Share

132. Kembar

Penulis: Lindra lfana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-13 13:25:10

"Tidak usah tersenyum senyum seperti itu, apanya yang lucu?" gerutu Elle, sore ini Gio datang di rumah sakit tempat prakteknya. Mungkin pria itu tahu jika saat ini jam prakteknya sudah selesai.

"Aku antar kau pulang!"

"Terimakasih, tapi aku bawah mobil sendiri. Masih menumpang di apartemen kakakmu Tuan kaya?" sinis Elle yang sempat ditemui oleh Reynard yang menanyakan apakah dirinya sering bertemu dengan Gio. Dan apakah ada perilaku adiknya yang terlihat aneh karena tak pernah adiknya itu menginap begitu lama di apartemen miliknya.

"Tapi mobilmu sudah ada di apartemen."

Elle berdecih karena ternyata Gio dan Reynard mempunyai sifat yang sama. Selalu melakukan apapun semaunya sendiri.

"Kemarin kakakmu menanyakan tentang dirimu, dia khawatir jika terjadi apa apa pada dirimu."

"Kau ingin aku ambil alih gedung itu?"

Elle memutar bola matanya malas melihat pria sok kaya yang nyatanya memang kaya raya itu memamerkan kuasanya. Saat berjalan menuju area parkir kebetulan mereka melewati kantin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   133. Satu Jalan

    Malam ini Reynard dan Bryan tiba disebuah restoran ala Jepang yang baru beberapa minggu lalu buka. Sang pemilik adalah salah satu klien istimewa mereka dari Jepang. Seharusnya siang tadi mereka bertemu tapi karena sesuatu mereka harus mengundurnya. Beruntung sang klien mau mengerti dan bersedia mengundurkan pertemuan pada malam ini."Selamat malam tuan tuan, sebuah kehormatan anda sekalian sudi datang ke tempat ini," seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan wajah oriental tampak menyambut mereka. "Selamat malam Tuan Kenichi Jhonson, maaf sekali jika tadi kami terpaksa mengundur pertemuan ini," sahut Reynard memeluk sekilas kliennya, begitupun Bryan."Tapi karena hal itu saya bisa makan siang bersama wanita istimewa, saya berhutang satu terimakasih pada anda sekalian," sahut pria bernama Ken itu tersenyum ramah."Mungkin itu sebuah pertanda jika anda harus segera mengakhiri masa lajang anda Tuan Ken!" kata Reynard mencoba beramah tamah. Jika dilihat Ken memang terlihat seperti peng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   134. Aku Mencintaimu

    Rencananya untuk mengantar Naina ke sekolah harus batal karena pagi tadi ia diberitahu jika Reynard sedang sakit. Menurut yang ia dengar semalam pria itu terus saja muntah dan demam tinggi.Pagi ini dia datang ke mansion Alexander untuk sekedar melihat kondisi ayah dari janin yang dikandungnya. Suasana terlihat sepi saat ia datang, seperti biasanya.Kepala maid yang melihat kedatangannya langsung datang datang menyambut. Pria parubaya itu tahu jika Serra adalah calon menantu di keluarga ini. Satu saja kesalahan akan berakibat fatal untuknya."Tuan Muda ada di kamarnya, mari saya antar kesana Nona. Semalam Dokter Elle sudah datang memeriksanya, dan beliau bilang jika Tuan Reynard hanya kelelahan. Ada sedikit gangguan pencernaan karena akhir akhir ini Tuan Muda jarang sekali makan. Perutnya hanya di isi dengan kopi dan wine. Berkali kali Nyonya besar menelpon Tuan Muda tapi tidak didengarkan," ujar sang kepala pelayan menjelaskan. "Terimakasih atas penjelasannya.""Jangan sungkan Nona,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   135. Married

    CEKLEKKK...Bau sabun yang menguar membuat Serra tergoda untuk melihat apa yang ada di belakang tubuhnya. Sekali lagi Serra harus berdecak kesal karena dengan santainya Reynard seperti sengaja berganti baju didepannya.Tubuh polos setengah basah itu membuatnya kesulitan bernafas, seperti tak ada udara disekitarnya. Setiap lekuk pahatan sempurna itu seperti sedang mengundang untuk menyentuhnya."Kau sedang mencuri pandang Nyonya?""Terlalu percaya diri!" sinis Serra yang kaget ketika satu tangannya sudah diraih oleh pria yang ternyata sudah selesai berpakaian itu. Dahinya berkerut ketika melihat penampilan Reynard yang setengah formal. Padahal ia tahu pria itu tak mungkin pergi ke perusahaan dengan kondisi seperti ini.Tapi dia menurut ketika Reynard menuntunnya keluar kamar menuju ruang kerjanya."Aku sudah tidak bekerja untuk Jayde's, kenapa kau mengajakku kesini?" tanya Serra, ia curiga pada senyum iblis tampan didepannya.Benar saja, sudah ada tiga orang pria yang sudah menunggu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   136. Sang Pengagum

    "Kenapa Naina tidak kita bawa ke mansion saja? Aku rasa Uncle Erick dan ibu tidak akan keberatan," ujar Reynard yang tadi sempat berkeras mengantar Serra ke toko roti. Serra tak mengijinkannya ikut karena mengingat kondisi dirinya yang sedang tidak sehat. "Nanti aku akan membahasnya dengan Naina, tapi kita tidak bisa memaksanya jika dia tidak mau. Aku tak bisa biarkan ia tinggal sendirian di rumah, jika diijinkan aku akan tinggal selama beberapa hari ke depan sebelum Uncle dan ibu pulang dari bulan madunya."Reynard tersenyum dalam diamnya, kata kata dari Serra menghangatkan hatinya. Mungkin terdengar sepele, hanya meminta sebuah ijin. Tapi hal itu membuatnya merasa sangat dihargai."Ya sudah kita akan tinggal di kediaman Wilson, kau dan putraku adalah rumahku jadi aku akan mengikuti kemanapun kau pergi!" "Kenapa kau sangat yakin jika dia laki laki? Sayang kau tak melihatnya kemarin, dia bahkan baru sebesar biji kacang."Serra terhenyak dengan kata katanya sendiri yang terdengar sep

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   137. Banyak Kejutan

    Mia menatap sekilas suaminya yang saat ini sedang minum kopi diruang tengah bersama putra bungsu mereka. Kabar akurnya putra sulung mereka dan Serra saja sudah menjadi kejutan untuk mereka. Dan hari ini gio membuat kejutan lain dengan mengundang mereka makan malam untuk menyampaikan sesuatu."Kenapa Mommy memandangku seperti itu? Aku memang sudah berbuat satu kesalahan, tapi bukan sepenuhnya salahku. Maksudku aku terpaksa melakukannya, dia dan aku dalam situasi yang salah....""Stop!" Mia meminta putranya berhenti bicara karena bingung dengan arah pembicaraan Gio.Dari raut datar Dimitri ia yakin jika suaminya itu sudah mengetahui semuanya, tapi seperti biasanya...Dimitri akan diam dan membiarkan semua berjalan sesuai alurnya."Dari tadi Mommy mendengar kata salah dan salah, memang kesalahan apa yang kau perbuat? Apa kau membuat Alexander bangkrut? Atau kau membuat perusahaan kakakmu bangkrut? Atau jangan jangan kau sedang terjerat hutang!"Dimitri terbahak mendengar perkataan istriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   138. Cemburunya Bryan

    Bryan terus saja memperhatikan gadisnya yang sedang menyiapkan makan malam untuknya. Seharusnya malam ini mereka di undang makan malam di mansion Alexander, tapi karena kondisi Naina akhirnya ia menemani gadis itu di rumah.Setelah semua siap akhirnya mereka makan dalam diam. Sesekali Naina melirik ke arah pria didepannya, gadis itu merasa malam ini Bryan terlalu diam. Pria itu tidak memarahinya walaupun mengetahui kondisinya lemah gara gara siang tadi ia bekerja di toko roti ibunya.Setelah selesai pun Bryan tetap diam dan langsung duduk di teras depan untuk menyalakan rokoknya. Dia terlihat berbicara dengan salah satu penjaga di rumahnya. Sengaja Naina membiarkan pria itu duduk di teras untuk menghabiskan rokoknya. Gadis itu merasa jika Bryan sedang marah padanya , walau ia tidak tahu apa kesalahannya."Ehhmm sepertinya saya harus permisi sebentar, saya harus memeriksa penjagaan di belakang!" ujar sang penjaga ketika melihat Naina datang dengan membawa minuman dingin. Beberapa har

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   139. Tiga Pria

    "Kalian sudah akan menjadi ayah, aku harap kalian bisa lebih dewasa ketika menghadapi sebuah masalah. Jangan pernah telan mentah mentah nasehat dari orang lain!" ujar Dimitri melirik putra sulungnya. Kemarin dia sempat menasehati putranya agar sementara menuruti keinginan Serra yang menginginkan Reynard 'menjauh'. Dan Reynard benar benar melakukannya dengan cara yang salah dan tanpa memikirkan perasaan Serra."Kenapa melihatku seperti itu? Bukan salahku jika aku menjauhi istriku, Daddy yang terlalu berbelit belit menasehati!" gerutu Reynard memukul lengan Gio yang tertawa terbahak di sampingnya.Setelah makan malam mereka duduk di taman samping untuk minum kopi dan sedikit membahas masalah perusahaan. Sedang para wanita berkumpul diruang tengah untuk minum teh."Dan kalian jangan ulangi kesalahan Daddy dulu, cintai istri kalian sepenuh hati. Belajar untuk saling menerima kekurangan ataupun kelebihan masing masing. Jangan mementingkan ego karena anak anak akan bisa merasakan masalah k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   140. List Penguji Kesabaran

    "Selamat malam Tuan Tuan, maaf menantu saya tidak bisa ikut bersama kalian karena mengingat kondisinya. Tapi saya dan putra saya bersedia membantu tugas anda malam ini," sapa Dimitri pada tiga pria berseragam yang ada di area luar mansion, penjagaan di mansion sangat ketat hingga tak ada siapapun bisa masuk tanpa ijin darinya."Selamat malam malam Tuan Dimitri dan Tuan Reynard, maaf kami sudah mengganggu waktu istirahat kalian. Kami sama sekali tidak tahu jika ternyata Nona...maksud kami Nyonya Serra adalah menantu di keluarga ini. Kami hanya ingin memastikan jika mayat yang kami temukan di depan kediaman Wilson bukanlah Nona Naina."Para petugas mendatangi mansion Alexander karena mendapat laporan dari salah satu warga yang melihat yang melihat Reynard belum lama keluar dari kediaman Wilson bersama Serra. Dan kebetulan mereka tak menemukan siapapun di dalam kediaman.Dan untungnya ketiga petugas itu sangat memaklumi aturan di rumahnya. Mereka pergi ke mansion Alexander karena ada beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   177. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   176. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   175. Bon Chap5 (Adrian vs Deela)

    Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   174. Bon Chap4 (Bryan vs Naina)

    "Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   171.Bon Chap3 (Adrian vs Deela)

    Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   170. Bon Chap1 (Adrian vs Deela)

    Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   169. Bon Chap1( Adrian Deela)

    Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   168. Akhir Yang Bahagia (2)

    "Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   167. Akhir yang bahagia (1)

    "Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn

DMCA.com Protection Status