Share

BAB 18

“Mbak Julia sama Mas Yudhistira nggak kenapa-napa, kan?”

Pertanyaan Sasi itu tak membuat Julia langsung menjawab. Perempuan itu menoleh ke arah Sasi, lalu tersenyum. “Nggak ada apa-apa, kok Mbak. Emang kenapa?”

“Nggak, sih. Saya lihat kalian berdua saling bersitegang gitu, kali aja ada masalah.” Keduanya saat ini tengah berjalan menyusuri koridor rumah sakit untuk menuju membeli kopi.

Julia tersenyum sekaligus lega. Setidaknya Sasi tidak mencurigai apa yang ada di antara mereka. “Nggak, kok Mbak Mawar Eva. Ini cuma soal pekerjaan. Seperti yang tadi dibilang sama Pak Bayusuta, Pak Yudhistira kan, ngajak saya ke Jogja buat market survey, kan? Dia sempat ngebahas tadi sebentar.”

Sasi manggut-manggut di sela langkahnya. “Saya pikir, Mas Yudhistira naksir sama Mbak Julia,” tembaknya kemudian.

“Hah?”

“Sadar, nggak sih kalau Mas Yudhistira tadi sempat pengen ngelamar Mbak Julia, pas ngobrol rame-rame tadi?”

“Astaga, Mbak. Pak Yudhistira pasti lagi bercanda. Masa cuma gara-gara itu, Mbak Mawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status