"Aku sudah menemukannya..."Jantung Mia seperti sedang di pompa dengan keras, dia telah mendengar hal yang telah ia nantikan selama bertahun tahun ini. Akhirnya ia bertemu dengan wanita luar biasa yang sangat dicintai suaminya.Mungkin akan sangat menyakitkan ketika menyadari kemungkinan jika suaminya akan jatuh ke pelukan wanita lain. Tapi kenyataannya dialah 'wanita lain' yang sudah masuk dalam kehidupan suaminya."Akhirnya aku menemukan wanita yang benar benar bisa menaklukkan bocah nakal itu! Aku bahkan pernah berpikir jika ia tak akan menikah karena tak ada wanita yang berani dan mampu menghadapinya!""A-apa? Jadi bukan...?"Mia menatap suaminya, tak terasa air mata mengalir di pipinya. Ternyata perkiraannya salah besar, suasana hatinya seperti sedang dijungkir balikkan saat ini!"Hei kau menangis? Apa kata kataku sangat mengharukan? Tapi aku hanya mengatakan jika aku sudah menemukannya." ujar Dimitri yang menoleh ketika mendengar isak lirih istrinya. "Tidak, aku hanya bahagia k
Dengan menggunakan mobil Jeep yang di bawa dua penjaga, Mia benar benar melaksanakan niatnya untuk mengajak menantunya berkeliling pulau. Hanya dua dan Serra, tak ada satu pria pun dalam keluarganya di ijinkan untuk ikut karena hari ini adalah hari khusus ibu dan menantunya.Walau awalnya Reynard sangat menentang dengan alasan keselamatan tapi ia akhirnya mengalah karena ayahnya sendiri yang menjamin keselamatan dua wanita itu. Pulau milik ayahnya ini bukanlah pulau yang kecil, ada satu bagian dari pulau ini yang merupakan hutan yang dihuni oleh binatang liar. Sengaja Dimitri tak menyentuh area itu karena tak ingin mengganggu kelestarian alam. Semua makhluk hidup mempunyai hak untuk hidup.Semua penjaga yang tinggal di pulau sudah di latih untuk menghadapi situasi ketika tiba tiba menemui satwa buas yang tak sengaja lewat. Mereka tidak di ijinkan menembak jika satwa itu tidak mengancam jiwanya."Wow, luar biasa!" Tak hentinya Serra bergumam takjub melihat area yang mereka lewati. I
Kath langsung berlari ke sudut kamar ketika mendengar seseorang membuka pintunya. Beberapa hari yang lalu ketika bangun ia sangat terkejut karena sudah disekap di kamar sempit. Berkali kali ia mencoba melawan dan melarikan diri tapi ternyata banyak sekali pria yang berjaga di luar kamarnya. Dan ia tak melihat Dokter Kwang ada di antaranya. Kath masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.Apakah Kwang terlibat dengan semua ini, atau pria itu juga menjadi salah satu korbannya. Bisa saja klinik pria itu dirampok dan ia dibawa karena para penjahat tahu jika dia adalah artis terkenal. Mereka pasti mengharap uang tebusan."Kemarilah jalang! Bukannya kau sudah terbiasa melayani pria tua itu?" Salah seorang pria mendekat, dan Kath langsung meraih gelas plastik yang ada di atas nakas karena hanya benda itu yang bisa ia jadikan senjata membela diri. "Menjauh dariku! Apa kalian sudah bosan hidup? Aku adalah tunangan dari Giorgio Alexander, dan kalian tahu betapa kuatnya kla
"Tolong! Toloonngg!!"Tanpa aba aba ketiga pria beda generasi itu langsung berlari ke arah suara Mia. Mereka berpikir pasti Mia dan Serra mengalami kendala saat dalam perjalanan touring mereka. Kemungkinan besar kelelahan atau bisa juga shock karena bertemu dengan binatang buas."Mom!" teriak Reynard panik ketika melihat ibunya berdiri di depan pintu mobil sendirian. Pria itu berlari lebih cepat dari kedua pria lainnya."Mana dia? Mana dia Mom?" "Dia di dalam, tadi Serra pingsan saat kami sedang perjalanan menuju pantai!""Pingsan?" Reynard langsung masuk ke dalam mobil untuk melihat keadaan wanitanya. Serra sudah membuka matanya, ada raut bingung di kedua matanya. Mungkin bingung karena tiba tiba dia dan Mia sudah kembali ke mansion. "Kau tak apa apa sayang?" tanya Reynard membawa tubuh Serra keluar dan membopongnya masuk ke dalam mansion. Serra mengalungkan tangannya karena memang merasa masih sedikit pusing untuk berjalan sendiri. Entah, tapi tadi tiba tiba saja dia merasa sang
"Kenapa dokternya tidak datang datang, apa kau bisa bertahan?""Sudah aku katakan bukan? Aku tidak butuh dokter, aku hanya belum terbiasa dengan cuaca di pulau ini. Di kota tempat kita tinggal cuaca terasa hangat, tapi disini sedikit agak dingin. Hanya itu...aku tidak sakit," gerutu Serra yang diperlakukan seolah dia adalah pesakitan yang bahkan tak boleh beranjak dari ranjang."Tapi pingsan bukanlah hal yang biasa!""Ya...ya...jangan khawatir aku akan terus ada di atas ranjang untuk menunggu kedatangan dokter. Sekarang bisakah kau mengambilkan aku kue atau semacamnya? Perutku sangat lapar. Dan aku ingin minum jus strawberry dengan banyak krim di atasnya."Reynard sedikit heran dengan permintaan calon istrinya, tapi ia berpikir mungkin saja Serra pingsan karena kelaparan. Bukankah tadi ibunya bercerita jika Serra hanya makan beberapa kudapan sesaat sebelum pingsan.Saat ada di pintu Reynard berpapasan dengan kedua orang tuanya yang sepertinya ingin melihat keadaan Serra. "Sayang, Mom
Dan pada malam harinya setelah acara sederhana tiup lilin ulang tahun ibunya, Reynard langsung membawa Serra kembali ke kamar. Serra masih harus banyak istirahat agar kondisinya kembali fit. Apalagi hari pernikahan mereka sudah sangat dekat.Walau sangat sederhana tapi ia merasa ini adalah acara ulang tahun paling hangat yang pernah ia rasakan. Baru kali ini ia bisa melihat ibu dan ayahnya duduk berdua dan berbicara panjang lebar. Dimitri tak lagi bersikap acuh walau tetap saja tak terpancar cinta di mata ayahnya. Setidaknya dia tahu jika kedua orang tuanya saling menyayangi."Besok pagi aku kembali ke perusahaan, Bryan akan sangat kerepotan jika aku terlalu lama pergi. Nanti aku juga akan bicara pada Ibu jika untuk sementara kau akan tinggal bersama Mommy sampai hari pernikahan kita.""Mana bisa begitu? Besok aku juga pulang, aku sangat merindukan mereka. Aku akan kembali kesini dua hari sebelum pernikahan kita dan selama itu aku akan terus berhubungan dengan Mommy jika dia ingin mem
Pagi harinya dengan berat hati Reynard meninggalkan Serra di pulau karena ia harus kembali ke perusahaan. Serra akan menyusulnya saat dokter sudah benar benar memastikan kondisinya.Ayah dan ibunya sendiri yang akan mengantar calon menantunya pulang, sekaligus untuk meminta secara resmi Serra pada Jane."Pergilah, jangan khawatir karena aku yang akan menjaganya!" ujar Gio tersenyum menang, tapi sesaat kemudian pria muda itu meringis kesakitan karena Mia mencubit keras lengannya."Jangan goda kakakmu! Kenapa kalian suka sekali membuat Mommy pusing," ujar Mia yang sudah melihat kilat kemarahan di mata putra sulungnya."Mumpung kau masih disini! Hari ini dan besok kau akan tinggal di kamp yang ada di pesisir Utara, kau akan membantu penjaga untuk mengatur pengemasan dan pemasaran apel hasil kebun. Panen kali ini hasilnya sangat memuaskan!" ujar Dimitri yang disambut senyum kemenangan Reynard. "Kau memang terbaik Dad! Dan kau (menunjuk adiknya)...jagalah gudang apel dengan benar, jangan
"Apa perlu saya tinggal agar kalian bisa leluasa untuk berbicara?" tanya Dimitri pada Dokter Greg yang saat ini duduk didepannya dan Mia. Biasanya jika ingin memulai sesi berbicara, Dokter Greg memintanya pergi agar istrinya leluasa untuk menumpahkan semua isi hatinya.Dan walaupun Greg adalah orang bayarannya tapi dokter itu bisa menjaga semua masalah Mia darinya. Dokter itu hanya akan memberikan masukan bagaimana harus bersikap pada istrinya."Tidak, kau disini saja. Tak ada yang harus aku sembunyikan darimu," ujar Mia meraih satu tangan suaminya agar tak beranjak dari tempatnya. Mia hanya merasa tak ada lagi yang perlu ditutupi, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Greg...jika dia harus lebih berani untuk terbuka. Pada kenyataannya dia tak lagi muda, sudah waktunya dia fokus pada anak anak dan cucu cucunya kelak."Bagaimana kabar anda hari ini Nyonya?""Sangat baik, rasanya luar biasa karena saat ini saya mempunyai seorang anak perempuan! Kami memasak bersama! Kami bercerita ba