Share

BAB 19

Lima belas menit sudah mobil melaju meninggalkan Wijaya Hospital. Baik Aditya maupun Julia, tidak ada yang bersuara. Sesekali terdengar helaan napas panjang dari Julia, entah mengapa dia benar-benar merasa lelah sekarang.

“Capek, ya Sayang?”

Julia yang tadinya melemparkan tatapannya ke samping jendela, lantas menoleh ke arah Aditya.

“Lumayan, Dit. Hari ini kerjaan aku lumayan banyak. Terus tadi diajak buat jenguk Pak Mahesa.”

“Bagaimana kondisinya Pak Mahesa, sudah membaik?” tanya Aditya tanpa memalingkan wajahnya dari depan.

Julia menjawabnya dengan anggukan. “Iya, beliau sudah terlihat membaik tadi.”

Mobil yang dikendarai mereka akhirnya berbelok di salah satu restoran ternama di bilangan Jakarta. Keduanya lantas turun dari mobil. Aditya berjalan mengitari mobilnya, lalu menjulurkan tangannya ke arah Julia. Meminta perempuan itu untuk menggandeng tangannya dan bergegas masuk ke dalam.

Setibanya di dalam restoran, seora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status