Share

126. Dua Garis

Author: Lindra lfana
last update Last Updated: 2024-10-10 14:03:55

HOEEKKK...HOEEKKK

Gio panik ketika melihat Elle muntah hebat, wajah gadis itu pucat dengan tubuh yang tampak lemah. Bukannya menjauh, Gio malah terlihat sedang memijit tengkuk dokter cantik itu.

"Pergi, aku tak ingin kau melihatku dalam keadaan seperti ini!" ujar Elle yang masih berdiri dengan dua tangan bertumpu di wastafel kamar mandi.

"Memang kenapa? Jika bukan aku siapa yang akan membantumu dalam keadaan seperti ini? Tak ada siapa siapa lagi di sini."

"Ckk aku tidak sedang terlihat cantik! Aku tak ingin kau melihatku seperti ini," lirih Elle yang sekarang berjalan keluar menuju sofa ruang tengah, gadis itu sempat menolak ketika Gio ingin memapahnya.

Penampilannya sangat berantakan! Bahkan dia yakin jika make up-nya sudah berantakan, rambutnya yang terurai setengah basah karena terciprat air di wastafel, dan keringat dingin yang tak hentinya mengalir memperburuk semuanya.

"Bagiku kau cantik dalam keadaan seperti apapun, perlu aku panggil seorang dokter untuk memeriksa kondisimu?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   127. Dipecat Dari Jayde's

    "Nona ingin pergi?" tanya seorang penjaga mendekat pada Serra yang pagi itu sudah keluar dari teras depan dengan pakaian formal, lengkap dengan tas kerjanya. Pagi ini Serra memutuskan untuk kembali ke perusahaan karena sampai sekarang ia masih menjadi pegawai di Jayde's. Dia memang kurang begitu tahu apakah posisinya masih sama atau tidak, tapi setidaknya dia pergi ke perusahaan untuk memperoleh konfirmasi.Bisa saja ia bertanya pada Bryan, tapi rasanya tidak enak jika bertanya masalah sekecil ini pada orang kedua di Jayde's itu. Dan tak mungkin ia bertanya pada Reynard, pria itu masih marah padanya."Aku ingin pergi ke Jayde's, tolong jaga Naina dirumah. Hari ini akan datang beberapa teman sekolah yang ingin mengunjunginya." "Baik Nona, tapi kami tak bisa membiarkan anda menyetir sendiri. Sesuai dengan perintah Tuan Erick, apapun alasannya kami harus selalu menjaga anda dan Nona Naina," ujar sang penjaga, selama Erick di ada di Paris keselamatan dua putri keluarga Wilson sepenuhnya

    Last Updated : 2024-10-10
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   128. Bertemu Ken

    Selesai mengemasi barangnya Serra segera berjalan menuju lift, ada satu tetes air mata yang tiba tiba membasahi pipinya. Sebenarnya tak masalah jika ia dikeluarkan dari perusahaan, karena dirinya memang sudah lama sekali tidak datang ke perusahaan. Tapi rasanya sakit ketika ingat Reynard mengusirnya dari perusahaan dengan cara seperti tadi.Ternyata selama ini dia salah, dia mengira jika Reynard akan mengerti tentang dirinya. Jika dirinya hanya butuh waktu lebih banyak untuk menata hatinya sebelum ia benar benar menerima pria itu sebagai suaminya. Tapi jangankan mengerti, pria itu malah tak peduli padanya lagi Tapi Serra berusaha berpikir positif, mungkin dengan resign dari perusahaan ia bisa menghindari kecanggungan dari Reynard. Rasanya tak nyaman ketika bertemu tapi tidak saling menyapa. Mungkin untuk sementara ia akan bekerja ditoko roti milik ibunya, karena kedepannya pasti Jane akan lebih sering ikut Erick untuk perjalanan bisnis. Dan untuk mencari pekerjaan di perusahaan lai

    Last Updated : 2024-10-11
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   129. Wanita Tetaplah Seorang Wanita

    "Nyonya Muda sudah pergi, apakah perlu saya cari penggantinya sekarang?" tanya Bryan pada Reynard yang masih fokus pada pekerjaannya.Sengaja dia bertanya untuk memastikan jika Reynard sudah benar benar tidak peduli pada Serra dan calon buah hati mereka. Ada rasa iba ketika melihat Serra yang dengan tegar pergi keluar kantor. Wanita itu sama sekali tak menangis walau mendapat perlakukan yang menurutnya sedikit tidak pantas.Reynard memecatnya tanpa ada putusan resmi dan tertulis dari perusahaan. Hanya dengan sebuah sanggahan pria itu seperti mengusirnya dengan tidak terhormat."Kau masih bisa menghandle semua bukan? Untuk sementara tugas sekretaris aku limpahkan padamu belum aku bisa menemukan siapa yang pantas untuk posisi itu!" jawab Reynard tanpa melihat ke arah pria di depannya."Baik, jika begitu saya kembali ke ruangan saya."Sebelum keluar kantor Bryan berhenti dan membalikkan badan, ada sesuatu yang ingin ia sampaikan lagi."Dan saya hanya ingin mengingatkan jika besok kita ad

    Last Updated : 2024-10-11
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   130. Masih Nona?

    "Loh kok masih di rumah?" tanya Naina uang pagi ini melihat kakaknya masih mengenakan piyama tidurnya sedang memasak di dapur. "Memang kenapa kalau kakak dirumah?" tanya Serra mengulum senyum karena tahu benar apa yang akan dikatakan adiknya selanjutnya."Ckk kenapa kakak sama persis seperti ibu? Selalu menjawab pertanyaan dengan pertanyaan!" gerutu Naina mencomot irisan buah di atas meja."Nai...kebiasaan, cuci tangan dulu sebelum ambil makanan!"Dan Naina menuruti kata kata kakaknya, setelah mencuci tangan ia membantu Serra memasak. Gadis itu terus memperhatikan wajah kakaknya hingga Serra mengerutkan dahinya."Ada apa dengan wajahku? Kenapa kau melihatku begitu?""Seperti ada yang kakak sembunyikan, aku tidak tahu apa itu. Tapi aku sudah besar jadi kau bisa membicarakan apapun padaku!"Serra tertawa mendengarnya, sepertinya baru kemarin dia melihat Naina menangis karena menginginkan permen kapas. Ya segala macam permen adalah makanan yang tidak boleh Naina makan karena waktu kecil

    Last Updated : 2024-10-12
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   131. First Night

    "Kau punya hutang banyak sekali penjelasan padaku! Ken bilang kau sedang hamil, apa itu benar?"Setelah selesai makan siang Serra mengantarkan Deela kembali ke perusahaan. Makan siang dengan durasi cukup singkat itu menyisakan banyak pertanyaan dari sahabatnya. Bahkan wanita berpipi chubby itu sedikit terkejut ketika tadi dua penjaga sudah menunggu mereka di mobil."Benar, aku sedang hamil," jawab Serra singkat karena yakin akan ada pertanyaan lainnnya."Kau sudah menikah?""Nyaris!""Oh God jadi kau hamil tanpa ada suami? Apa kau gila? Apa keluargamu tahu tentang hal ini?" tanya Deela dengan raut tak percaya karena selama berteman dengannya Serra bukanlah wanita yang mudah tertarik pada seorang pria."Siapa ayah dari bayimu? Kenapa dia tak mau bertanggung jawab? Kau bisa andalkan aku, kita akan lapor pada polisi...atau lapor ke organisasi pembela perempuan! Kita akan viralkan ini! Kita buat ayah bayi itu bertanggung jawab!" ujar Deela berapi api, dia yakin Serra adalah korban janji p

    Last Updated : 2024-10-12
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   132. Kembar

    "Tidak usah tersenyum senyum seperti itu, apanya yang lucu?" gerutu Elle, sore ini Gio datang di rumah sakit tempat prakteknya. Mungkin pria itu tahu jika saat ini jam prakteknya sudah selesai."Aku antar kau pulang!""Terimakasih, tapi aku bawah mobil sendiri. Masih menumpang di apartemen kakakmu Tuan kaya?" sinis Elle yang sempat ditemui oleh Reynard yang menanyakan apakah dirinya sering bertemu dengan Gio. Dan apakah ada perilaku adiknya yang terlihat aneh karena tak pernah adiknya itu menginap begitu lama di apartemen miliknya."Tapi mobilmu sudah ada di apartemen."Elle berdecih karena ternyata Gio dan Reynard mempunyai sifat yang sama. Selalu melakukan apapun semaunya sendiri."Kemarin kakakmu menanyakan tentang dirimu, dia khawatir jika terjadi apa apa pada dirimu.""Kau ingin aku ambil alih gedung itu?"Elle memutar bola matanya malas melihat pria sok kaya yang nyatanya memang kaya raya itu memamerkan kuasanya. Saat berjalan menuju area parkir kebetulan mereka melewati kantin

    Last Updated : 2024-10-13
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   133. Satu Jalan

    Malam ini Reynard dan Bryan tiba disebuah restoran ala Jepang yang baru beberapa minggu lalu buka. Sang pemilik adalah salah satu klien istimewa mereka dari Jepang. Seharusnya siang tadi mereka bertemu tapi karena sesuatu mereka harus mengundurnya. Beruntung sang klien mau mengerti dan bersedia mengundurkan pertemuan pada malam ini."Selamat malam tuan tuan, sebuah kehormatan anda sekalian sudi datang ke tempat ini," seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan wajah oriental tampak menyambut mereka. "Selamat malam Tuan Kenichi Jhonson, maaf sekali jika tadi kami terpaksa mengundur pertemuan ini," sahut Reynard memeluk sekilas kliennya, begitupun Bryan."Tapi karena hal itu saya bisa makan siang bersama wanita istimewa, saya berhutang satu terimakasih pada anda sekalian," sahut pria bernama Ken itu tersenyum ramah."Mungkin itu sebuah pertanda jika anda harus segera mengakhiri masa lajang anda Tuan Ken!" kata Reynard mencoba beramah tamah. Jika dilihat Ken memang terlihat seperti peng

    Last Updated : 2024-10-13
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   134. Aku Mencintaimu

    Rencananya untuk mengantar Naina ke sekolah harus batal karena pagi tadi ia diberitahu jika Reynard sedang sakit. Menurut yang ia dengar semalam pria itu terus saja muntah dan demam tinggi.Pagi ini dia datang ke mansion Alexander untuk sekedar melihat kondisi ayah dari janin yang dikandungnya. Suasana terlihat sepi saat ia datang, seperti biasanya.Kepala maid yang melihat kedatangannya langsung datang datang menyambut. Pria parubaya itu tahu jika Serra adalah calon menantu di keluarga ini. Satu saja kesalahan akan berakibat fatal untuknya."Tuan Muda ada di kamarnya, mari saya antar kesana Nona. Semalam Dokter Elle sudah datang memeriksanya, dan beliau bilang jika Tuan Reynard hanya kelelahan. Ada sedikit gangguan pencernaan karena akhir akhir ini Tuan Muda jarang sekali makan. Perutnya hanya di isi dengan kopi dan wine. Berkali kali Nyonya besar menelpon Tuan Muda tapi tidak didengarkan," ujar sang kepala pelayan menjelaskan. "Terimakasih atas penjelasannya.""Jangan sungkan Nona,

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   177. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   176. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   175. Bon Chap5 (Adrian vs Deela)

    Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   174. Bon Chap4 (Bryan vs Naina)

    "Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   171.Bon Chap3 (Adrian vs Deela)

    Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   170. Bon Chap1 (Adrian vs Deela)

    Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   169. Bon Chap1( Adrian Deela)

    Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   168. Akhir Yang Bahagia (2)

    "Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   167. Akhir yang bahagia (1)

    "Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn

DMCA.com Protection Status