Share

Kehangatan

Penulis: Koran Meikarta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-15 15:56:25

"Enghh, Ray–yan ...."

Celine menatap wajah Rayyan yang memerah di bawahnya. Suaminya tampak menahan gairah karena godaan yang dilakukannya. Tubuh mereka banjir oleh peluh hingga suhu tubuh di sekitar mereka mendadak terasa panas. Namun itu tak menyurutkan Celine untuk terus menggerakkan pinggulnya. Mencari kepuasan yang jarang dia dapatkan.

"Ce-celine ... kamu sangat cantikh ...."

Rayyan mengusap peluh yang membasahi tubuh istrinya. Dia membiarkan Celine melakukan apa yang diinginkannya. Celine yang seperti ini tampak benar-benar sangat seksi. Tubuh istrinya yang selalu ingin dia sentuh. Sampai akhirnya, Celine menurunkan tubuhnya dan membelit lidahnya dengan intens. Tidak ada yang bisa menggambarkan betapa puasnya Rayyan dengan sang istri. Dia melumat bibir penuh Celine, mencecap dan bertukar saliva. Meredam desahan panjang saat mereka sampai pada titik kepuasan. 

Celine melepas pagutan bibir mereka dan jatuh di tubuh suaminya dengan napas tersengal-sengal, sampai Rayyan tersenyum kecil dan memindahkan tubuhnya. Melepaskan penyatuan mereka seraya memberi kecupan mesra di kening sang istri. Akan tetapi, Celine menatap Rayyan serius, seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Tidak, bukan karena ada masalah, sebenarnya dia hanya belum puas. Celine masih menginginkan Rayyan. Dia sangat jarang sekali melakukan ini dengan suaminya setelah selama setahun sibuk bekerja. Waktunya banyak tersita oleh pekerjaan, dari pagi hingga malam.

"Ada apa? Kamu tidak seperti biasanya, Sayang." Rayyan jelas tidak bisa untuk tidak menyadari kalau istrinya tengah melamun. Padahal beberapa menit lalu, Celine dengan menggairahkannya menggoyang pinggulnya.

"Hmm? Tidak apa-apa, Rayyan."

Sebisa mungkin, Celine mencoba untuk tersenyum. Dia tidak mau membuat Rayyan khawatir karena masalah yang menurutnya sepele. Lebih baik menikmati waktunya dengan sang suami. Meski pikirannya tiba-tiba teringat akan perkataan Dominic yang memintanya untuk jangan pulang.

Membayar? Kalimat laki-laki itu sangat ambigu, hingga membuatnya berpikir kalau Dominic mau menghinanya dan menganggapnya sebagai wanita murahan. Meski laki-laki itu akhirnya menjelaskan kalau dia butuh seseorang yang bisa menjaganya semalaman. Berkata jika keluarganya akan membayar jasa Celine yang sudah menyelamatkan nyawanya.

Semua itu tidak penting. Celine tidak mengharapkan apa pun dari Dominic. Dia hanya ingin menolongnya saja, tidak memiliki maksud lain. Meski saat ini, Celine tidak pernah tahu siapa sebenarnya Dominic. Laki-laki itu selalu mengalihkan pembicaraan setiap kali dia bertanya tentang keluarganya atau apa yang menimpa Dominic sebenarnya.

Alhasil, Celine kini menganggap kalau Dominic adalah Tuan muda yang manja. Terlibat masalah dan berkelahi dengan musuhnya. Tak lama lagi, pasti ada orang yang mencarinya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengherankan untuknya, laki-laki itu melarangnya untuk melapor pada polisi. Dominic lebih memilih untuk tetap diam sampai kondisinya sembuh. Itu artinya, Celine harus tetap merawatnya.

"Celine, kamu melamun lagi. Apa yang kamu pikirkan?"

"Dominic."

"Apa? Siapa dia?" Rayyan menatap istrinya dengan serius. Dia baru pertama kali mendengar nama itu, seperti nama seorang laki-laki. Apa mungkin saat ini, istrinya ....

"Ah, jangan salah paham, dia hanya seseorang yang kutolong, Rayyan," ucap Celine sedikit gelagapan. Harusnya, dia tidak perlu menceritakan tentang pria yang ditolongnya kemarin malam, tapi jika Rayyan sudah tahu, apa boleh buat.

"Kamu menolong seseorang? Lalu, bagaimana keadaannya sekarang?" Kedua alis hitam Rayyan mengernyit. Tangannya mengusap rambut sang istri dengan lembut.

"Ya, kemarin malam. Saat aku pulang ke rumah, aku melihatnya terluka. Dia sepertinya mengalami perampokan, semua indentitas tidak ada. Aku merawatnya di sebuah rumah tua. Sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik, mungkin besok dia akan pergi," jelas Celine, dia sedikit menambahkan praduganya di akhir percakapan.

"Jadi itu alasanmu pulang dengan basah kuyup?"

Celine menggangguk. Meski darah dari Dominic sudah tersapu oleh hujan, tapi tubuhnya tetap basah karena dia tidak membawa payung malam itu.

"Kamu memang sangat baik, Sayang. Istriku mau menolong orang." Rayyan tersenyum hangat dan memeluk pinggang Celine sambil menutupi tubuh mereka dengan selimut. Membuat Celine yang awalnya gugup, kini menjadi rileks. Dia balas memeluk Rayyan dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Kamu juga suami terbaikku."

***

"CARI SAMPAI DAPAT! JANGAN BIARKAN DIA LOLOS!"

Sebuah teriakan terdengar dari seorang laki-laki bertubuh besar pada beberapa orang berpakaian hitam. Terdengar mereka berlari mencari satu orang yang melarikan diri dan bersembunyi. Seseorang yang harus dibunuh atas perintah bos mereka. 

Di sisi lain, di sebuah rimbunnya semak-semak, seorang laki-laki tengah terduduk sambil menutup bagian perutnya yang terluka. Napasnya tersengal-sengal. Dia berusaha untuk tak mengeluarkan suara dan membiarkan mereka pergi. Tidak boleh terbunuh di tempat ini. Dia harus hidup. 

Barulah setelah keadaan cukup hening dan orang-orang yang berniat membunuhnya itu telah pergi, dia dengan cepat bangkit dan berjalan menyusuri jalan. Berharap ada seseorang yang bisa menyelamatkannya. Meski sepanjang jalan, dia tidak menemukan siapa pun. 

Sampai saat dia akan berbelok, dirinya dikejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya dari arah belakang. Tubuhnya sontak menegang dan menoleh. Hampir saja dia mengira jika itu adalah orang-orang yang akan membunuhnya, tapi begitu melihat siapa orang itu, ada perasaan lega muncul dalam hatinya.

"Jery, tolong. Tolong bawa aku pergi."

Sadar kalau dia tidak lagi mampu untuk berkelahi, orang-orang yang memburunya juga begitu banyak dan dia sedang dalam keadaan kondisi terluka. Satu-satunya cara adalah pergi untuk menyembuhkan diri atau meminta bantuan dari orang lain.

"Tuan, sepertinya Tuan salah paham."

"Apa? Apa maksudmu?" Kedua alisnya mengernyit. Dia tidak mengerti perkataan bawahannya itu, namun sebelum pertanyaan terjawab, sebuah pisau ditarik dan ditusukkan ke arahnya.

"Tuan harus mati." Seringai keji terlihat sebelum pisau tersebut mengoyak dada dan perutnya. Membuat darah menyembur.

"TIDAK ...."

Dominic tiba-tiba membuka matanya. Melotot ke arah atap. Napasnya memburu. Tampak tubuhnya dipenuhi keringat dingin. Wajahnya pun sedikit memucat. Dia bermimpi. Mimpi mengenai kejadian kemarin malam. Tentang seseorang yang mengejarnya dan berniat membunuhnya dengan menyabotase mobilnya sampai menewaskan sang supir.

Sayangnya, dia masih belum tahu siapa yang berbuat hal keji tersebut. Saingan bisnis atau justeru orang terdekatnya? Di sekelilingnya, banyak sekali orang bermuka dua. Bersikap baik di depan dan menjelek-jelekkan di belakang.

"Sial."

Dominic melenguh. Tangannya memegang luka di dada dan bagian perut. Rasa sakit itu masih lekat dalam ingatannya, terasa sangat nyata meski sekarang dia sudah lebih baik dari kemarin. Tak ada yang aneh dengan tubuhnya. Tidak ada darah seperti kemarin malam. Dia baik-baik saja. Seseorang telah menyelamatkannya. 

Helaan napas kasar berhembus dari mulutnya. Melirik ke arah lubang yang terbuka di bagian atap. Tampak langit masih gelap gulita. Menandakan jika ini masih malam. Akan sangat sulit baginya untuk tidur kembali setelah terbangun dari mimpi buruk. Sialnya, dia juga harus berdiam dengan tubuh lemahnya seorang diri. Kedua tangannya sudah kembali normal, tapi luka di perut dan dadanya, membuat dia sulit untuk bergerak. Ia juga hanya bisa berbaring terlentang karena takut lukanya akan kembali terbuka.

Dominic juga harus menahan rasa haus yang mencekik tenggorokannya. Dia ingin minum, namun tidak ada seorang pun yang bisa dia mintai tolong. Jika saja wanita itu mau menemaninya di sini, mungkin dia tidak perlu susah payah. Akan tetapi, Celine memilih pergi dan mengatakan jika dia tidak pulang, maka keluarganya akan mencemaskannya.

Alhasil, Dominic tidak bisa mencegahnya. Dia membiarkan wanita itu pergi. Namun meski demikian, Dominic tentu tidak akan menganggap pertolongan Celine sebagai kebaikan semata. Setelah dia sembuh dan kembali ke kediamannya, dia berjanji akan membalas kebaikan wanita itu. Seperti apa katanya, dia akan membayar semuanya, tanpa terkecuali. Pantang baginya untuk memiliki hutang. 

Semua akan dibalas sesuai perbuatan dan pengkhianat akan dia balas dengan hukuman.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
valentina dwi lestarini
penasarannnnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Kau adalah Orang Asing

    "Kau yakin tidak mau ke rumah sakit atau ke kantor polisi? Kau bisa menangkap orang yang melukaimu dan kembali pada keluargamu," ujar Celine yang kini menatap Dominic makan.Pagi ini, dia juga memberi laki-laki itu sarapan, setelah sebelumnya berpamitan pada sang suami. Rayyan sudah memahami dan mengizinkannya tanpa banyak tanya. Celine menyempatkan untuk melihat Dominic pada saat sebelum dan sepulang kerja, itu pun jika hari masih sore, karena dia tidak berani lewat ke arah sini ketika hari sudah malam. Celine memilih jalan yang ramai, meski itu cukup jauh."Kau tidak perlu datang jika aku membebanimu," balas Dominic tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan di depan mata."Sepertinya kau salah paham, aku tidak mengeluh karena harus merawatmu. Aku hanya berpikir, mungkin keluargamu sedang mencarimu. Kau tahu, keluarga adalah satu-satunya yang paling berarti."Celine tidak ingin Dominic menyalahartikan perkataannya. Dia hanya khawatir karena l

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Mencari Sesuatu

    "Kerja bagus, Celine, karena bantuanmu, restoran mengalami peningkatan pengunjung," puji sang manajer pada Celine. Dia terkesan dengan ide wanita itu yang membuat harga miring khusus untuk para pasangan tanpa harus merugikan restoran. Menargetkan para muda-mudi yang memang menghabiskan waktu untuk kencan. Serta menambah beberapa varian baru di menu makanan.Kini, di akhir pekan, restoran menjadi sangat ramai. Pengunjung yang kebanyakan anak muda datang bersama pasangannya. Terlebih mereka yang berniat merayakan hari valentine. Tak hanya pasangan, namun ada juga paket istimewa untuk mereka yang menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga.Restoran yang memang berada di pusat kota dan memiliki tanah yang luas, membuat mereka bisa memakai area luar dan menciptakan pemandangan kota di malam hari. Hiasan yang dibuat senatural mungkin dan senada dengan alam dengan sedikit kesan yang menunjukkan hari valentine serta area berfoto bagi para pasangan atau keluarga."S

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Salah Alamat

    Dominic menatap rumah sederhana di depannya. Dia ikut masuk saat laki-laki yang tadi mengajaknya itu, mempersilakan dia masuk. Matanya seketika menjelajahi rumah tersebut. Memerhatikan dengan teliti. Sempit dan kecil, namun sangat bersih. Membuatnya tak henti menatap sekitar. Hingga dari arah salah satu ruangan, tiba-tiba muncul seorang anak kecil sambil mengganti seragam sekolahnya."Papa!" serunya, cukup memekakkan telinga Dominic yang ada di sisi pria itu. Dia hanya diam melihat si bocah tersebut memeluk pria di sebelahnya. Seolah senang dengan kedatangannya. Namun tidak dengan Dominic.Anak kecil adalah hal yang sangat mengganggu dan membuatnya terkadang kesal dengan keberisikkan mereka. Akan tetapi, dia yang merupakan tamu jelas tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa diam memerhatikan keduanya. Sedikit tak terduga jika ternyata pria di sebelahnya telah memiliki anak. Dia pikir, pria itu masih lajang."Papa 'kan nggak boleh ke mana-mana. Nanti kalau Mama tahu ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-29
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Hubungan Apa?

    "Ka-kau? Kenapa bisa ada di sini?" Mulut Celine terbuka dan matanya terbelalak. Dia kaget sekaligus tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dominic, laki-laki yang dia kira sudah pergi justru ada di depan matanya. Bagaimana mungkin Dominic bisa tahu rumahnya? Matanya seketika beralih menatap sang suami yang masih tersenyum. Rayyan seperti tidak tahu apa yang terjadi. "Rayyan, kenapa kamu membawa orang asing masuk?""Kamu mengenalnya, Sayang? Kami tidak sengaja bertemu tadi. Dia membutuhkan pertolongan dan aku hanya membantunya," jawab Rayyan dengan santai. Berbeda dengan Celine yang seketika menepuk jidatnya. Dia sengaja tidak memberitahu Dominic tempat tinggalnya karena takut kalau laki-laki itu orang jahat, tapi suaminya dengan sangat polos mengatakan membantu orang dan membiarkannya masuk?"Dia adalah orang yang kuceritakan kemarin."Rayyan menatap Celine heran, sebelum sang istri mengatakan tentang orang yang ditolongnya. Membuat Rayyan memutar kembali ingat

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Dia, Istriku

    Cahaya yang hanya berasal dari lampu tidur, tak terlalu membuat Dominic bisa melihat kamar dengan jelas. Meski iris matanya bisa melihat sofa bed yang dimaksud oleh Celine juga Rayyan. Ada Arion yang saat ini tengah terlelap di ranjang. Ini sedikit tidak nyaman. Sudah dikatakan kalau Dominic tidak menyukai anak kecil, tapi kini dia harus tidur bersama salah satu dari mereka. Apa boleh buat, dia juga tidak mau tinggal di gubuk itu lagi.Dalam remangnya cahaya, Dominic melihat sekeliling kamar Arion yang tampak cukup besar. Matanya melihat ada rak mainan dan lemari pakaian. Sampai berhenti dan menatap Arion yang tertidur menghadap ke arahnya. Siapa anak kecil ini? Arion memanggil Rayyan, Papa dan Celine berkata anak. Apakah mungkin jika Rayyan dan Celine ...?Dominic terdiam. Semua ini tak ada urusannya dengan dia. Mau Celine sudah menikah atau tidak, dia tidak punya urusan. Walau dia merasa sedikit aneh, kenapa wanita itu masih mau bersama pria yang bahkan berjalan saja sus

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Akhirnya Datang

    Sia-sia Dominic menunggu kedatangan ayahnya. Pasti tua bangka itu sedang bersenang-senang bersama ibunya tanpa dia. Sampai matahari berada di atas kepala, tak terlihat sedikit pun batang hidung ayahnya atau anak buahnya datang. Hal yang membuatnya bosan setengah mati karena berada di dalam rumah.Tidak ada Celine di sini. Hanya Rayyan dan Arion yang sejak tadi tengah belajar bersama, setelah anak itu pulang dari sekolah. Biasanya, anak seusia Arion akan memilih bermain bersama anak-anak lain dari pada menghabiskan waktunya untuk belajar. Namun Arion sedikit berbeda. Entah ini hanya dugaannya saja atau memang dia merasa anak kecil itu cukup pintar. Tidak berisik dan banyak mengganggu seperti anak-anak lain."Papa, Al lapar. Al mau makan."Ucapan Arion mengalihkan perhatian Dominic. Dia menatap anak tersebut dengan alis terangkat. Di depan Arion terlihat Rayyan yang juga menatap anaknya. Buku yang dia pegang untuk mengajari sang anak, diletakkan kembali di atas me

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Keberuntungan tak Terduga

    “Dia Rayyan, suami dari wanita yang menyelamatkanku,” ucap Dominic sembari memperkenalkan laki-laki di sebelahnya—yang saat ini tengah terduduk kaku. Ruang tengah kini seolah penuh oleh kehadiran ayah serta orang-orangnya.Sementara di sebelahnya tampak Rayyan seperti tidak nyaman saat mendapat tatapan selidik dari ayahnya, sampai Dominic harus memutar bola matanya kesal ketika melihat sikap sok kuasa itu. Beruntungnya, Arion tidak ada di sana. Rayyan sudah menyuruh anaknya untuk pergi bermain. "Berhentilah membuat orang lain takut, Pa.”“Ah, maaf. Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya penasaran dengan orang menyelamatkan anakku.”Kata-kata dan senyum simpul di bibir pria tua yang merupakan ayah dari Dominic, sedikit membuat perasaan Rayyan menjadi lebih santai. Dirinya ikut tersenyum, meski dalam hati masih tak percaya dengan orang yang ada di depannya. Rayyan tahu, dia jelas tahu kalau orang yang ada di depannya adalah pemilik per

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Pulang Kembali

    "Domi Sayang, akhirnya kamu pulang. Mama sangat mengkhawatirkanmu," ucap Daisy. Wanita yang baru memasuki kepala lima namun masih terlihat muda itu, memegang kedua pipi putranya cukup kuat. Linangan air mata terlihat di pelupuk matanya. Berniat mengecup manis kening anak semata wayangnya, namun hal itu tak terwujud saat sang suami justru menghalanginya."Oh, Dear, jangan terlalu berlebihan. Anakmu baik-baik saja. Dia sudah tua, jangan memperlakukannya seperti anak kecil," decak Kenneth sembari menatap tajam ke arah Dominic dan memerintahkannya untuk segera menjauh."Tapi, Sayang—""Honey, biarkan anakmu istirahat. Kita panggilkan dokter, ok?" tawar Kenneth. Ucapannya cukup membuat Daisy yang masih sangat mengkhawatirkan Dominic, mengangguk tak rela. Matanya bisa melihat wajah Dominic yang sedikit kurus.Sebagai seorang ibu yang mendengar kalau anaknya mengalami musibah sekaligus pernah meregang nyawa, dia sangat sedih bukan main. Daisy tidak pernah bi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Kejutan Terindah (End)

    Cup.Sebuah kecupan lembut menyentak kesadaran Celine dari lamunannya. Dia menoleh ke arah suaminya yang kini memeluk erat tubuhnya. Bibirnya mengukir senyum manis ketika Dominic mencuri satu ciuman di sana. Sungguh, Celine tidak percaya dengan kenyataan bahwa kini dia menikah dengan lelaki licik yang menjeratnya.Pernikahan yang melelahkan tadi pagi, membuat Celine akhirnya bisa beristirahat sejenak setelah pesta resepsi dan segala adat istiadatnya. Meski sekarang, dia tentu akan melaksanakan kewajibannya sebagai istri Dominic. Melayani suaminya."Kenapa kau belum tidur? Apa ada yang mengganggumu?" tanya Dominic sambil meletakkan kepalanya di pundak Celine. Dia meraih tangan istrinya, namun Dominic mengernyit bingung menyadari ada sesuatu yang dipegang oleh Celine. Dia menarik benda itu dan melihatnya. Membuat Celine mau tak mau ikut berbalik. "Apa ini?""Itu—""Rayyan?"Dominic menatap benda yang ternyata adalah foto Rayyan dan Celine dengan Arion. Ke

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Menjadi Suami-istri

    Celine terdiam menatap pantulan dirinya depan cermin. Dia tengah mencocokkan gaun pernikahannya dengan Dominic. Setelah lebih dari tiga bulan sejak kematian Rayyan dan persiapan pernikahan, dia akhirnya akan segera menyandang status sebagai istri dari Dominic. Lelaki yang dia cintai sekaligus ayah dari anaknya.Pandangan Celine kemudian terpaku pada perutnya yang membesar. Dia mengusap lembut calon anaknya. Gaun pengantin itu sengaja dibuat besar di bagian perut dan tidak terlalu ketat agar dia tidak terlalu sesak karena perutnya yang buncit. Celine harap dia tidak akan menyesal dengan pilihannya. Dia juga berharap Dominic mengubah sikap buruknya. Meski memang, lelaki itu menjadi lebih perhatian padanya. Namun kadang kala, Dominic keras kepala dan masih tidak mau mengalah dalam beberapa hal. Terutama masalah Dominic yang berubah menjadi sangat overprotektif. Baik padanya atau pada Arion. Dia kadang harus memasang ekspresi marah dulu agar Dominic mengalah.Celine

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Rencana Pernikahan

    Celine tersenyum menatap anaknya yang tidur nyenyak bersama Dominic. Arion benar-benar tampak sangat akrab dengan lelaki itu. Celine tidak percaya, hubungan Dominic dengan Arion bisa sedekat ini. Haruskah dia menikah dengan Dominic? Tapi Celine belum melupakan Rayyan, suaminya yang meninggal karena menyelamatkannya. Semua itu membuatnya kembali sedih.Air mata tanpa sadar kembali menetes. Celine mengusapnya kasar dan berbalik untuk pergi. Namun saat dia akan menutup pintu, terlihat Dominic yang terbangun. Lelaki itu mengusap matanya dan menoleh. Lalu bangkit dan menghampirinya."Celine?""Maaf, apa aku membangunkanmu?" tanyanya dengan wajah tidak enak ketika Dominic berjalan mendekat. Celine bisa melihat wajah lelaki itu yang tampak mengantuk. Dia merasa bersalah karena mengganggunya."Tidak, maaf aku ketiduran. Aku tidak sengaja." Dominic tersenyum seraya menutup pintu kamar dan membiarkan Arion sendiri."Kenapa minta maaf? Tidurlah kembali, seperti yang ka

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Beri Aku Kesempatan Membahagiakanmu

    Celine menatap kejauhan rumah milik Dominic. Dia merasa gelisah dan tidak tenang. Celine penasaran, tapi dia ragu untuk mendekat. Ada banyak rasa takut yang menguasainya. Setelah satu minggu lalu berbincang ringan dengan mantan managernya, Celine memutuskan untuk melihat keadaan Dominic dari jauh. Sayangnya, dari jarak seperti ini, dia tidak menemukan siapa pun dan tidak tahu keadaan Dominic.Haruskah dia melangkah lebih dekat?Tidak, Celine merasa bersalah. Dia payah. Dia sudah berjanji untuk pergi dan tidak berhubungan lagi dengan Dominic. Lelaki itu juga pasti sudah membaca surat yang dia titipkan pada Marta. Bagaimana mungkin dia membatalkan niatnya dan menjilat ludahnya sendiri? Jangan konyol! Dia tidak boleh kembali kembali pada Dominic.Kepalanya terus berusaha menahannya dan memintanya untuk berbalik pergi meninggalkan rumah yang ada di seberang jalan. Namun hatinya menyuruhnya tetap melangkah. Pergi menemui Dominic dan memastikan keadaannya. Kepalanya terasa

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Aku Mencintaimu

    Dominic keluar dari ruang meeting dengan dibantu Jerry. Dia akhirnya harus turun dari posisinya sebagai CEO dan menerima surat pengunduran diri dari Celine. Dominic bisa menerima dia diturunkan, tapi dia tidak bisa menerima saat mengetahui fakta bahwa Celine pergi darinya. Wanita itu meninggalkan rumah lama dan entah pergi ke mana. Itu membuat hatinya kacau. Dominic merasakan sakit di dadanya. Dia ingin mencari keberadaan Celine dan mendapatkan wanita itu kembali. Dominic sudah berjanji pada Rayyan dan dirinya yang akan menjaga mereka. "Jerry, apa Celine sudah ditemukan?" "Belum, Tuan. Kami masih mencarinya," ucap Jerry sambil membawa turun Dominic menuju mobil di area basement. "Apa tidak ada yang tahu, dia pergi ke mana?" "Tidak, tapi saya diberikan sebuah surat dari seorang wanita tua bernama Marta. Beliau bilang, itu dari Nyonya Celine untuk Anda." Jerry membantu Dominic masuk ke dalam mobil dengan susah payah. Hingga kemudian dia segera berjalan kembali menuju kemudinya. Sebel

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Menghapus Kenangan

    Setelah seminggu lebih berada di dalam rumah sakit dan tidak bisa ke mana-mana, akhirnya sekarang Dominic sudah diizinkan untuk pulang, meski itu atas dasar pemaksaan. Dia bisa istirahat di rumah. Sayangnya, seolah baru usai masalah yang dia hadapi, Dominic menerima kabar dari ayahnya yang cukup buruk. Scandal yang menjeratnya enam tahun lalu dan perselingkuhannya terungkap. Beberapa investor ada yang menarik diri dari proyek baru mereka dan saham perusahaan turun drastis. Para pemegang saham pun menuntut diadakan rapat.Dominic tahu pada akhirnya ini akan terjadi. Dia mau tak mau harus mengakui kesalahannya dan menerima konsekuensi atas perbuatannya. Mungkin dia akan diturunkan secara tidak hormat atau bahkan dipenjara. Namun untuk yang kedua, dia tidak mendengar adanya tuntutan, Celine tidak menuntutnya. Apa orang tuanya sudah mengantisipasi hal ini?"Kamu tenang saja. Jangan terlalu memikirkan itu. Tugasmu adalah menyembuhkan diri," ucap Daisy seolah tahu apa yang

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Pesan Terakhir

    Di dalam sebuah padang rumput yang luas, Dominic berdiri kebingungan. Dia tidak tahu di mana dia berada saat ini. Hanya desiran angin yang terdengar. Dia bergeming untuk sejenak. Sampai rasa takut mulai menguasainya. Tidak ada Celine, Arion atau orang tuanya. Tidak ada jalan keluar yang terlihat dan tidak ada seorang pun di sini.Apa dia sudah mati?Pertanyaan itu memenuhi isi kepalanya. Membuatnya ketakutan dan tanpa sadar berlari ke depan. Namun sayangnya, dia tidak melihat jalan keluar. Semuanya hanya padang rumput. Dia yang berlari tanpa alas kaki, tentu saja membuat duri-duri melukai kakinya, hingga mengeluarkan darah. Meski hal tersebut sama sekali tidak membuatnya memelankan langkah kakinya.Sayangnya, di sana Dominic seolah berputar-putar dan hanya rasa lelah yang dia dapat. Suara napasnya yang saling memburu terdengar jelas. Sampai akhirnya, Dominic memutuskan untuk berhenti. Dia jatuh terduduk di antara rerumputan itu. Satu persatu, air matanya berjatu

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Seribu Penyesalan

    Pandangan Celine mulai buram oleh air mata. Hatinya hancur saat melihat orang yang dia cintai telah pergi meninggalkannya. Bukan tempat atau waktu yang menjadi pembatas, tapi alam lain. Dia tidak kuasa untuk menahan tangisnya dan jatuh di atas makam itu. Beribu penyesalan atas pengkhianatan yang dia lakukan, kini membuat dadanya terasa amat sangat sakit. Pedang berkarat seolah menembus dan mengoyak tubuhnya menjadi serpihan kecil. Beberapa orang yang datang untuk mendoakan, mulai pergi perlahan dan meninggalkannya yang kini merasakan kehilangan.Penyesalannya terlambat. Celine tidak bisa meminta maaf pada sosok yang dia sakiti. Orang yang selalu menjaganya selama ini dan melindunginya saat dia jatuh. Rayyan telah menghukumnya dengan penyesalan yang begitu dalam. Lelaki itu pada akhirnya telah pergi membawa separuh hatinya. Celine menyesal, tapi dia terlambat untuk mengungkapkan penyesalannya."Ra-rayyan maafkan aku. A-aku bukan istri yang b-baik untukmu. Maafkan aku,"

  • Jerat Cinta Sang Milyarder   Kehilangan

    "Lepaskan Dominic, atau aku akan menembakmu," ancam Celine sambil menodongkan senjata tepat ke arah Jared. Namun lelaki itu terlalu cerdik, hingga menarik tubuh Dominic dan membuatnya sebagai tameng.Celine menelan ludahnya kasar. Air mata lagi-lagi menetes tanpa dikomando. Kondisi Dominic yang dalam keadaan memperihatinkan, membuat hatinya teriris. Lelaki itu menggeleng dan memerintahkan untuk dia pergi. Akan tetapi, Celine tidak mengindahkan. Dia tetap berdiri pada posisinya. Meski pegangan tangannya pada pistol terlihat gemetar, tapi itu tidak menyurutkannya untuk meninggalkan lelaki itu begitu saja."Dia lelaki yang membuat hidupmu menderita. Dia meniduri dan menghamilimu begitu saja. Bukankah seharusnya kau membunuhnya?" ucap Jared sambil mengangkat dagu Dominic dan membuat wajah lelaki itu terlihat oleh Celine.Pandangannya berubah gemetar. Dia tidak suka situasi ini. Celine membencinya. Dominic memang bersalah, tapi saat ini lelaki itu sudah mengakui semu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status