bagaimana kabar anda hari ini Nyonya?""Sangat baik, rasanya luar biasa karena saat ini saya mempunyai seorang anak perempuan! Kami memasak bersama! Kami bercerita ba
"Untung saja tubuhnya masih bagus untuk dipamerkan, jika dia bukan mantan artis mungkin tak akan ada pria yang akan penasaran padanya!" gumam seorang pria yang merupakan sang pemilik rumah bordil yang sangat ternama di negeri ini.Pria itu kesal karena ternyata luka yang masih belum kering di wajah Kath sangat mengganggu penampilannya. Beruntung wanita itu sangat terkenal di kalangan atas hingga tetap saja banyak peminat Saat ini Kath sedang berdiri dipanggung kecil tempat pelelangan gadis. Sebenarnya tempat itu khusus digunakan untuk pelelangan gadis gadis yang masih murni.Biasanya para pria kaya memburu gadis seperti itu untuk kesenangannya. Tapi karena Kathleen adalah artis ternama maka dia juga melalui proses lelang untuk mendapatkan pelanggan pertamanya.Selain luka di wajah sebenarnya ada luka baru di lengan yang tersamar oleh foundation. Semalam saat di bawa dari penampungan ke tempat ini Kath berusaha melarikan diri.Saat dalam perjalanan menuju tempat ini Kath memaksa untuk
Pagi pagi sekali Serra langsung ke kamar mandi untuk menggunakan testpack yang di berikan oleh Dokter Kelly untuknya. Dengan hati berdebar dia menaruh tiga alat itu dalam gelas urine yang sudah dia siapkan."Oh God!" Wanita itu seperti tak percaya dengan apa yang dilihatnya, ketiga testpack yang ada ditangannya menunjukkan dua garis merah. Yang artinya jika dia memang positif berbadan dua.Wanita itu mengelus pelan perutnya yang masih rata, dia masih tak percaya jika ada kehidupan lain dalam dirinya. Rasanya baru kemarin ia mengenal sosok putra sulung Alexander, dan hubungan mereka pun tidak di awali dengan sesuatu yang baik.Dia ingin mengatakan kabar bahagia ini pada Reynard tepat di hari pernikahannya. Dia ingin hal ini akan menjadi kado terindah untuk pernikahan mereka. Lagipula Serra ingin terlebih dulu memeriksakan diri ke dokter kandungan sesuai dengan saran yang di berikan Dokter Kelly.Setelah selesai membersihkan diri Serra langsung turun untuk menemui Mia. Hari ini rencana
"Kemarin Tuan Bryan melihatmu sebentar di kamar, tapi sepertinya kau sedang tidur. Ibu lihat sekarang kau tak lagi seperti dulu. Biasanya kau selalu menanyakan kapan dia datang, kau selalu bersemangat jika bercerita tentang dia!" kata Jane yang melihat akhir akhir ini Naina menjadi lebih diam.Naina hanya akan berbicara jika ia bertanya tentang sesuatu. Seharian gadis itu menghabiskan waktunya di kamar, disibukkan dengan tugas tugas sekolahnya."Uncle Bryan adalah orang yang sangat sibuk, aku hanya tidak ingin mengganggunya Bu! Kemarin dia ikut mengurus pengobatanku di rumah sakit karena Tuan...ehh Kak Reynard yang memintanya!"Jane menghela nafas mendengar jawaban dari putri bungsunya, dia merasa jawaban itu hanya keluar dari mulut...bukan dari hati. Sepertinya gadis itu mulai menjaga jarak dari sang wakil Presdir Jayde's, Bryan O'Brien."Kenapa lbu tidak menikah lagi? Apakah menikah bukanlah hal yang menyenangkan? Atau karena lbu tak lagi bisa memberikan hati pada pria lain? Apakah c